• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Tinjauan Tentang Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

39

pendengaran. Sedangkan yang termasuk faktor psikologis seperti minat, bakat, intelegensi dan kebiasaan belajar.

b. Faktor eksternal atau faktor yang terdaat di luar peserta didik, dikelompokkan menjadi dua,yakni fattor lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan alam seperti keadaan suhu dan kelembaban udara. Sedangkan yang termasuk faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia atau representasinyatermasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. sedangkan faktor instrumental ini terdiridari mediapembelajaran, kurikulum pembelajaran serta model pembelajaran yang digunakan.50

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri (internal) dan kualitas pembelajaran (eksternal). Secara keseluruhan sangat berkaitan erat dan saling mendikung satu sama lain.

D. Tinjauan Tentang Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sejarah merupakan “Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau”.51

Sedangkan kebudayaan adalah “Hasil kegiatan dan

50 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet. I, h. 59.

51 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. ke-3, cet. ke-4, h. 1011.

40

penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat”.52

Menurut Abdurrahman, sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajarah” yang artinya pohon. Sejarah merupakan sebuah ilmu yang berusaha meneukan, mengungkapkan, serta memahami nilai dan makna budaya yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa masa lampau.53 Pengertian lain tentang sejarah adalah catatan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa.54

Menurut Imam Barnadib kebudayaan adalah hasil budi daya manusia dalam berbagai bentuk dan sepanjang sejarah sebahagi milik manusia yang tidak beku melainkan selalu berkembang dan berubah.55 Sedangkan Badri Yatim mengartikan kebudayaan sebagai bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat yang direfleksikan dan seni, sastra, religi, dan moral.56

Sedangkan Islam sendiri memiliki arti agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah Swt kepada manusia melalui Nabi Muhammad sebagai Rasul, baik dengan perantaraan malaikat Jibril, maupun secara langsung.57

52

Ibid, h. 1012. 53

Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), h. 14.

54 Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Rekontruksi Sejarah

Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta, PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 1.

55

Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP, 1987), h. 24.

56 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 1.

57 Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), h. 9.

41

Secara etimologi, Islam memiliki sejumlah derivasi (kata turunan), antara lain:58

a. Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk dan patuh sepenuhnya.

b. Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih, dan bebas dari cacat/ cela.

c. Salam berarti damai, aman dan tentram.

d. Sullam, artinya tangga (alat bantu untuk naik ke atas).

Jadi menurut pengertian etimologi ini, maka secara garis besar, Islam mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Swt yang dibuktikan dengan sikap taat, tunduk dan patuh kepada ketentuan-Nya guna terwujudnya suatu kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat/cela dalam kondisi damai, aman dan tentram.

Berdasarkan pengertian dari ketiga kata di atas, yaitu sejarah, kebudayaan, dan Islam bisa diambil kesimpulan bahwa sejarah kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.

Pengertian yang lebih lengkap bagi penulis adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran PMA No. 65 Tahun 2014 yaitu: Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan

42

berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebabkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.59

Dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agam Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan kebiasaan.60

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara subtansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.61

59 Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah, h. 37. 60 Latifah, “Efektifitas Pelaksanaan Quantum Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Sejarah

Kebudayaan Islam”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Prpustakaan

Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 13.

61

43

Pembelajaran sejarah kebudayaan Islam mempunyai tiga fungsi dasar, sebagai berikut:

a Fungsi edukatif, yaitu melalui sejarah peserta didik ditanamkan untuk menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam menjalankan hidup sehari-hari.

b Fungsi keilmuan, yaitu melalui sejarah peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan kebudayaan. c Fungsi transformasi, yaitu sejarah merupakan salah satu sumber yang

sangat penting dalam rancang transformasi masyarakat.62 2. Tujuan Belajar Sejarah Kebudayaan Islam di MTs

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

c Melati daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

44

d Menumbuhkan apresiai dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam dimasa lampau.

e Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkanya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs

Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:63

a Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam. b Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah. c Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah. d Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaursasyidin.

e Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah. f Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah g Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah. h Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

63

Dokumen terkait