• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Tindak Pidana Pembunuhan

1. Pengertian Tindak Pidana Pembunuhan

Kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana disebut sebagai suatu Pembunuhan.

Tindak pidana terhadap nyawa dalam KUHP dimuat pada Bab XIX dengan judul”Kejahatan terhadap nyawa orang”yang diatur dalam Pasal 338 sampai dengan Pasal 350.

Pembunuhan dalam sejarah kehidupan manusia telah terjadi sejak dahulu kala dan pengaturannya atau hukumnya pun telah ditentukan. Hal ini dapat diketahui, diantaranya sebagaimana ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran sebagai berikut:

“Wahai orang yang beriman, diwajibkan atasmu qisas pada orang-orang yang terbunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang diampunkan daripadanya sesuatu oleh saudaranya maka ia harus menaati dengan baik dan memberikan kepadanya dengan kebaikan. Demikian itu adalah peringatan tuhanmu dan kasih sayang. Maka barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka

baginya adalah siksa yang pedih. Bagi kamu dalam qisas adalah suatu kehidupan, wahai orang-orang yang mempunyai fikiran. Mudah-mudahan kamu bertakwa.”(Al-Baqarah 178-179)

Adami Chazawi (2001:55), kejahatan terhadapa nyawa adalah berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain. Kepentingan hukum yang dilindungi dan merupakan objek kejahatan ini adalah nyawa manusia.

P.A.F Lamintang (2010:1) menjelaskan bahwa, untuk menghilangkan nyawa orang lain, seorang pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang berakibat dengan meninggalnya orang lain dengan catatan bahwa opzet dari pelakunya itu harus ditujukan pada akibat berupa meninggalnya orang lain tersebut.

Tindak pidana pembunuhan merupakan suatu delik materil atau sebagaimana yang disebut oleh Van Hamel (P.A.F Lamintang, 2010:1) sebagai suatu delict met materiele omschrijving, yang artinya delik yang dirumuskan secara materil, yakni delik yang baru dapat dianggap sebagai telah selesai dilakukan oleh pelakunya dengan timbulnya akibat yang dilarang atau tidak dikehendaki oleh undang-undang.

Dengan demikian, orang belum dapat berbicara tentang terjadinya suatu tindak pidana pembunuhan, jika akibat berupa meninggalnya orang lain itu sendiri itu belum timbul.

2. Jenis-jenis tindak pidana pembunuhan dan Unsur-unsurnya a. Pembunuhan biasa dalam bentuk pokok.

Kejahatan terhadapa nyawa yang dilakukan dengan sengaja (pembunuhan) dalam bentuk pokok. Sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP (Adami Chazawi, 2012:56), yaitu:

“barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dipidana karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun”.

Apabila rumusan tersebut dirinci unsur-unsurnya, maka terdiri dari:

1) Unsur objektif

a. Perbuatan: menghilangkan nyawa; b. Obyeknya: nyawa orang lain. 2) Unsur subjektif: dengan sengaja

Dalam menghilangkan nyawa (orang lain) terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Adanya wujud perbuatan; 2) Adanya suatu kematian;

3) Adanya hubungan sebab dan akibat antara perbuatan dan kematian (orang lain).

b. Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh tindak pidana lain.

Pembunuhan yang dimaksudkan ini adalah sebagai mana yang diatur dalam Pasal 339 KUHP (Adami Chazawi, 2012:70), yaitu:

“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahuluioleh suatu tindak pidana lain, yang dilakukan dengan maksuduntuk mempersiapkan atau memudahkan pelaksanaanya, atau untuk menghindarkan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikanpenguasaan bendayang diperolehnyasecara melawan hukum, dipidana dengan pidan penjara seumur hidup atau sementara waktu, paling lama 20 tahun”.

Apabila rumusan tersebut dirinci, maka terdiridari unsur-unsur sebagai berikut:

1) Semua unsur pembunuhan (obyektif dan subyektif) Pasal 338 KUHP;

2) Yang diikuti, disertai atau didahului oleh tindak pidana lain; 3) Pembunuhan itu dilakukan dengan maksud:

a. Untuk mempersiapkan tindak pidana lain;

b. Untuk mempermudah pelaksanaan tindak pidana lain; c. Dalam hal tertangkap tangan ditujukan:

i. untuk menghindarkan (1) diri sendiri maupun (2) peserta lainnya dari pidana, atau

ii. untuk memastikan penguasaan benda yang diperolehnya secara melawan hukum (dari tindak pidana lain itu).

c. Pembunuhan berencana.

Pembunuhan berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam Pasal 340 KUHP yang rumusannya adalah:

“barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun”.

Rumusan tersebut terdiri dari unsur-unsur: 1) Unsur subjektif

i. Dengan sengaja

ii. Dan dengan rencana terlebih dahulu 2) Unsur objektif

i. Perbuatan: menghilangkan nyawa ii. Objeknya: nyawa orang lain

d. Pembunuhan biasa oleh ibu terhadap bayinya

Pembunuhan biasa oleh ibu terhadapa bayinya sebagaimana yang diatur dalam Pasal 341 KUHP, rumusannya sebagai berikut:

“Seorang ibu yang kerena takut akan ketahuan melahirkan bayi pada saat bayi dilahirkan atau tidak lam kemudian,

dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya dipidana karena membunuh bayinya sendiri dengan pidana penjara pidana paling lama 7 tahun”.

