• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK

B. Tinjauan Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Tingkat MTs

Menurut UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003 yang diperkuat dengan Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi menjelaskan bahwa setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, Iptek, Estetika dan Jasmani olahraga kesehatan. Dalam penjelasannya dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain.

Usaha pembelajaran PAI di sekolah diharapkan agar mampu membentuk kesalehan pribadi dan sekaligus kesalehan sosial, sehingga pendidikan agama diharapkan jangan sampai: (1) menumbuhkan semangat

fanatisme; (2) menumbuhkan sikap intoleran dikalangan peserta didik dan masyarakat Indonessia; dan (3) memperlemah kerukunan hidup dan beragama masyarakat Indonesia. Sehingga pembelajaran PAI diharapkan mampu menciptakan ukhuwah fi al-ubudiyah; ukhuwah fi al-insaniyah; ukhuwah fi al-wathoniyah wa al-nasab, ukhuwah fi din al-islam.33

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi tujuh unsur pokok, yaitu: (1) Keimanan; (2) Ibadah; (3) Al-Qur’an; (4) Akhlak; (5) Mu’amalah; (6) Syari’ah; dan (7) Tarikh. Akan tetapi PAI

sebagai rumpun mata pelajaran terdiri dari 4 aspek: (1) Al-Qur’an-Hadits; (2) Akidah Akhlak; (3) Fiqh, dan (4) Sejarah Kebudayaan Islam.34

Dari penjelasan di atas pelajaran Akidah Akhlak dipandang sangat penting dalam pembelajaran di sekolah khususnya madrasah. Pelajaran tersebut tidak lepas dari guru selaku penyampai ilmu dan dan pembentuk karakter siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mengamalkan ilmu yang ia miliki dalam kehidupan sehari-hari. Berikut akan dipaparkan standar isi dan tujuan pendidikan Akidah Akhlak di serta kompetensi lulusan Madrasah Tsanawiyah.

1. Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah

Setelah menjalani proses pembelajaran secara integral, lulusan Madrasah Tsanawiyah diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut;

33

Agus Zaenul Fitri, Penilaian Model Autentik Assessment, (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2014), hal. 37

34

Tabel 2.9 Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah35

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

2. Standar Isi dan Tujuan Pendidikan Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah

Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas- aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan 35

Moh. Sholehudin dan Lukman Chamim,Akidah Akhlah untuk Pedoman Guru Kelas VIII, (Jakarta : Kementrian Agama, 2015) hal. ix

mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses perolehannya mempengaruhi Standar Isi.

Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlakbertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, Kebudayaan/seni, ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh.

Pendidikan Akidah Akhlak di Madrasah memiliki karakteristik sebagai berikut: Akidah Akhlak menekankan pada kemampuan memahami keimanan dan keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu mempertahankan keyakinan / keimanannya serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna. Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari akhlak tercela (madzmumah) dalam kehidupan sehari-hari.

Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri-

ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

Secara substansial mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.36

Dokumen terkait