• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagan 4.1 Triangulasi data Wawancara

Berdasakan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya karena banyaknya materi. Guru pun mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi karena banyak hal yang bersifat abstrak. Hal tersebut

Guru Kelas IV memiliki media pembelajaran rangka manusia. rangka manusia tersebut digunakan secara berkelompok karena jumlahnya hanya satu. Beberapa siswa tidak tuntas dalam ulangan IPA.

Kepala Sekolah Sekolah memiliki media pembelajaran IPS, IPA,

Matematika, PKN, dan Bahasa Indonesia. Meskipun

demikian, penggunaan media pembelajaran kurang

maksimal dalam

pembelajaran. Karena jumlah media pembelajaran terbatas, satu media pembelajaran digunakan untuk seluruh siswa secara bersama-sama.

Penggunaan media

pembelajaran lebih menarik bagi siswa dibandikan tidak menggunakan media pembelajaran Siswa Guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Materi tersebut sulit karena banyaknya materi. Penggunaan media pembelajaran membuat siswa senang dan mudah dalam memahami materi pembelajaran.

Sekolah sudah memiliki media pembelajaran, tetapi untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya

78 menjadi permasalahan karena ketersediaan media pembelajaran untuk materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya dalam pembelajaran masih kurang optimal.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Pada saat wawancara, siswa mengatakan bahwa materi tersebut sulit karena banyaknya fungsi yang dimiliki setiap bagian tumbuhan. Hal tersebut sesuai dengan observasi, bahwa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa, siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa tidak dapat menjawab soal latihan yang berikan oleh guru dengan benar. Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan yang diungkapkan guru pada saat wawancara, yaitu guru mengatakan bahwa 11 siswa (39,3%) dari 28 belum memenuhi nilai KKM.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang sifatnya itu awet atau tidak mudah rusak. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tidak ada media pembelajaran yang dipajang di kelas. Dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan A. Analisis Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Observasi dilaksanakan pada tanggal 17 September 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Guru menulis di papan tulis untuk memberikan penekanan pada

79 materi yang dianggap penting dan menggunakan media gambar bagian tumbuhan untuk menjelaskan fungsi dari beberapa bagian tumbuhan. Pada saat guru bertanya kepada siswa, sebagian besar siswa diam dan ketika ditunjuk untuk menjawab, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Setelah penjelasan materi selesai, guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal. Siswa dapat mengerjakan soal dengan waktu yang singkat, namun jawaban siswa banyak yang kurang tepat. Banyak siswa yang terlihat kurang antusias dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran IPA. Hal tersebut terlihat ketika guru menerangkan materi pembelajaran banyak siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja. Ada pula beberapa siswa yang berbicara dengan temannya. Paparan mengenai hasil observasi tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.

B. Analisis karakteristik Media Pembelajaran Montessori

Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori berdasarkan empat ciri media pembelajaran Montessori yaitu menarik, auto-education, auto- correction, dan bergradasi. Peneliti juga menambahkan satu ciri yaitu kontekstual dalam pengembangan media pembelajaran tersebut. Ciri kontekstual ditambahkan karena peneliti menggunakan bahan pembuatan media pembelajaran dari benda- benda di sekitar dan memanfaatkan potensi lokal. Kelima ciri media pembelajaran Montessori tersebut kemudian digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pembuatan pertanyaan pada pada kuesioner analisis kebutuhan.

C. Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah kuesioner. Kuesioner disusun atau dibuat berdasarkan karakteristik siswa dan kelima ciri

80 media pembelajaran Montessori. Kuesioner dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk kuesioner analisis kebutuhan siswa dan 10 pertanyaan untuk analisis kebutuhan guru. Pengembangan pertanyaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56.

