• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artinya : “Dan tetaplah member peringatan, karena

METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisa Data

2) Tingkat keberhasilan Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Anak

Tabel 19

Minat anak terhadap pendidikan agama Islam

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat berminat 10 20%

Berminat 35 70%

Kurang Berminat 5 10%

Tidak berminat 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel ini terlihat bahwa sedikit (20%) anak-anak yang sangat berminat terhadap pendidikan Agama Islam, dan sebagian besar (70%) anak-anak di lingkungan RW 8 berminat terhadap Pendidikan Agama Islam serta sedikit (10%) anak-anak dilingkungan RW 8 yang kurang berminat terhadap Pendidikan Agama Islam.

Tabel 20

Pendapat anak tentang Pendidikan agama Islam Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat penting 15 30%

Penting 35 70%

Tidak pentig 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel diatas telihat sebagian kecil (30% anak-anak berpendapat sangat penting Pendidikan Agama Islam, dan hampir seluruhnya (70%) anak-anak berpendapat bahwa Pendidikan Agama Islam penting.

Tabel 21

Sikap anak ketika di rumah dan di luar rumah Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat baik 10 20%

Baik 35 70%

Kuran baik 5 10%

Tidak baik 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel ini terlihat bahwa sebagian kecil (20%) sikap anak-anak sangat baik ketika di rumah dan di luar rumah, dan hampir setengah (70%) sikap anak-anak baik ketika di rumah dan di luar rumah, serta sedikit sekali (10%) sikap anak-anak yang kurang baik saat di rumah dan di luar rumah.

Tabel 22

Setelah memperoleh pendidikan agama Islam anak akan bersikap baik, hormat dan patuh pada anda

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 20 40%

Sering 20 40%

Tidak pernah 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel di atas terlihat setelah memperoleh Pendidikan Agama Islam hampir setengah (40%) anak-anak selalu bersikap baik, hrmat dan patuh kepada orang tua, dan hampir setengah pula (40%) anak-anak sering bersikap baik, hormat dan patuh kepada orang tua serta sedikit sekali (10%) anak-anak kadang-kadang bersikap baik, hormat dan patuh kepada orang tua.

Tabel 23

Setelah memperoleh pendidikan agama Islam anak akan bersikap baik, hormat, tidak bertengkar dan saling menghargai sesama kerabat

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 20 40%

Sering 20 40%

Kadang-kadang 10 20%

Tidak pernah 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel di atas terlihat setelah memperoleh Pendidikan Agama Islam hampir setengah (40%) anak-anak selalu bersikap baik, hrmat dan tidak bertengkar serta saling menghargai sesama kerabat, dan hampir setengah pula (40%) anak-anak sering bersikap baik, hormat dan tidak bertengkar serta saling menghargai sesama kerabat serta sedikit sekali (10%) anak-anak kadang-kadang bersikap baik, hormat dan tidak bertengkar serta saling menghargai sesama kerabat.

Tabel 24

Apakah anak rajin melaksanakan ajaran agama : shalat, puasa dan mengaji

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat rajin 20 40%

Rajin 20 40%

Kurang rajin 10 20%

Tidak rajin 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel di atas terlihat setelah memperoleh Pendidikan Agama Islam hampir setengah (40%) anak-anak selalu rajin melaksanakan ajaran agama seperti shalat, puasa dan mengaji, dan hampir setengah pula (40%) anak-anak sering rajin melaksanakan ajaran agama seperti shalat, puasa dan mengaji, serta sedikit sekali (10%) anak-anak kadang-kadang melaksanakan ajaran agama seperti shalat, puasa dan mengaji.

Tabel 25

Apakah anak rajin belajar dan mengerjakan tugasnya sendiri Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat rajin 20 40%

Rajin 20 40%

Kurang rajin 10 20%

Tidak rajin 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel ini dijelaskan bahwa hampir setengahnya (40%) anak sangat rajin belajar dan mengerjakan tugasnya sendiri, dan hampir setengah pula (40%) anak-anak rajin belajar dan

mengerjakan tugasnya sendiri, serta sediki (10%) anak-anak kurang rajin belajar dan mengerjakan tugasnya sendiri.

Tabel 26

Kemampuan anak membaca Al-Qurían

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase

Sangat baik 20 40%

Baik 20 40%

Kurang baik 10 20%

Tidak baik 0 0%

Jumlah 50 100%

Dari tabel ini terlihat bahwa hampir setengah (40%) kemampuan anak dalam membaca Al-Qur‟an itu sangat baik, dan

hampir setengah pula (40%) kemampuan ank-anak dalam membaca Al-Qur‟an sudah baik serta hanya sedikit (10%)

kemampuan anak-anak dalam membaca Al-Qur‟an kurang baik.

