• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Peluang Berdasarkan Tipe Kepribadian

3. Triangulasi Data Tahap Proses Berpikir Kreatif dalam

151

3. Triangulasi Data Tahap Proses Berpikir Kreatif dalam

Menyelesaikan Masalah Peluang Subjek Tipe

Kepribadian Sensing-Feeling-Judging (SFJ)

Peneliti melakukan triangulasi hasil penelitian, yaitu dengan mencari kesesuaian antara dua sumber dari tipe kepribadian SFJ (Sensing-Feeling-Judging). Triangulasi ini untuk menguji keabsahan data tahap proses berpikir kreatif siswa. Triangulasi yang dimaksud sebagaimana Tabel berikut:

152

Tabel 4.4 Triangulasi Data Tahap Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Peluang Berdasarkan Tipe Kepribadian SFJ (Sensing-Feeling-Judging)

Tahap Proses Berpikir Kreatif Subjek S5 Inisial EDS Proses Berpikir Kreatif Subjek S6 Inisial PSW Persiapan Siswa membaca masalah berulang-ulang kali untuk

memahami soal, siswa lama dalam mengamati soal

Siswa membaca masalah berulang-ulang kali untuk memahami soal, siswa lama dalam mengamati soal

Siswa dapat menjelaskan kembali maksud dari persoalan yang diberikan dengan bahasa sendiri

Siswa dapat menjelaskan kembali maksud dari persoalan yang diberikan dengan bahasa sendiri

Setelah membaca, memahami, dan mengamati soal, siswa langsung memikirkan cara-cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah

Setelah membaca, memahami, dan mengamati soal, siswa tidak memikirkan cara-cara apa yang akan digunakan

Siswa dapat mengidentifikasi masalah dengan menyebutkan, menuliskan dan memisalkan unsur-unsur yang diketahui

Siswa dapat mengidentifikasi masalah dengan menyebutkan dan menuliskan unsur-unsur yang diketahui

Siswa dapat memformulasikan masalah dengan menyebutkan dan menuliskan unsur yang ditanyakan

Siswa dapat memformulasikan masalah dengan menyebutkan dan menuliskan unsur yang ditanyakan

Siswa dapat mengaitkan informasi dengan pengetahuan sebelumnya dengan mengaitkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal dengan pengetahuan yang pernah diajarkan sebelumnya

Siswa dapat mengaitkan informasi dengan pengetahuan sebelumnya dengan mengaitkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal dengan pengetahuan yang pernah diajarkan sebelumnya saat di SMP dulu maupun saat SMA

Siswa dapat menyebutkan alternatif solusi dari masalah yang diberikan dengan membuat rencana awal untuk penyelesaian masalah berdasarkan informasi yang terkait

Siswa dapat menyebutkan alternatif solusi dari masalah yang diberikan dengan membuat rencana awal untuk penyelesaian masalah

berdasarkan informasi yang terkait Inkubasi Siswa tidak dapat mengendapkan informasi/masalah dengan

berhenti sejenak bukan untuk istitahat (refreshing) meninggalkan diri dari soal (masalah), melainkan untuk memikirkan solusi masalah

Siswa tidak dapat mengendapkan informasi/masalah dengan berhenti sejenak bukan untuk istitahat (refreshing) meninggalkan diri dari soal (masalah), melainkan untuk memikirkan solusi masalah

Siswa dapat menata konsep atau fakta untuk menemukan solusi masalah dengan berusaha memikirkan cara lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Subjek berusaha mencari cara-cara yang singkat dan efektif.

Siswa dapat menata konsep atau fakta untuk menemukan solusi masalah dengan berusaha memikirkan solusi masalah berdasarkan rencana awal yang sudah dibuat dengan mengingat-ingat konsep yang akan digunakan. Selain itu subjek juga mencoba mengerjakan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus yang sudah dimiliki Siswa dapat menjelaskan gambaran solusi masalah yang akan

digunakan (dipilih)

Siswa tidak dapat menjelaskan gambaran solusi masalah yang akan digunakan (dipilih)

153 Iluminasi Siswa dapat menemukan gagasan kunci untuk

menyelesaikan masalah atau munculnya "insight" dengan menemukan solusi dari masalah yang diberikan dan menerapkannya dengan menuliskan pada lembar jawaban dengan didasarkan pada rencana awal yang sudah dibuat sebelumnya. Selain itu subjek seringkali mencari cara yang singkat dan mudah.

Siswa dapat menemukan gagasan kunci untuk menyelesaikan masalah atau munculnya "insight" dengan menemukan solusi dari masalah yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan menuliskan solusi berdasarkan rencana awal yang sudah dibuat sebelumnya. Selain itu juga didasarkan pada alasan pernah diajarkan sebelumnya, tetapi tidak menyebutkan alasan yang logis yang didasarkan pada teori.

Siswa dapat membangun dan mengembangkan gagasan dalam menyelesaikan masalah dengan dapat

menemukan cara lain dalam menyelesaikan masalah

Siswa dapat membangun dan mengembangkan gagasan dalam menyelesaikan masalah dengan dapat menemukan cara lain dalam menyelesaikan masalah

Verifikasi Siswa dapat menguji masalah dengan menerapkan cara lain yang ditemukan pada tahap iluminasi. Untuk mengetahui kesesuaian dan keefektifan dari cara lain yang sudah ditemukan

Siswa dapat menguji masalah dengan menerapkan cara lain yang ditemukan pada tahap iluminasi. Untuk mengetahui kesesuaian dan keefektifan dari cara lain yang sudah ditemukan

Siswa dapat mengevaluasi solusi dengan memeriksa kembali penyelesaiannya dengan cara membaca-baca dan menghitung-hitung lagi penyelesaian.

Siswa dapat mengevaluasi solusi dengan memeriksa kembali penyelesaiannya dengan cara membaca-baca dan menghitung-hitung lagi penyelesaian.

Keterangan: Warna biru : Tahap proses berpikir kreatif yang tidak dilalui atau tidak sama antara siswa 1 dan siswa 2

154

Berdasarkan Tabel triangulasi di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan proses berpikir kreatif siswa yang memiliki tipe kepribadian SFJ (Sensing-Feeling-Judging) pada tahap persiapan siswa membaca soal dan memahami maksud soal terlebih dahulu, siswa cenderung membaca secara berulang kali, siswa lama dalam mengamati soal, dapat mencermati soal dengan menjelaskan kembali dari permasalahan yang diberikan dengan menggunakan bahasa sendiri, dapat menyebutkan dan menuliskan unsur-unsur yang diketahui, dapat menyebutkan dan menuliskan hal yang ditanyakan, dapat mengaitkan dengan informasi yang ada pada soal dengan pengetahuan yang sebelumnya, dapat membuat rencana awal untuk menyelesaikan masalah dengan didasarkan pada informasi yang terkait; pada tahap inkubasi cenderung berusaha memikirkan solusi masalah, dapat menata konsep atau fakta untuk menemukan ide lanjutan; pada tahap iluminasi siswa cenderung dapat menemukan solusi masalah dan kemudian menerapkannya, dapat menunjukkan cara lain dalam menyelesaikan masalah, siswa cenderung memberi alasan yang kurang logis, dalam artian hanya disandarkan pada yang pernah diajarkan oleh bapak ibu guru, tidak didasarkan pada teori; pada tahap verifikasi siswa cenderung dapat mengujikan (menerapkan) cara lain yang ditemukan saat tahap iluminasi, dapat mengevaluasi solusi dengan memeriksa kembali penyelesaian, dalam memeriksa kembali siswa hanya cenderung membaca-baca dan menghitung-hitung kembali, tidak mengaitkan dengan keterangan yang ada pada soal.

Berdasarkan tes tertulis dan wawancara kesamaan karakteristik subjek S5 dan S6 pada tahap persiapan yaitu cenderung mudah memperoleh informasi, cenderung lama dalam mengamati permasalahan yang diberikan, dan cenderung menuliskan informasi yang diperoleh, mereka juga cenderung membuat rencana terlebih dahulu sebelum menyelesaikan suatu masalah. Pada tahap inkubasi, kesamaan karakteristik subjek S5 dan S6 yaitu cenderung berusaha memikirkan solusi dan ide lanjutan yang akan digunakan. Pada tahap iluminasi,

155

kesamaan karakteristik subjek S5 dan S6 yaitu cenderung bersandar pada feeling dan bukan pada teori, cenderung dapat menjalankan strategi dengan sistematis dan runtut, serta dapat memunculkan ide-ide atau menemukan cara-cara lain, namun cara-cara lain yang ditemukan cenderung asal-asalan menggunakan cara sendiri, kadang juga merupakan bagian dari cara sebelumnya, jadi mereka cenderung kurang kreatif. Sedangkan pada tahap verifikasi, kesamaan karakteristik subjek S5 dan S6 yaitu seorang yang aktif tapi cenderung bersandar pada feeling, dalam artian kalau sudah yakin benar berarti sudah dianggap benar, mereka juga cenderung teliti karena mereka cenderung menguji solusi (cara) lain yang baru didapatkan untuk mengetahui keefektifan dan kesesuaiannya, serta selalu memeriksa kembali penyelesaian dari masalah yang diberikan meskipun hanya dibaca-baca dan dihitung-hitung kembali tanpa dikaitkan dengan permasalahan yang diberikan. D. Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Peluang Berdasarkan Tipe Kepribadian Sensing-Feeling-Perceiving (SFP)

Pada bagian ini, akan dideskripsikan, dianalisis dan disimpulkan data proses berpikir kreatif subjek S7 dan S8 dalam menyelesaikan masalah peluang.

1. Proses Berpikir Kreatif Subjek S7 dengan Inisial FNA