• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali Non-controlling interests

TOTAL TOTAL

Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: Tha rates of exchange used were as follows:

30 September 2012/ 31 Desember 2010/ September 30, 2012 December 31, 2010 9,588.00 9,068.00 8,991.00 1.23 1.30 1.29 77.54 77.63 81.52 (LANJUTAN) (CONTINUED) 4,506,304,359,797 533,765,186 136,142,920,380 15,746,167 4,642,447,280,177 549,511,353 4,461,360,955,860 533,658,285 122,941,235,104 15,750,948 4,584,302,190,964 549,409,233

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan interim konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At interim consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations, except for foreign exchange differentials that can be attributed to qualifying assets which are capitalized to properties under construction and installation. 30 September 2011/ 31 Desember 2011/ September 30, 2011 December 31, 2011 1 Dolar AS (US$)/Rupiah /US Dollar 1 (US$)/Rupiah 8,823.00 1 Dolar AS (US$)/SG$ /US Dollar 1 (US$))/SG$ 1.30 1 Dolar AS (US$)/JPY / US Dollar 1 (US$)/JPY 76.56

s. Pajak Penghasilan s. Income Tax

Pajak kini Current tax

Pajak tangguhan Deferred tax

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan interim konsolidasian. SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Penerapan awal SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Kelompok Usaha.

Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the interim consolidated statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the interim consolidated financial statements. The revised SAK also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current” in the interim consolidated statement of comprehensive income. The initial adoption of the revised SAK did not give any impact to the Group’s interim consolidated financial statements.

Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010), Perusahaan mengajukan perubahan mata uang pembukuan untuk perpajakan menjadi Dolar AS. Perubahan ini disetujui oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-278/WPJ.19/2012 tanggal 20 Maret 2012. Transgasindo juga memperoleh persetujuan Kementerian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak untuk menyelenggarakan pembukuan dalam Dolar AS untuk tujuan perpajakan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-401/PJ.42/2002 tanggal 16 September 2002.

In relation to the adoption of PSAK No. 10 (Revised 2010), the Company applied for change in bookkeeping currency to US Dollar. The change was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Taxation in its Decision Letter No. KEP-278/WPJ.19/2012 dated March 20, 2012. Transgasindo also obtained approval from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Taxation to use US Dollar as its bookkeeping for tax purposes based on Decision Letter No. KEP-401/PJ.42/2002 dated September 16, 2002.

(LANJUTAN) (CONTINUED)

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terhutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deffered tax.

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantive telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recoverd from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used as a basis for computation are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting dates between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinan perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang diperkirakan.

Deferred tax assets and liabilites are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatatnya disesuaikan berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa mendatang.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at each reporting date and adjusted based on availability of future taxable income.

t. Informasi Segmen t. Segment Information

u. Instrumen Keuangan Derivatif u. Derivative Financial Instruments

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilites are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi Enam segmen operasi berdasarkan produk dan jasa yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji hasil operasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 37, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group is organised into three operating segments based on their products and services which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 37, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.

(LANJUTAN) (CONTINUED)

Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segments are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

Perusahaan melakukan transaksi swap valuta asing dan swap suku bunga untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari utang jangka panjang Perusahaan dalam mata uang asing.

The Company enters into and engage in cross currency swap and interest rate swap for the purpose of managing its foreign exchange andi nterest rate exposures emanating from the Company’s long term obligation payable in foreign currencies.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Effective on January 1, 2012, the Company applied PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan menggunakan data dan asumsi yang berlaku umum.

PSAK No. 55 (Revised 2011) sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which require that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption which are commonly used.

Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55 (Revisi 2011), semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode berjalan.

Based on the specific requirements for hedge accounting under PSAK No. 55 (Revised 2011), the Company’s derivative instrument does not qualify and are not designated as hedge activity for accounting purposes. The changes in fair value of such derivative instrument is charged or credited to current period operations.

Perubahan neto nilai wajar instrumen derivatif dan laba (rugi) dari penyelesaian kontrak derivatif dibebankan atau dikreditkan pada “Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Neto”, yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.

The net changes in fair value of derivative instruments, and gain (loss) from the settlement of derivative contracts are charged or credited to “Gain (Loss) on Change in Fair Value of Derivatives - Net” which is presented under Other Income (Expense) in the interim consolidated statements of comprehensive income.

v. v. 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 3. 3. Pertimbangan Judgments

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities

Penerapan standard akuntansi revisi lain Adoption of other revised accounting standards

Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan interim konsolidasian:

Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2012, which are considered relevant to the interim consolidated financial statements but have no impact on the interim consolidated financial statements:

PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”.

PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”.

PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”.

ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”.

ISAK No. 18, “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities”.

ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan- Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”.

ISAK No. 26 (Revisi 2011), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.

ISAK No. 26 (Revised 2011), “Reassessment of Embedded Derivatives”.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGEMENT

Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s interim consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan interim konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the interim consolidated financial statements:

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Kelompok Usaha beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari.

The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events, and conditions.

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2d.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2d.

Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets

(LANJUTAN) (CONTINUED)

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar USD272.351.867, 31 Desember 2011 sebesar USD231.842.487 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 sebesar USD221.354.340. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of September 30, 2012 was USD272,351,867, December 31, 2011 was USD231,842,487 and January1, 2011/December 31, 2010 was USD221,354,340. Further details are contained in Note 7.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan interim konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the interim consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas.

The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s assessment of industry practice, internal technical

Dokumen terkait