BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Moh’d et al (1998) melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur
sectional. Variabel dependennya adalah debt policy, sedangkan variabel independennya adalah ownership structure (inside ownership, institutional
ownership, dan shareholder dispersion), dividend payments, growth opportunities, firm size, asset structure, asset risk (intrinsic business risk dan operating leverage risk), profitability, tax rate, non-debt tax shield, uniqueness. Metode analisis yang digunakan adalah TSCS analysis dan OLS Regression. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa ownership structure, dividend payments,
growth, intrinsic business risk (asset risk), profit, dan uniqueness berpengaruh negatif signifikan terhadap debt policy. Sedangkan size, asset structure, operating
leverage risk (asset risk), tax rate, dan non-debt tax shield berpengaruh positif signifikan terhadap debt policy.
Jaggi dan Gul (1999) meneliti pengaruh bersama antara set kesempatan
investasi, free cash flow, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang
perusahaan. Variabel dependennya adalah debt policy, sedangkan variabel
independennya adalah free cash flow. Peneliti ini juga menggunakan ukuran
perusahaan dan set kesempatan investasi sebagai variabel moderating, serta
dividend yield sebagai variabel kontrol. Metode analisis yang digunakan adalah OLS Regression. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh negatif dan signifikan terhadap debt-equity saat set kesempatan
investasinya rendah dan dengan ukuran perusahaan yang besar.
Jones dan Sharma (2001) meneliti hubungan antara set kesempatan
investasi, pendanaan perusahaan, dan keputusan dividen di Australia. Variabel
keputusan dividen (dividend yield), sedangkan variabel independennya adalah set
kesempatan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa set kesempatan investasi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap debt-equity ratio dan dividend yield.
Wahidahwati (2002) menguji hubungan kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang. Peneliti ini juga
menggunakan ukuran perusahaan sebgai variabel dalam menguji kebijakan
hutang. Metode analisis yang digunakan adalah persamaan regresi. Hasil
penelitiannya menunjukkan terdapat hubungan negatif antara kepemilikan
manajerial terhadap kebijakan hutang dan hubungan antara ukuran perusahaan
dengan kebijakan hutang adalah signifikan positif.
Damayanti (2006) meneliti pengaruh free cash flow dan struktur
kepemilikan saham terhadap kebijakan hutang. Variabel dependennya adalah
kebijakan hutang (debt to equity ratio), sedangkan variabel independennya adalah
free cash flow, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Peneliti menggunakan set kesempatan investasi (MVABVA) dan dividend yield sebagai
variabel kontrol. Metode analisi yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa free cash flow berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Set kesempatan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan
hutang, sebaliknya dividend yield berpengaruh negatif namun tetap signifikan
Bachtiar (2007) meneliti pengaruh free cash flow terhadap kebijakan
hutang dan pembayaran dividend tunai. Variabel dependennya adalah kebijakan
hutang dan pembayaran dividen tunai, sedangkan variabel independennya adalah
free cash flow. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa free csh flow berpengaruh positif dan
signifikan secara individu terhadap kebijakan hutang dan pembayaran dividen
tunai.
Kurniati (2007) meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap
kebijakan hutang perusahaan tekstil/garmen di Indonesia. Variabel dependennya
adalah kebijakan hutang, sedangkan variabel independennya adalah kepemilikan
manajerial dan kepemilikan intitusional. Dividen, struktur asset, dan profitabilitas
digunakan sebagai variabel control. Metode analisis yang digunkan adalah regresi
liniear berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
dan kepemilikan intitusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kebijakan hutang. Dividen dan struktur asset juga berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kebijakan hutang, sementara profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan hutang.
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Moh’d et al (1998) Variabel Dependen: Debt Policy Variabel Independen: Ownership Structure, Devidend Payments, Growth Opprtunities, Firm
Size, Asset Structure, Asset Risk, Profitability, Tax Rate,
Ownership structure, dividend payments growth, intrinsic business risk (asset risk) profit, dan uniqueness berpengaruh negatif signifikan terhadap debt policy.
Size, asset structure, operating leverage risk (asset risk), tax rate, dan non-debt tax shield berpengaruh
Non-debt tax Shield, uniqueness
positif signifikan terhadap debt policy.
2 Jaggi dan Gul (1999) Variabel Dependen: Debt Policy Variabel Independen: Free Cash Flow
Variabel Moderating: Size dan IOS
Variabel Kontrol: Devidend Yield
Free cash flow berpengaruh signifikan terhadap debt policy saat IOS rendah dengan ukuran perusahaan besar.
3 Jones dan
Sharma (2001)
Variabel Dependen: Debt- Equity Ratios, Devidend Yield
Variabel Independen: IOS
Perusahaan yang memiliki IOS yang tinggi berhubungan signifikan dengan semakin rendahnya debt-equity ratio dan rendahnya dividend yield.
4 Wahidahwa ti (2002) Variabel Dependen: Kebijakan Hutang Variabel Independen: Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Intitusional.
Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.
5 Damayanti (2006)
Variabel Dependen: Kebijakan Hutang
Variabel Independen: Free cash flow, Kepemilikan
Manajerial, dan Kepemilikan Institusional.
Variabel Kontrol: Dividend Yield dan Set Kesempatan Investasi.
Free cash flow dan IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan dividend yield berpengaruh negatif tetapi tetap signifikan terhadap kebijakan hutang. Namun kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
6 Bachtiar (2007)
Variabel Dependen: Dividen Tunai, Kebijakan Hutang
Variabel Independen: Free Cash Flow
Free cash flow berpengaruh secara signifikan terhadap pembayaran deviden tunai dan kebijakan hutang, tetapi pengaruhnya terahadap kebijakan hutang lebih signifikan.
7 Kurniati (2007)
Variabel Dependen: Kebijakan Hutang
Variabel Independen: Managerial Ownership dan Institusional Ownership. Variabel Kontrol: Deviden, Struktur Asset, dan Profitabilitas.
Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.
Struktur asset dan deviden negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan.