• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Jenis Tindakan

Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 73-75) ada beberapa prosedur yang harus dilakukan yaitu: “1) perencanaan, 2) pelaksanaan dan observasi, dan 3) refleksi.” Setiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dilakukan sejak peneliti menemukan suatu masalah dengan cara pengamatan. Pengamatan yang dilakukan di SMK N 1 Sewon dilakukan selama program PPL berlangsung. Adapun proses pengamatan yang diamati antara lain:

a. Melakukan observasi dan studi pustaka, antara lain: mengamati proses belajar mengajar selama kegiatan berlangsung, mengidentifikasi karakteristik peserta didik, mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi, mencari penyebab masalah, memilih masalah yang terpenting dan merancang tindakan yang akan dilakukan. Dalam tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dilakukan melakukan wawancara dengan guru ilmu gizi terkait

standar kompetensi yang digunakan, menetapkan kompeteni dasar, memilih materi, dan menyusun proses pembelajaran.

b. Menetapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran ilmu gizi yaitu metodeproblem based learning.

c. Menyiapkan dan mengembangkan perangkat metode pembelajaranproblem based learning dalam mata pelajaran ilmu gizi meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, lembar penilaian pengetahuan dan sikap, dan instrumen berupa tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui ketercapaian siswa mengenai pengetahuan dan pemahaman materi pembelajaran. Lembar obervasi digunakan untuk pengamatan sikap siswa selama proses pembelajaran dan berlangsungnya tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini tindakan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan. Pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui bagaimana penerapan metode problem based learning pada mata pelajaran ilmu gizi dan menilai sikap siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tindakan yang akan dilakukan dalam siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan

1) Guru memberikan salam kemudian memeriksa daftar kehadiran siswa

2) Guru menunjuk salah satu siswa untuk berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya

3) Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa dengan mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari – hari

4) Guru memberikan soal pre test sebanyak 20 soal pilihan ganda kepada siswa

5) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok diskusi b. Kegiatan penyajian

Dalam kegiatan ini guru mulai menerapkan metode problem based learningpada mata pelajaran ilmu gizi sebagai berikut:

1) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah

Guru memberikan apersepsi (pertanyaan) seputar materi zat gizi sumber tenaga (karbohidrat dan lemak). Siswa menanggapi dan guru merespon jawaban siswa serta mengapresiasinya. Kemudian guru membagikan hand out dan menayangkan power point. Dalam power point guru menayangkan gambar berbagai sumber makanan dan mengajak siswa untuk mengamati gambar. Guru merangsang siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya dan mengarahkan jawaban siswa ke kehidupan sehari-hari.

2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

Selama proses penyampaian materi berlangsung, siswa diperbolehkan menanyakan hal-hal yang belum jelas. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa sehingga berani untuk bertanya dan dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa diajak untuk mengamati kehidupan sekitar (rumah, sekolah, dll) lalu dikaitkan dengan materi.

3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Setelah guru selesai menyampaikan materi, guru mulai membentuk siswa menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Kemudian guru menyiapkan media kartu kata bergambar dan memanggil masing - masing

ketua kelompok dan membagikan 2 kartu kata bergambar tiap kelompok. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk menganalisis kasus dalam gambar dengan menyebutkan: a) nama penyakit, b) ciri-ciri atau gejala, dan c) faktor penyebab, sesuai dengan materi zat gizi sumber tenaga (karbohidrat) dan menyebutkan: a) sumber lemak berdasarkan asal, b) manfaat untuk tubuh, dan c) efek kesehatan jika kekurangan dan kelebihan sesuai dengan materi zat gizi sumber tenaga (lemak). Lalu mencari dan mengumpulkan informasi berdasarkan kasus yang mereka peroleh.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a) Siswa mengolah informasi yang mereka kumpulkan dari berbagai sumber. Kemudian siswa menuliskan kembali instruksi yang diberikan guru dan menjelaskannya berdasarkan hasil olah informasi. Hasil olahan dapat juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh nyata sehingga dapat melatih keterampilan siswa berpikir logis.

b) Setelah proses diskusi selesai, secara bergiliran tiap kelompok mulai mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok lain mencatat dan menanggapi hasil presentasi. Adanya presentasi bertujuan untuk menunjukkan kemampuan tiap kelompok dalam mengkaitkan teori yang diperoleh dengan kasus dalam gambar. Kebenaran teori ditunjukkan saat siswa saling bertukar informasi dan mencapai kesimpulan bersama.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru mengarahkan siswa pada kesimpulan materi yang diajarkan. Kemudian guru memberikan post test

mengukur pengetahuan mereka setelah menerima pelajaran dan sebagai pembanding pada tes yang dilakukan sebelumnya (pre test).

c. Kegiatan penutup

Sebelum menutup kegiatan belajar mengajar, guru menginformasikan kepada siswa untuk belajar materi berikutnya dari berbagai sumber referensi. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membersihkan dan merapikan kelas dan mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa serta memberikan salam.

3. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran ilmu gizi memaparkan hasil pengamatan sikap dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu gizi. Jika hasil pada siklus pertama belum optimal, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kekurangan - kekurangan yang muncul di siklus pertama akan dianalisis dan diperbaiki pada siklus berikutnya. Komponen - komponen yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

a. Jika pada akhir setiap siklus terjadi peningkatan presentase hasil belajar dan sikap dengan penerapan metode problem based learning dibanding siklus sebelumnya.

b. Setiap akhir siklus diperoleh data dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) siswa sama atau lebih dari nilai 80. Siswa dikatakan berhasil apabila 80% telah mencapai nilai ketuntasan dan terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.

Pencapaian indikator keberhasilan dikatakan meningkat apabila data menunjukkan bahwa indikator keberhasilan pada siklus kedua lebih besar dari siklus yang pertama.

Dokumen terkait