• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.8. Tinjauan Studi Terdahulu

Buah-buahan merupakan primadona komoditas ekspor Indonesia. Banyak

hal-hal menarik yang dapat diteliti dari komoditas ini. Namun untuk masalah

fluktuasi harga dan tingkat risiko pada harga buah-buahan belum banyak yang

menelitinya. Beberapa penelitian sejenis tentang fluktuasi harga yang sudah

pernah dilakukan dengan menggunakan metode yang sama lebih banyak

membahas tentang komoditas pertanian. Berikut adalah rangkuman dari hasil

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian kali ini.

Penelitian yang dilakukan Ramadhona (2004) mengenai analisis investasi

dengan pendekatan model ARCH-GARCH dan pendugaan harga saham dengan

pendekatan model time series pada perusahaan agribisnis terpilih di PT. Bursa

peramalan dan Value at Risk (VaR) untuk mengukur tingkat risiko. Risiko yang dikaji pada penelitian ini adalah risiko investasi pada perusahaan rokok PT. Astra

Agrolestari Tbk (AALI), PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk (INDF).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat bahwa risiko yang

ditanggung investor pada saham AALI sebesar 2,46 persen; GGRM sebesar 2,57

persen; INDF sebesar 8,75 persen dari total investasi yang ditanamkan. Ramalan

harga penutupan harga saham AALI dan INDF cenderung mengalami

peningkatan. Hal ini memberikan kesempatan pada investor untuk mendapatkan

capital gain. Sedangkan harga penutupan saham GGRM mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku bursa saham sebaiknya melepas sahamnya

agar tidak mengalami capital loss karena dapat menimbulkan kerugian.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2006) mengenai risiko

investasi saham agribisnis rokok dianalisis dengan pendekatan ARCH-GARCH.

Hasilnya adalah model terbaik untuk meramalkan tingkat risiko saham GGRM

adalah ARCH(1) dimana tingkat risiko hanya dipengaruhi oleh besarnya nilai

sisaan pengembalian sehari sebelumnya. Sedangkan model terbaik untuk

meramalkan tingkat risiko saham HMSP dan RMBA adalah GARCH(1,1) dimana

tingkat risikonya dipengaruhi oleh besarnya nilai sisaan pengembalian sehari

sebelumnya dan besarnya simpangan baku pengembalian dari rataannya untuk

satu hari sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat risiko yang dimiliki oleh saham

RMBA merupakan yang tertinggi dibanding dengan perusahaan rokok lainnya.

harga saham yang cenderung menurun berarti saham RMBA lebih banyak

menghasilkan tingkat pengembalian yang negatif. Saham HMSP memiliki tingkat

risiko yang terendah dibandingkan dengan kedua saham rokok lainnya. Hal ini

disebabkan oleh rendahnya nilai fluktuasi karena harga saham HMSP sudah tidak

liquid lagi di pasar. Tingkat risiko saham GGRM menempati urutan tertinggi

kedua setelah saham RMBA. Harga saham GGRM yang dianggap terlalu mahal

oleh investor menyebabkan investor cenderung irasional dalam mengambil

keputusannya dalam berinvestasi pada saham GGRM, sehingga fluktuasi saham

sulit untuk diduga. Akibatnya saham GGRM menunjukkan perkembangan harga

yang menurun.

Penelitian Pradana (2008) yang menganalisis pengaruh ketidakpastian

ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan petani buah di Pulau Jawa bertujuan

untuk membandingkan perkembangan nilai tukar petani (NTP) buah-buahan dan

ketidakpastian ekonomi sebelum dan sesudah krisis moneter, serta menganalisis

pengaruh ketidakpastian ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan petani buah di

Pulau Jawa periode 1992-2006. Hasil analisis terhadap perilaku NTP buah-buahan

yaitu (1) Secara keseluruhan hasil dugaan dari pengaruh variabel ketidakpastian

ekonomi terhadap NTP buah-buahan memenuhi kriteria secara statistik selama

periode 1992-2006 yang terbagi ke dalam dua kondisi, (2) Secara keseluruhan

pengaruh volatilias ketidakpastian ekonomi terhadap NTP buah-buahan untuk

kondisi sebelum dan setelah krisis moneter memenuhi kriteria secara statistik, dan

(3) NTP buah-buahan di Pulau Jawa pada kondisi setelah krisis lebih baik

Penelitian yang dilakukan oleh Fariyanti (2008) mengenai risiko produksi

dan harga kentang dan kubis dianalisis dengan menggunakan analisis risiko model

GARCH(1,1) dan menghitung nilai varian. Berdasarkan analisis risiko yang

dilakukan terlihat bahwa risiko produksi kentang yang diindikasikan oleh

fluktuasi produksi kentang yang disebabkan oleh risiko produksi pada musim

sebelumnya dan penggunaan input, pupuk dan tenaga kerja menjadi faktor yang

menimbulkan risiko produksi. Sedangkan lahan, benih dan obat-obatan menjadi

faktor yang mengurangi risiko produksi. Pada komoditas kubis, lahan dan obat-

obatan menjadi faktor yang menimbulkan risiko. Sedangkan benih, pupuk dan

tenaga kerja menjadi faktor yang mengurangi risiko produksi.

