• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asrama adalah bangunan tempat tinggal bagi orang-orang yang bersifat homogen. Seperti asrama mahasiswa, asrama haji, asrama putra, asrama putri, dan masih banyak lagi. (KBBI)

Asrama Mahasiswa adalah suatu lingkungan perumahan sebagai tempat tinggal mahasiswa, yang dalam perkembangan lebih lanjut, dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan, pengadaan buku, kantin, olahraga, dan sarana lainnya yang diperlukan dan dikelola oleh mahasiswa dalam bentuk koperasi. (Kepres no 40, 1981, 2007)

Menurut de Chiara (2001), perumahan untuk mahasiswa merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Institusi Akademik. Hasrat untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa yanga mewadhi kegiatan komputerisasi yang aktif, nyaman, dan adanya kesempatan bersosialisasi merupakan prioritas dari rencana Universitas dan Perguruan Tinggi.

2.13.2. Jenis Asrama Mahasiswa

Menurut Ernest Neufert (1989), ukuran pondok siswa (asrama) dibedakan menjadi 4 ukuran, yaitu sebagai berikut :

1. Pondok kecil mampu menampung 30 - 50 tempat tidur 2. Pondok sedang mampu menampung 40 – 100 tempat tidur 3. Pondok besar mampu menampung 100 – 125 tempat tidur 4. Pondok sangat besar mampu menampung 250 – 600 tempat tidur

Terbesar mampu menampung 120 – 180 siswa akademik, paling banyak menampung 400 tempat tidur. Jumlah tempat tidur dihubungkan dengan jumlah tamu rata-rata, sedangkan tempat tidur didesain dalam ukuran besar agar dapat menampung lebih banyak tamu.

Berdasarkan sistem pengelolaannya, asrama dibagi menjadi 3 jenis (kumalasari, 1989), yaitu :

1. Self contained, pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dimana penghuni di dalamnya merupakan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang berdiri sendiri dan terlepas dari peraturan sebuah perguruan tinggi. Asrama ini lebih mementingkan segi sosial.

56 2. Komersial, pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya dengan harga sewa sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang disediakan.

3. Bersubsidi, pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha, dimana demi kelangsungan operasionalnya mendapatkan subsidi. Terdapat dua macam asrama mahasiswa, yaitu bersubsidi sebagian dengan anggaran pengelolaan dibebankan kepada penyewa dan bersubsidi seluruhnya dengan anggaran pengelolaan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, swasta, atau lembaga lainnya yang bertujuan meringankan beban mahasiswa.

2.13.3. Aspek Perilaku dalam Asrama Mahasiswa

Dalam buku Designing Place for People, Deasy dan Lasswell (1985) mengulas lebih jauh mengenai aspek-aspek perilaku manusia di dalam asrama. Asrama merupakan tipe dari perumahan yang sifatnya tetap dan memiliki karakter-karater yang khas. Asrama memiliki hubungan dengan instansi pendidikan, khususnya pendidikan yang setingkat dengan universitas. Dalam perancangan asrama, pemikiran khusus diberikan kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan sosialisasi dan individu yang bercampur di dalamnya dengan kebiasaan yang berbeda-beda. Berikut merupakan aspek-aspek perilaku di dalam asrama, yaitu :

1. Keselamatan pibadi (Personal Safety), di dalam asrama tidak lepas dari bahaya kriminal dan kekerasan, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu peraturan asrama yang kurang ketat dan kurangnya pertahanan desain bangunan asrama.

2. Hak teritorial antara institusi pemilik asrama dan penghuni asrama. Hak para penghuni walaupun bersifat sementara, bukan berarti tidak penting, karena mereka hanya menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan bersama. Peraturan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan penghuni agar memiliki perasaan teritorial tempat tinggal mereka yang bersifat temporer (sementara).

3. Privacy sangat penting bagi penghuni asrama sebagaimana orang lain membutuhkannya, tetapi hal ini sangat sulit didapatkan di dalam asrama karena dihuni oleh banyak orang.

57 4. Pembentukan Kelompok (Frendship), biasanya terjadi pada tahun kedua, dimana pada tahun pertama antara penghuni masih menyesuaikan diri dengan penghuni lain. Pembentukan kelompok ini juga dapat meningkatkan rasa aman (person safety) dan nyaman di dalam asrama.

2.13.4. Aspek Aktivitas dalam Asrama Mahasiswa/ Akademik

Menurut de Chiara, terdapat beberapa aktivitas di dalam asrama mahasiswa adalah sebagai barikut :

1. Belajar

Terdapat beberapa macam metode belajar dan juga berbagai macam alat menunjang belajar. Perencanaan ruang mahasiswa harus mengakomodasi berbagai macam metode dan berbagai alat penunjang belajar yang digunakan mahasiswa.

Dengan meningkatnya bidang dan pegaruh teknologi, maka penting untuk mempertimbangkan ketersediaan teknologi infrastruktur paling fleksible dan maju pada waktu merencang. Untuk mengakomodasi segala kemungkinan, maka disediakan ruang untuk meja belajar (desk) yang cukup dan lemari penyimpanan. Meja belajar mahasiswa digunakan untuk aktivitas belajar. Aktivitas belajar ini mensyaratkan untuk tersedianya ruang seperti peralatan komputer, monitor, dan lampu belajar. Meja belajar ini juga menjadi tempat untuk membaca, mencatat, mencari refrensi materi, dan menulis. Lokasi sumber data dan lemari penyimpanan serta rak buku juga harus diperhitungkan.

