• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Tata Persuratan di Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Kementrian Keuangan.

BAB III ANALIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan Sistem Informasi Tata Persuratan di Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Kementrian Keuangan.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir serta pembahasan

suorce code dari Rancang Bangun Sistem Informasi Tata

Persuratan di Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Kementrian Keuangan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pengujian dan analisa Rancang Bangun Sistem Informasi Tata Persuratan di Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Kementrian Keuangan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini berisi tentang literatur sebagai teori pendukung pembahasan pada laporan Tugas Akhir ini.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Dit. PDRD) adalah salah satu unit kerja Eselon II di bawah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi pokok melakukan evaluasi, bimbingan teknis, pembinaan dan pengawasan dibidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Berdasarkan amanat UU No. 28 Tahun 2009 sebagaimana dijelaskan dalam sistim pengawasan Raperda dan Perda tentang PDRD diatas, tugas Menteri Keuangan didelegasikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dan selanjutnya Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan mendelegasikan tugas tersebut kepada Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan kata lain, Dit. PDRD-lah yang berfungsi melakukan evaluasi terhadap Raperda maupun Perda tentang PDRD yang ditetapkan oleh Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Dari jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada, rata-rata Pemerintah Daerah Provinsi menetapkan 5 (lima) Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan 10 (sepuluh) Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah, sedangkan Kabupaten/Kota menetapkan sedikitnya 11 (sebelas) Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan 30 (tiga puluh) Perda tentang Retribusi Daerah.

   

Dengan melihat jumlah Pemerintahan Daerah yang ada di Indonesia yaitu 33 (tiga puluh tiga) Pemerintahan Daerah Provinsi, 399 (tiga ratus sembilan puluh sembilan) Pemerintahan Daerah Kabupaten dan 98 (sembilan puluh delapan) Pemerintahan Daerah Kota, maka Dit. PDRD harus meng-evaluasi sedikitnya 20.872 (dua puluh ribu delapan ratus tujuh puluh dua) Raperda PDRD yang terdiri dari 495 (empat ratus sembilan puluh lima) Raperda PDRD Provinsi, 16.359 (enam belas ribu tiga ratus lima puluh sembilan) Raperda PDRD Kabupaten dan 4.018 (empat ribu delapan belas) Raperda PDRD Kota. Dan setelah proses evaluasi Raperda tersebut, Dit. PDRD juga masih harus mengevaluasi Perda PDRD yang telah ditetapkan dengan jumlah yang sama.

Proses evaluasi Raperda PDRD itu sendiri di dalam unit kerja Dit. PDRD telah diatur Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang jelas baik alur kerja dan siapa yang harus mengerjakannya, dengan batasan waktu maksimal 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat koordinasi dari Menteri Dalam Negeri dan/atau Gubernur, Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan mengenai hasil evaluasi Raperda suatu daerah, harus sudah jadi.

2.2 Struktur Organisasi

Unit kerja Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Dit. PDRD) dipimpin oleh seorang Direktur yaitu Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dibantu oleh 5 (lima) Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) dan 1 (satu)

   

Kepala Sub Tata Usaha. Dan Masing-masing Kasubdit dibantu oleh 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) Kepala Seksi.

Para Kasubdit tersebut adalah Kasubdit PDRD I, Kasubdit PDRD II, Kasubdit PDRD III, Kasubdit PDRD IV.

Kasubdit PDRD I bertanggung jawab melaksanakan fungsi pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengawasan terhadap Raperda dan Perda tentang PDRD di wilayah Sumatera. Dibantu oleh 4 (empat) Kepala Seksi yaitu Kepala Seksi PDRD IA untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Riau, Kepala Seksi PDRD IB untuk wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Kepulauan Riau, Kepala Seksi PDRD IC untuk wilayah Sumatera Selatan dan Bengkulu, dan Kepala Seksi PDRD ID untuk wilayah Bangka Belitung dan Lampung.

Kasubdit PDRD II bertanggung jawab melaksanakan fungsi pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengawasan terhadap Raperda dan Perda tentang PDRD di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Dibantu oleh 4 (empat) Kepala Seksi yaitu Kepala Seksi PDRD IIA untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Kepala Seksi PDRD IIB untuk wilayah Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, Kepala Seksi PDRD IIC untuk wilayah DI. Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur, dan Kepala Seksi PDRD IID untuk wilayah Jawa Timur dan Bali.

Kasubdit PDRD III bertanggung jawab melaksanakan fungsi pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengawasan terhadap Raperda dan Perda tentang PDRD di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Dibantu oleh 4 (empat) Kepala Seksi yaitu Kepala Seksi PDRD IIIA untuk wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Kepala Seksi PDRD IIIB untuk wilayah Kalimantan

   

Timur, Sulawesi Utara dan Gorontalo, Kepala Seksi PDRD IIIC untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, dan Kepala Seksi PDRD IIID untuk wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Kasubdit PDRD IV bertanggung jawab melaksanakan fungsi pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengawasan terhadap Raperda dan Perda tentang PDRD di wilayah Maluku dan Papua. Dibantu oleh 4 (empat) Kepala Seksi yaitu Kepala Seksi PDRD IVA untuk wilayah Maluku, Kepala Seksi PDRD IVB untuk wilayah Maluku Utara, Kepala Seksi PDRD IVC untuk wilayah Papua Barat, dan Kepala Seksi PDRD IVD untuk wilayah Papua.

Masing-masing Kepala Seksi sebagaimana dijelaskan diatas dibantu oleh 1 (satu) orang sampai dengan 2 (dua) orang pelaksana yang bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan evaluasi terhadap Raperda dan Perda PDRD.

2.3 Struktur Alur Kerja

Berdasarkan SOP Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, setiap surat yang masuk ke Dit. PDRD pertama kali diterima oleh Subbag Tata Usaha Dit. PDRD yang kemudian oleh petugas dicatat dalam Buku Surat Masuk Dit. PDRD, adapun pencatatan tersebut meliputi tanggal diterima, tanggal surat, nomor surat, nomor agenda, instansi pengirim, tujuan dan keterangan.

Khusus untuk surat masuk yang berhubungan dengan Raperda dan Perda tentang PDRD, petugas memasukkan data kedalam komputer Subbag Tata Usaha meliputi:

   

Tanggal surat, nomor surat, tanggal diterima, Pemerintah Daerah yang membuat Raperda, Instansi pengirim Raperda, Judul Raperda, Jumlah Raperda, Batas waktu penyeselesaian (15 hari kerja kedepan dari tanggal diterima).

Setelah dilakukan proses pencatatan, surat dan Raperda atau Perda diberikan label atau lembar disposisi dari Direktur PDRD kepada para Kasubdit-nya. Direktur men-disposisikan berkas tersebut kepada Kasubdit sesuai dengan wilayah daerahnya masing-masing.

Di tingkat Kasubdit, berkas tersebut dicatat dalam Buku Surat Masuk Subdit, sama halnya dengan pencatatan di Subbag Tata Usaha, pencatatan tersebut meliputi: tanggal diterima, tanggal surat, nomor surat, nomor agenda, instansi pengirim, tujuan dan keterangan. Dan khusus untuk berkas Raperda dan Perda juga dilakukan input yang sama di komputer Subdit.

Setelah dilakukan pencatatan, berkas diberikan label atau lembar disposisi dari Kasubdit kepada Kepala Seksi. Kasubdit men-disposisikan berkas tersebut kepada Kepala Seksi sesuai dengan wilayah daerahnya masing-masing.

Setelah berkas diterima Kepala Seksi, Kepala Seksi yang bersangkutan untuk melakukan proses matrik terhadap Raperda atau Perda yang diterima. Proses matrik adalah memasukkan Raperda kedalam bentuk tabel untuk mempermudah proses evaluasi termasuk didalamnya memberikan usulan penyempurnaan atau memberikan keterangan, alasan dan dasar hukum.

Setelah proses matrik selesai, Kepala Seksi memeriksa matrik dan Raperda atau Perda dimaksud dan melakukan evaluasi terhadapnya. Evaluasi terhadap Raperda dilakukan atas substansi Raperda PDRD, sebagai berikut:

    a. Raperda Pajak Daerah:

Evaluasi mengenai Nama Pajak, Objek Pajak, Subjek Pajak, Wajib Pajak, Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak, Cara Penghitungan Pajak, Wilayah Pemungutan Pajak, Masa Pajak, Penetapan Pajak, Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak, Ketentuan Kedaluwarsa, Sanksi Administratif, dan Tanggal Mulai Berlakunya.

b. Raperda Retribusi Daerah:

Evaluasi mengenai Nama Retribusi, Objek Retribusi, Subjek Retribusi, Golongan Retribusi, Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa yang Bersangkutan, Prinsip yang dianut dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi, Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi, Wilayah Pemungutan, Penentuan Pembayaran, Tempat Pembayaran, Angsuran dan Penundaan Pembayaran, Sanksi Administratif, Penagihan, Ketentuan Kedaluwarsa, dan Tanggal Mulai Berlakunya.

Setelah proses evaluasi oleh Kepala Seksi selesai, matrik hasil evaluasi disampaikan kepada Kasubdit untuk diteliti ulang, apabila masih ada kekurangan dalam hasil evaluasi, Kasubdit memerintahkan kepada Kepala Seksi yang bersangkutan untuk memperbaiki, dan apabila hasil evaluasi sudah benar-benar selesai maka dapat diproses lebih lanjut.

Proses selanjutnya adalah Kepala Seksi yang bersangkutan menyampaikan berkas matrik hasil evaluasi tersebut kepada Kasubbag Tata Usaha Dit. PDRD sekaligus sebagai pemberitahuan kepada Kasubbag Tata Usaha bahwa evaluasi di tingkat Subdit telah selesai dan bisa dijadwalkan untuk dibahas di Rapat Pleno.

   

Rapat Pleno adalah rapat gabungan semua pejabat dilingkungan Dit. PDRD yang merupakan rapat tertinggi untuk memutuskan hasil akhir evaluasi terhadap sutau Raperda atau Perda tentang PDRD. Hasil rapat pleno merupakan keputusan mengikat sebagai dasar untuk membuat surat Menteri Keuangan mengenai hasil evaluasi atas Raperda atau Perda tentang PDRD, dan selanjutnya surat Menteri Keuangan inilah yang dijadikan dasar bagi daerah untuk menyempurnakan, memperbaiki atau dengan pertimbangan tertentu tidak memberlakukan sebagian dari isi Raperda yang disampaikan.

Berdasarkan hasil rapat pleno, Kepala Seksi memperbaiki matrik hasil evaluasi dan membuat naskah Nota Dinas Kasubdit kepada Direktur PDRD, naskah Nota Dinas Direktur PDRD kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dan konsep Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri atau Gubernur perihal hasil evaluasi atas Raperda PDRD Pemerintah Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota tertentu.

Matrik hasil evaluasi dan naskah Nota Dinas serta konsep surat disampaikan kepada Kasubdit. Apabila Kasubdit setuju maka Kasubdit menandatangani Nota Dinas kasubdit kepada Direktur, membubuhkan paraf pada setiap lembar matrik hasil evaluasi, membubuhkan paraf pada naskah Nota Dinas Direktur PDRD kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan serta konsep surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan. Sedangkan apabila ada perbaikan, maka berkas dikembalikan kepada Kepala Seksi disertai dengan catatan perbaikkan.

   

2.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah aplikasi computer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi :operasi, instalasi, dan perawatan computer, perangkat lunak, dan data. Definisi Lain dari Sistem Informasi antara lain :

a. Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengembalian keputusan.

b. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

c. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.

d. Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub system yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user).

e. Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.

   

2.5 Sejarah Website

Web mendapat perhatian publik yang sangat besar yang tidak dapat

disamai oleh aplikasi internet. Pada tahun 1995, www menggantikan FTP sebagai aplikasi internet yang bertanggung jawab atas sebagian besar lalu lintas internet.

Web telah menjadi sedemikian terkenalnya sehingga terkadang dicampuradukkan

dengan istilah internet itu sendiri meskipun pengertian ”di web” dan ”di internet” sebenarnya tidaklah sama.

