Keywords: Workload, Physiological, Break Time
2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Penilaian Beban Kerja Fisik
Salah satu kebutuhan umum dalam otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke otot untuk pembakaran zat dalam menghasilkan energi. Menteri tenaga kerja memalui kep. No. 51 tahun 1999 menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori adalah sebagai berikut:
Beban kerja ringan : 100β200 Kkal/jam Beban kerja menengah : 200β350 Kkal/jam Beban kerja berat : 350β500 Kkal/jam
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan dalam menilai beban kerja fisik, salah satunya yaitu dengan menghitung denyut nadi pekerja selama bekerja. Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan pengukuran 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat dihitung berdasarkan Persamaan 1.
π·πππ¦π’π‘ ππππ =ππππ‘π’ π»ππ‘π’ππππ10 π·πππ¦π’π‘ π₯ 60 (1) Kepekaan denyut nadi terhadap perubahan pembebanan yang diterima tubuh cukup tinggi. Denyut nadi akan segera berubah seirama dengan perubahan pembebanan fisik (Kurniawan, 1995). Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan oleh jumlah kJ (Kilo Joule) yang dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh jumlah otot yang terlibat dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang dapat menigkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal tersebut maka denyut nadi lebih mudah dan dapat menghitung indeks beban kerja. Astrand dan Rodahl (1997) menyatakan bahwa denyut nadi memiliki hubungan linier yang tinggi dengan asupan oksigen dalam waktu kerja. Dan salah satu cara yang sederhana dalam menghitung denyut nadi adalah merasakan denyutan dipergelangan tangan.
Denyut nadi untuk mengestimasi indeks beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis diantaranya:
1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai. 2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum. Penigkatan yang potensial dalam denyut nadiistirahat sampai kerja maksimum tersebut oleh Rodahl (1989) dalam Ratna (2007: 14) didefinisikan sebagai Heart Rate Reserve (HR Reserve). HR Reserve tersebut diekspresikan dalam presentase yang dapat dihitung berdasarkan Persamaan 2.
%HR Reserve = (DNK β DNI)/(DNMax β DNI) π₯ 10 (2) Keterangan:
DNK : Denyut nadi kerja DNI : Denyut nadi istirahat
DNMax : Denyut nadi maksimum, (220 β umur) untuk laki-laki dan (200 β umur) untuk perempuan
Lebih lanjut, Manuaba dan Vanwonteerghem (1996) menentukan klarifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kerja kardiovaskuler (cardiovasculer load = %CVL) yang dihitung dengan Persamaan 3.
%πΆππΏ = 100 π (π·ππΎ β π·ππΌ)/π·ππππ₯ β π·ππΌ (3) Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan seperti yang di tampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Berat Ringan Keja Berdasarkan % CVL
% CVL Keterangan
< 30 % Tidak terjadi kelelahan 30 % - < 60 % Diperlukan perbaikan 60 % - < 80 % Kerja dalam waktu singkat 80 % - < 100 % Diperlukan tindakan segera
> 100 % Tidak diperbolehkan beraktivitas 2.2. Metabolisme Energi
Setiap hari manusia selalu terlibat dengan kegiatan bekerja yang memerlukan tenaga, kita harus memperhatikan bagaimana mengatur kegiatan kerja yang sedemikian rupa agar posisi tubuh saat bekerja atau bergerak dalam keadaan nyaman tanpa mempengaruhi hasil kerja. Tubuh manusia dianggap sebagai suatu mesin dimana untuk melaksanakan aktivitas dibatasi atas serangkaian hukum alam. Kemampuan manusia untuk melaksanakan berbagai kegiatan bergantung kepada struktur fisik tubuh yang terdiri dari struktur tulang otot-otot rangka, sistem syaraf dan proses metabolisme. Dua ratus enam tulang manusia membentuk rangka yang berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisik. Tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi tulang yang terdiri atas gumpalan-gumpalan serabut yang dapat berkontraksi. Serabut otot ini berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, kegiatan otot ini dikontrol oleh sistem syaraf sehingga kegiatan secara keseluruhan dapat berlangsung dengan baik.
