• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

A. KONDISI EKONOMI DAERAH TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN TAHUN 2016

2. Tinjauan Ekonomi a. Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian adalah besar share lapangan usaha terhadap total PDRB. Dengan mengetahui struktur perekonomian, maka kita dapat menilai potensi ekonomi yang sangat dominan pada suatu daerah, dalam hal ini merupakan peranan nilai tambah masing-masing sektor.Pada jangka pendek, struktur ekonomi lebih menggambarkan corak perekonomian suatu daerah.

Struktur ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat dari peranan masing-masing kelompok sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB. Pada tabel III.1, secara umum menggambarkan struktur ekonomi periode tahun 2009-2013; dimana sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar dalam struktur perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu dengan angka mencapai 35,82% untuk tahun 2013, namun kalau dimasukan ke dalam pengelompokan sektor, kelompok sector tersier yaitu sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa menjadi kelompok penyumbang terbesar.

Dominasi kegiatan ekonomi yang tergabung dalam kelompok dapat dibagi ke dalam peringkat berdasarkan besarnya sebagai berikut :

1. Kelompok tersier (sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa) yaitu 48.89 persen,

2. Kelompok primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian) sekitar 39,82 persen dan

3. Kelompok sekunder (sektor industri, sektor listrik dan sektor konstruksi) sekitar 11,30 persen.

Tabel III.1.

Distribusi Struktur Ekonomi Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun 2009-2013(Harga Konstan)

No. Sektor/Lapangan Kerja 2009 2010 2011 2012** 2013*Tahun 1 Pertanian 39.93 38.01 37,89 36,27 35,82 2 Pertambangan dan Penggalian 3.46 3.28 3,02 3,98 4,00 3 Industri Pengolahan 6.6 6.88 6,72 6,58 6,37 4 Listrik dan Air Bersih 0.32 0.33 0,33 0,33 0,31 5 Bangunan/Kontruksi 4.4 4.44 4,50 4,61 4,62 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 18.59 19.03 18,73 18,45 18,31 7 Pengangkutan dan Komunikasi 5.22 5.49 5,59 5,79 5,93 8 Keuangan, Persewaan dan JasaPerusahaan 3.82 4,00 4,04 4,07 4,14 9 Jasa-jasa 17.66 18.54 19,18 19,90 20,51

Jumlah 100.00 100 100 100 100

Sumber :Data tahun 2009 – 2013 BPS Kab HSS; PDRB Kab. HSS dalam beberapa edisi.

**) Angka diperbaiki *) Angka sementara

Dilihat dari gambaran pada tabel diatas untuk periode tahun 2009 sampai dengan 2013, berdasarkan distribusi sektor PDRB Kabupaten HSS yang menjadi 3 (tiga) sector kontributor utama adalah yaitu :

1. Sektor pertanian,

2. Sektor jasa danPerdagangan dan, 3. Sektor Hotel & Restoran.

Dilihat dari uraian diatas artinya ada 2 (dua) hal yang bisa dikemukakan, yaitu :

1. Segi persektor pertanian masih mendominasi struktur perekonomian, yang berarti bahwa perekonomian masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih sangat tergantung pada sektor

pertanian dalam arti luas. Dan hal tersebut secara historis memang memiliki hubungan erat dengan budaya kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam berusahadan berupaya.

2. Segi kelompok sektor di dominasi oleh kelompok tersier, yang berarti bahwa menurut pengelompokan sektor kondisi perekonomian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah mulai berpindah dari sektor primer menuju sektor tersier yang di dominasi oleh sektor jasa dan sektor perdagangan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa mulai terlihatnya kemajuan perekonomian daerah dengan mengandalkan perputaran barang yang mempunyai nilai tukar lebih (efek multiplier lebih baik) dan bersifat dapat diperbaharui tidak bergantung pada bahan baku. b. Pertumbuhan Ekonomi

Pada periode tahun 2009-2013; pertumbuhan ekonomi cenderung membaik dengan trend menaik (kecuali tahun 2010). Bahkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sudah mencapai sebesar 5,88 persen seperti terlihat pada Tabel III.2. Pertumbuhan sektor yang memiliki kenaikan yang tajam adalah pada sektor pertanian naik tajam dengan angka mencapai 4,50%, kemudian sektor bangunan/konstruksi yang mencapai 6,09% disusul sektor jasa-jasa/service dengan angka pertumbuhan mencapai 9,12%.