Risiko produksi pada komoditas kentang lebih tinggi dibandingkan dengan

kubis. Sedangkan risiko harga komoditas kubis lebih tinggi dibandingkan dengan

kentang. Perilaku rumah tangga petani dengan adanya risiko produksi dan harga

produk termasuk risk aversion dengan melakukan pengurangan penggunaan luas lahan garapan, benih, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja. Pengurangan tertinggi

yang terjadi pada input, produksi, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga

akibat peningkatan risiko produksi dan harga produk serta upah pada kegiatan

usaha tani terdapat pada rumah tangga petani lahan sempit. Demikian pula dengan

peningkatan penggunaan tenaga kerja off-farm dan non-farm yang paling rendah. Menurut Siregar (2009) yang melakukan penelitian tentang analisis risiko

harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor menjelaskan bahwa pola pergerakan harga DOC dipengaruhi oleh

kondisi penawaran dan permintaan DOC di pasar seperti pada saat menjelang

diperoleh bahwa risiko harga DOC broiler dipengaruhi oleh volatilitas dan varian

harga DOC broiler periode sebelumnya dengan tanda yang positif yang berarti

bahwa jika terjadi peningkatan risiko harga DOC sebelumnya maka akan

meningkatkan risiko harga DOC periode berikutnya. Sedangkan harga jual DOC

layer dengan ARCH(1) diperoleh bahwa risiko harga DOC layer hanya

dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer periode sebelumnya dengan tanda

positif yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan risiko harga DOC layer periode

sebelumnya maka akan meningkatkan risiko harga DOC layer periode berikutnya.

Tingkat risiko yang diterima PT. Sierad Produce Tbk dari DOC broiler

adalah sebesar Rp 1.585.111.113 dari total penerimaan selama tahun 2007 sampai

2008 yaitu sebesar Rp 10.911.997.611 dan risiko harga DOC layer sebesar Rp

163.583.535 dari total penerimaan sebesar Rp 2.125.300.780. Hal tersebut berarti

bahwa kerugian yang ditanggung oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah sebesar

risiko yang ditanggung dari penerimaan yang diterima yaitu Rp 1.585.111.113

untuk DOC broiler dan Rp 2.125.300.780 untuk DOC layer. Sedangkan besarnya

risiko DOC broiler dalam persen adalah 14,53 persen dan DOC layer sebesar 7,70

selama satu hari penjualan.

Persamaan penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

alat analisis yang digunakan. Alat analisis menggunakan metode kuantitatif time series ARCH-GARCH. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang terdahulu adalah objek yang menjadi bahan penelitian kali ini

adalah buah-buahan yaitu data harga dan pasokan buah yang dijadikan sebagai

data sekunder yang didapat dari Pasar Induk Kramat Jati yag diasumsikan dapat

Tabel 2.1. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian

Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian

Bakasenjaya

Ramadhona 2004

Analisis Investasi Dengan Pendekatan Model ARCH-GARCH dan Pendugaan Harga Saham dengan Pendekatan Model Time Series pada Perusahaan Agribisnis Terpilih di

PT. Bursa Efek Jakarta

Model ARCH-GARCH untuk menghitung Value at Risk

Risiko saham AALI (2,46 persen), GGRM(2,57 persen) dan INDF (8,75 persen)

Edy Iskandar 2006 Analisis Risiko Investasi Saham Agribisnis Rokok dengan Pendekatan ARCH-GARCH

Model ARCH-GARCH untuk menghitung Value at Risk

Risiko saham GGRM adalah ARCH(1), sedangkan untuk HMSP dan RMBA adalah GARCH(1,1)

Dani Pradana 2008 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Nilai Tukar Petani Buah di Jawa Barat Model ARCH-GARCH

Ketidakpastian ekonomi mempengaruhi NTP dan NTP setelah krisis lebih baik dibandingkan kondisi sebelum krisis.

Anna Fariyanti 2008

Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Petani Sayuran Dalam Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk di Kecamatan Pandeglang

Kabupaten Bandung

Analisis risiko model ARCH- GARCH dan menghitung Nilai

Varian

Model GARCH(1,1) dengan risiko produksi pada musim sebelumnya dan penggunaan input, pupuk dan tenaga kerja menjadi faktor yang

menimbulkan risiko produksi Yusni

Rahmadani Siregar

2009

Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce

Tbk. Parung, Bogor

Model ARCH-GARCH untuk menghitung Value at Risk

DOC layer dengan ARCH(1) dan DOC broiler dengan GARCH(1,1)

Dokumen terkait