B. Pembahasan
4. Tindak tutur Direktif Tidak Langsung Tidak Literal
Tindak tutur direktif tidak langsung tidak literal merupakan tindak tutur direktif yang diungkapkan dengan tipe kalimat yang tidak sesuai dengan maksud
yang ingin disampaikan oleh penutur. Berikut ini akan dipaparkan contoh bentuk tindak tutur tidak langsung tidak literal dan jenisnya.
a. Tindak Tutur Direktif Tidak Langsung Tidak Literal Requestives
Requestives merupakan ekspresi permintaan atau keinginan penutur
terhadap mitra tutur. Berikut ini merupakan bentuk tindak tutur tidak langsung tidak literal requestives atau permintaan.
Gambar 21. Célestine dikejar oleh Georges yang ingin menangkapnya
(56) Georges : Pas de souris ici!
“Tikus tak boleh masuk kemari!”
Célestine : (Elle bouge en cherchant un moyen de sortir)
(Dia berlari sambil mencari jalan keluar)
Konteks : dialog tersebut terjadi pada malam hari di kamar tidur Léon antara
Georges dan Célestine. Saat itu keberadaan Célestine di sana untuk mengambil
gigi Léon yang tanggal, diketahui oleh Georges. Georges mengejarnya dan menyuruh Célestine untuk keluar dari rumahnya. Kemudian Célestine berlari menuju jendela dan melompat. Dari konteks ini, diketahui bahwa setelah mendengar ucapan Georges, Célestine sebagai mitra tutur berlari menuju jendela dan melompat pergi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tuturan “Pas de souris ici!” merupakan tindak tutur direktif.
Tuturan “Pas de souris ici!” yang diungkapkan oleh Georges
kepada Célestine merupakan bentuk tindak tutur direktif tidak langsung tidak literal. Tidak langsung karena menggunakan bentuk kalimat deklaratif untuk
menyuruh. Bentuk deklaratif tersebut dapat diketahui dari tuturan “Pas de souris ici!” yang merupakan bentuk tuturan lisan dari bentuk “Il n y a pas de souris ici!”. Tidak literal karena makna kata-kata penyusunnya tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penutur yaitu menyuruh Célestine untuk
keluar dari rumahnya dengan mengatakan “Pas de souris ici!”.
Analisis komponen tutur SPEAKING dari dialog tersebut adalah S : malam hari di kamar tidur Léon. P : Georges (P1) dan Célestine (P2). E : Menyuruh Célestine agar keluar dari rumahnya. A : Saat itu Georges sedang berusaha menangkap atau mengusir Célestine karena dia tidak mau ada tikus di rumahnya. Célestine yang mendengar ucapan Georges berlari sambil mencari jalan keluar untuk kabur. K : Diungkapkan dengan intonasi tinggi dan raut muka marah. I : diungkapkan secara lisan . G : dialog.
Dari analisis komponen tutur SPEAKING tersebut serta melihat adegan dalam film yang diwujudkan dalam gambar 21, dapat diketahui bahwa
Georges mengatakan “Pas de souris ici!” karena ingin agar Célestine segera
keluar dari rumahnya karena ia tidak mau ada tikus di rumahnya. Oleh karena itu tuturan merupakan ekspresi keinginin Georges terhadap Célestine, sehingga
tuturan “Pas de souris ici!” merupakan tindak tutur direktif requestives atau permintaan.
b. Tindak Tutur Direktif Tidak Langsung Tidak Literal Requirements Berikut ini akan dipaparkan mengenai contoh tindak tutur direktif tidak langsung tidak literal requirements atau persyaratan.
Gambar 22. Le chef de clinique rat menyuruh l’infirmière untuk memberikan alat pengikir gigi.
(57) Le chef de clinique rat : Vous permettez?
“Ijinkan aku..”
L’infirmière rat : (Il donne la lime à dents) “(memberikan alat pengikir gigi)”
Konteks : Dialog (57) terjadi pada pagi hari di klinik tikus antara le chef de
clinique rat dan l’infirmière rat. Saat itu L’infirmière rat sedang menangani
pasien yang ingin memasang gigi palsu. Setelah gigi dipasang, pasien tidak kunjung dapat berbicara normal, mengetahui hal tersebut le chef de clinique rat
menyuruh L’infirmière rat untuk memberikan alat pengikir gigi padanya. Kemudian L’infirmière rat memberikan alat pengikir giginya. Dari konteks ini diketahui bahwa L’infirmière ratsebagai mitra tutur menunjukkan reaksi dengan cara memberikan alat pengikir gigi yang sedang ia pegang kepada le chef de
clinique rat, sehingga dapat disimpulkan bahwa tuturan “Vous permettez?”