Web adalah sistem pengiriman dokumen tersebar yang berjalan di internet. Web dikembangkan di CERN (European center for nuclear research), suatu

lembaga bagi penelitian fisika energi tinggi di Geneva, Swiss. Tujuan semula dari lembaga ini adalah untuk membantu para fisikawan di berbagai lokasi yang berbeda dalam bekerja sama dalam berbagi material penelitian. Web dengan cepat berkembang ke luar lingkup masyarakat fisika energi tinggi. Pada tahun 1993, terdapat 130 server web di internet. Setahun kemudian jumlahnya meningkat menjadi 2.738, dan pada bulan juni 1995 terdapat 23.500 server web.

Sekarang ini web telah memiliki pemirsa jumlah yang sangat besar di luar lingkup akademis : kurang lebih 30% dari server web yang tengah beroperasi saat ini berada di komputer dalam domain komersial, dan di sebagian industri, di mana keberadaan perusahaan web sama pentingnya dengan memiliki telepon atau faks bagi tujuan komunikasi bisnis. Web sekarang telah menjadi media yang sangat penting bagi periklanan dan alamat web sekarang sudah umum dijumpai pada majalah, surat kabar, dan iklan televisi.

   

2.5.1 Web Statis

Web statis adalah web yang menampilkan informasi-informasi yang

sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Singkatnya, untuk mengetahui suatu web bersifat statis atau dinamis dapat dilihat dari tampilannya. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut statis.

Pada web statis, pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman

web dan apabila diklik akan berpindah ke halaman web yang lain. Interaksi

pengguna hanya sebatas dapat melihat informasi yang ditampilkan. Web statis biasanya merupakan HTML yang ditulis pada editor teks dan disimpan dalam bentuk html atau htm.

2.5.2 Web Dinamis

Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta berinteraksi

dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku, dan terlihat lebih indah.

2.6 Definisi Server

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi

menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web

browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web

   

Web server juga bisa disebut sebagai sebuah software yang berjalan pada

komputer server dan bertindak sebagai tempat penyimpanan file-file dokumen

web sehingga dapat diakses oleh internet user (browser). Untuk membuat sebuah

pemrograman web dinamis diperlukan web server. Ada banyak web server yang berkembang dan sering digunakan dalam membangun aplikasi berbasis web seperti Qitami dan Apache. Yang paling popular diantara keduanya adalah

Apache, dan berikut beberapa kelebihan Apache antara lain adalah:

1. Free of Charge, berarti tidak harus membayar lisensi kepada

pembuat untuk menggunakannya.

2. Waktu pemrosesan lebih cepat dan tangguh dengan konfigurasi yang benar. Dll

Dengan berbagai keunggulan tersebut, Apache sangat bagus jika dikombinasikan dengan aplikasi lainnya.

2.7 Bahasa Pemograman yang dipakai

Dalam sistem yang akan dibuat akan menggunakan bahasa pemograman PHP, yang merupakan Bahasa Pemrograman yang berbasis Web Server, PHP berbeda dengan bahasa pemrograman Java yang berbasis Clinet Service.

PHP digunakan untuk membuat aplikasi web yang disusun oleh kode-kode (Sintak) yang diatur berdasarkan algoritma program yang dibuat. Penggunaan PHP semakin luas untuk aplikasi-aplikasi web dalam berbagai keperluan bisnis, bahkan PHP telah banyak banyak digunakan oleh para webmaster karena kemudahannya dan kefektifannya.

   

PHP sendiri merupakan kependekan dari Personal Home Page atau Situs Personal yang dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Awalnya PHP bernama FI (Form Interpreted) yaitu sekumpulan script untuk mengolah data “Form” dari web. Pengkodean yang dibuat oleh Rasmus kemudian dijadikan “Open Source” sehingga banyak para programmer tertarik untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang kemudian interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C dan disertakan modul-modul ekstensi untuk meningkatkan kemampuan PHP/FI.

PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server. Hasilnyalah yang dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya semua sintak yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server. Sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja sehingga ia dapat membentuk permintaan terkini.

Kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada saat ini, PHP cukup popular sebagai peranti pemrograman Web, terutama di lingkungan linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows

95/98 pun tersedia.

PHP bersifat bebas pakai, user tidak perlu membayar apapun untuk

menggunakan perangkat lunak ini. Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan

   

hal yang mudah untuk mengimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman- halaman web dinamis.

Sebagai sebuah bahasa pemrograman server-side, PHP juga memiliki keunggulan seperti:

a. Source program atau skrip tidak dapat dilihat menggunakan fasilitas view HTML source, yang ada pada web browser.

b. Skrip tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database

connection. Saat ini PHP sudah mampu melakukan koneksi dengan

berbagai database seperti InterBase, Microsoft Access, MSQL, Oracle,

Posgtre SQL, Sybase dan lain-lain.

c. Pada aplikasi yang dibuat dengan PHP, saat dijalankan server akan mengerjakan skrip dan hasilnya dikirim ke web browser. Hal itu menyebabkan aplikasi tidak memerlukan kompatibilitas web browser atau harus menggunakan web browser tertentu dan pasti dikenal oleh

web browser apapun.

Konsep kerja PHP, prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan kan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien. Berikut ini merupakan gambar dari skema PHP (Gambar 2.2) yang mana diskripsinya sudah dijelaskan diatas.

    Gambar 2.1 Skema PHP

2.8 Editor Yang Dipakai

Untuk mempermudah pengetikan suatu algoritma dalam pembuatan suatu program disini menggunakan dreamweaver 8. Saat ini Dreamweaver merupakan

software utama yang digunakan oleh web server desainer maupun web programmer dalam membangun suatu situs web. Dreamweaver memberikan

kemudahan bagi penggunanya dalam menentukan ruang kerja yang diinginkan. Tipe ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun dalam membangun sebuah situs web.

Versi terbaru Macromedia Dreamweaver di tahun 2005 adalah

Macromedia Dreamweaver 8 yang merupakan penyempurnaan dari versi

sebelumnya dan tentu saja semakin mudah dalam penggunaannya. Fasilitas terbaru dari Macromedia Dreamweaver 8 adalah Zoom Tool and Guiders, Panel

CSS yang baru, Code Collapse, Coding Toolbar, Insert Flash Video dan tampilan

baru dalam Dreamweaver 8 membuat pekerjaan akan lebih cepat selesai. Tidak

Web Server Browser Kode HTML  Skrip PHP  Mesin PHP  permintaan  tanggapan http

   

jauh beda dengan versi sebelumnya, Macromedia Dreamweaver 8 mendukung pemrograman Client Side yang terkenal, yaitu JavaScript dengan penggunaan yang sangat mudah. Macromedia Dreamweaver 8 juga mendukung pemrograman

Script Server Side, seperti Personal Home Page (PHP), Activate Server Pages

(ASP), ASP.NET, Coldfusion dan Java Server Page (JSP).

2.9 Pemakaian Data Base

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di download dari http://www.mysql.org atau

http://www.mysql.com

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relation Database Management Sistem). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. MySQL dapat didefinisikan sebagai :

a. MySQL merupakan system manajemen database. Database merupakan struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses

   

data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan system manajemen database MySQL server.

b. MySQL merupakan system manajemen database atau basis data terhubung

(Relation Database Management System). Database terhubung

menyimpan data pada table-tabel terpisah. Kata SQL pada MySQL merupakan singkatan dari “Structure Query Language”. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database dan ditetapkan ole ANSI/ISO SQL Standard.

c. MySQL merupakan Software open Source. Open Source berarti semua orang diizinkan menggunakan dan memodifikasi software. Semua orang dapat mendownload software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Serta dapat dengan mudah mempelajari Source Code dan akan menggunakannya sesuai kebutuhan.

d. Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, mudah digunakan dan handal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara cepat dan telah sukses digunakan selama bertahun-tahun. Konektifitas, kecepatan, dan keamanannya memuat server MySQL cocok untuk mengakses database di internet.

Dalam bab ini menganalisis data dari mana data diperoleh dan kemudian di

Dokumen terkait