a. Pengertian karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,
sifat, tabiat, tempramen, watak”. Adapun berkarakter adalah
berkepribadian, berprilaku, bersifat, bertabiat, berwatak”.60 Fasli Jalal
merumuskan definisi karakter sebagai nilai-nilai yang khas-baik ( tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan
terjawantahkan dalam perilaku.61
60 Zubaedi,. “Desain Pendidikan Karakter” (Jakarta: Kencana,2011) Edisi 1, h.8
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam bukunya Poerwodarminto karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, dan mempunyai kepribadian.
Watak dan kepribadian menjadi komponen karakter. 62
Imam Ghazali menganggap karakter lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap dan berbuat yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. Jika spontanitas tersebut melahirkan perbuatan baik maka menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak atau karakter yang terpuji. Sedangkan jika perbuatan buruk yang di hasilkan, maka di sebut
karakter atau akhlak yang tercela.63
Pendidikan karakter di Indonesia didasarkan kepada sembilan pilar karakter dasar. Karakter dasar menjadi tujuan pendidikan karakter. Kesembilan pilar karakter dasar, antara lain:
1. Cinta kepada Allah dan semesta beserta isisnya, 2. Tanggung jawab,disiplin dan mandiri,
3. Jujur,
4. Hormat dan santun,
5. Kasih sayang, peduli dan kerjasama,
62 Lailatul Khisbiyah, Penerapan Pendidikan Karakter Jujur Melalui Kantin Kejujuran di SMA
Negeri 3 Sidoarjo, Skripsi Sarjana pendidikan (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel,2011), h. 9
6. Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, 7. Keadilan dan punya sikap kepemimpinan,
8. Baik dan rendah hati,
9. Toleransi, cinta damai dan persatuan. 64
Menurut Suyanto, karakter adalah cara berpikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan bernegara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari keputusan yang di buat.65
Nay Hanapov mengatakan bahwa pembentukan karakter adalah roh pendidikan. Hal ini mengandaikan bahwa pendidikan yang di lakukan tanpa di barengi pembentukan karakter sama halnya dengan jasad tanpa jiwa (nyawa). Seseorang yang hanya terdidik, tetapi tidak terlatih atau tidak terbentuk karakternya, maka ia hanya menjadi manusia “tanpa mata”, yang segala tindakannya cenderung mengarah pada hal-hal yang
diskriminatif dan merusak.66
Sementara itu, Jakoeb Ezra mengatakan bahwa karakter adalah kekuatan untuk bertahan pada masa sulit. Tentu saja, yang di maksud adalah karakter yang baik, solid, dan sudah teruji. Karakter yang baik
64 Zubaedi,. “Desain Pendidikan Karakter” (Jakarta: Kencana,2011) Edisi 1, h.72
65 Nurla Isna,”Mencetak Karakter Anak Sejak Janin”, (Jogjakarta:Diva perss,2012),h 11
diketahui melalui “respons” yang benar ketika kita mengalami tekanan,
tantangan, dan kesulitan.67
Dalam kamus psikologi di nyatakan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.68
Dari beberapa uraian di atas, dapat di nyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental dan moral seseorang, akhlak atau budi pekerti individu dari keseluruhan nilai-nilai, pemikiran, perkataan, perilaku atau perbuatan yang telah membentuk diri seseorang dan merupakan kepribadian khusus yang membedakan dengan individu lain. b. Pengertian Jujur
Jujur artinya mengatakan atau melakukan sesuai dengan sebenarnya. Dalam bahasa arab di sebut As Shidqu. Orang yang jujur akan mengatakan atau berbuat sesuatu sesuai dengan apa adanya. Tanpa ditambahi atau dikurangi. Kebalikan sifat jujur adalah bohong, yakni
melakukan atau mengatakan sesuatu tidak sesuai dengan sebenarnya.69
Arti kata jujur menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Lurus hati, tidak curang, tulus dan ikhlas. Sedangkan kejujuran berarti sifat atau
67 Nurla Isna ,”Mencetak Karakter Anak Sejak Janin.... h.14
68 Lailatul Khisbiyah, Penerapan Pendidikan Karakter Jujur Melalui Kantin Kejujuran di
SMA,... h. 10
keadaan jujur,ketulusan hati dan kelurusan hati. Kejujuran adalah suatu
sikap yang berpikir jujur,berkata jujur dan bersikap dengan jujur.70
Dalam buku Abu Ammar secara etimologi, definisi jujur menurut ulama adalah: a) kata hati yang sesuai dengan yang di ungkapkan; b) hukum yang sesuai dengan yang di ungkapkan; c) kesesuaian antara lahir dan batin; d) sifat yang terdapat ikhlas di dalamnya, namun belum tentu jujur ada pada orang yang ikhlas; e) asas dari segala sesuatu dan f)
kemurnian hati, keyakinan yang mantap dan ketulusan amal.71
