Jenis penanaman modal dapat dilihat dari 2 (dua) segi, yang pertama dilihat dari segi sumber modalnya dapat dibagi menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), yang kedua dilihat dari segi mekanisme modal dapat dibagi menjadi Penanaman Modal Langsung (direct
investment) dan Penanaman Modal Tidak Langsung (Indirect Investment).6
Penanaman modal langsung (direct investment) adalah kegiatan dimana investor dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu
aktiva keuangan dari suatu perusahaan. Investasi ini merupakan aset-aset riil (real assets) yang melibatkan aset berwujud, misalkan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya. Investasi secara langsung selalu dikaitkan adanya keterlibatan secara langsung dari pemilik modal dalam kegiatan pengelolaan modal. Dalam penanaman modal secara langsung, pihak investor langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian.7
Sedangkan penanaman modal tidak langsung (indirect investment) adalah kegiatan dimana investor dapat melakukan investasi namun tidak terlibat secara langsung dan cukup dengan memegangnya dalam bentuk saham dan obligasi. Investasi tidak langsung pada umumnya merupakan investasi jangka pendek yang mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan di pasar uang. Investasi ini disebut sebagai investasi jangka pendek karena pada umumnya mereka melakukan jual saham dan atau mata uang dalam jangka waktu yang relatif singkat, tergantung kepada fluktuasi nilai saham dan atau mata uang yang hendak mereka perjualbelikan.8
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa Penanaman Modal adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan; jumlah uang atau modal yang ditanam.9
8Ibid.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dikemukakan, Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan penanaman modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.10
Penanaman modal memiliki peran yang cukup signifikan dalam membangun perekonomian suatu negara. Banyak negara-negara baik maju maupun berkembang berusaha secara maksimal agar negaranya dapat menjadi tujuan bagi para investor asing. Di era globalisasi seperti sekarang ini menimbulkan keterbukaan pasar yang membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi di berbagai negara dengan tujuan yang sudah pasti, yakni mencari keuntungan. Dan dengan adanya investor asing, maka negara Penerima modal berharap adanya partisipasi penanam modal atau investor dalam pembangunan nasionalnya.11
2. Perusahaan Penanaman Modal
a. Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
Pengaturan mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) pertama kali diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 jo. Undang- Undang Nomor 11 tahun 1970 yang kemudian diubah menjadi Undang- Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Pengertian dari penanaman modal asing itu sendiri juga sudah ditentukan oleh UUPM, yang mengartikan sebagai kegiatan menanam untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
10Undang-Undang Penanaman Modal, UU No. 25 Tahun 2007, LN. No. 67 Tahun 2007,
Pasal 1 angka 1.
dilakukan oleh penanam modal asing baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.12
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.13
Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.14
b. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Pengaturan mengenai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pertama kali diatur di dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1970 yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Pengertian dari penanaman modal dalam negeri sebagaimana yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan adalah sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.15
12Undang-Undang Penanaman Modal, Op.cit., pasal 1, ayat (3). 13Ibid., pasal 1, ayat (6).
14Ibid., pasal 1, ayat (8). 15Ibid., pasal 1, ayat (2).
Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.16
Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.17
3. Perusahaan Terbuka
Perusahaan Terbuka/Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 ( tiga ratus ) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang – kurangnyaRp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).18 Maka dari itu dapat diketahui bahwa perusahaan terbuka pada awalnya adalah badan usaha bentuk Perseroan Terbatas (PT). Pengertian Perseroan Terbatas itu sendiri dapat dilihat dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yakni badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.19
Perusahaan Terbuka juga dapat diartikan sebagai perseroan yang melakukan penawaran umum (emiten), sesuai dengan peraturan perundang-
16Ibid., pasal 1, ayat (5). 17Ibid., pasal 1, ayat (9).
18Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pasal 1, ayat (22) 19Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 1 ayat (1).
undangan di bidang pasar modal.20 Pasar Modal adalah Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.21Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial , saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, dan kontrak berjangka atas efek.22 4. Badan Koordinasi Penanaman Modal
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dibentuk pada tahun 1973 untuk menggantikan fungsi yang dijalankan oleh Panitia Teknis Penanaman Modal (PTPM) yang dibentuk sebelumnya pada tahun 1968.
Sebagai bagian dari pembaruan ketentuan penanaman modal, terlihat bahwa lembaga yang menangani penanaman modal dengan tegas ditunjuk dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tepatnya dalam pasal 27 UUPM disebutkan :
a. Pemerintah mengoordinasi kebijakan penanaman modal,baik koordinasi antarinstansi pemerintah, antarinstansipemerintah dengan Bank Indonesia,
antarinstansipemerintah dengan pemerintah daerah, maupunantarpemerintah daerah.
21Undang-Undang Pasar Modal, Op.cit., pasal 1, ayat (13). 22Undang-Undang Pasar Modal, Op.cit., pasal 1, ayat (5).
b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehBadan Koordinasi Penanaman Modal.
c. Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh seorang kepaladan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
d. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modalsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diangkat dandiberhentikan oleh Presiden.
Adanya penegasan posisi BKPM yang dicantumkan dalam UUPM semakin memperkuat kedudukan lembaga yang menangani langsung tentang penanaman modal. Seperti yang dijelaskan dalam Pasal 27 diatas, Kepala BKPM bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dalam penjelasan Pasal 27 ayat (3) disebutkan, yang dimaksud dengan bertanggung jawab langsung kepada Presiden adalah bahwa Badan Koordinasi Penanaman modal dalam melaksanakan tugas, menjalankan fungsi, dan menyampaikan tanggung jawabnya langsung kepada Presiden.23
F. Metode Penelitian