• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Teori

5. Tinjauan Buku Teks Pelajaran

a. Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia

Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib pembelajaran yang digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah yang isinya merujuk pada standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah (Suryaman, 2012: 110). Pusat Perbukuan (2006) menyatakan bahwa buku pelajaran ialah buku yang digunakan sebagai sarana belajar di sekolah untuk menunjang program pelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menjelaskan tentang buku teks pelajaran secara lebih rinci.

“Buku teks (buku pelajaran) adalah buku acuan wajib yang digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, serta potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”, (Muslich, 2010: 51).

Berdasarkan pendapat tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa buku teks pelajaran ialah buku wajib yang digunakan di sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak harus hanya satu jenis, apalagi hanya berasal dari satu pengarang

atau penerbit. Semakin banyak buku yang digunakan akan semakin luas wawasan yang diperoleh (Suryaman, 2012: 110).

Permasalahan yang sering dialami oleh guru adalah pemilihan buku teks pelajaran. Pada dasarnya, pemilihan buku teks pelajaran sama halnya dengan pemilihan materi pembelajaran. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Buku teks pelajaran yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Oleh sebab itu, pemilihan buku teks pelajaran sangatlah penting.

Mengingat pentingnya keberadaan buku teks pelajaran, guru harus pandai memilih buku teks yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran yang dipilih harus memenuhi standar kualitas baik dari segi materi, penyajian materi, keterbacaan, dan grafika, (Muslich, 2010: 243). Lebih lanjut, secara teknis, Geene dan Petty menjelaskan kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas yaitu:

1) Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya. 2) Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa

yang memakainya.

3) Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik bagi siswa yang memanfaatkannya.

4) Buku teks seyogianya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan paras siswa yang memakainya. 5) Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran

lainnya, lebih baik lagi, kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.

6) Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.

7) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang memakainya.

8) Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.

9) Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.

10) Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.

Oleh sebab itu, sebelum menentukan pilihan terhadap buku teks yang akan digunakan dalam pembelajaran, guru harus mencermati aspek-aspek tersebut. b. Manfaat dan Fungsi Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia

Buku teks pelajaran memiliki banyak manfaat dalam proses pembelajaran. Buku teks pelajaran dipandang sebagai simpanan pengetahuan tetang berbagai segi kehidupan. Karena sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan materi dan cara penyajiannya, buku pelajaran memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang caranya, (Suryaman, dkk., 2006).

Dengan buku teks pelajaran, program pembelajaran dapat dilaksanakan lebih teratur, karena guru sebagai pelaksana pendidikan memperoleh pedoman materi yang jelas. Bagi siswa, buku teks pelajaran dapat mendorong untuk berpikir dan berbuat yang positif, misalnya memecahkan masalah yang tersaji di dalam buku teks, mengadakan pengamatan yang disarankan dalam buku teks, atau melakukan latihan yang diinstruksikan dalam buku teks.

Bagi orang tua, dengan adanya buku teks mereka bisa memberikan arahan kepada anaknya apabila ia kurang memahami materi yang diajarkan di sekolah. Dalam proses pembelajaran, buku teks bermanfaat untuk mencapai kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Buku teks pelajaran juga

mempunyai peranan penting terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil laporan World Bank tahun 1995 yang menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan siswa akan buku dan fasilitas lain berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa (Muslich, 2010: 55-57).

Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa keberadaan buku teks pelajaran memiliki manfaat dan fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Buku teks pelajaran memang ditujukan untuk siswa. Akan tetapi, tidak hanya bermanfaat bagi siswa saja, melainkan bermanfaat pula untuk guru, dan orang tua.

c. Penilaian Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran yang digunakan harus memenuhi standar kelayakan buku. Dalam menentukan kelayakan sebuah buku teks, Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah mengembangkan instrumen penilain kelayakan buku teks. Menurut BNSP (2007), buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yakni kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan.

Penilaian kelayakan isi terdiri dari, (1) kesesuaian materi dengan SK dan KD yang di dalamnya terdapat indikator kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi; (2) keakuratan materi yang meliputi akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur, akurasi contoh, fakta, dan ilustrasi, dan akurasi soal; (3) materi pendukung pembelajaran, terdiri dari kesesuaian dengan perkembangan ilmu dan teknologi, keterkinian fitur, contoh, dan rujukan, penalaran, pemecahan masalah, keterkaitan antar konsep, komunikasi, penerapan,

kemenarikan materi, mendorong untuk mencari informasi lebih jauh, dan materi pengayaan.

Kelayakan penyajian meliputi, (1) teknik penyajian yang terdiri dari sistematika penyajian, keruntutan penyajian, keseimbangan antarbab; (2) penyajian pembelajaran, terdiri dari tiga indikator yakni berpusat pada siswa, mengembangkan keterampilan proses, dan memerhatikan aspek keselamatan kerja; (3) kelengkapan penyajian yaitu bagian pendahulu, bagian isi, bagian penyudah.

Selanjutnya adalah penilaian kelayakan bahasa, yang dikategorikan menjadi tiga yaitu (1) kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, terdiri dari dua indikator yaitu kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial emosional; (2) kekomunikativan meliputi keterbacaan pesan, ketepatan kaidah bahasa; (3) keruntutan dan keterpaduan alur pikir meliputi keruntutan dan keterpaduan antarbab, keruntutan dan keterpaduan antar-paragraf.

Kelayakan kegrafikan meliputi, (1) ukuran buku, yakni kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO dan kesesuaian ukuran dengan materi isi buku; (2) desain kulit buku, meliputi tata letak, tipografi kulit buku, dan penggunaan huruf; (3) desain isi buku, terdiri dari pencerminan isi buku, keharmonisan tata letak, kelengkapan tata letak, daya pemahaman tat letak, tipografi isi buku, dan ilustrasi isi (Muslich, 2010: 291-312).

Dokumen terkait