• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar modal berperan sebagai indikator perekonomian secara makro yang tercermin dari modal yang terakumulasi sebagai unsur pendanaan yang diperlukan bagi pembangunan nasional. Salah satu sasaran dalam pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi. Agenda pembangunan nasional dituangkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN). Visi dan misi RPJMN tahun 2004-2009 adalah terwujudnya perekonomian yang mampu memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Salah satu agenda RPJMN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah upaya menolong pertumbuhan ekonomi yang ditempuh dengan menciptakan lingkungan usaha yang sehat untuk meningkatkan peran serta masyarakat. Salah satu wadah penyalur investasi masyarakat adalah kegiatan pasar modal, seperti tercantum dalam Bab XXXIV RPJMN tentang Kerangka Sumber Pembiayaan), yaitu:

“kebutuhan investasi tersebut dibiayai terutama dari tabungan dalam negeri, baik pemerintah maupun masyarakat. Dana-dana masyarakat tersebut selain langsung diinvestasikan sendiri juga disalurkan antara lain melalui perbankan, pasar modal, atau lembaga keuangan lainnya seperti asuransi dan dana pensiun.”10

Emiten atau perusahaan publik merupakan salah satu pelaku yang mempunyai peran penting dalam aktivitas pasar modal. Emiten atau Perusahaan Publik adalah perseroan terbatas yang telah melakukan penawaran umum (go public) sahamnnya kepada masyarakat luas dan tercatat di bursa efek (publicly listed). Penawaran Umum menyebabkan perubahan status dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka/perusahaan publik. Penawaran Umum menyebabkan juga

10

Jangka Panjang Dalam Perkembangan Perusahaan,diakses pada tanggal 15 Mei 2010.

menyebabkan timbulnya kewajiban bagi emiten atau perusahaan publik untuk memenuhi prinsip-prinsip di pasar modal.

Implementasi elemen-elemen dari Good Corporate Governance (selanjutnya disebut GCG) dijadikan pemenuhan prinsip-prinsip dalam pasar modal yang wajib dilaksanakan perusahaan publik. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari:

a. Fairness (keadilan).

Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.

b. Transparency (transparansi).

Mewajibkan adanya suatu informasi terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan.

c. Accountability (akuntabilitas).

Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris.

Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial.11

Keterbukaan atau disclosure merupakan komponen utama dan terpenting di dalam industri pasar modal setiap negara. Keterbukaan bukan saja merupakan kewajiban bagi emiten atau perusahaan publik yang akan dan telah melakukan penawaran umum, tetapi juga merupakan hak investor. Karena hanya dengan keterbukaan inilah perlindungan terhadap investor dapat dilakukan, dan oleh Penyampaian informasi secara terbuka kepada publik merupakan prinsip keterbukaan (disebut transparansi) yang dianut dalam UUPM. Berdasarkan Pasal 1 ayat 25 UUPM, transparansi dalam pasar modal berarti keharusan Emiten, Perusahaan Publik, dan pihak lain yang tunduk kepada UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek yang dimaksud atau harga dari efek tersebut. Informasi atau fakta material adalah informasi ataupun fakta penting yang relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa dan atau keputusan pemodal/calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi ataupun fakta tersebut.

11

karenanya merupakan kewajiban yang mutlak harus dilaksanakan oleh perusahaan publik.12

1. Peraturan No.VII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Keterbukaan informasi diatur dalam Bab X UUPM mengenai Pelaporan dan Keterbukaan Informasi. Emiten, perusahaan publik, atau pihak lain yang terkait wajib menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan tindakan atau efek perusahaan tersebut pada waktu yang tepat kepada masyarakat dalam bentuk laporan berkala dan laporan peristiwa penting (Pasal 86 ayat 1 UUPM). Pasal-pasal lain yang mendukung prinsip keterbukaan adalah Pasal 40, Pasal 77, Pasal 78, Pasal 79, Pasal 80, Pasal 81, Pasal 84, Pasal 86, dan Pasal 87 UUPM. Sedangkan peraturan Bapepam-LK yang mendukung penerapan prinsip transparansi antara lain tercantum dalam:

2. Peraturan No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala.

3. Peraturan No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi bagi Emiten atau Perusahaan-Perusahaaan yang Dimohonkan Pailit.