Unsur-unsurnya terdiri dari: 1) Unsur objektif:

a) Petindaknya: seorang ibu

b) Perbuatannya: menghilangkan nyawa c) Objeknya: nyawa bayinya

d) Waktunya:

i. Pada saat bayi dilahirkan,

ii. Tidak lama setelah bayi dilahirkan e) Motifnya: karena takut diketahui melahirkan 2) Unsur subjektif: dengan sengaja

e. Pembunuhan ibu terhadap bayinyadengan direncanakan lebih dulu.

Pembunuhan bayi berencana adalah sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 342 KUHP, yaitu:

“seorang ibu yang untuk melaksanakan keputusan kehendak yang telah diambilnya karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan bayi, pada saat bayi dilahirkan atau tidak lama kemudian dengan sengajamenghilangkan nyawa bayinya itu, dipidana karena pembunuhan bayinya sendiri dengan rencana pidana penjara paling lam 9 tahun”.

Unsur-unsurnya sebagai berikut: 1) Petindak: seorang ibu

3) Perbuatan: menghilangkan nyawa 4) Objek: nyawa bayinya sendiri 5) Waktu:

a) Pada saat bayi dilahirkan

b) Tidak lama setelah bayi dilahirkan

6) Karena takut akan diketahui melahirkan bayi 7) Dengan sengaja

f. Pembunuhan atas permintaan korban

Bentuk pembunuhan ini diatur dalam Pasal 344, yaitu: “Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun”.

Unsur-unsur tindak pidana tersebut, terdiri atas: 1) Perbuatan: menghilangkan nyawa

2) Objek: nyawa orang lain

3) Atas permintaan orang itu sendiri

4) Yang jelas dinyatakan dengan sungguh-sungguh g. Penganjuran dan pertolongan pada bunuh diri

Ketentuannya tercantum dalam Pasal 345 KUHP, yang rumusannya adalah:

“Barangsiapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun kalau orang itu jadi bunuh diri”.

1) Unsur-unsur objektif a) Perbuatan

i. Mendorong ii. Menolong

iii. Memberikan sarana b) Pada orang untuk bunuh diri c) Orang tersebut jadi bunuh diri 2) Unsur subjektif: dengan sengaja

h. Pengguguran dan pembunuhan kandungan olehnya sendiri Pengguguran dan pembunuhan kandungan oleh perempuan yang mengandung itu sendiri, diatur dalam Pasal 346 KUHP, yaitu:

“Seorang perempuan yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dipidana dengan pidana penjara palinglama 4 tahun”.

Unsur-unsur rumusan tersebut adalah: 1) Unsur objektif

a) Petindak: seorang wanita b) Perbuatan

i. Menggugurkan ii. Mematikan

iii. Menyuruh orang lain mengugurkan iv. Menyuruh orang lain mematikan c) Objek: kandungannya sendiri

2) Unsur subjektif: dengan sengaja

i. Pengguguran dan pembunuhan kandungan tanpa persetujuan perempuan yang mengandung

Kejahatan ini diatur dalam Pasal 347 KUHP, yang rumusannya adalah:

1. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan tanpa pesetujuannya, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun Unsur-unsurnya adalah: 1) Unsur objektif a) Perbuatan: i. Menggugurkan ii. Mematikan

b) Objek: kandungan seoarang perempuan c) Tanpa persetujuan perempuan itu

2) Unsur subjektif: dengan sengaja

j. Pengguguran dan pembunuhan kandungan atas persetujuan perempuan yang mengandung

Kejahatan ini dirumuskan dalam Pasal 348 KUHP, sebagai berikut:

1. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan dengan persetujuannya, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tahun Unsur-unsurnya adalah: 1) Unsur-unsur objektif a) Perbuatan: i. Menggugurkan ii. Mematikan

b) Objek: kandungan seorang perempuan c) Dengan persetujuannya

2) Unsur subjektif: dengan sengaja

k. Pengguguran atau pembunuhan kandungan oleh dokter, Bidan atau juru obat.

Dokter, Bidan dan juru obat adalah kualitas pribadi yang melekat pada subjek hukum (petindak) dari kejahatan sebagaimana yang dicantumkan dengan Pasal 349 KUHP, yang rumusannya sebagai berikut:

“jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam Pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam Pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak menjalankan pencaharian dalam manakejahatan itu dilakukan”.

Perbuatan dokter, bidan dan juru obat tersebut dapat berupa (1) melakukan dan (2) membantu melakukan

l. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan tidak dengan sengaja adalah kejahatan yang dirumuskan pada Pasal 359 KUHP, yaitu:

“barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau dipidana kurungan paling lama 1 tahun”.

Unsur-unsur dari rumusan tersebut adalah: 1) Adanya unsur kelalaian (culpa)

2) Adanya wujud perbuatan tertentu 3) Adanya akibat kematian orang lain

4) Adanya hubungan kausal antara wujud perbuatan dengan akibat kematian orang lain itu.

Dokumen terkait