• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Tentang Penelitian Pengembangan ( Research & Development ) Pengembangan berbeda dengan penelitian pendidikan karena tujuan

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Penelitian Pengembangan ( Research & Development ) Pengembangan berbeda dengan penelitian pendidikan karena tujuan

pengembangan adalah menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan dari serangkaian uji coba, misalnya melalui perorangan, kelompok kecil, kelompok sedang dan uji lapangan kemudian dilakukan revisi dan seterusnya untuk mendapatkan hasil atau produk yang memadai atau layak dipakai. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Secara sederhana R&D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan atau diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode atau strategi atau cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Sebaliknya, penelitian pendidikan tidak dimaksudkan untuk menghasilkan suatu produk atau desain, melainkan menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau untuk menjawab permasalahan-permasalahan praktis di lapangan melalui penelitian terapan.

Inovasi pendidikan menggunakan R&D bukan merupakan satu kegiatan tersendiri yang terlepas-lepas dalam unit-unit kecil. Tetapi

merupakan suatu program berkelanjutan yang meliputi keseluruhan unsur yang membangun proses pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan. Karena itu R&D yang dilaksanakan sering kali bersifat multi dan interdisiplin

dan menggunakan “mixed method” dengan R&D sebagai payungnya.

Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall digambarkan dalam diagram alur 2.1. , sebagai berikut:

Gambar 2.1. Tahapan R&D Borg & Gall, dalam Dr.Nusa Putra (2011:119). Borg & Gall kemudian menjelaskan secara sangat rinci tiap langkah yang diuraikan di atas. Tim Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Balitbang Kemendiknas (Tim Puslitjaknov) merangkum penjelasan Borg & Gall dalam uraian berikut:

Conduct Instructional analysis Assess needs to identy goal Analyze learners and contexts Revise Instruction Write performance objectives Develop assesment instruments Develop Instructional strategy Develop and select instructional materials Design and conduct formative evaluation of instruction

Design and conduct summative

1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan. 2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan,

perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran), dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil, atau expert judgement.

3. Mengembangkan jenis/bentuk produk, misal : penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.

4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10 subjek. Pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data.

5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal.

6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30-80 subjek. Tes atau penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.

8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner.

9. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji lapangan.

10.Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerja sama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas (Nusa Putra (2011:120).

Sugiyono (2008:298) menjelaskan langkah-langkah penelitian pengembangan (research and development) terlihat dalam diagram alur 2.2. , sebagai berikut:

Gambar 2.2. Langkah-langkah R&D menurut Sugiyono. Secara ringkas penjelasan Sugiyono adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah; R&D dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Massal

2. Mengumpulkan informasi; setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.

3. Desain produk; adalah hasil akhir dari serangkaian penelitian awal, dapat berupa rancangan kerja baru, atau produk baru.

4. Validasi desain; proses untuk menilai apakah rancangan kerja baru atau produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dibandingkan yang lama, dengan cara meminta penilaian ahli yang berpengalaman.

5. Perbaikan Desain; diperbaiki atau direvisi setelah diketahui kelemahanya. 6. Uji coba produk; melakukan uji lapangan terbatas dengan eksperimen. 7. Revisi produk; direvisi berdasarkan uji lapangan / empiris.

8. Uji coba pemakaian; dilakukan uji coba dalam kondisi yang sesungguhnya.

9. Revisi produk; apabila ada kekurangan dalam penggunaan dalam kondisi sesungguhnya, maka produk diperbaiki.

10.Pembuatan produk massal; setelah diperbaiki, hasil akhirnya siap diproduksi secara massal.

Dalam pengembangan perangkat tes agar diperoleh tes yang valid, sehingga hasil ukurnya dapat mencerminkan secara tepat hasil belajar atau prestasi belajar yang dicapai oleh masing-masing individu peserta tes setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk itu langkah-langkah konstruksi tes yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.

2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Standar kompetensi merupakan acuan atau target utama yang harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar.

3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non tes atau mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi. Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara tertulis/lisan. Bila jawabanya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabanya tidak tepat maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan (project), hasil karya (product), atau lainya.

4. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskoranya. Dalam menulis soal, penulis harus memperhatikan kaidah penulisan soal.

Adapun prosedur pengembangan perangkat tes digambarkan dalam diagram alur 2.3. , sebagai berikut:

Gambar 2.3. Prosedur Pengembangan Tes (Depdiknas, 2008:7). Menentukan Tujuan Penilaian

Memperhatikan Standar Kompetensinya

Menentukan KD-nya (KD1+KD2+KD3 dll) Tes Perbuatan Bentuk Uraian Bentuk Objektif (PG, isian) Tidak Tepat Tepat

Tepat diujikan secara tertulis / lisan? a. Pengamatan/ observasi ( sikap, portofolio, life skills) b. Tes sikap Menentukan Materi Penting/Pendukung KD NON TES TES a. Kinerja (Performance) b. Penugasan (Project) c. Hasil Karya (Product)

Dalam penelitian pengembangan tes pilihan ganda domain kognitif yang berkualitas pada mata pelajaran Geografi kelas X semester genap SMA Negeri 11 Purworejo peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono dan dalam menyusun perangkat tes hasil belajar sesuai dengan prosedur pengembangan tes oleh Depdiknas.