• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono

Pada Acara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-46,

Muktamar Aisyiah Ke-46,

dan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke-17 Melalui Video Conference Langsung

dari Al-Madinah, Al-Munawaroh, Arab Saudi 3 Juli 2010

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

- Yang saya hormati para pimpinan Lembaga-lembaga Negara dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, - Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat dan

para pimpinan Organisasi-organisasi Internasional,

- Yang saya hormati Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta beserta Ibu Ratu Hemas,

- Yang saya muliakan para tokoh nasional, saya lihat hadir dari sini, Bapak Muhammad Jusuf Kalla, Bapak Muhammad Amien Rais, Bapak Buya Safi’i Ma’arif dan para tokoh nasional yang lain,

- Yang saya hormati para Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah,

- Yang saya hormati para sesepuh, para ulama

Muhammadiyah, Aisyiyah yang hadir pada acara yang penting ini, para tamu undangan dari negara-negara sahabat, para Muktamirin,

Hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan,

Mengawali sambutan ini, marilah kita sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kepada kita masih diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan nikmat kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, serta kepada bangsa dan negara tercinta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut beliau dan insya Allah, termasuk kita semua hingga akhir jaman.

Sungguh merupakan kebahagiaan bagi saya, pada pagi hari ini dari kota suci Madinah Al-Munawaroh melalui video conference dan bantuan dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi, saya dapat bertatap muka secara langsung dengan keluarga besar Muhammadiyah yang saya cintai dan saya banggakan.

Sebagaimana saudara-saudara ketahui, dalam beberapa hari terakhir ini saya bersama delegasi Indonesia melakukan tugas kenegaraan ke luar negeri untuk pertama-tama, menghadiri konferensi tingkat tinggi negara-negara G-20 di Toronto, Kanada untuk melaksanakan kerja sama dalam mengatasi krisis perekonomian dunia.

Dari Kanada, saya dan delegasi melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Turki yang telah membuka peluang kerja sama dalam berbagai bidang bagi kedua negara demokrasi yang mayoritas penduduknya muslim. Dan Alhamdulillah, dalam dua hari ini, saya beserta rombongan berada di Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah umroh di Makkah, dilanjutkan dengan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Nabawi, di Madinah.

Dari kota suci ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat bermuktamar kepada para Muktamirin yang datang dari seluruh penjuru tanah air. Saya turut berdoa ke hadirat Allah SWT, semoga para Muktamirin dapat mengikuti seluruh kegiatan Muktamar dalam keadaan sehat wal’afiat. Semoga pula para Muktamirin senantiasa berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Allah SWT dalam menunaikan amanat Persyarikatan yang kita cintai ini.

Para Muktamirin dan hadirin sekalian yang saya muliakan, Muktamar kali ini terasa sangat istimewa bagi warga Muhammadiyah, karena bertepatan dengan 1 abad berdirinya Muhammadiyah dan jelang 1 abad berdirinya Aisiyah. Satu abad yang penuh dengan catatan sejarah, perjuangan, dan pengabdian kepada umat bangsa dan negara, karena itu tema yang diangkat pada Muktamar ini, yaitu “Satu Abad Muhammadiyah Gerak Melintasi Zaman Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama”, sungguh tepat penuh makna, inspiratif, dan berwawasan jauh ke depan.

Dalam rentang waktu 1 abad, sejak didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta, Persyarikatan Muhammadiyah telah menapaki jalan sejarah yang sangat panjang. Sejarah dalam menebarkan dakwah, sejarah untuk membangkitkan semangat tajdid atau pembaharuan, dan sejarah dalam membangun tatanan dunia berdasarkan nilai-nilai peradaban, termasuk nilai-nilai Islam yang luhur.

Muhammadyah dengan spirit pembaharuannya juga telah berjuang untuk mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan umat dan bangsa kita, beragam dakwah dan tajdid Persyarikatan Muhammadiyah yang menjadi tema

Muktamar kali ini, tiada lain untuk mewujudkan peradaban masyarakat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, peradaban yang mencerminkan nilai-nilai luhur, keteladanan, kemuliaan, dan kesalehan sosial, sebagaimana yang juga menjadi cita-cita luhur Muhammadiyah.

Hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia,

Dalam tempo satu abad Muhammadiyah telah menjadi organisasi kemasyarakatan yang bergerak di barisan terdepan dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan amal sosial. Ratusan sekolah, rumah sakit, panti asuhan dan lembaga-lembaga Keislaman telah didirikan oleh Muhammadiyah di seluruh tanah air. Tidak berhenti sampai di situ, Muhammadiyah juga terlibat aktif dalam dialog lintas peradaban, dialog antara Timur, Barat dan Islam, yang ditujukan untuk membangun harmoni antar peradaban yang mengedepankan prinsip saling menghormati dan saling menghargai pluralisme dan perbedaan.

Saat ini Muhammadiyah bukan saja telah tampil sebagai salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar di tanah air, tetapi juga merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di dunia. Gerakan tajdid Muhammadyah telah membawa pencerahan dan pembaharuan pemikiran umat Islam. Tidaklah berkelebihan kiranya, jika kita katakan bahwa kiprah Muhammadiyah di awal kelahirannya telah berhasil memperbaharui suasana intelektual kaum muslimin di tanah air.

Di awal abad 21 ini, Muhammadiyah memasuki fase kesinambungan perjuangan dalam mengetengahkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Saya berharap memasuki abad ke-2 perjuangannya, Muhammadiyah

tetap dapat meneguhkan komitmen gerakannya sebagai pembawa misi Islam yang maju. Muhammadiyah memang harus selalu tampil di barisan terdepan untuk menjadi kesiapan perubahan yang bersifat transformatif menuju terbangunnya peradaban umat manusia yang utama. Saudara-saudara,

Di era global sekarang ini, kita harus mampu menampilkan semangat dan pesan Islam yang berkemajuan. Di samping itu, kita juga ingin menghadirkan Islam yang ramah dan toleran, dan menjadi peneduh dan penyejuk dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Islam yang juga dapat menjadi jembatan peradaban di antara Timur dan Barat. Dialog peradaban yang sering dilakukan oleh Muhammadiyah dan ormas-ormas lain, saya nilai penting untuk terus dikembangkan, melalui dialog peradaban dan lintas agama, kita dapat saling berinteraksi satu sama lain, kita dapat saling memahami persamaan dan perbedaan yang ada. Melalui dialog itu pulalah, kita dapat menjalin hubungan yang makin harmonis.

Para Muktamirin sekalian yang saya muliakan,

Dalam aktivitas kaum perempuan di tanah air, Muhammadiyah juga telah mempelopori lahirnya gerakan perempuan Islam ke ruang publik, yaitu Aisyiyah yang didirikan pada tahun 1917. Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang juga mengambil peran dalam kongres perempuan pertama tahun 1928. Ketika kaum muslimin masih dibelenggu oleh budaya patriarki yang meminggirkan posisi kaum perempuan, maka kelahiran Aisyiyah menjadi sangat penting dan sangat berarti dalam pergerakan Islam modern di tanah air. Kehadiran Aisyiyah

merupakan cerminan penting dari pesan Islam sebagai agama yang memelihara harkat dan martabat perempuan tanpa diskriminasi.

Kelahiran Aisyiyah telah menjadi peristiwa

monumental yang sangat besar pengaruhnya dalam pergerakan Islam di tanah air. Kontribusi dan partisipasi Aisyiyah sejak didirikannya hingga saat ini, sangat penting dalam mengangkat derajat kaum perempuan, memberdayakan kaum miskin dan papa, memelihara anak-anak yatim piatu dan meningkatkan ibadah sosial yang tidak ternilai pahalanya.

Dari kota Madinah ini pula, Ibu Negara menyampaikan salam dan ucapan selamat bermuktamar kepada keluarga besar Aisyiyah. Saya dan Ibu Negara juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas peran Aisyiyah dan kaum perempuan di tanah air, utamanya dalam membimbing, membina dan menanamkan akhlak mulia yang sesuai dengan budaya dan jati diri bangsa kita.

Sejalan dengan aktivitas Muhammadiyah dan Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi otonom dari Muhammadiyah juga memiliki peran penting dalam organisasi kesiswaan dan kepemudaan di tanah air. Sebagaimana organisasi otonom lainnya di Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi tempat pengkaderan para intelektual Muslim di masa depan.

Para Muktamirin dan hadirin sekalian yang saya hormati, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak segenap warga Muhammadiyah beserta seluruh organisasi masa Islam di tanah air untuk terus menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai. Kehidupan keagamaan

yang mengedepankan persamaan daripada memperuncing perbedaan. Mari kita bangun kerja sama yang positif di antara sesama umat Islam dan dengan umat beragama yang lain bagi kemajuan bangsa kita.

Sekali lagi, saya mengajak Muhammadiyah untuk memelopori ide-ide pembaharuan sebagai pembawa misi Islam yang terus maju, tumbuh berkembang dalam menjawab tantangan zaman. Jadilah kekuatan perubahan transformatif menuju terbangunnya peradaban umat manusia, yang utama khairul ummah.

Kepada para sesepuh, para alim ulama, pimpinan Persyarikatan, serta keluarga besar Muhammadiyah dan organisasi-organisasi otonomnya, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas peran aktifnya dalam pencerahan, pencerdasan dan pemberdayaan umat di tanah air. Semoga aktivitas Saudara sekalian dicatat oleh Allah SWT sebagai amal yang sholeh.

Akhirnya, dari kota suci Madinah Al-Munawaroh, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Muktamar ke-46 Satu Abad Muhammadiyah, Muktamar ke-46 Aisyiyah, dan Muktamar ke-17 Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan resmi saya nyatakan dibuka.

Terima kasih.