Sebelum digunakan kuesioner yang telah disusun tadi divalidasi terlebih dahulu. Validasi dilakukan dengan tujuan agar instrumen tersebut layak untuk digunakan. Validasi yang dilakukan adalah validasi konstruk. Validasi konstruk dilakukan oleh para ahli yaitu ahli IPA, Montessori, dan guru SD setara. Dalam validasi tersebut, para ahli memberikan penilaian dan komentar yang digunakan sebagai pertimbangan untuk perbaikan kuesioner. Setelah dilakukan revisi dari komentar yang diberikan oleh para ahli kemudian kuesioner yang sudah direvisi tersebut diuji keterbacaannya untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap kalimat dalam kuesioner. Berikut adalah hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru yang dituangkan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli

Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4

Rerata 44 4

Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.9, didapatkan rerata skor sebesar 4,00. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan untuk proses pengambilan data. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 168. Selain

81 divalidasi, kuesioner juga diberikan kepada guru SD setara untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru

Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Guru 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 3,8

Rerata 38 3,8

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru pada tabel 4.10, didapatkan skor 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.10 halaman 67, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, intrumen dinyatakan layak digunakan tidak dengan perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada lampiran 2.2 halaman 176. Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan dalam tabel 4.11.

Tabel 4.11 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli

Ahli No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 Guru 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 3,7 Rerata 39,25 3,9

Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh ahli pada tabel 4.11, didapatkan rerata skor sebesar 3,9. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk

82 dalam kategori sangat baik. Dengan demikikan, instrumen dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Lembar validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada lampiran 2.3 halaman 180.

Selain validasi instrumen oleh ahli, kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa perlu diuji keterbacaannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima siswa kelas IV PL 1 SD Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai SD setara. Hasil uji keterbacaan disajikan pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa

Siswa No. Item Total Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3,8 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 36 3,6 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 3,7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 3,9 Rerata 38 3,8

Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner oleh siswa SD setara pada tabel 4.12, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman 67, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.4 halaman 188.

D. Data Analisis Kebutuhan

Data analisis kebutuhan yang pertama diberikan kepada guru. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 16 September 2016.

83 Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran Montessori. Pengembangan ciri media pembelajaran Montessori ke dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada lampiran 2.5 halaman 193. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran bagian tumbuhan dan fungsinya. Jawaban dari responden juga dihitung dalam presentase dengan menggunakan rumus 3.2 halaman 68. Tabel 4.13 adalah rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru.

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru No.

Item Indikator Pertanyaan

Respon- den

Persen -tase

1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang

Bapak/Ibu pernah gunakan dan berikan penjelasan!

……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

2. Auto-education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA?

(…) Ya Alasan: ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

84

3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media pembelajaran IPA yang memanfaatkan bahan- bahan dari lingkungan sekitar?

(…) Ya

Sebutkan dan jelaskan!

……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang Bapak/Ibu suka? (Boleh memilih lebih dari satu) (…) Kayu 2 100% (…) Kertas 2 100% (…) Kain (…) Plastik 1 50% (…) Karet (…) Lainnya, sebutkan………

5. Menarik Apakah pemberian warna pada media

pembelajaran membuat media pembelajaran lebih menarik?

(…) Ya

2 100%

(…) Tidak

6. Menarik Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………

-

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………

2 100%

7. Auto-correction Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar? (…) Ya Alasan: ……… 2 100% (…) Tidak Alasan: ……… -

8. Bergradasi Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V? (…) Ringan (<1,5 kg) 1 50% (…) Sedang (1,5-3kg) 1 50% (…) Berat (>3kg) Alasan: ……… -

85

9 Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih baik?

(…) Bentuk media pembelajaran 2 dimensi.

Alasan:

………

-

(…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.

Alasan:

………

2 100%

10. Auto-correction Menurut Bapak/Ibu, manakah yang lebih baik?

(…) Media pembelajaran yang dapat membantu

siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan:

………

2 100%

(…) Media pembelajaran yang tidak dapat

membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan:

………

-

Guru juga memberikan deskripsi yang memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan

No.

Item Jawaban Kode

Respon -den

1 (…) Ya

Sebutkan nama media pembelajaran yang Bapak/Ibu pernah gunakan! berikan penjelasan!

Torso 1

Gambar 2

2 (…) Ya

Alasan:

………

Anak-anak lebih mudah mengerti dan memahami.

2 Menarik minat siswa 2

3 (…) Ya

Sebutkan dan jelaskan!

……… Memanfaatkan tumbuhan/ tanaman, 1 Botol bekas 2 Kaleng bekas 2 6 (…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……… Hijau 2 Biru muda 2 Coklat muda 1 Merah muda 2 Kuning 2 7 (…) Ya Alasan: ………

Karena anak-anak akan lebih paham, sehingga mudah untuk menemukan jawaban

86

Mengerti mana yang salah dan mana yang benar

1

8 (…) Ringan (<1,5 kg) Karena terbuat dari bahan

kertas atau plastik.

1

(…) Sedang (1,5-3 kg) Karena bahan pembuatan

media terbuat dari bahan yang kuat agar awet.

1

9 (…) Bentuk media pembelajaran 3 dimensi. Alasan:

………

Mirip aslinya 2 Karena lebih jelas dan

menarik.

1 10 (…) Media pembelajaran yang dapat membantu

siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan:

………

Karena anak-anak akan belajar dari kesalahan sehingga bisa mencari jawaban yang benar.

1

Anak belajar mandiri dan semakin mempunyai kemauan untuk mencoba mencari jawaban yang benar.

1

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa sebanyak dua guru atau 100% guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Torso (rangka manusia) dan gambar merupakan contoh media pembelajaran yang digunakan oleh guru (lihat tabel 4.14). 100% guru juga setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan pendapat guru tersebut, peneliti melakukan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran. Hal lain terjadi, 100% guru juga pernah membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan bahan-bahan dilingkungan sekitar antara lain tanaman, botol bekas, dan kaleng bekas.

Selain itu sebanyak 100% guru menyukai kertas dan kayu sebagai bahan pembuatan media pembelajaran dan sebanyak 50% guru menyukai media pembelajaran dengan bahan plastik. Pembuatan media pembelajaran ini juga memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Peneliti mempertimbangkan bahan pembuatan media pembelajaran berdasarkan pilihan bahan yang dipilih oleh guru.

87 Sebanyak 100% guru menyetujui bahwa penambahan warna pada media pembelajaran dapat membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar. Pembuatan media pembelajaran ini mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 100% guru memilih warna cerah dalam penambahan warna pada media pembelajaran. Guru memilih warna hijau, biru muda, coklat muda, merah muda dan kuning (lihat pada tabel 4.14). Warna yang dipilih oleh guru tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam pewarnaan media pembelajaran.

Ciri lain yang dikembangkan adalah auto-correction. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi guru, sebanyak 100% guru memilih bahwa dalam menggunakan media pembelajaran siswa dapat mengetahui jawaban yang benar. Sebanyak 100% guru juga lebih memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengetahui kesalahannya sendiri. Pendapat yang diungkapkan guru tersebut, menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

Ciri yang terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah bergradasi. Sebanyak 100% guru menyukai media pembelajaran dengan bentuk tiga dimensi. Alasannya adalah lebih jelas atau mirip dengan aslinya dan menarik. Sebanyak 50% guru memilih berat media pembelajaran yang ringan (<1,5 kg). alasannya karena terbuat dari bahan kertas atau plastik. Sedangkan 50% guru memilih berat media yang sedang (1,5-3 kg). Alasannya karena bahan pembuatan media terbuat dari bahan yang kuat agar awet. Pendapat guru tersebut menjadi pertimbangan guru dalam pembuatan media pembelajaran.

Data analisis kebutuhan kedua adalah pada siswa. Kuesioner analisis kebutuhan siswa diberikan pada tanggal 16 September 2016. Kuesioner analisis

88 kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan hasil dari pengembangan lima ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori. Kelima ciri media pembelajaran Montessori kemudian dikembangkan dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa dan dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.6 halaman 199. Hasil analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Rumus 3.2 pada halaman 68 digunakan juga untuk menghitung persentase jawaban dari responden. Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa No.

Item Indikator Pertanyaan

Respon -den

Persen -tase

1 Auto-education Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?

(…) Ya

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan!

………

30 100%

(…) Tidak -

2 Auto-education Apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA?

(…) Ya

Alasan:………

30 100%

(…) Tidak

Alasan:……… -

3 Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda- benda yang ada di sekitarmu untuk belajar IPA?

(…) Ya

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu

89

gunakan!

………

(…) Tidak 9 30%

4 Kontekstual Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang kamu suka? (Boleh memilih lebih dari satu) (…) Kayu 14 46,67% (…) Kertas 20 66,67% (…) Kain 10 33,33% (…) Plastik 18 60% (…) Karet 13 43,33 (…)Lainnya,sebutkan……… - 5 Auto- correction

Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu kamu untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya

Alasan:………

30 100%

(…) Tidak

Alasan:……… -

6 Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada media pembelajaran membuat media

pembelajaran lebih menarik?

(…) Ya

Alasan: ………...

30 100%

(…) Tidak

Alasan: ………... -

7 Menarik Warna seperti apa yang kamu suka untuk media pembelajaran?

(…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………

3 10%

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………

27 90%

8 Bergradasi Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk digunakan?

(…) Ringan (<1,5 kg)

5 16,67%

90 (…) Berat (>3kg) Alasan: ……… 6 20% 9 Auto- correction

Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya

ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:

………

27 90%

(…) Saya tidak dapat mengetahui kesalahan

saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:

………

3 10%

10 Bergradasi Manakah yang lebih baik menurut kamu?

(…) Media pembelajaran yang berbentuk datar (2 dimensi).

Alasan:

………

8 26,67%

(…) Media pembelajaran yang berbentuk timbul

(3 dimensi). Alasan:

………

22 73,33%

Selain memilih jawaban yang sudah tersedia, siswa juga dapat memberikan deskripsi yang dapat memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa. Deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Rekapitulilasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan

No.

Item Jawaban Kode

Respon -den

1 (…) Ya

Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan!

………

Torso 30

91

2 (…) Ya

Alasan:……… Lebih mengerti Memudahkan menemukan 12

jawaban

1 Paham akan materi 8

3 (…) Ya

Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan! ……… Jam 1 Botol 1 Papan 1 5 (…) Ya

Alasan:……… Menyenangkan Membantu dalam belajar 12 3

Media pembelajaran dapat dipegang langsung

7 Lebih mudah memahami 5

6 (…) Ya

Alasan: ………...

Menarik 2 Berwarna 1

7 (…) Warna gelap

Sebutkan contoh warnanya!

………

Ungu tua 2

Hitam 1

(…) Warna cerah

Sebutkan contoh warnanya!

……… Merah 4 Kuning 5 Biru 4 Hijau 6 Merah muda 4 Putih 10 Orange 1

8 (…) Ringan (<1,5 kg) Mudah dibawa 5

(…) Sedang (1,5-3 kg) Karena sedikit berat 6

Agar tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan

(…) Berat (>3kg)

Alasan:

………

Karena media

pembelajaran ada yang kecil dan besar

1

9 (…) Saya dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:

………

agar lain waktu bisa menggunakan media pembelajaran dengan lebih baik.

1

Agar tahu benar salahnya 3 Karena menggunakan

media pembelajaran harus lebih cermat

2

(…) Saya tidak dapat mengetahui kesalahan

saya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasan:

………

Tidak tahu langkah- langkahnya

1

10 (…) Media pembelajaran yang berbentuk datar (2 dimensi).

Alasan:

………

Mudah memahami 2 Tidak berlebihan 1

…) Media pembelajaran yang berbentuk timbul

(3 dimensi).

Alasan: ………

Terlihat mirip dengan aslinya

5 Bisa dipegang 2

92 Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa melalui kuesioner yang disajikan pada tabel 4.15, sebanyak 30 responden atau 100% siswa pernah menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang pernah digunakan adalah torso (rangka manusia), gambar tumbuhan (lihat pada tabel 4.16). Selain itu, sebanyak 100% siswa juga setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pelajaran IPA dapat membantu dalam memahami konsep-konsep IPA. Alasan yang diungkapkan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran dapat mudah paham, lebih jelas dalam memahami materi (lihat tabel 4.16). Hal demikian menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran karena dapat membuat materi lebih mudah dipahami dan membuat siswa tertarik atau antusias dalam belajar.