4. Peraturan IX.H.1 tentang Pengambil Alihan Perusahaan Terbuka.

5. Peraturan No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender.

12

6. Peraturan No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

7. Peraturan No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transparansi Tertentu.

8. Peraturan No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan kepada publik.

9. Peraturan No. IX.I.1 tentang Rencana dan Pelaksana Rapat Umum Pemegang Saham.

10.Peraturan No.IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Propektus dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Penerapan GCG di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI) tercermin dengan adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan publik memiliki komisaris independen, komite audit, dan sekretaris perusahaan. Bursa Efek Indonesia juga mewajibkan adanya laporan keuangan untuk tiap kwartal selain laporan tahunan dan tengah tahunan yang diharuskan Bapepam-LK.13

Usaha lainnya untuk melindungi pemodal dan untuk meningkatkan kualitas keterbukaan, Bapepam-LK telah mengeluarkan peraturan No. VIII.G.11 yang mewajibkan adanya sertifikasi oleh direksi atas laporan keuangan Emiten. Maksud dari peraturan ini adalah, direksi wajib membuat surat pernyataan bahwa isi laporan

13 Ibid.

keuangan adalah benar/tidak menyesatkan. Dalam peraturan Bapepam-LK kewajiban ini tidak hanya berlaku untuk laporan tahunan saja tapi juga atas laporan tengah tahunan yang wajib disampaikan kepada Bapepam-LK.14

Keterbukaan informasi yang disampaikan juga harus secara lengkap dan akurat. Informasi dikatakan lengkap bila informasi yang disampaikan utuh (full disclosure), tidak ada yang tertinggal atau disembunyikan, disamarkan, atau tidak menyampaikan apa-apa atas fakta material. Informasi dikatakan akurat jika informasi yang

Bahkan peraturan pencatatan disebut BEI, untuk laporan keuangan mewajibkan Emiten yang terdaftar di BEI untuk tidak hanya memberikan laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, tetapi juga mengharuskan laporan keuangan untuk tiap kwartal.

Pasal 86 ayat 1 huruf a UUPM mewajibkan Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat, laporan berkala tersebut berupa, Laporan Keuangan Tahunan (LKT), Laporan Keuangan Tengah Tahunan (LKTT) dan juga laporan tiap kwartalan. Peraturan Bapepam dalam memenuhi prinsip keterbukaan informasi mengenai laporan keuangan terdapat pada Peraturan Bapepam No.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

14

disampaikan tersebut mengandung kebenaran dan ketetapan dan tidak mengandung

misleading information.15

Misleading information adalah suatu penyimpangan prinsip keterbukaan di pasar modal berupa pemberian informasi yang tidak benar atau menyesatkan.

Misleading information adalah tidak memberikan secara utuh informasi atau gambaran yang mencerminkan tentang fakta sebenarnya yang harus diungkapkan.16

a. Pelanggaran yang dilakukan secara individual;

Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal merupakan hal yang rawan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat di pasar modal. Pelanggaran di pasar modal merupakan pelanggaran yang sifatnya teknis administratif. Ada tiga pola pelanggaran yang lazim terjadi yaitu:

b. Pelanggaran yang dilakukan secara berkelompok;

c. Pelanggaran yang dilakukan langsung atau berdasarkan perintah pengaruh pihak lain. 17

Pihak-pihak yang berpotensi melakukan pelanggaran adalah emiten atau perusahaan publik dan pihak-pihak yang mempunyai potensi strategis di dalam perusahaan seperti direksi, komisaris, dan pemegang saham utama. Pihak lain yang

15

Nindyo Pramono,Op.cit.hal.65. 16

Frans Satrio wicaksono, Tanggung Jawab Pemegang Saham Direksi dan Komisaris,

(Jakarta:Visimedia,2009),hal.107. 17

Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm.273.

berpotensi adalah para professional di bidang pasar modal, seperti penasihat investasi, manajer investasi, akuntan, konsultan hukum, penilai, dan notaris.

Pelanggaran di bidang pasar modal dapat dibagi ke dalam kedua kelompok dilihat dari sifat administratif. Mulai dari Pasal 25 sampai Pasal 89 UUPM berkaitan dengan kewajiban menyampaikan laporan atau dokumen tertentu kepada Bapepam-LK dan atau masyarakat. Pelanggaran jenis kedua adalah pelanggaran yang bersifat teknis, yaitu menyangkut masalah perizinan, persetujuan, dan pendaftaran di Bapepam-LK. Dalam UUPM pelanggran yang bersifat teknis tersebut dibagi dalam dua jenis yaitu pelanggaran dan kejahatan.18

Akibat yang ditimbulkan dari pelanggaran di bidang pasar modal dapat menimbulkan pengaruh yang sifatnya meluas. Kerugian tidak hanya terbatas dialami oleh investor atau pialang yang terlibat langsung dalam suatu transaksi, melainkan dapat meluas dan berlanjut ke perusahaan yang efeknya diperdagangkan. Jika pelanggaran tersebut terus terjadi tanpa adanya penanggulangan secara hukum, maka pasar modal bisa mendapatkan pengaruh negatif. Akibatnya investor tidak akan tertarik berinvestasi dan yang sudah di dalam akan menarik keluar dana investasinya dari pasar modal.

18 Ibid.

Dokumen terkait