Tabel III.2.

Pertumbuhan Ekonomi Kab. HSS Tahun 2009-2013

No . Sektor/Lapangan Kerja Tahun 2009 2010 2011 2012* 2013** 1 Pertanian 5.42 -1.52 5.17 0.75 4.50 2 Pertambangan dan 7.09 -1.9 -2.66 38.61 6.41

Penggalian

3 Industri Pengolahan 2.41 7.81 3.07 3.05 2.46

4 Listrik dan Air Minum 3.29 5.67 3.77 6.91 -2.37

5 Bangunan/Kontruksi 2.29 4.36 6.80 7.82 6.09

6 Perdagangan, Restoran &

Perhotelan 4.23 5.86 3.80 3.65 5.11

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 7.72 8.8 7.29 9.07 8.41

8 Keuangan, Persewaan dan

Jasa 7.07 8.56 6.39 5.87 7.68

9 Jasa-jasa / Services 5.16 8.64 9.13 9.14 9.12

Jumlah 5.04 3.46 5,48 5.21 5.88

Sumber :Data tahun 2009 – 2013BPS Kab HSS; PDRB Kab. HSS dalam beberapa edisi.

**) Angka diperbaiki *) Angka sementara

Tahun 2009 rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun masih mencapai angka 5,04 %. Berarti bahwa pembangunan Kabupaten HSS dengan menggunakan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, terutama pada pembangunan ekonomi, hal ini dibuktikan dengan peningkatan angka pertumbuhan ekonomi dan peningkatan angka riil pertambahan nilai barang dan jasa. Namun pada tahun 2010; pertumbuhan melambat hanya 3,46 % yang disebabkan pertumbuhan sektor primer (pertanian dan pertambangan) yang mengalami perlambatan sangat signifikan bahkan negatif. Tahun 2011; pertumbuhan ekonomi kembali meningkat menjadi 5,48 % yang dipicu oleh membaiknya kembali sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 5,17% walau sektor pertambangan masih negative. Pada tahun 2013 seluruh sektor tumbuh positif dan tumbuh lebih baik atau cepat di banding tahun 2012 kecuali sektor listrik dan air yang tumbuh

negatif. Pemicu pertumbuhan tersebut adalah disebabkan sektor pertanian yang memiliki peranan terbesar tumbuh signifikan sebesar 4,50 persen dimana pada tahun 2012 sektor ini tumbuh lebih lambat hanya sebesar 0,75 persen. Hal ini diakibatkan dari kembali meningkatnya produksi padi di sektor pertanian di tahun 2013 pada beberapa kecamatan yang sempat turun di tahun 2012 akibat gagal panen. Akibatnya adalah pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 tumbuh lebih cepat di banding tahun 2012. Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa betapa besar andil dari sektor pertanian mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau dengan kata lain perekonomian kita masih sangat bertumpu pada sektor Pertanian.

Sektor yang memiliki pertumbuhan paling tinggi pada akhir tahun pengamatan (2013) terjadi pada :

1. Sektor jasa-jasa dan service dengan laju pertumbuhan mencapai angka 9,12%, disusul

2. Sektor pengangkutan dan komunikasi dengan pertumbuhan mencapai 8,41% selanjutnya

3. Sektor keuangan, persewaan dan jasa dengan laju pertumbuhan mencapai 7,08%.

Hal yang menggembirakan adalah pertumbuhan sector jasa-jasa dan service yang setiap tahunnya tumbuh secara stabil.

Pada pertumbuhan kelompok sektor berdasarkan peringkat dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Kelompok primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian) dengan rata pertumbuhan sebesar 19,91 persen dan

2. Kelompok tersier (sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa) dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 12.22 persen.

3. Kelompok sekunder (sektor industri, sektor listrik dan sektor konstruksi) dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3.34 persen.

Dilihat dari uraian pertumbuhan perekonomian diatas artinya ada 2 (dua) hal mendasar yang bisa dikemukakan, yaitu :

1. Segi persektor, sektor jasa-jasa dipadukan dengan pembangunan pariwisata guna menumbuhkan sektor tersebut dan industri pendukung wisata lainnya, seperti: transportasi, komunikasi, souvenier dan jasa hiburan. Di samping itu, pengembangan sub sektor tersier yang produktif harus terus ditingkatkan, misalnya melalui pembangunan pariwisata yang lebih intensif, transformasi dan revitalisasi sektor informal menjadi sektor formal yang lebih menekankan skill dan pengetahuan.

2. Segi kelompok sektor di dominasi oleh kelompok sektor tersier (sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa) memiliki pertumbuhan rata-rata tertinggi diantara sector lainnya, yang berarti bahwa pertumbuhan perekonomian masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mulai mengalami pergeseran dengan

mengurangi ketergantungan yang sangat kuat dengan sumber daya alam yang tidak terbaharui yang secara sistemik akan berdampak pada keseimbangan alam.Pengembangan sektor perdagangan harus terus dikembangkan dalam rangka memperluas pasar pada sektor primer dan sekunder, termasuk perdagangan yang bersifat ekspor (keluar daerah dan ke luar negeri).

c. PDRB Perkapita

Apabila kita lihat prosentase prtumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (Tabel III.3), maka pada tahun 2013 PDRB perkapita mengalami kenaikan 4,59 persen, kondisi tersebut yang lebih tinggi bila dibanding pertumbuhan PDRB perkapita yang terjadi pada tahun 2012 yang hanya mecapai angka 4,05 persen .

Kenaikan PDRB perkapita sebesar itu jauh lebih tinggi dari rata-rata kenaikan jumlah penduduk pertahunnya yang dibawah 1,3 %. Dengan kata lain tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten HSS jauh lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduknya. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendapatan riil penduduk Kabupaten HSS semakin meningkat, namun angka-angka tersebut belumlah mampu menggambarkan tingkat kemakmuran sesungguhnya atau secara mutlak karena PDRB per kapita sangat tergantung pada jumlah penduduk yang terdata secara akurat.

Tabel III.3.

Angka PDRB Perkapita Kabupaten HSS Tahun 2009-2013

Tahun RupiahHarga Berlaku Harga Konstan

(000) Pertumbuhan(%) Rupiah(000) Pertumbuhan(%)

(1) (2) (3) (4) (5) 2009 8.233.422 14,67 4.775.829 4,32 2010 9.159.832 11,25 4.978.390 4,24 2011 10.979.111 8,00 5.295.822 3,83 2012** 11.856.286 7,99 5.510.820 4,05 2013* 13.059.324 10,15 5.763.287 4,59 * * Angka diperbaiki * Angka sementara

Sumber : BPS Kabupaten HSS; Kab. HSS dalam Angka dalam beberapa edisi, Tahun 2013

Dalam konteksnya dengan arah pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk tahun 2016, agar tetap menjaga pemulihan serta percepatan pertumbuhan ekonomi secara merata pada semua sektor dalam lingkup Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ada beberapa kebijakan pembangunan yang dilakukan dapat untuk memelihara keseimbangan dan kesinambungan secara menyeluruh, terarah dan terpadu.

Kebijakan pembangunan dalam kerangka ekonomi daerah secara makro Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan PDRB yang berkualitas dengan lebih diupayakan melalui perbaikan manajemen usaha yang lebih mengarah pada semua bidang.

2. Meningkatkan PDRB perkapita masyarkat Kabupaten HSS, yakni dengan meningkatkan kualitas SDM yang terampil dan inovatif di sektor primer yang mengarah pada sekunder.

3. Meratanya distribusi pendapatan dengan membaiknya distribusi pendapatan Kab. HSS. Yakni mendistribusi pendapatan secara adil sesuai dengan hasil usaha masing-masing individu dan memberikan proteksi terhadap mereka yang mengalami cacat dan ketidakberdayaan lainnya.

4. Pencapaian peningkatan skala ekonomi (PDRB) yang diikuti pula dengan peningkatan semangat agamis, sehingga mampu menciptakan kesimbangan dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan yang substansi dan hakiki.

Dokumen terkait