BAB II LANDASAN TEORI
C. TORCH
TORCH adalah singkatan dari beberapa penyakit infeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan kelainan kongenital yaitu Toxoplasma (Toxo), Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simpleks (HSV1 dan HSV2).
Pada infeksi TORCH, gejala klinis sering kali tidak spesifik, sehingga sulit dibedakan dengan penyakit lain. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mendiagnosis TORCH. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil dan dapat menyebabkan rusaknya vertilitas pada ibu hamil (Juanda, 2007). Sel telur maupun sel inti pada ibu hamil dirusak oleh virus tersebut sehingga sel telurnya mengecil dan tidak bisa dibuahi. Dengan adanya infeksi TORCH ini, pada ibu hamil bisa menyebabkan mioma, penyumbatan atau pelengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi dan mengakibatkan sulit hamil. Toxo tidak menularkan pada pasangan, sedangkan Rubella, CMV, dan
Herpes bisa menular karena virus. Penularan biasanya terjadi melalui hubungan seksual, air liur, keringat, urin darah dan ASI (Air Susu Ibu). Sehingga kalau wanita mengalami Rubella, CMV, dan Herpes maka suaminya pun akan tertular. Sulitnya kehamilan disebabkan oleh virus tersebut adalah dengan memperburuk kualitas spermatozoa.
24
1. Toxoplasma (Toxo)
Dalam dunia medis, Toxo sering disebut dengan virus kucing. Padahal sesungguhnya ini bukan virus kucing, tetapi parasit darah. Infeksi
Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondii. Awalnya seseorang yang mengidap Toxo ini tampak sehat tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya sekitar 10% yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam dan umumnya tidak menimbulkan masalah (Juanda, 2007). Tetapi kemudian, ketika sedang hamil mulai muncul sejumlah gejala. Gejala yang sering terjadi adalah flek pada wanita yang sedang hamil. Flek ini bisa terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur atau bayinya meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan, bahkan seringkali terjadi keguguran. Toxo bukanlah penyakit yang menular kepada pasangan tetapi menular pada keturunan. Pada Toxoplasma bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil.
2. Rubella
Rubella yang sering disebut dengan campak jerman merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Rubella dapat menyerang siapa saja. Bisa menyerang orang tua, remaja, anak-anak bahkan bayi sekalipun. Penyakit ini biasanya menyerang pada bagian saluran pernafasan atau di dalam tenggorokan. Cara penularan bisa melewati udara, ludah, kontak kulit dan dapat juga lewat kotoran manusia. Virus ini sangat berbahaya bila menyerang ibu hamil karena bisa mengakibatkan keguguran. Kalau tidak, bayi yang dilahirkan akan mengalami penyakit katarak, tuli,
hidrocephalus, hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ seperti jantung, paru-paru dan limpa). Bisa menyebabkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental, hepatitis, radang selaput otak, dan beberapa jenis penyakit lainnya. Pengaruhnya secara langsung kepada janin adalah keguguran yang bisa mencapai 50%. Sel yang belum matang mudah terkena virus rubella. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah Anti-Rubella IgG dan IgM, dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan dianjurkan untuk divaksin.
26
3. Cytomegalovirus (Cmv)
CMV lebih dikenal dengan sebutan virus oportunistik yang berhubungan dengan penyakit HIV. Virus ini dibawa sekitar 50% populasi dan 90% penderita HIV. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menyebabkan virus ini dalam kendali. Ketika HIV memperlemah kekebalan tubuh, maka CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh. Virus ini termasuk golongan virus keluarga herpes, seperti herpes lainnya, CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan merupakan penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila terinfeksi saat ibu sedang hamil. Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik, seperti wanita yang hamil jika mengalami infeksi maka kelainan yang ditimbulkan semakin besar. Janin yang dikandung oleh ibu hamil yang terinfeksi akan mengalami gangguan seperti pembesaran hati, kuning, pengkapuran otak, tuli, retardasi mental dan masih banyak yang lainnya. Seperti virus yang lainnya, pemeriksaan laboratorium meliputi Anti CMV IgG dan IgM.
4. Herpes Simpleks (HSV1 Dan HSV2)
Virus HSV ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu HSV1 dan HSV2. Perbedaannya adalah HSV1 lebih menyerang pada kulit dan selaput lendir mukosa di mata dan mulut, hidung dan telinga. Membentuk bercak verikel-verikel kecil sedangkan HSV2 lebih menyerang kulit dan selaput lendir mukosa pada bagian alat kelamin dan perianal, virus HSV2 membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat. Wanita hamil yang terinfeksi virus HSV2 harus ditangani dengan serius karena virus ini dapat
menembus plasenta dan menimbulkan kerusakan neonatal, dampak-dampak kongenital dan kematian janin. Sedangkan pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi virus ini biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungki tidak diketahui. Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti- HSV 2 IgG dan IgM sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeks oleh virus HSV2 dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infelsi terjadi pada saat kehamilan.
Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sering sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun kadang-kadang gejala tersebut jarang muncul atau bahkan tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk mendiagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
D. Kecemasan Terhadap Kehamilan Pada Ibu Hamil Yang Pernah