2. Tidur

Pola aktivitas mahasiswa jarang konsisten, mashasiswa dapat tidur kapan pun. Dua penghuni dalam satu ruang jarang memiliki jadwal yang sama. Ujian dan aktivitas sosial membentuk pola mereka secara meluas. Terdapat beragam pola yang saat ini mengakibatkan konflik dalam satu unit ruang hunian. Variable ini menjadi penting dalam mempertimbangkan perabot dan layout dalam ruang mahasiswa.

3. Bersosialisasi

Ruang mahasiswa selalu mengundang ketidak selarasan sosial. Akantetapi, dengan pemisahan pada penekanan kegiatan belanja dan tidur, justru berlawanan sebagai lingkungan sosial. Aktif, perabot bebas (perabot yang mudah dipindah) membuat mahasiswa untuk mengatur ruang dengan efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

58 Aktifitas yang diselenggarakan dalam asrama di STTP ini terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut :

a. Pengembangan penalaran dengan adanya arahan dan fasilitas yang mendukung, seperti pembentukan kelompok belajar dan kelompok diskusi dan penyediaan ruang bersama.

b. Pengembangan moral dengan mengarahkan mahasiswa dalam hal perilaku yang benar, menanamkan disiplin, kepercayaan kepada tuhan, rasa menghormati di antara pemeluk agama dan ikut merawat dan menjaga lingkungan asrama beserta isinya.

c. Pengembangan olahraga dengan mengarah kepada mahasiswa untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan manfaat olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani. Hal tersebut dapat terlaksana dengan penyediaan fasilitas olahraga yang memadai (Designing Place for People, 1985).

2.13.5. Daya Tampung Kamar

Penentuan daya tampung tiap-tiap kamar asrama mempertimbangkan dasar-dasar sebagai berikut :

1. Privacy, ketenangan dan kenyamanan bagi penghuni terjaga dengan baik. 2. Diusahakan semaksimal mungkin langkah pencegahan terhadap

perkelahian, kekerasan, dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak pada tempatnya.

3. Membantu menciptakan kemandirian, namun tetap memperhatikan lingkungan sosial sekitarnya.

4. Mengingat agar biaya sewa tidak terlalu tinggi maka diusahakan pemakaian luas lantai yang seoptimal mungkin.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, daya tampung tiap kamar asrama adalah sebagai berikut :

a. Dalam 1 kamar dihuni 1 orang (single room)

Kelebihan : Privacy tinggi, kedisiplinan lebih mudah ditanamkan, serta cara belajar individu yang lebih efisien.

Kekurangan : berkurangnya rasa kebersamaan, membentuk banyak ruang, dan biaya pemeliharaan yang relatif tinggi/ mahal.

59 Kelebihan : lebih menonjolkan rasa kebersamaan, cara belajar dalam kelompok lebih baik, biaya pemeliharaan lebih murah.

Kekurangan : rasa privacy kurang.

c. Dalam 1 kamar dihuni 4 orang (four-student room)

Kelebihan : rasa kebersamaan dalam kelompok lebih besar, biaya pemeliharaan lebih murah.

Kekurangan : rasa privacy kurang terjamin, belajar secara individu kurang efektif, mundah timbul pelanggaran peraturan yang berlaku dan akan menimbulkan perasaan kurang atau tidak aman. (Kumalasari, 1989)

Jumlah penghuni /kamar

Privacy Kedisiplinan Kebersamaan Biaya

1 orang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi

2-3 orang Sedang Sedang Sedang Sedang

4 orang Rendah Rendah Tinggi Rendah

d. Suite

Suite adalah susunan yang terdiri dari empat atau lebih mahasiswa yang berbagi tempat dalam single atau double rooms, dengan atau tanpa kamar mandi, dan dengan ruang komunal yang ekstra. Dalam ruang suite ini, kelompok mahasiswa atau akademik bekerja dan hidup bersama dengan jelas dan memiliki sebuah ruang yang terkontrol oleh mereka sendiri yang mungkin akan digunakan untuk tiga aspek utama ruang hunian, seperti tidur, belajar, dan beraktivitas sosial. Ruang komunal disini berfungsi selayaknya ruang tamu yang berada di dalam sebuah rumah tinggal. Pembagian jumlah ruang secara adil berdasarkan akan jumlah mahasiswa atau akademik yang membuat kemungkinan akan adanya kamar mandi dengan skala perumahan untuk suite bagi mahasiswa, termasuk pelayanan, dan fasilitas kebersihan.

2.13.6. Bentuk Asrama Mahasiswa

Menurut peneliti Sear, dkk (1944), rancangan bangunan asrama sendiri berpengaruh pada penghuni didalamnya. Misalnya : asrama berlorong panjang

Tabel 2.6. Perbandingan Daya Tampung (Kapasitas) Tiap Kamar

60 dengan asrama terpusat, dimana kamar-kamar mengelilingi sebuah ruang duduk bersama, keduanya memiliki fasilitas dan kapasitas yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa para mahasisa yang tinggal di asrama terpusat lebih suka bergaul dan ramah, karena adanya suatu ruang yang digunakan bersama-sama dengan kapasitas kontak sosial lebih besar mengakibatkan timbul suasana kekeluargaan dan keinginan satu sama lain untuk saling mengenal.

2.13.7. Kebutuhan Ruang Asrama

Bangunan asrama mahasiswa secara umum membutuhkan ruang sebagai penunjang kegiatan belajar para mahasiswa atau akademik, dan ruang yang dapat mewadahi segala macam kegiatan dan kebutuhan pokok para mahasiswa yang akan bertempat tinggal dan tempat bersosialisasi antar sesama penghuni asrama. Kebutuhan asrama berdasarkan standar bangunan asrama ialah sebagai berikut :

Dokumen terkait