Jadi dari beberapa pengertian jujur di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam semua hal baik itu dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Dengan demikian, dapat di kemukakan juga bahwa karakter dalam kejujuran adalah kualitas atau kekuatan mental dan moral seseorang, akhlak atau budi pekerti dari nilai-nilai dan keyakinan yang di tanamkan akhlak atau sifat kejujuran dalam diri atau kepribadian setiap individu yang harus melekat pada peserta didik. Oleh sebab itu, seseorang yang berprilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
70 Lailatul Khisbiyah, Penerapan Pendidikan Karakter Jujur,.... h. 29
2. Ciri-ciri Karakter Jujur
Menurut Bisri seseorang dapat di katakan jujur apabila memiliki sifat-sifat berikut:72
a. Selalu mengatakan sesuatu apa adanya b. Tidak bohong atau mengada-ada
c. Selalu melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada Berikut ini matan (redaksi) Hadits Shahih Bukhari ke-33:
ِِّﱮﱠﻨﻟا ِﻦَﻋ َة َﺮْـﻳَﺮُﻫ ِﰉَأ ْﻦَﻋ
ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ
ُﺔَﻳآ َلﺎَﻗ
ٌثَﻼَﺛ ِﻖِﻓﺎَﻨ ُﻤْﻟا
، َﻒَﻠ ْﺧَأ َﺪَﻋَو اَذِإ َو ، َبَﺬَﻛ َثﱠﺪ َﺣ اَذِإ
اَذِإ َو
َنﺎَﺧ َﻦُِﲤْؤا
)
(يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat" (HR.Bukhari).73
Jadi menurut beberapa pendapat diatas bahwa ciri-ciri karakter jujur memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Selalu mengatakan sesuatu apa adanya
Selalu mengatakan sesuatu apa adanya yakni seseorang haruslah bersikap jujur, tidak berdusta ketika berbicara, berbohong atau mengada-ada apabila mengatakan sesuatu.
2. Selalu melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada
72 Bisri,Akhlak,(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Agama RI, 2009 ),h 7
73 Ahmad bin Ali bin Hajar al Asqalani, Fathul Bari, Sarah Sahih al Bukhari, (Beirut: Dar Al Fikr,1996) h. 107
Selalu melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang ada yakni seseorang diwajibkan untuk patuh dan tunduk pada aturan-aturan ataupun norma yang ada, sehingga orang tersebut dalam bertindak atau mengambil keputusan tidak semaunya sendiri akan tetapi berdasarkan aturan-aturan yang baik dan benar.
3. Apa bila berjanji tidak ingkar (menepati janji) dan
Menepati janji adalah tindakan yang wajib di lakukan karena janji adalah sebuah komitmen yang harus di tepati, oleh karena itu dalam berjanji haruslah dikondisikan sesuai dengan kemampuan kita. 4. Apabila dipercaya tidak khianat.
Khianat adalah sifat yang tercela, khianat adalah sikap atau perbuatan seseorang yang tidak dapat menjaga kepercayaan yang diberikan atau amanat yang telah dititipkan kepadanya. Orang yang suka berhianat akan dijauhi dalam pergaulan.
3. Manfaat Karakter Jujur
Sikap jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali manfaatnya apabila kita bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan sikap jujur kita mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa mamfaat,
apabila kita bisa bersikap jujur:74
74 http://aryfpersetan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tetang-jujur.html diaskes pada tanggal 16/04/2013 jam 11:00
a. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa
dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
b. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan dan banyak lagi.
c. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap
tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
d. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa beban dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.
e. Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut. Kemungkinan besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan cepat tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang. f. Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada
orang lain. Akan hidup mandiri.
g. “Melaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun. Akan dihormati oleh sesama manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati. Sang generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa benar atau tidak bersalah,
h. Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur, dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam salah satu definisi jujur adalah: berkata benar di tempat
yang membinasakan”.
i. Dengan berkikap meupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan member
balasan yang tak terkira oleh kita.75
4. Pendidikan Karakter Jujur
Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D mengemukakan bahwa: “Character Education is the deliberate effort to help people understand, care
about, and act upon core ethical value.” 76
(Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti).
Williams & Schnaps mendefinisikan pendidikan karakter sebagai : “Any deliberate approach by which school personnel,often in conjunction with parents and community members, help children and youth become caring, principled and responsible.”
Maknanya kurang lebih Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang di lakukan oleh para personel sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untu membantu
75 http://aryfpersetan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tetang-jujur.html diaskes pada tanggal 16/04/2013 jam 11:00
anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian,
dan bertanggung jawab.77
Dalam nuansa bimbingan dan konseling menurut American School Counselor Association menyatakan tujuan dari pendidikan karakter adalah “ Assist students in becoming positive and self-directed in their lives and education and in striving toward future goals”, (Membantu siswa agar menjadi lebih positif dan mampu mengarahkan diri dalam pendidikan dan kehidupan dan berusaha keras dalam pencapaian tujuan masa depannya). Tujuan ini di lakukan dengan mengajarkan kepada siswa tentang nilai-nilai dasar kemanusiaan seperti kejujuran, kebaikan, kedermawanan, keberanian,
kebebasan, persamaan,dan rasa hormat atau kemuliaan.78
Menurut Dony Kusuma, pendidikan karakter merupakan dinamika pengembangan kemampuan yang berkesinambungan dalam diri manusia untuk mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan di posisi aktif, stabil dalam diri individu.
Pendidikan karakter pertama kali dicetuskan oleh FW Foerster yaitu Pendidikan karakter menekankan dimensi etis spiritual dalam proses pembentukan pribadi. Bagi forester, karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasikan seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang
77 Zubaedi,. “Desain Pendidikan Karakter”...,h. 15
mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Kualitas seorang
pribadi diukur dengan kematangan karakter yang dimilikinya.79
Dari beberapa definisi pendidikan karakter di atas maka dapat ditarik suatu pengertian pendidikan karakter yaitu usaha atau proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi mental, spiritual dan moral anak didik yang meliputi komponen pengetahuan,kesadaran,atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap tuhan yang maha esa,diri sendiri,sesama,lingkungan maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil yang bertanggung jawab atas tindakan yang diambil.
Terdapat enam jenis karakter yang menjadi acuan dalam pendidikan karakter yang disebut the six pillars of character yang di keluarkan oleh character counts coalition, (a project of The Joseph Institute of Ethics). Enam pillar tersebut adalah:
a. Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi berintegrasi, jujur, dan loyal;
b. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain;
c. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar;
d. Respect,bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang lain;
e. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam dan
f. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung
jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.80
Dari beberapa uraian di atas Pendidikan Karakter jujur adalah suatu pendidikan yang mengembangkan karakter yang mulia (good character) yakni dalam hal kejujurannya dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungannya dengan diri sendiri, sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan Karakter dalam Tinjauan Islam. Pendidikan islam merupakan upaya manusia untuk melahirkan generasi yang lebih baik, generasi yang selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ada beberapa karakter yang patut di ajarkan kepada anak didik antara lain terdapat dalam Alqur’an. Alqur’an menerangkan pokok-pokok pendidikan yang harus diberikan kepada anak di dalam surat Luqman ayat 13-19.
Pokok-pokok pendidikan tersebut antara lain: 81
80Ibid,.. h .14
a) Pendidikan akidah atau tauhid yang terdapat dalam ayat 13 yang berbunyi:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S Al Luqman:13) 82 b) Pendidikan berbakti (ubudiyah), pendidikan sosial kemasyarakatan (amal
ma’ruf nahi munkar), pendidikan mental (nafsiyah) semua terdapat dalam ayat 17 yakni:
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S Al Luqman:17) 83
82 Mentri Agama RI , Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Kumudasmoro grafindo, 1994 ), h.654
83 Mentri Agama RI , Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Kumudasmoro grafindo, 1994 ), h.655
c) Pendidikan budi pekerti (akhlak) surat 18-19;