Dari tabel-tabel yang telah diuraikan dari data pengelompokan peranan orang tua dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak, terlihat bahwa para orang tua di wilayah Rw 08 khususnya Rt 02, Rt 04 dan Rt 05 sangat berperan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam kepada anak-anaknya di rumah. Dari sekian pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden tentang peranan orang tua dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di rumah, mayoritas mereka menjawab

dengan jawaban “selalu, dan sering”. Sedikit sekali dari mereka

yang menjawab kadang-kadang ataupun tidak pernah. Hal ini berarti bahwa peranan keluarga sangat penting dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya peranan Pendidikan Agama Islam di rumah, maka anak akan mengetahui dan memahami akan ajaran-ajaran Agama Islam. Meskipun ada

hambatan yaitu maraknya media internet, teleisi dan mayoritas orang tua masyarakat Rw. 08 itu disibukkan dengan aktifitas, tapi mereka tetap berfikir daan menyisakan waktu mereka untuk mengajarkan anak mereka tentang Pendidikan Agama Islam. Salah satu contoh nyata bahwa di tengah kesibukanya mereka tetapi meeka tetap bisa mensikapi pentinya Pendidikan Agama Islam dengan cara mengirim anaknya ke Pondok Pesantren, sekolah-sekolah yang berbasis agama ataupun di ikutkan pendidikan TPA yang di adakan di lingkunga Rw. 08. Ini semua segala usaha dan upaya orang tua untuk memberikan Pendidikan Agama Islam sebagai filter penting untuk kehidupn anak-anaknya kelak supaya anak-anak merekan tidak tersesat kepada hal-hal yang tidak baik.

Dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, sebagian besar mereka menanamkan pendidikan agama kepada anak-anaknya sejak lahir, agar anak-anak-anaknya dapat mengetahui agama sejak dini dan dapat mengamalkan perintah agama di saat tumbuh besar nanti, tetapi sayang sekali hanya sedikit orang tua yang masih memperhatikan pendidikan agama bagi anaknya yang sudah beranjak dewasa, mereka terlalu diberi kepercayaan untuk mandiri, sehingga besar kemungkinan justru saat dewasa anak-anak mereka tidak mendapatkan Pendidikan Agama Islam.

Berdaarkan data-data yag terdapat pada tabel di atas bahwa mereka sudah benar-benar melakukan perananya dalam pelaksanaan PendidikanAgama Islam kepada anak-anaknya, dari mulai mengajarkan pendidikan agama islam dan membimbing dalam mengejakan perintah agama, mengawasi segala tinkah laku anak-anaknya di luar rumah dan menegur anak-anak-anaknya apabila melakukan hal yang tidak baik. Adapun dari segi materi mereka berupaya memberikan segala keperluan anak-anaknya dari menyekolahkan anaknya kesekolah agama sampai menyediakan segala fasilitas yang diperlukan anak-anaknya, karena menurut

mereka pendidikan agama itu sangat penting bagi anak-anak mereka walaupun ada hambatan, mereka akan tetap mengusahakannya agar anak-anak mereka menjadi anak yang berguna bagi agama, bangsa dan negara dan juga menjadi anak yang shaleh dan salehah.

Sedangkan dari data pengelompokan tentang keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di keluarga wilayah Rw. 08 itu dapatlah di interpretasikan bahwa, anak-anak mereka adalah anak-anak yang benar-benar di harapkan oleh orang tua mereka. Hal itu berarti bahwa setelah anak-anak memperoleh pendidikan agama islam baik di rumah atau di luar rumah, mereka bisa mengamalkan sedikit demi sedikit ilmunya khususnya ilmu pendidikan agama Islam yang telah mereka peroleh. Mereka selalu mengerjakan apa yang diperintah Allah Swt. Dan orang tua mereka dan selalu bertingkah laku yang baik sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku. Kebanyakan dari mereka (anak-anak) berminat terhadap pendidikan agama Islam, karena mereka sudah mengerti bahwa pendidikan agama Islam itu sangat penting bagi mereka. Oleh karena itu mayoritas dari mereka, selain sekolah disekolah umum, mereka juga belajar mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur‟an) yang ada di wilayah Rw. 08. Berdasarkan

data pengelompokan tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan agama Islam itu dapatlah dilihat bahwa orang tua di wilayah Rw. 08 sudah berhasil akan peranannya terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam kepada anak-anak mereka di rumah. Hal itu menandakan bahwa pendidikan agama Islam itu sangat penting diberikan kepada anak-anak dari sejak usia dini agar anak-anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Disamping itu dilatar belakangi oleh lingkungan masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Tentang keberhasilan dalam melaksanakan dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di keluarga, penulis mendapatkan iformasi bahwa ada orang tua yang tidak memberi

pilihan kepada anaknya yaitu tidak ada pilihan lain kecuali bersekolah di pondok pesantren, mereka berfikir betapa sulit sekali memberikan pembinaan kepada anak dalam pendidikan agama Islam di rumah, apabila anak tidak dibiasakan untuk belajar agama maka, anak tersebut akan malas, yang nantinya tidak bisa membedaakan mana yang hak dan mana yang batil. Utuk itu jalan satu-satunya yang ditempuh oleh orang tua tersebut adalah mengirim anaknya di pondok pesantren tanpa ada pilihan lain.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan berdasarkan deskripsi data yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka akhirnya studi hasil penelitian tentang peranan keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Rw.08 Kelurahan

Bergas lor, Kecamatan Bregas, Kabupaten Semarang, penulis dapat member kesimpulan sebagai berikut :

1. Keluarga sangat berperan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam kepada anak-anaknya di rumah, keluarga memberikan perhatian dalam Pendidikan Agama Islam sesuai dengan kemampuannya orang tua meskipun mereka sibuk dengan aktifitas-aktifitas lainya. Hal ini berdasarkan jawaban mayoritas keluarga yang member jawaban “selalu

pada angket.

