BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan Hasil Penelitian
2. Tingkat Kefektifan Penggunaan Strategi K-W-L Plus dalam
Yogyakarta
Tingkat keefektifan penggunaan strategi K-W-L Plus dalam pembelajaran memahami teks ulasan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta dapat diketahui dari hasil analisis uji-t dan kenaikan skor rata-rata pretest dan posttest kedua kelompok. Berdasarkan hasil analisis uji-t data pretest dan posttest kemampuan memahami teks ulasan kelompok eksperimen, diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (7,158>2,000) dengan df=35 dan nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,000<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks ulasan pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mendapat pembelajaran dengan strategi K-W-L Plus.
Selain itu, terdapat perbedaan pada kenaikan skor rata-rata pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Skor rata-rata pretest
dan posttest pada kelompok kontrol hanya mengalami kenaikan sebesar 2,80,
eksperimen menunjukkan bahwa strategi pembelajaran K-W-L Plus efektif digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan.
Kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran tanpa strategi K-W-L Plus menunjukkan skor rata-rata hasil pretest 26,78, sedangkan hasil posttest kelompok kontrol menunjukkan skor rata-rata sebesar 29,58. Artinya terdapat kenaikan skor rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 2,80 (29,58-26,78).
Adapun hasil pretest kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan strategi K-W-L Plus mempunyai skor rata-rata 26,50, sedangkan hasil posttest menunjukkan skor rata-rata 32,55. Artinya terdapat kenaikan skor rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 6,05 (32,55-26,50). Dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih kenaikan skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebesar 3,25. Berdasarkan hasil kenaikan skor rata-rata pada kedua kelompok tersebut, diketahui bahwa peningkatan skor pada kelompok eksperimen jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan skor kelompok kontrol. Hal tersebut membuktikan bahwa strategi K-W-L Plus dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan memahami teks ulasan.
Keefektifan strategi K-W-L Plus dalam pembelajaran memahami teks ulasan pada penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Ngalim Mustakim (2014) dengan judul “Keefektifan Penggunaan Teknik K-W-L Plus dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah”. Hasil penelitian tersebut
membaca pemahaman. Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji-t posttest kelompok eksperimen dengan thitung sebesar 9,662 pada taraf signifikansi 5%, dengan nilai P lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,000<0,05).
Penelitian oleh Ngalim Mustakim tersebut telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran membaca pemahaman tanpa strategi K-W-L Plus dengan kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi K-W-L Plus. Selain itu, hasil penelitian yang telah dianalisis dengan uji-t tersebut, membuktikan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi K-W-L Plus lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi K-W-L Plus.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga menggunakan penghitungan uji-t untuk menguji keefektifan strategi K-W-L Plus. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ngalim Mustakim terletak pada pembelajaran yang diberi perlakuan strategi K-W-L Plus. Jika pada penelitian Ngalim Mustakim strategi K-
W-L Plus digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman, pada penelitian
ini strategi K-W-L Plus digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi K-W-L Plus efektif pada pembelajaran memahami teks ulasan di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruddel (2005: 242) bahwa strategi
setelah membaca.
Strategi K-W-L Plus yang terdiri dari langkah Know, Want to Know,
Learned dan Plus dapat digunakan untuk membimbing siswa dalam memahami
teks dengan baik. Berkaitan dengan pembelajaran kurikulum 2013, siswa dituntut untuk mampu memahami berbagai jenis teks. Salah satu jenis teks yang harus dipahami siswa yaitu teks ulasan.
Isnatun dan Farida (2013: 57) menyatakan tujuan dari teks ulasan yaitu menyajikan informasi menyeluruh tentang sebuah karya; mengajak siswa untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan tentang fenomena pada sebuah karya; dan memberikan pertimbangan tentang kelayakan sebuah karya. Salah satu hal yang dapat membantu tercapainya tujuan dalam pembelajaran memahami teks ulasan tersebut yaitu dengan penggunaan strategi pembelajaran yang mampu menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa terhadap teks ulasan seperti strategi K-W-L PLus.
Proses pembelajaran memahami teks ulasan tersebut, dapat dilakukan melalui aktivitas membaca. Oleh karena itu, penggunaan strategi dalam pembelajaran memahami teks ulasan dapat dilakukan dengan strategi membaca. Proses membaca yang efektif dapat dilakukan dengan strategi yang sesuai dengan tujuan membaca dan jenis teks yang digunakan. Mengingat bahwa teks ulasan bertujuan mengajak siswa untuk memikirkan, mendiskusikan, dan memberikan pertimbangan tentang kelayakan sebuah karya, maka dibutuhkan strategi yang
siswa seperti strategi K-W-L Plus.
Pembelajaran memahami teks ulasan menggunakan teks yang bertema “Mengulas Berbagai Karya Sastra” dengan topik yang berbeda pada setiap perlakuan. Karya sastra yang diulas dalam teks antara lain, novel dan film yang terkenal dan telah beredar di pasaran maupun media massa. Penggunaan teks ulasan dengan topik tersebut dilakukan terkait dengan strategi K-W-L Plus yang menuntut siswa mempunyai bekal pengetahuan tentang topik dalam teks.
Sesuai pendapat Buehl (2009: 107) bahwa strategi K-W-L Plus dirancang untuk membantu siswa mengaktifkan pengetahuan yang dimiliki tentang topik dan menggunakan teks untuk mengkonfirmasi dan meningkatkan pengetahuan mereka. Selain itu, strategi K-W-L Plus dapat digunakan untuk jenis teks ekspositori seperti teks ulasan (Wiesendanger, 2001: 100).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi K-W-L Plus efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks. Siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran melalui diskusi yang dilakukan. Melalui pengetahuan siswa sebelumnya dan menghubungkan dengan pengetahuan baru yang diperoleh melalui membaca, siswa dapat lebih memahami arah dan tujuan membaca. Pada akhirnya siswa dapat memahami teks ulasan secara keseluruhan.