Semua dari kegiatan manusia membutuhkan tenaga, tenaga ini diperoleh karena adanya proses metabolisme didalam otot, yaitu berupa kumpulan-kumpulan dari proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu kerja mekanis dan panas. Makanan yang mengandung glikogen mengalir kedalam tubuh melalui peredaran darah. Setiap kotraksi otot selalu diikuti oleh reaksi kimia (oksidasi glukosa) yang mengubah glikogen tersebut menjadi tenaga, panas, dan asam laktat (produk sisa). Dalam tubuh dikenal fase pemulihan yaitu suatu proses mengubah asam laktat menjadi glikogen
kembali dengan adanya oksigen dari pernapasan, sehingga memungkinkan otot-otot bisa bergerak secara kontinu sehingga keseimbangan kerja dapat dicapai dengan baik.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan actual berdasarkan data-data. Jadi penelitian inimeliputi proses pengumpulan, penyajian, danpengolahan data, serta pemecahan masalah.
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara I Pulau Tiga, Aceh Tamiang. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan.
3.2. Objek penelitian
Objek penelitian dalam dalam penelitian ini adalah pekerja yang bekerja dibagian sortasi buah.
3.3. Instrumen penelitian
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: 1. Buku catatan
Buku catatan merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat hasil wawancara tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
2. Stopwatch
Stopwacth merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu denyut nadi pekerja saat istirahat dan ketika bekerja dilapangan.
3. Blood Pressure
Blood pressure merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah dandenyut jantung pekerja saat istirahat dan ketika bekerja di lapangan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiriatas data primer dan data sekunder, yaitu :
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data denyut nadi pekerja. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang tersedia dari perusahaan serta hasil wawancara dengan pimpinan atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian. Pengumpulan data sekunder berupa pencatatan historis perusahaan, aliran proses produksi, umur, jam kerjapekerjadan jam istirahat yang diterapkan oleh perusahaan.
3.5. Pengolahan data
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 3.5.1. Menghitung denyut nadi pekerja
Dalam mengukur denyut jantung setiap pekerja, peneliti menggunakan alat blood pressure, dimana hasil dari pengukuran tersebut dalam satuan denyut/menit.
3.5.2. Menghitung uji keseragaman data
Uji keseragaman data dilakuka nuntu kmelihat data yang terkumpul apakah sudah berada dalam batas kendali. Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan yang
digunakanadalah 95% dan tingkat ketelitian 5%. Adapun persamaan yang di digunakan adalah sebagai berikut:
π΅πΎπ΄ = Β΅ + πππ₯ (4)
π΅πΎπ΅ = Β΅ β πππ₯ (5)
Keterangan:
BKA = Batas kendali atas BKB = Batas kendali bawah
3.5.3. Menghitung Jumlah Energi yang Dikeluarkan Oleh Pekerja
Menghitung jumlah energi yang dikeluarkan oleh pekerja dapat digunakan dengan rumus seperti pada Persamaan 5 berikut:
π¦ = 1.80411 β 0.0229038 π + 4.71733 Γ 10β4π2 (6) Keterangan:
Y : Energi (Kkal/menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut/menit) 3.5.4. Menghitung Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Pekerja
Setelah mengetahui besarnya konsumsi energi yang dikeluarkan oleh pekerja, kemudian dilanjutkan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat, dengan menggunakan Persamaan 6.
π =π(πΎοΏ½βπ)πΎοΏ½β1.5 (7)
Keterangan:
R : Waktu istirahat yang diperlukan (menit)
T : Total waktu yang digunakan untuk kerja (menit)
KοΏ½ : Rata-rata energi yang dikonsumsikan untuk kerja (Kkal/menit)
S : Standar beban kerja normal yang direkomendasikan (S = 4 Kkal/menit untuk wanita dan S = 5 Kkal/menit untuk pria)
3.5.5. Analisis pemecahan masalah
Pada tahap ini hasil dari pengolahan data akan dinilai berdasarkan beban kerja pekerja dengan menggunakan beban kerja fisik. Hasil penilaian digunakan untuk merancang waktu istirahat untuk pekerja pada jam kerja tertentu berdasakan aktivitas pekerja.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN