• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III: Analisa Penelitian

TINJAUAN UMUM TENTANG ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS), BADAN HUKUM, DAN TUGAS SERTA KEWENANGAN NOTARIS

B. Badan Hukum

4. Tinjauan Umum Tentang Perseoran Terbatas

Salah satu badan usaha yang relatif dominan dalam kegiatan ekonomi adalah badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT). banyak perusahaan-perusahaan yang sekarang ini merubah status badan hukumnya menjadi Perseroan Terbatas. Faktor yang mendorong terhadap perubahan status bentuk perusahaan dari bentuk lain menjadi Perseroan Terbatas salah satunya dikarenakan bentuk Perseroan Terbatas adalah sebuah wadah yang melakukan pemisahan hak dan kewajiban para pengusaha bersangkutan selaku pemegang saham dengan hak dan kewajiban perusahaan. Di samping itu dalam Perseroan Terbatas juga dikenal adanya pemisahan harta kekayaan.33

Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni perseroan dan terbatas. Perseroan merujuk kepada modal PT yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya.34 Lebih lengkap pengertian dari Perseroan Terbatas terdapat

32Ibid., hlm. 5

33Johari Santoso, Perseroan Terbatas sebagai Institusi Kegiatan Ekonomi yang Demoktratis, Jurnal Hukum, Vol. 7, No.15, (2000), hlm. 194, Akses 7 November 2019.

34H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, , (Jakarta: Djambatan, 1981), hlm. 85

57

pada Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.35

Di dalam hukum Inggris PT dikenal dengan istilah Limited Company. Company artinya bahwa lembaga usaha yang diselenggarakan itu tidak seorang diri, tetapi terdiri atas beberapa orang yang tergabung dalam suatu badan. Limited menunjukkan terbatasnya tanggungjawab pemegang saham, dalam arti bertanggungjawab tidak lebih dari dan semata-mata dengan harta kekayaan yang terhimpun dalam badan tersebut. Dengan kata lain, hukum Inggris lebih menampilkan segi tanggungjawabnya.36

Di Indonesia Perseroan Terbatas merupakan subyek hukum yang berstatus badan hukum dan sebagai institusi yang mempunyai manfaat untuk memperoleh sejumlah keuntungan ekonomi yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan badan usaha lain, baik ditinjau dari segi aspek ekonomi maupun segi aspek yuridis. Keuntungan yang diperoleh apabila mendirikan Perseroan Terbatas dari segi aspek ekonomi maupun yuridis adalah jika Perseroan Terbatas dipailitkan, maka harta yang dapat dieksekusi hanya sebatas harta yang dimiliki oleh Perseroan Terbatas itu saja, tidak sampai dieksekusi pada harta pribadi dari pendiri atau pemegang saham, Dewan Komisaris maupun Direksi.

35Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berbunyi Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

36Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996), hlm. 43.

58

Di dalam Perseroan Terbatas pendiri atau pemegang saham. Dewan Komisaris maupun Direksi mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, Direksi bertugas melakukan semua kegiatan perseroan dan mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sedangkan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi, dan apabila Perseroan Terbatas dituntut oleh pihak ketiga di persidangan, maka Perseroan Terbatas yang bertanggung jawab, bukan selaku pribadi.37

Perseroan Terbatas diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (selanjutnya disebut KUHD) yang sudah berumur lebih dari 100 tahun. Selama perjalanan waktu tersebut telah banyak terjadi perkembangan ekonomi dan dunia usaha baik nasional maupun internasional yang menyebabkan KUHD tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan. Disamping itu, diluar KUHD masih terdapat pula pengaturan badan hukum seperti PT bagi Golongan Bumi Putera, sehingga timbul dualisme bada hukum perseroan yang berlaku bagi warga negara Indonesia.

Untuk mengatasi hal ini, dan memenuhi kebutuhan hukum yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan pembangunan nasional perlu diadakan pembaruan hukum tentang PT pada tahun 1995 sehingga diundangkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan

37Risma Permatasari, Akibat Hukum Perseroan Terbatas Yang Didirikan Oleh Suami Istri Tanpa Perjanjian Kawin, Mimbar Keadilan, Vol, 14. No. 28 (2019), hlm, 226, Akses 7 November 2019.

