• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkatan Biaya dan Pemicu (Driver)

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 28-32)

Dalam sistem ABC, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead disebut penggerak atau pemicu (driver). Pemicu sumber daya (resource driver) adalah berbagai aktivitas berbeda yang menggunakan sumber daya tersebut. Sedangkan pemicu aktivitas (activity driver) adalah suatu dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke produk, pelanggan atau obyek biaya final (final cost object) lainnya. Kata final mengacu pada

Universitas Indonesia langkah terakhir dalam alokasi biaya. Sifat dan jenis pemicu aktivitas membedakan ABC dari perhitungan biaya tradisional, dimana tidak terbatas pada ukuran volume.

Sistem ABC mengakui aktivitas, biaya aktivitas dan pemicu aktivitas pada tingkatan agregasi (levels of aggregation) yang berbeda dalam satu lingkungan produksi. Empat tingkat yang umumnya diidentifikasikan adalah unit, batch, produk dan pabrik. Tingkatan yang berbeda sebenarnya adalah tingkatan agregasi data yang berbeda. Suatu batch adalah jumlah, atau agregasi, dari unit-unit identik yang menyusunnya. Suatu produk adalah agregasi dari banyak batch.

Suatu pabrik dapat dianggap sebagai suatu agregasi dari semua produknya.30 Tingkatan biaya tersebut adalah :

a. Biaya tingkat unit (unit-level cost)

adalah biaya yang meningkat saat satu unit diproduksi. Biaya ini adalah satu-satunya biaya yang selalu dapat dibebankan secara akurat proporsional terhadap volume. Contohnya adalah biaya listrik, jika mesin dengan tenaga listrik digunakan dalam memproduksi setiap unit, biaya pemanasan jika setiap unit mengalami proses pemanasan atau tenaga inspeksi bila setiap unit memerlukan inspeksi. Biaya-biaya ini murni variabel yang biasanya diperlakukan sebagai biaya tidak langsung.

Pemicu tingkat unit (unit-level driver) merupakan ukuran aktivitas yang bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi dan dijual. Semua pemicu tingkat unit adalah proporsional terhadap unit output; dan merupakan satu-satunya dasar alokasi yang berkaitan dengan volume yang digunakan dalam sistem ABC. Pemicu di semua tingkatan lain tidak harus proporsional terhadap volume. Contohnya adalah jam tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, jumlah komponen bahan baku, total biaya utama, total biaya langsung, dan unit yang diproduksi.

b. Biaya tingkat batch (batch-level cost)

Tingkatan agregasi yang lebih tinggi berikutnya adalah batch yaitu biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi atau dijual. Contohnya adalah

30 Carter, William K., Milton F Usry, Cost Accounting (Akuntansi Biaya), terj Krista, Buku 1-Edisi 13, (Jakarta : Salemba Empat, 2006), hal. 496-499

Universitas Indonesia biaya persiapan dan kebanyakan biaya penanganan bahan baku. Biaya tingkat batch dipengaruhi oleh jumlah batch, dan tidak bergantung pada jumlah unit.

Pemicu tingkat batch (batch-level driver) adalah ukuran aktivitas yang bervariasi dengan jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Contohnya adalah persiapan, jam persiapan, pesanan produksi, dan permintaan bahan baku.

c. Biaya tingkat produk (product-level cost)

Tingkatan berikutnya diatas batch adalah produk yaitu biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk berbeda yang dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan penjualan satu batch atau satu unit lebih banyak. Contohnya adalah biaya desain produk, pengembangan produk, pembuatan prototipe, dan teknik produksi.

Pemicu tingkat produk (product-level driver) adalah ukuran aktivitas yang bervariasi dengan bermacam-macam jumlah produk yang diproduksi dan dijual. Contohnya perubahan desain, jam desain, dan jumlah komponen berbeda yang diperlukan (disebut jumlah dari nomor/kode komponen).

d. Biaya tingkat pabrik (plant-level cost)

Beberapa tingkat biaya dan pemicu dapat terjadi diatas tingkat produk. Hal ini termasuk tingkat lini produk, tingkat proses, tingkat departemen, dan tingkat pabrik. Hampir semua penerapan ABC mengakui hanya salah satu dari kategori-kategori tersebut yaitu tingkat pabrik, adalah biaya memelihara kapasitas di lokasi produksi. Contohnya adalah sewa, penyusutan, pajak properti dan asuransi untuk bangunan pabrik.

Luas lantai yang ditempati seringkali disebut dengan pemicu tingkat pabrik (plant-level driver) untuk membebankan biaya tingkat pabrik. Dalam kebanyakan kasus pembebanan tingkat pabrik ke produk, batch atau unit adalah suatu alokasi yang arbitrer.