2. Usaha-usaha yang dilakukan keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama pada anak dengan mulai mengajarkan pendidikan agama dengan membimbing pelaksanaan perintah agama, mengawasi tingkah laku anak dan menegur mereka apabila melakukan hal yang tidak baik. Dari segi materi keluarga berupaya memberikan segala keperluan anak-anaknya seperti menyekolahkan ke sekolah yang berlatar belakang agama (MI, MTS, SDIT, MAN, bahkan ke Pondok Pesantren) dan sebagainya

3. Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Agama diketahui bahwa, setelah anak-anak memperoleh pendidikan agama baik di rumah maupun di luar rumah, akhirnya mereka mengamalkan perintah-perintah agama dan bertingkah laku sopan. Anak-anak giat dan rajin dalam mengikuti shalat berjamaah dan pengajian Al-Qur‟an. Dikethui juga bagi keluarga yang

kurang memperkahatikan pendidikan agama bagi anaknya, motifasi anak untuk melakukan perintah-perintah agama kecil dan sopan santunya juga sangan kurang, serta dalam bermasyarakatpun mereka kurang di senangi oleh teman-temanya.

4. Hambatan-hambatan yang dihadapi keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama dapat dibagi menjadi dua hal :

a. Hambatan internal, kesibukan orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan kesibukan lainya menjadi kurangnya perhatian orang tua kepada anak.

b. Hambatan external, yaitu hambatan dari anak-anak yang kadang-kadang bermalas-malsan dan tidak mau mengikuti perintah orang tua

ditambah dengan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi kepribadian anak, serta di era tehnologi ini jika orang tua kurang memperhatikan anaknya maka si anak akan sibuk dengan media teknologi tersebut.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil studi penelitian tentang Peranan Keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di wilayah Rw. 08 Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, akhirnya penulis memberikan bebrapa saran penting yang di tujukan kepada semua pihak/masyarakat dalam rangka member motifasi untuk lancarnya pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.

1. Semaksimal mungkin orang tua harus jadi idola anak bagaimanapun caranya, karena dengan orang tua di idolakan anak maka si anak akan cenderung menurut apa yajng diperintahkan orang tua

2. Bagi orang tua, hendaknya meningkatkan terus ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt. Mengajak anak-anaknya untuk selalu patuh dan taat kepada perintah-Nya dan menjahui segala larangannya.

3. Para orang tua, di harapkan untuk selalu member contoh sikap atau perilaku yang baik kepada anaknya, supaya anak akan meniru dan mengikuti sikap dan tingkah laku yang baik. Hal tersebut wujud dari ketauladanan orang tua terhadap anaknya.

4. Bagi orang tua hendaknya tidak terlalu keras dalam mengajarkan atau mendidik anak. Gunakan metode atau cara yang tepat untuk mengajarkan Pendidikan Agama Islam di rumah, sesuai dengan ajaran islam yaitu dengan nasehat-nasehat, perkataan yang baik, lemah lembut, dan dengan mengajak dialog atau diskusi untuk memecahkan suatu masalah.

5. Bagi para Rw/Rt hendaknya turut meningkatkan kualitas keberagaman masyarakat, misalnya dengan mengadakan kegiatan pengajian di rumah warganya secara bergantian, sehingga warga memiliki pengetahuan agama dan hubungan yang harmonis antar sesame warga

mengadakan pembinaan berkala kepada anak kost tentang tata cara bermasyarakat yang baik

7. Untuk tak‟mir masjid atau mushola juga harus sesegera meningkatkan

kuwalitas dalam hal apapun dalam jadwal serta kegiatan-kegiatan yang bisa memotifasi anak untuk datang ke majelis TPA dan megikuti pelajaran-pelajaranya.

8. Agar TPA bisa berjalan lancar, tentunya guru ngaji juga harus

diperhatikan kehidupanya oleh takmir mas‟jid. Karena beliau juga

bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya.

9. Masyarakat umumnya atau pemilik kost pada khususnya harus selektif dalam menerima anak kost, karena bagaimanapun itu sangat berpengaruh kepada anak-anak jika anak kost tersebut memiliki tabiat yang tidak baik. Tentunya juga peran perangkat Rt juga harus memperhatikan hal tersebut.

Dokumen terkait