59

Terbatas. Undang-Undang ini mencabut ketentuan Pasal 35-3638 KUHD tentang Perseroan Terbatas dan berikut segala perubahannya terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1971 dan Stb. Nomor 717 Tahun 1939 Tentang Ordonasi Maskapai Andil Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 diganti dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007.39

Perseroan Terbatas merupakan subyek hukum yang berhak menjadi pemegang hak dan kewajiban, termasuk menjadi pemilik dari suatu benda atau harta kekayaan tertentu. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan artificial person, yaitu sesuatu yang diciptakan oleh hukum untuk memenuhi perkembangan kebutuhan kehidupan masyarakat. Ketentuan tersebut dapat ditemukan pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 51940 KUHPerdata.41

38Lihat Pada Pasal 35 KUHD: Setelah pemberesan dan pemisahan tadi selesai maka, jika tentang hal itu tiada suatu persetujuan apapun juga, segala buku-buku yang dulu menjadi milik oerseroan yang telah dibubarkan, harus setiap ada pada pesero itulah diantaranya, yang mana oleh suara terbanyak atau, dalam lah sama beratnya suara, oleh Pengadilan Negeri telah dipilih; dengan tak mengurangi kebebasan para pesero atau sekalian pengganti hak mereka untuk memeriksa buku-buku dan surat-surat itu. Pasal 36 KUHD: Perseroan terbatas tak mempunyai sesuatu firma, dan tak memakai nama salah seorang atau lebih dari para peseronya namun diambilnyalah nama perseroan itu dari tujuan perusahaannya semata-mata. Sebelum suatu perseroan terbatas bisa berdiri dengan sah, maka akta pendirianny atau naskah dari akta tersebut harus disampaikan terlebih dahulu kepada Menteri Kehakiman, untuk mendapat pengesahannya. Untuk tiap-tiap perubahan dalam syarat-syarat pendiriannya, dan dalam hal perpanjangan waktu, harus diperoleh pengesahan yang sama.

39Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas selanjutnya disebut dengan UUPT.

40Pasal 519 KUHPerdata : ada barang milik siapapun; barang lainnya adalah milik negara, milik persekutuan atau milik perorangan.

41Frans Satrio Wicaksono, Tanggungjawab Pemegang Saham, Direksi, Dan Komisaris Perseroan Terbatas (PT), (Jakarta: Visimedia,2009), hlm. 2.

60

Untuk mendirikan Perseroan terbatas, harus dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Syarat-syarat tersebut tersebut adalah sebagai berikut:42

1. Perjanjian dua orang atau lebih.

Menurut Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perseroan harus didirikan oleh dua orang atau lebih.ketentuan minimal dua orang ini menegaskan prinsip yang dianut oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas, yaitu perseroan sebagai badan hukum dibentuk berdasarkan perjanjian.Oleh karena itu, Perseroan Terbatas mempunyai lebih dari satupemegang saham. 2. Dibuat dengan akta autentik di depan Notaris

Perjanjian untuk membuat suatu atau mendirikan suatu perseroan harus dengan akta autentik notaris dan harus berbahasa Indonesia (Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas).Perjanjian merupakan suatu akta pendirian yang sekaligus memuat anggaran d dasar yang telah disepakati.

3. Modal Dasar

Modal dasar perseroan paling sedikit adalah 50 ( lima puluh ) juta rupiah, tetapi untuk bidang usaha tertentu diatur tersendiri dalam suatu Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 32 ayat (1) yang bisa atau boleh melebihi ketentuan ini.

4. Pengambilan Saham saat Perseroan Didirikan

Setiap pendiri perseroan wajib mengabil bagian saham pada saat perseroan didirikan (Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas).Ketentuan pasal inimerupakan wujud pernyataan kehendak pendiri ketika membuat perjanjian pendirian perseroan.

Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan di hadapan Notaris dengan prosedur membuat akta pendirian. Adapun persyaratan dokumen atau material yang harus dipersiapkan sebagai kelengkapan sebelum membuat akta pendirian PT adalah sebagai berikut:43

1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri dan Kartu Keluarga (KK) khusus untuk jabatan Direktur/Direktur Utama, baik asli atau fotokopinya.

42Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 43-44.

43Adib Bahari, Prosedur Cepat Mendirikan Perseroan Terbatas (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2010), hlm. 28-29.

61

2. Keterangan Modal Dasar dan Modal Disetor.

3. Keterangan nama dan susunan Direksi dan Komisaris PT, serta jumlah Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

4. Jumlah saham yang akan diambil oleh masing-masing pendiri untuk PT yang akan didirikan. Hal ini untuk mengetahui struktur permodalan PT tersebut nantinya. Misalnya: pendiri A = 25%, pendiri B = 50% sedangkan pendiri C = 25 %.

Dokumen terkait