• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS NILAI SOSIAL YANG TERCERMIN DALAM

3.2 Unsur Intrinsik Novel Chinmoku

3.2.3.1 Tokoh Utama dalam Novel Chinmoku

Tokoh utama yang terdapat dalam novel Chinmoku yaitu Sebastian Rodrigues dan Kichijiro. Dimana kedua tokoh tersebut memiliki peran yang besar dalam seluruh kejadian yang diceritakan dalam novel Chinmoku. Kedua tokoh utama baik Rodrigues maupun Kichijiro berperan sebagai pelaku utama kejadian dan dikenai kejadian dalam cerita novel Chinmoku. Berikut penjelasan tokoh dan penokohan utama dalam novel Chinmoku karya Shusaku Endo :

1. Sebastian Rodrigues

Rodrigues merupakan tokoh utama dalam novel Chinmoku. Tokoh Rodrigues mendominasi seluruh jalan cerita pada novel dari awal hingga akhir cerita dan sebagai pelaku kejadian dalam novel dimana Rodrigues memulai perjalanan sebagai misionaris untuk mencari Bapa Ferreira yang dikabarkan telah murtad dari Kristen sejak beberapa tahun lalu di Jepang serta mengembangkan agama Kristen yang saat itu dilarang di negara Jepang.

Rodrigues juga sebagai tokoh yang dikenai kejadian dalam novel Chinmoku, dimana Rodrigues tidak sanggup menyaksikan penderitaan rakyat Jepang akibat peraturan kejam dari pemerintah Jepang akan agama Kristen lalu akhirnya Rodrigues ditangkap oleh pemerintah Jepang dan terpaksa mengakui murtad dari Kristen. Rodrigues digambarkan sebagai seorang pastor dari Portugis yang memiliki sifat baik tanggung jawab dan taat kepada agama.

Berikut masing- masing kutipan yang menggambarkan sifat- sifat Rodrigues :

a. Bertanggung Jawab

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1139) bertanggung jawab mengandung pengertian keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).

Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Sadar akan akibat baik atau buruknya perbuatan, maka manusia akan merasa harus bertanggung jawab. Serta menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanan.

Berikut kutipan yang menggambarkan sifat tanggung jawab Rodrigues dalam novel Chinmoku karya Shusaku Endo :

わたし

Kucengkeram pintu pondok dengan kedua tanganku, berniat keluar. Ya, aku akan keluar. Andaipun ini perangkap, andai pun orang-orang itu ternyata para pengawal, biarlah. “Kalau mereka orang Kristen, lalu kenapa?” kata

sebuah suara yang berdebum-debum liar di relung-relung hatiku. Aku seorang pastor, dan aku harus mengabdikan hidupku untuk pelayanan kepada sesama manusia. Sungguh suatu aib kalau aku mengkhianati panggilanku karena rasa takut dan pengecut.

“Stop!” seru Garrpe sengit. “Kau idiot...”

“Aku bukan idiot. Ini sudah tugasku.”

( Shusaku Endo, 1966 : 76-77 )

Pada kutipan di atas menunjukkan sifat Rodrigues yang tetap bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai pastor. Ketika ada orang yang tidak dikenal mendatangi pondoknya, Garrpe sempat melarang Rodrigues untuk membuka pintu dan menerima tamu tersebut. Sebab Garrpe khawatir jika tamu tersebut adalah para prajurit yang menjebak mereka, berpura-pura meminta bantuan kepada sang pastor. Namun Rodrigues tetap bertekad untuk membantu tamu tersebut.

Tanggung jawab dari sang pastor Rodrigues diperkuat dengan tindakan lain seperti saat Rodrigues bersedia pergi ke desa Goto untuk mengadakan Misa dan pengakuan dosa. Sebab penduduk desa Goto sudah lama tidak mengadakan kegiatan tersebut. Seperti dalam kutipan berikut :

ごとう

,五島の 百 姓

ひゃくしょう

と漁夫ぎ ょ ふたちがどんなに司祭し さ いを待っていたかは、

あの歯のかけた 男おとこが言う通つうでした。どうしていいか、今いまわからな いくらいです。眠ねむる暇ひまさえありませね。彼等か れ らは 基 督 教きりすときょうの禁制きんせいなどは まるで無視む ししたように、 私わたしのかくれ家いえに次つぎから次つぎへとやってくるの です。子供こ ど もたちに洗礼せんれいを授さずける。大人お と なたちの告悔こくかいをきく。