Tuturan “Vous permettez?” yang diungkapkan oleh le chef de clinique rat merupakan tindak tutur direktif tidak langsung tidak literal. Tidak langsung karena menggunakan kalimat interogatif untuk menyuruh. Bentuk interogatif tersebut ditandai dengan pengucapannya yang menggunakan intonasi naik dan diakhiri dengan tanda tanya apabila ditulis. Tidak literal karena makna kata-kata penyusunnya tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penutur.
Le chef de clinique rat bermaksud untuk menyuruh L’infirmière rat untuk
memberikan alat pengikir gigi dengan mengatakan “Vous permettez? ”.
Analisis komponen tutur SPEAKING dari dialog tersebut adalah S : pagi hari di klinik tikus. P : le chef de clinique rat (P1) dan L’infirmière rat(P2). E : meminta pada L’infirmière rat agar menyerahkan alat pengikir gigi yang sedang ia pakai. A : saat itu L’infirmière ratsedang menangani pasien yang ingin memasang gigi palsu. Setelah gigi palsu dipasang, namun pasien belum dapat berbicara secara normal. Melihat hal tersebut le chef de clinique rat berniat untuk
mengambil alih pekerjaan l’infiemier rat dan memintanya agar menyerahkan alat
pengikir gigi. K : diungkapkan dengan intonasi datar dan raut wajah yang tegas dalam suasana formal. I : diungkapkan secara lisan N : menggunakan bahasa formal Prancis. G : dialog.
Dari analisisi komponen tutur di atas serta melihat adegan dalam film yang diwujudkan dalam gambar 22, diketahui bahwa le chef de clinique rat
memiliki jabatan atau kedudukan sosial yang lebih tinggi dari l’infirmière rat, sehingga ia memiliki keleluasaan untuk memberikan perintah kepada l’infirmière rat. Tuturan “Vous permettez? ” yang diungkapkan oleh le chef de
clinique rat merupakan sebuah requirements atau persyaratan bagi L’infirmière
rat yang mengharuskannya untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh le chef
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Ernest et Célestine karya Daniel Pennac, hasil dari analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Bentuk dan jenis tindak tutur direktif dalam film Ernest et Célestine karya Daniel Pennac dapat diklasifikasikan menjadi : 1) tindak tutur direktif langsung literal berjumlah 34 data, dengan jenis: a. requestives (permintaan) berjumlah 15 data, b. questions (pertanyaan) berjumlah 3 data, c.
requirements (persyaratan) berjumlah 11 data, d. prohibitives (larangan)
berjumlah 3 data, e. permissives (pemberian ijin) berjumlah 1 data, dan e.
advisories (saran) berjumlah 1 data, 2) tindak tutur direktif langsung tidak
literal berjumlah 2 data yang semuanya berjenis prohibitives (larangan) , 3) tindak tutur direktif tidak langsung literal berjumlah 16 data dengan jenis:
a. requestives (permintaan) berjumlah 11 data, b. requirements
(persyaratan) berjumlah 1 data, c. prohibitives (larangan) berjumlah 2 data, dan d. advisories (saran) berjumlah 2 data, dan 4) tindak tutur direktif tidak langsung literal berjumlah 5 data yang berjenis : a. requestives (permintaan) berjumlah 11 data, dan b. requirements (persyaratan) berjumlah 2 data.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif yang paling dominan dalam film Ernest et Célestine adalah tindak tutur direktif yang berbentuk langsung literal dengan jenis requestives atau permintaan yaitu sebanyak 15 data. Hal tersebut menunjukkan bahwa tokoh-tokoh dalam film
Ernest et Célestine cenderung menggunakan kalimat imperatif untuk
mengungkapkan perintah dan makna kata-kata penyusun kalimatnya sesuai dengan maksud penutur sehingga perintah tersebut mudah dipahami oleh mitra tutur. Selain itu, tuturan direktif tersebut sering digunakan untuk mengekspresikan permintaan atau keinginan mereka kepada mitra tuturnya yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kedudukan sosial antar para tokoh dalam film tersebut sehingga yang memiliki kedudukan sosial yang lebih tinggi dapat dengan leluasa memberikan perintah kepada yang memiliki kedudukan sosial yang lebih rendah.
B. Saran
Setelah menyelesaikan penelitian ini, peneliti berharap agar calon peneliti dapat menyempurnakan penelitian ini. Untuk itu, disarankan kepada calon peneliti agar mengkaji masalah-masalah yang belum dikaji pada penelitian ini yaitu mengenai konteks tuturan yang meliputi faktor eksternal dan internal dalam film Ernest et Célestine.