• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberian pembinaan melalui kegiatan lokakarya memberikan dampak yang baik terhadap tindak lanjut. Sebelum dilakukan tindakan, kepala sekolah mengalami kesulitan dalam tindak lanjut.

Namun setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam tindak lanjut. Berikut ini adalah peningkatan kepala sekolah dalam tindak lanjut.

Gambar 4.6

Peningkatan Kemampuan Kemampuan Kepala Sekolah dalam Tindak Lanjut

Sumber: data diolah 2014

Berdasarkan gambar 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebelum diberikan perlakukan kemampuan kepala sekolah dalam tindak lanjut mencapai 30%. Namun setelah dilakukan tindakan berupa pembinaan melalui kegiatan lokakarya meningkat menjadi 65% pada tahap I dan 90% pada tahap II.

Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian dilakukan dengan teknik supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru. Kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung

mengajar, ataupun ketika kelas sedang kosong, atau sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar.

Melalui teknik ini, kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegitan guru dalam melakukan tugas utamanya, mengajar, penggunaan alat, metode, dan teknik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hasil observasi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru untuk menentukan cara-cara yang paling tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar mengajar. Agar kunjungan kelas berlangsung efektif, hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan dilaksanakan secara hati-hati dengan penampilan yang baik pula.

Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali dengan kegiatan perencanaan. Purwanto (2009: 15) menyatakan perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Dalam kegiatan perencanaan diawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa program supervisi yang dilakukan di gugus Hasanudin berisi tentang

tujuan dilakukannya supervisi akademik serta ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik.

Persiapan sebelum kegiatan supervisi antara lain program supervisi, jadwal supervisi dan instrument supervisi. Dalam program supervisi saya merumuskan tentang latar belakang, landasan hukum, tujuan dan ruang lingkupnya. Setelah program supervisi di buat oleh kepala sekolah, kemudian dilanjutkan dengan penyiapan instrument supervisi. Instrument supervisi tersebut meliputi instrument untuk penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan instrument untuk penelahaan pelaksanaan pembelajaran. Instrument tersebut digunakan untuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuia dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar. Sedangkan untuk instrument penelahaan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat perencanaan supervisi kepala sekolah membuat instrument

supervisi akademik, terlebih dahulu dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanannya. Jadwal pelaksanaan di buat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, karena dengan ada perencanaan jadwal pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk mempersiapkan aspek yang di perlukan dalam kegiatan supervisi.

Dari dasar data dokumentasi dan observasi dilapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari, satu kelas untuk satu orang guru, satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran. Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya. Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan dalam supervisi juga agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi. Karena terkadang di hari yang telah dijadwalkan, guru yang bersangkutan sedang ada keperluan. Namun selama ini semua guru masih dapat menerima jadwal yang telah di buat sebelumnya. Setelah semuanya direncanakan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi. Supervisi harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di buat sebelumnya. Pada saat melakukan supervisi, supervisor harus bersikap sopan dan tidak menganggu pelaksanaan pembelajaran. Tujuannya adalah agar guru yang disupervisi tidak merasa terganggu dengan

adanya kepala sekolah yang sedang melakukan supervisi.

Data observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan supervisi akademik, kepala sekolah bersikap sopan dan tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrument penilaian supervisi.

Instrument penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar. Berdasarkan data dokumentasi, instrument yang di bawa kepala sekolah adalah instrument tentang penelaaan RPP dan Instrument penelaahan pelaksanaan pembelajaran. Instrument RPP berisi nama mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran materi ajar, metode pembelajaran, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian (data terlampir). Sedangkan untuk instrument supervisi kegiatan pembelajaran meliputi nama mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (data terlampir).

Pada saat pelaksanaan supervisi akademik berlangsung, kepala sekolah sebagai supervisor akan mengamati persiapan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru. Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran.

Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui bahwa guru kelas VI mempersiapkan RPP sebelum pembelajaran di mulai. RPP tersebut berisi nama satuan pendidikan, identitas sekolah, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, perumusan indikator, skenario pembelajaran. Selain RPP, guru juga harus mempersiapkan instrument penilaian pembelajaran. Pada saat guru membuat RPP, guru juga harus membuat instrument penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran. guru juga membuat pedoman penilaian

(scoring) serta membuat kunci jawabannya.

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru kelas VI membuat RPP mata pelajaran IPA dengan baik. Hal itu dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP. Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan tes lisan. Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran.

Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru harus mengacu pada RPP yang telah di buat sebelumnya. Supervisor akan mengamati kemampuan guru dalam melakukan kegiatan pendahuluan. Data observasi dapat diketahui bahwa pada saat

pelaksanaan pembelajaran guru dapat melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu terlihat dari kemampuan guru dalam melakukan apersepsi, memberikan motivasi kepada siswa, menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran, serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuia dengan silabus. Pada data observasi dapat diketahui bahwa guru mampu melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data instrument supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran untuk setiap pertemuannya. Pada setiap pertemuan guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik.

Pada saat dilakukan observasi supervisi akademik, Bapak Slamet Jumali telah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik, dengan melaksanakan semua aspek dalam kegiatan pendahuluan seperti melakukan apersepsi, memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran.

Supervisi akademik dilanjutkan pada kegiatan inti dari pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Berdasarkan data observasi dilapangan dapat diketahui bahwa dari 3 (tiga) pertemuan guru sudah melakukan kegiatan inti dengan baik. Guru

mencari informasi dan belajar dari aneka sumber dengan menerapkan prinsip alam oleh guru. Namun, dalam penggunaaan alat peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan. Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di ruang laboratorium. Guru juga melakukan kegiatan elaborasi salah satu contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutup diharapkan guru mampu membuat rangkuman, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru melakukan kegiatan penutup dengan

membuat rangkuman atau simpulan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Dari 3 (tiga) kali pertemuan, terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap

pertemuannya. Berikut ini adalah tabel peningkatan nilai kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.

Tahapan selanjutnya dari proses pembelajaran yang di supervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan evaluasi. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materi pelajaran.

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP (data terlampir). Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan yang dilengkapi dengan kunci jawaban. Setelah evaluasi selesai dilakukan, maka akan di ketahui hasil belajar siswa. Dari hasil belajar tersebut nantinya akan memjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana jumlah siswa yang

yang dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan siswa di rumah. Selain itu, guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi.

Pada data observasi dapat diketahui bahwa saat pelaksanaan supervisi, supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di barisan belakang ruang kelas dan bersikap seolah-olah siswa yang sedang mengikuti pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Namun pada saat memberiakn sesi Tanya jawab kepada siswa, supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh supervisor. Dari data observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa, di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi, supervisor membuat perjanjian dengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan maka supervisor meninggalkan kelas.

Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah evaluasi dan refleksi. Supervisor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal-hal yang telah terjadi

selama observasi terhadap guru selama melaksanakan proses pembelajaran. Tahap evaluasi merupakan diskusi umpan balik antara supervisor (kepala sekolah) dan guru. Suasana pertemuan penuh persahabatan, bebas dari prasangka, dan tidak bersifat mengadili. Supervisor memaparkan data secara objektif sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil pengamatan supervisi akan di sampaikan kepada guru pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada bapak Slamet Jumali guru kelas VI dalam pembelajaran IPA sudah baik. Guru yang bersangkutan sudah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang ada dalam standar proses. Sehingga guru yang bersangkutan di berikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mengajarnya. Guru yang telah memenuhi standar kita beri motivasi agar selalu meningkatkan kompetensinya baik melalui studi

mengalami banyak kekurangan dalam proses pembelajaran. Misalnya guru yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam menggunakan media dalam pembelajar. Berdasarkan data dokumetasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat di supervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya/konsultasi pada teman sejawat, selain dapat membantu mengatasi kesulitan juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman.

Dokumen terkait