( 遠藤周作、1966 年:62 )

Arti :

Laki-laki ompong itu tidak melebih-lebihkan ucapannya bahwa para petani dan nelayan di desa Goto ini sangat antusias menunggu-nunggu datangnya seorang pastor ke desa mereka. Sekarang saja aku sudah kebanjiran pekerjaan dan bahkan tidak sempat tidur. Orang-orang ini datang silih berganti ke pondokanku, sama sekali tidak menghiraukan larangan terhadap agama Kristen. Aku membaptis anak-anak dan mendengarkan pengakuan dosa orang-orang dewasa. Bahkan sepanjang hari aku sudah bekerja keras, antrean orang-orang ini belum selesai juga.

( Shusaku Endo, 1966 : 80 )

Dalam kutipan di atas menyatakan bahwa Rodrigues bekerja keras bertanggung jawab melayani semua orang-orang desa Goto yang sudah lama tidak memiliki seorang pastor di antara mereka. Penduduk desa Goto dan Rodrigues tidak mempedulikan lagi larangan terhadap agama Kristen.

b. Penuh Kasih

Menurut W.J. S. Purwodarminta, kasih memiliki arti yaitu perasaan sayang atau cinta ( kepada ) atau menaruh belas kasihan. Kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, ditujukan kepada orang yang dicintai.

Dalam novel Chinmoku, ditemukan kutipan yang menggambarkan sifat penuh kasih Rodrigues sebagai berikut :

きょう

Hari ini aku membaptis tiga puluh orang dewasa dan anak-anak. Dan bukan hanya para penduduk di sini; sebab orang-orang Kristen ini berdatangan melintasi pegunungan dari Miyahara, Kuzushima, dan Haratsuka. Aku mendengarkan lebih dari lima puluh pengakuan dosa. Setelah selesai Misa hari Minggu, untuk pertama kalinya aku melantunkan doa-doa dalam bahasa Jepang bersama orang-orang ini. Para petani itu melongo menatapku, mata mereka berbinar-binar penuh rasa ingin tahu.

( Shusaku Endo, 1966 : 83 )

Rodrigues datang ke desa Goto, ia diminta untuk menjadi pastor agar memimpin rangkaian ibadah di desa Goto. Penduduk desa Goto sangat antusias. Tidak hanya penduduk desa Goto yang mengikuti ibadah ini, namun juga ada dari desa lain. Rodrigues menjalani tugasnya sebagai pastor semaksimal mungkin, melayani umat Kristen yang terus berdatangan demi dapat melakukan pengakuan dosa maupun Misa.

Hal lain yang menyatakan bahwa Rodrigues adalah bersifat penuh kasih yaitu ketika Kichijiro datang menemui Rodrigues di penjara dan memohon pengampunan, setelah sekian lama Kichijiro melarikan diri karena telah berkhianat dari Rodrigues. Seperti dalam kutipan berikut :

「聞いてつかわさい、パードレ 」キチジロ ーは信徒し ん とたちに聞えるよ うな声こえでわめいた。「この俺おれは転ころび者しゃだとも。だとてひとむかしまえ,一昔前 に生まれあわせていたならば、善ぜんかあ切支丹き り し た んとしてハライン に参まいっ たかも知れん。こげんにころ,転び者

ものよと信徒衆しんとしゅうに蔑されずすんだであ りましょうに。禁制きんせいの時ときに生まれあわされたばっかりに... うら,恨め しか。俺おれは恨うらめしか」

「あなたを、まだ信しんじられない」司祭し さ いはキチジロ ーの臭くさい息いきを我慢が ま ん しながら 呟つぶやいた。「ゆる,許しの秘跡

ひ せ き

は与あたえるけれども、 私わたしはあなた を信しんじたわけではない...」

(遠藤周作、1966 年:181)

Arti :

“Dengarkan saya, Bapa,” Kichjiro mengiba dalam suara yang bisa didengar orang-orang Kristen lainnya. “Saya memang pengkhianat, tapi andai saya mati sepuluh tahun yang lalu, mungkin saya sudah masuk surga sebagai orang Kristen yang baik, bukan dibenci sebagai pengkhianat. Tapi karena saya hidup dalam masa-masa penuh penganiayaan... maafkan saya.”

“Tapi apakah kau masih percaya?” tanya sang pastor yang berusaha menahankan sebisanya bau napas busuk orang itu. “Aku akan memberimu pengampunan dosa,…….”