Jadi cost driver adalah dasar alokasi yang digunakan oleh sistem ABC, yang merupakan faktor-faktor yang menentukan seberapa besar atau seberapa banyak usaha dan beban kerja untuk melakukan suatu aktivitas. Terdapat hubungan yang jelas antara jumlah cost driver yang digunakan dengan tingkat ketepatan biaya produk, apabila cost driver yang sering digunakan semakin

Universitas Indonesia banyak, maka ketepatan biaya produk akan semakin akurat. Hal terpenting mengenai pemilihan cost driver setidaknya ada dua faktor yang harus dipertimbangkan yaitu 31 :

a. Biaya Pengukuran (Cost Measurement)

Dalam sistem ABC banyak cost driver yang dapat dipilih dan digunakan.

Namun lebih disukai memilih cost driver yang menggunakan informasi yang telah tersedia. Informasi yang tidak tersedia dalam sistem yang ada harus dihasilkan, yang akan meningkatkan biaya sistem informasi perusahaan. Suatu kelompok biaya yang homogen menawarkan sejumlah cost driver yang mungkin. Dalam situasi demikian, setiap cost driver harus dipilih. Pilihan ini meminimalkan biaya pengukuran (cost measurement). Misalnya biaya pengendalian mutu dan biaya penyiapan mesin dan peralatan (set up cost) ditempatkan dalam kelompok yang sama, memberikan pilihan menggunakan baik jam inspeksi atau jumlah productions run sebagai cost driver. Apabila kuantitas dari kedua cost driver yang digunakan oleh kedua produk telah dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan, maka apa yang terpilih tidaklah penting. Namun asumsikan bahwa jam inspeksi menurut produk tidak ditelusuri, akan tetapi data untuk productions run tersedia. Dalam keadaan demikian, productions run dapat dipilih sebagai cost driver, menghindari kebutuhan untuk menghasilkan suatu informasi biaya tambahan.

b. Tingkat Korelasi (Degree of Correlation)

Tingkat korelasi antara cost driver dan konsumsi overhead aktual. Struktur informasi yang ada dieksploitasi dengan cara yang lain untuk meminimalkan biaya untuk memperoleh kuantitas cost driver. Kadang-kadang mungkin untuk menggantikan suatu cost driver yang secara langsung mengukur konsumsi tersebut. Misalnya jam inspeksi dapat digantikan oleh sejumlah inspeksi aktual yang berhubungan dengan setiap produk, angka ini tampak lebih diketahui. Sudah tentu penggantian tersebut berlaku apabila jam yang digunakan perinspeksi adalah cukup stabil untuk setiap produk.

31 Tunggal, Amin Widjaja, Activity-Based Costing : Untuk Manufacturing dan Pemasaran, Edisi Revisi, (Jakarta : Harvarindo, 2000), hal. 78

Universitas Indonesia 2.3.5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem ABC

Kelebihan-kelebihan dari sistem ABC adalah 32:

a. Sistem ABC dapat membantu pengambilan keputusan membuat atau membeli yang harus dilakukan oleh manajer.

b. Melalui daya analisis biaya dan pola konsumen sumber daya, maka manajer mulai dapat merekayasa kembali proses manufakturing untuk mencapai pola keluaran kualitas yang lebih tinggi dan efisien.

c. Manajer yang berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif yang paling wajar.

d. Sistem ABC dapat meyakinkan pihak manajemen untuk mengambil sejumlah langkah agar menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnya manajemen dapat berusaha untuk meningkatkan kualitas sambil secara simultan memfokuskan pada pengurangan biaya.

e. Jika analisa biaya diperbaiki, maka manajemen dapat melakukan analisa yang lebih akurat mengenai volume yang diperlukan untuk mencapai titik impas (Break Even Point/BEP) atas produk yang bervolume rendah.

Sedangkan kekurangan-kekurangan dari sistem ABC adalah :

a. Tidak terdapat hubungan yang eksplisit dan sistematis antara sistem ABC dengan kepuasan pelanggan.

b. Sistem ABC menyebabkan manajemen mengurangi biaya secara konstan.

c. Adanya perbedaan konsepsi tentang rendahnya penanganan penjualan yang disebabkan oleh permintaan yang diperkecil yang juga akan menghasilkan keuntungan yang lebih rendah.

d. Memakan waktu dan biaya yang cukup banyak dalam menerapkan sistem ABC agar berhasil.

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 28-32)

Dokumen terkait