2.7 Jaringan Komputer
2.7.5 Topologi Jaringan Komputer
Topologi menggambarkan struktur jaringan, atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dengan kata lain topologi jaringan yang berkaitan erat dengan pengaturan atau layout fisik dari komputer, kabel, dan komponen lain pada komputer (Yani, 2008). Adapun topologi fisik yang sering digunakan adalah:
1.Topologi Bus
Dalam Topologi ini semua terminal dihubungkan pada sebuah kabel yang membentuk rangkain terbuka. Keuntungannya adalah kemampuan pengembangan jaringan tinggi, tidak dibutuhkan pengendalian pusat, juga jumlah jaringan dapat dikurangi atau ditambah tanpa menggangu operasi yang sedang berjalan. Kelemahannya adalah apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel transmisi maka seluruh sistem akan mengalami kegagalan dan jika tingkat lalulintas terlalu tinggi dapat terjadi collision (tubrukan) data.
Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan basis fiber optik (yang kemudian digabungkan dengan topologi star dengan client atau node.)
Topologi Bus dapat dilihat seperti pada Gambar 2.16.
Gambar 2.16. Topologi Bus
2. Topologi Ring
Dalam topologi ring ini setiap terminal saling berhubungan satu terminal dengan terminal lainnya sehingga membentuk suatu rangkaian tertutup yang menyerupai cincin atau lingkaran. Keuntungan dari topologi ini adalah harga instalasi yang lebih murah karena tidak memerlukan host dan laju data yang tinggi. Sedangkan kelemahan dari topologi ring ini adalah bila terjadi gangguan pada salah satu terminal maka akan mengkibatkan kelumpuhan pada jaringan, maupun kerusakan pada media transmisi, maka seluruh sistem akan gagal. Topologi Ring dapat dilihat seperti pada Gambar 2.17.
3.Topologi Star
Dalam topologi Star, setiap workstation dihubungkan ke file server, tetapi masing- masing workstation tidak terhubung satu sama lain. Topologi Star ini memiliki titik pusat yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Jika server mengalami gangguan maka jaringan juga akan ikut terganggu. Keuntungan topologi adalah fleksibel, pemasangan/perubahan station sangat mudah tanpa mengganggu bagian jaringan lain, kemudahan dalam mendeteksi kesalahan maupun kerusakan serta kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini adalah boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat yaitu pada Hub yang menjadi elemen kritis. Topologi Star dapat dilihat seperti pada Gambar 2.18.
Gambar 2.18. Topologi Star 4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi Mesh dapat dilihat pada Gambar 2.19.
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
b. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
c. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi
yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
a. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
b. Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
c. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid
5. Topologi Tree
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. Topologi Tree dapat dilihat pada Gambar 2.20
Topologi Tree (Pohon) adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau
backbone.
6. Topologi Linier
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus,
layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik
koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T
Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor
yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel
Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah
tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Tipe konektornya terdiri dari :
a) BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor. b) BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer. c) BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC. d) BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
a) Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
b) Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
Topologi Linier dapat dilihat pada Gambar 2.21.
Gambar 2.21. Topologi Linier