( Shusaku Endo, 1966 : 187 )

Rodrigues tetap memaafkan Kichijiro yang telah berkhianat dari dirinya.

Karena Kichijiro, Rodrigues ditangkap dan dipenjara oleh para pengawal pemerintah. Sedangkan saat penangkapan berlangsung, Kichijiro melarikan diri begitu saja dan menerima upah dari para pengawal atas jasanya yang telah memberitahu keberadaan Rodrigues.

c. Tekad yang Kuat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), tekad berarti kemauan ( kehendak ) yang pasti; kebulatan hati; iktikad. Tekad atau kehendak adalah sebuah keputusan dari diri sendiri demi meraih mimpi, tujuan dan harapan.

Sebagai seorang pastor yang memliki misi untuk mengembangkan agama Kristen di Jepang, Rodrigues juga memiliki sifat tekad yang kuat. Tekad kuat Rodrigues digambarkan dalam kutipan berikut :

どこ

Tapi ke mana aku akan pergi? Yang jelas, kalau menyusuri pantai aku pasti akan menarik perhatian, jadi kelihatannya lebih aman kalau aku pergi ke perbukitan. Di suatu tempat di sana pasti ada orang-orang Kristen yang diam-diam masih mempertahankan keyakinan mereka, seperti sebulan yang lalu. Aku akan mencari mereka dan mencari tahu tahu apa yang terjadi di sini.; setelah itu, aku akan memutuskan apa yang perlu dilakukan.

( Shusaku Endo, 1966 : 115 )

Setelah pergi dari desa Tomogi, Rodrigues dan Garrpe melakukan perjalanan terpisah. Hal ini dilakukan demi keselamatan desa Tomogi beserta desa lainnya dan juga agar misi Rodrigues menemukan Bapa Ferreira dapat segera selesai. Rodrigues melakukan perjalanan hingga tiba di suatu perbukitan. Ia bertekad tetap mencari desa dengan penduduk beragama Kristen walaupun saat itu hukuman siksa mengancam Rodrigues jika tertangkap. Namun saat tiba di desa sekitar perbukitan, Rodrigues tidak menemukan seorang pun dan keadaan desa yang telah porak-poranda.

Kutipan lain yang menggambarkan sifat Rodrigues yang memiliki tekad yang kuat, yaitu :

うき

,雨期に入

れば警吏け い りたちの探索たんさくもややゆるむでしょうから、その 期間き か んを利用り よ うして 、 私わたしはこの まわりを歩あるき 、まだ 、かくれ てい る

切支丹き り し た んたちを探さがすつもりです。彼等か れ らがまだ 全まったくの孤独こ ど くでないことを 一日ついたち

も早はやく知らせてやりたいのです。

( 遠藤周作、1966 年:44 )

Arti :

Dengan datangnya musim penghujan, barangkali para pejabat yang berwenang akanmengendurkan kewaspadaan mereka, jadi aku berniat memanfaatkan kesempatan ini untuk bepergian melihat-lihat wilayah sekitar tempat tinggal , sekaligus mencari-cari sisa-sisa umat Kristen yang ada di sini. Aku ingin mereka tahu secepatnya bahwa mereka tidaklah ditinggalkan begitu saja dan dibiarkan tanpa gembala.

( Shusaku Endo, 1966: 64 )

Rodrigues tidak hanya tinggal diam di pondok selama di desa Tomogi.

Rodrigues berusaha mencari keberadaan orang Kristen lain di luar pondok tanpa harus menunggu mereka datang ke pondok Rodrigues secara diam-diam lagi. Rodrigues memanfaatkan kesempatan saat musim penghujan, dimana para pengawal pemerintah tidak mungkin mengadakan sidak secara mendadak di desa Tomogi.

2. Kichijiro

Kichijiro merupakan tokoh utama dalam novel Chinmoku walaupun kadar keutamaan Kichijiro dan Rodrigues tidak selalu sama dari awal cerita hingga akhir cerita. Kichijiro sebagai pelaku utama kejadian sebab ia yang memberitahu pemerintah Jepang bahwa ia sedang bersama seorang pastor asing yang tinggal secara sembunyi-sembunyi di sebuah desa dan Kichijiro juga mengkhianati agama Kristen dengan cara murtad dari agama Kristen di depan pemerintah Jepang agar selamat dari hukuman siksa namun di depan sang pastor Kichijiro bertindak seperti umat Kristen yang taat.