Peneliti juga menambahkan ciri kontekstual dalam media pembelajaran yang akan dibuat. Kontekstual yang dimaksud dalam hal ini adalah menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Sebanyak 70% siswa pernah menggunakan benda-benda di sekitar untuk belajar IPA. Benda yang pernah digunakan siswa yaitu jam, botol, dan papan. Selanjutnya, sebanyak 30% siswa tidak pernah menggunakan benda-benda sekitar untuk belajar IPA. Sebanyak 66,67% siswa menyukai bahan kertas, sebanyak 60% siswa menyukai bahan plastik, sebanyak 46,67% siswa menyukai bahan kayu, sebanyak 43,33% siswa menyukai bahan karet dan sebanyak 33,33% siswa menyukai bahan kain. Bahan yang dipilih oleh siswa tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti karena tiga bahan yang dipilih siswa, yaitu kertas, plastik, dan kayu juga menjadi pilihan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.

93 Sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Alasannya adalah melalui media pembelajaran siswa dapat melihat benda secara nyata, siswa juga dapat memegang benda tersebut secara langsung, dan dapat menggantikan kegiatan bermain siswa. Selanjutnya penggunaan media pembelajaran juga lebih membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Media pembelajaran juga dapat dipegang secara langsung oleh siswa, sehingga dalam memahami menjadi lebih mudah (lihat tabel 4.16). Sebanyak 100% siswa menyetujui bahwa penambahan warna dalam media pembelajaran, membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebanyak 90% siswa memilih warna cerah. Warna yang disarankan oleh siswa adalah merah, kuning, biru, hijau, merah muda, orange dan putih. Kemudian, sebanyak 10% siswa memilih warna gelap. Warna yang disarankan siswa adalah ungu tua dan hitam (lihat tabel 4.16). Pemilihan warna oleh siswa menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu penggunaan warna cerah dan warna gelap dari warna-warna yang disarankan oleh siswa.

Pengembangan media pembelajaran juga memperhatikan ciri bergradasi. Sebanyak 63,33% siswa memilih media pembelajaran berat sedang. Alasannya adalah agar tidak terlalu berat dan terlalu ringan. Selanjutnya sebanyak 20% siswa memilih media pembelajaran yang berat dan 16,67% siswa memilih media pembelajaran yang ringan. Pembuatan media pembelajaran ini juga mempertimbangkan banyaknya siswa yang memilih berat ideal.

Dalam pengembangan media pembelajaran ini juga memperhatikan ciri

94 kesalahannya ketika menggunakan media pembelajaran. Alasannya adalah agar dapat mengetahui benar salahnya (lihat tabel 4.16). Dengan demikian, peneliti mempertimbangkan untuk membuat media pembelajaran yang memiliki auto- correction. Hal tersebut diterapkan karena sebanyak 100% siswa lebih memilih untuk dapat mengetahui kesalahannya dalam menggunakan media pembelajaran.

Ciri bergradasi yang selanjutnya adalah mengenai bentuk media pembelajaran. Sebanyak 73,33% siswa memilih media pembelajaran yang berbentuk timbul atau 3 dimensi. Alasan yang dominan adalah terlihat seperti aslinya dan dapat dipegang langsung (lihat tabel 4.16). Sedangkan 26,67% siswa memilih media pembelajaran berbentuk datar atau 2 dimensi. Dengan demikian, peneliti juga mempertimbangkan untuk membuat media pembelajaran yang berbentuk timbul atau (3 dimensi) dan datar (2 dimensi), sehingga peneliti mengkombinasikan bentuk media pembelajaran yang dibuat.

Jawaban guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan sangat membantu peneliti dalam membuat gambaran mengenai penggunaan media pembelajaran selama pembelajaran IPA. Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan beberapa benda yang dapat ditemui di lingkungan sekitar

Dokumen terkait