Allah telah menjanjikan kepada hambanya yang sabar dalam menghadapi segala ujian yang menimpa, dari segala kesusahan. Allah menjanjikan kebahagiaan dan rahmat dan petunjuk bagi orang-orang yang sabar.
Terbukti pada firman Allah Swt dalam surah Al-Baqarah:156
َن ْو ع ِج ٰر ِهْيَلِا اهنِا َو ِّٰ ِلِل اهنِا لاَق ا ْو ۗ ةَبْي ِصُّم ْم هْتَباَصَا َنْيِذهلَا ا َذِا
Terjemahannya:
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
“Inna lillahi wainna ilaihi raji’un”.
Kemudian pada surah Al-Baqarah:157 menjelaskan tentang janji Allah Swt bagi orang-orang yang sabar.
َن ْو دَتْه مْل م ه َكِٕى ٰٰۤلو ا ۗ ةَمْحَرَو ْمِهِ بهر ْنِ م ت ٰوَلَص ْمِهْيَلَع كِٕىٰٰۤلو ا
Terjemahannya:
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dari surah Al-Baqarah:155-157 di atas dapat disipulkan bahwa resiliensi dalam Islam dapat diistilahkan dengan sabar atau tabah (kemampuan seseorang untuk mengelola dan menahan diri dalam kondisi yang sulit tidak menyenangkan dan beresiko).
Pembuahan yang dimaksud yaitu pertemuan sperma pria dengan sel telur (ovum) wanita. Pada mulanya ia berbentuk nutfah lalu berkembang menjadi
‘alaqah (segumpal darah yang tergantung dalam rahim). Kemudian menjadi mudgah (segumpal daging), dan dari daging tersebut diciptakan tulang belulang sehingga tercipta manusia sebagai makhluk yang sempurna.
Dari kedua pengertian di atas, makna hamil di luar nikah secara bahasa hamil di luar nikah dapat diartikan sebagai suatu pernikahan yang telah didahului oleh kehamilan pengantin wanita sebelum akad nikah.20
a. Hamil di luar nikah dalam pandangan Islam
Hamil di luar nikah merupakan sesuatu yang sangat tabu di Indonesia dan merupakan kategori zina dalam Islam. Hamil di luar nikah merupakan perbuatan zina yang seharusnya dihukum dengan kriteria Islam. Agama Islam menjelaskan bahwa zina tergolong dosa besar. Bahkan pada masa nabi dahulu, pelaku zina akan di rajam atau dilempari batu, atau dicambuk sampai mati21.
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-israa ayat 32 :
ًلْيِبَس َءٰۤاَس َو ۗ ًةَش ِحاَف َناَك ههنِا ٰن ِ زلا او ب َرۡقَت َلْ َو
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
20Roike Yosi Marantika, “Dampak Hamil di Luar Nikah Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga” (Skripsi Fakultas Dakwah dan Komuniasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), File pdf diakses pada tanggal 24 Mei 2021.
21Wahyu Wibisana, Perkawinan Wanita Hamil Diluar Nikah Serta Akibat Hukumnya Perspektif Fikih Dan Hukum Positif
, (
Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim”, Vol 15, No. 1, 2017) , h. 31.b. Faktor Penyebab Pernikahan Hamil di Luar Nikah
Terjadinya peristiwa hamil di luar nikah, selain karena adanya pergaulan bebas, juga karena lemahnya iman pada masing-masing pihak. Oleh karena itu untuk mengantisipasi perbuatan yang keji dan terlarang itu, pendidikan agama yang mendalam dan kesadaran hukum semakin diperlukan oleh setiap individu.
Berikut faktor-faktor hamil di luar nikah:
1) Faktor meningkatnya libido, tidak ada yang menyangkal bahwa dunia remaja adalah dunia birahi, munculnya dorongan seksual pada remaja dipicu oleh perubahan pertumbuhan hormone pada kelamin sebagai akibat dari kematangan mental dan fisiknya.
2) Faktor lingkungan yang sangat besar pengaruhnya terhadap kejahatan seks remaja. Lingkungan modern telah menggiringi remaja menuju eksperimen seks yang lepas kendali.
3) Banyaknya media yang mengekploitasi baik film, majalah ataupun internet sehingga remaja lebih mudah untuk mengakses segala hal yang ingin ia ketahui, sehingga rremaja ingin permisif rehadap seks.
4) Kebanyakan orang tua sudah tidak perduli pendidikan moral anaknya di rumah bahkan justru kian permisif terhadap perilaku moral yang dilakukan anaknya.
5) Pergaulan bebas. Pergaulan bebas tidak bias dimaknai sebagai pergaulan remaja tanpa batas.22
22Narulita Dwi Stevani , “Faktor-Faktor Remaja Hamil di Luar Nikah di Kampung Masjid Kelurahan Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung (Study Kasus 3 Remaja)”
(Skripsi Fakultas Dakwah dan Komuniaksi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung), File pdf diakses pada tanggal 24 Mei 2021.
Adapun pandangan lain juga memberikan keterangan, setidaknya ada tiga faktor pemicu terjadinya hamil di luar nikah yaitu:
1) Faktor internal individu, diantaranya ketidakmampuan individu mengendalikan hawa nafsu dan kurangnya kekuatan iman.
2) Faktor di luar individu yang memungkinkan bahkan mendorong perzinahan, seperti laki-laki dan perempuan berada didalam suatu rumah tanpa ada orang lain (khalwat). Selain itu hotel, diskotik, bar, pornografi dalam bentuk majalah dan film-tv, video, dan lain sebagainya yang dapat berperan dalam meningkatkan daya rangsang seksual dua orang yang berlainan jenis yang bila mencapai tingkat tertentu mendesak untuk menikmati “buah terlarang”.23
3) Faktor normatif masyarakat semakin pesismis, toleran, masyarakat tidak peduli lagi terhadap kebersamaan dua orang yang berlawanan jenis yang bukan suami istri pada suatu saat dan pada suatu tempat.
c. Dampak Hamil Di luar Nikah
Dalam penulisan teori dampak hamil di luar nikah bagi pasangan suami istri, saya tidak menemukan teori bagi dampak hamil di luar nikah pada pasangan suami istri. Maka saya menggunakan teori Sarwono, karena teori hamil di luar nikah remaja pasangan suami istri tidak jauh berbeda, maka dari itu teori ini dipakai atau diterapkan.
Menurut Sarwono dikutip oleh Lutfiah, perilaku seks yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya sebagai berikut:24
23Nina Surtiretna. (Bimbingan Seks Pandangan Islam dan Medis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1996), h. 214.
24Sarlito Wirawan Sarwono. Psikologi Remaja, (Depok : Rajawali Pers, 2016), h. 141.
1) Dampak Psikologis
Dampak psikologis dari perilaku seks bebas pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa.
2) Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah diantaranya dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.
3) Dampak Sosial
Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut.
4) Dampak Fisik
Dampak fisik lainnya yaitu berkembangnya penyakit menular seksual dikalangan remaja dengan frekuensi penderita penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan resiko terkena PMS dan HIV/AID.