Kichijiro memiliki sifat yang digambarkan sebagai berikut : a. Bermuka Dua

Kichijiro digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat bermuka dua.

Di satu sisi ketika ia bersama Rorigues, Kichjiro memuji-muji Rodrigues dan menjunjung tinggi agama Kristen di depan masyarakat desa. Namun di sisi lain, Kichijiro juga membenci Rodrigues sehingga Kichijiro bersedia menjadi mata-mata bagi Pemerintah Jepang yang saat itu tengah mencari penyebar agama terlarang Kristen di Jepang. Berikut kutipan yang menggambarkan sifat dari tokoh Kichijiro :

「俺おれあ、パードレばずうつとだましたくりました。聞いて くれんとですか。パードレ がもし俺おれば蔑べつされましたけん...

おれ

あ、パードレ も門徒宗もんとしゅうも憎にくたらしゅう思うとりました。

おれ

あ、踏絵ふ み えば踏みましたとも。モキチやイチゾウは強か。

おれ

あ、あげん 強きょううなれまつせんもん」

( 遠藤周作、1966 年:178 ) Arti :

“Saya mohon dengarkan saya, Bapa! Saya sudah berkali-kali membohongi Bapa. Sejak Bapa memarahi saya, saya mulai benci pada Bapa dan semua orang Kristen. Ya, memang benar saya menginjak-injak gambar suci itu. Mokichi dan Ichizo bisa tetap tabah.

Saya tidak bisa tabah seperti mereka.”

( Shusaku Endo, 1966 : 185 )

Kichijiro mengakui kesalahan bahwa Kichijiro telah berkhianat bahwa ia menginjak-injak fumie dan di hadapan Rodrigues sebelumnya ia selalu mengagung-agungkan agama Kristen. Namun sebenarnya Kichijiro telah menginjak-injak fumie dan telah lama menjadi mata-mata untuk

pemerintah Jepang dalam bekerjasama menangkap Rodrigues hanya dengan diimingi upah beberapa sen saja. Kichijiro berpura-pura mengaku beragama Kristen di depan Rodrigues dan masyarakat desa Tomogi, namun di depan pemerintah Jepang Kichijiro mengaku bahwa ia telah lama murtad dari Kristen demi mendapatkan uang dari pemerintah dan demi melindungi nyawanya sendiri.

b. Penakut

Kichijiro juga memiliki sifat penakut. Sifat penakut Kichijiro digambarkan dalam kutipan berikut :

やくにん

,役人にきびしく 促

うなが

されるとモキチ の眼から遂ついに白しろい 泪なみだが頬ほほ を伝つたわりました。イチゾウ も苦くるしそうに首くびをふりました。二人ふ た りは これで遂ついに自分じ ぶ んたちが切支丹き り し た んであることを体全部からだぜんぶで告白こくはくしてしま ったのです。キチジロ ーだけが、役人やくにんに脅おどされ喘あえぐように聖母せ い ぼを 冒瀆ぼうとく

する言葉こ と ばを吐きました。そして、

「唾つば...」

そう命めいじられて、彼かれは踏絵ふ み えの上うえに、拭ぬぐうことのできない 屈 辱くつじょくの唾つば を落としたのでした。

( 遠藤周作、1966 年:85-86 )

Arti :

Karena didesak-desak oleh para pejabat, setetes air mata menitik dari mata Mokichi dan mengalir di pipinya. Ichizo juga menggelengkan kepala, seperti ikut terkena imbas kepedihan itu. Kemudian mereka berdua akhirnya mengakui terus terang bahwa mereka memang penganut Kristen. Hanya Kichijiro, yang ketakutan oleh ancaman- ancaman itu, akhirnya mencetuskan penghujatan yang diminta terhadap sang Perawan.

“Sekarang ludahi !” perintah sang Pejabat.

Dan menuruti perintah tersebut, dia pun meludahkan penghinaan yang takkan pernah bisa dihapuskan di atas fumie itu.

( Shusaku Endo, 1966 : 102-103 )

Di saat sang Pejabat memerintah Ichizo, Mokichi dan Kichijiro untuk meludahi fumie, hanya Kichijiro yang melakukan hal tersebut. Sebab ia takut akan ancaman hukuman yang dikatakan oleh sang Pejabat.

Dokumen terkait