• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Pembahasan

4.3.1. Tingkat Kemandirian, Kecerdasan Emosional dan Efikasi

Dalam penelitian ini diperoleh beberapa hasil yang sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian yang beberapa diantaranya yakni,

bagaimanakah tingkat dan prosentase kemandirian, kecerdasan emosi, dan

efikasi diri pada siswa yang aktif kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1

Puri Mojokerto.

Tingkat kemandirian pada siswa Pramuka SMA Negeri 1 Puri

Mojokerto sebagian besar lebih dari 50% berada pada kategori sedang

yaitu sebesar 64% dengan jumlah 63 siswa. 20 siswa berada pada kategori

rendah dengan prosentase 20,5%, sedangkan pada kategori tinggi hanya

15,5% dengan jumlah siswa 15.

Tabel 4.3.1.4 Prosentase Deskripsi Kategori Tingkat Kemandirian

Berdasarkan data diatas terlihat hanya 15,5% siswa pramuka SMA

Negeri 1 Puri Mojokerto yang memiliki kemandirian yang berada pada

kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian kecil dari siswa

yang aktif dalam kegiatan kepramukaan yang memiliki kemandirian yang

tinggi. Sebagian besar atau sebanyak 64% siswa memiliki tingkaat

Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

X ≥ 63,62 Tinggi 15 15,5%

49,62 ≤ X < 63,62 Sedang 63 64%

X < 49,63 rendah 20 20,5%

kemandirian yang sedang, dan sisanya yaitu 20% siswa berada pada

kategori rendah yang menunjukkan bahwa para siswa tersebut kurang

mandiri.

Jenis atau aspek kemandirian yang memiliki skor paling tinggi yang

artinya aspek kemandirian yang paling banyak diterima oleh siswa yang aktif

dalam kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1 Puri Mojokerto adalah aspek

kemandirian prilaku, dimana siswa mampu mengambil inisiatif untuk bertindak

dan mampu mengendalikan aktivitas yang dilakukan (Suharnan, 2012).

Orang cenderung mengambil inisiatif sendiri di dalam memikirkan

sesuatu dan melakukan tindakan tanpa terlebih dahulu harus diperintah,

disuruh dan diingatkan orang lain. Sehingga dia mneyadari sesuatu yang

penting dan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, kemudian

melaksanakannya atas kemauan sendiri tanpa paksaan dan menunggu

perintah dari orang lain. Orang yang mandiri juga mampu mngendalikan

sendiri pkiran, tindakan dan aktivitas yang dilakukan tanpa harus dipaksa

dan di tekan oleh orang lain. Misalnya mengatur sendiri antara kegiatan

belajar dan bermain, antara tugas pekerjaan dan urusan keluarga, kapan

harus memulai pekerjaan. Semua hal tersebut dilakukan atas dasar

kemauan sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Orang mandiri juga

tidak tergantung dengan orang lain (Suharnan, 2012).

Jenis atau aspek kemandirian yang memiliki skor paling sedikit atau

aspek kemandirian yang paling sedikit diterima oleh siswa yang aktif pramuka

memberi penilaian benar atau salah berdasarkan keyakinannya dan tidak

dipengaruhi aturan yang ada pada masyarakat. Remaja yang mandiri dalam

nilai akan lebih berprinsip. Prinsip yang terkait dengan hak seseorang dalam

kebebasan untuk berpendapat atau persamaan sosial (Steinberg, 2011).

Untuk frekuensi dan prosentasi tingkat kecerdasan emosional pada

siswa yang aktif dalam kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1 Puri

Mojokerto sebagian besar berada pada bagian sedang ditunjukkan dengan

skor yang diperoleh yaitu sebesar 64% dengan jumlah 63 siswa, sebesar

19,5% berada pada kategori rendah dengan jumlah 19 siswa, dan 16,5%

untuk kategori tinggi dengan jumlah 16 siswa

Tabel 4.3.2.4 Prosentase Deskripsi Kategori Tingkat Kecerdasan

Emosional

Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

X ≥ 63,62 Tinggi 16 16,5%

49,62 ≤ X < 63,62 Sedang 63 64%

X < 49,63 Rendah 19 19,5%

Jumlah 98 100%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yang

aktif dalam kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1 Puri Mojokerto

memiliki tingkat kecerdasan emosional yang cukup baik.

Wilayah kecerdasan emosional yang memiliki skor paling tinggi

atau yang banyak diterima oleh siswa adalah kemampuan dalam membina

individu tersebut mampu mengenali emosi orang lain, mengendalikan

emosi diri dan orang lain dan juga mampu memahami perasaan orang lain.

Wilayah kecerdasan emosional yang rendah atau sedikit mendukung

tingkat kecerdasan emosional siswa pramuka tersebut ialah aspek

memotivasi diri sendiri atau kemampuan menata emosi untuk mencapai

tujuan. Perilaku yang muncul biasanya berupa ketekunan untuk menahan

diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta

mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusiasme, gairah,

optimis dan keyakinan diri (Goleman, 2016).

Sedangkan frekuensi dan prosentase tingkat efikasi diri yang dimiliki

oleh siswa siswa yang aktif dalam kegiatan kepramukaan SMA Negeri 1

Puri Mojokerto sebagian besar berada pada kategori sedang dengan jumlah

siswa 67 orang yang mendominasi prosentase dengan 68,5%. 18 siswa

masuk dalam kategori rendah dengan prosentase 18,5%, dan siswa yang

masuk dalam memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi berjumlah 13 siwa

dengan prosentase 13%.

Tabel 4.3.3.4 Prosentase Deskripsi Kategori Tingkat Efikasi Diri

Nilai Kategorisasi Frekuensi Prosentase

X ≥ 103,54 Tinggi 13 13%

78,98 ≤ X < 103,54 Sedang 67 68,5%

X < 78,98 Rendah 18 18,5%

Dari data diatas mayoritas siswa yang aktif dalam kegiatan

kepramukaan SMA Negeri 1 Puri Mojokerto memiliki tingkat efikasi yang

cukup atau sedang, hal tersebut menunjukkan kemampuan individu dalam

berpersepsi terhadap dirinya sendiri tentang kemampuan dalam

menghadapi suatu permasalahan atau tantangan.

Dimensi dari fikasi diri yang memberi sumbangsi terbesar untuk

mendukung tingginya efikasi atau keyakinan diri siswa terletak pada

dimensi strength. Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari

keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya.

Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh

pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang

mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. Meskipun

mungkin ditemukan pengalaman yang kurang menunjang. Dimensi ini

biasanya berkaitan langsung dengan dimensi level, yaitu makin tinggi level

taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan yang dirasakan untuk

menyelesaikannya (Risnawita, 2012). Hal tersebut biasanya ditunjukkan

oleh perilaku tenang dalam menghadapi tugas, sering mengeluh karena

tugas, berusaha keras dalam menyelesaikan tugas

dimensi efikasi diri yang sedikit memberi kontribusi dalam tingkat

efikasi diri siswa SMA Negeri 1 Puri Mojokerto ini ialah terletak pada

dimensi generality yaitu individu merasa yakin akan kemampuannya.

Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah

aktivitas dan situasi yang bervariasi (Risnawita, 2012). Hal tersebut

biasanya ditunjukkan dengan memiliki keyakinan terhadap kemampuan

diri dalam menghadapi berbagai macam tugasdan individu memiliki

keyakinan terhadap kemampuan diri dalam menghadapi berbagai macam

situasi

Dokumen terkait