• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah

3. Tugas dan fungsi Perpustakaan Sekolah

Tugas pokok perpustakaan madrasah/Sekolah tidak lain berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai salah satu sarana dan prasarana pembelajaran di madrasah/sekolah yang harus mendukung tugas madrasah secara keseluruhan rumusan tugas pokok Perpustakaan Madrasah/Sekolah adalah sebagai berikut:

“Tugas Pokok Perpustakaan Madrasah adalah mendukung tugas madrasah/sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang bercirikan islam melaksanakan amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional”.

b. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0103/0/1981 tertanggal 11 Maret 1981 disebutkan bahwa perpustakaan sekolah berfungsi sebagai berikut:

7

1) Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum sekolah

2) Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya

3) Pusat untuk bembaca guna menambah ilmu pengetahuannya

4) Sebagai tempat rekreasi dengan membaca buku-buku yang bersifat hiburan

Sebagaimana yang dikutip dari Darmono dalam buku Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, mengatakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 8

1) Fungsi Edukasi (Pendidikan)

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan.

2) Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhan. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka

8

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2004), h. 3

mencapai tujuan yang diinginkan. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

3) Fungsi Kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan oleh pengguna untuk: a) Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai

informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.

b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan kehidupan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap citra rasa seni.

c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian

d) Mengembangkan sikap dan sifat hubuangan manusia yang positif serta menunjang kehidupan anatara budaya serta harmonis.

e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

4) Fungsi Penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang

disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.

5) Fungsi Rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:

a) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,

b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu luang,

c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hibuaran yang positif. 6) Fungsi Deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan oleh sivitas sekolah.9

4. Unsur-unsur Utama Perpustakaan Madrasah/Sekolah a. Pengguna

Pengguna adalah unsur utama pada satu perpustakaan, karena untuk merekalah perpustakaan dibangun dan dikembangkan. Pengguna utama pada perpustakaan sekolah adalah siswa dan guru. Selain itu dapat ditetapkan oleh kebijakan sekolah sebagai pengguna perpustakaan yang akan dilayani adalah:

9

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan aspek manajemen dan tata kerja,

1) Siswa 2) Guru

3) Orang tua siswa

4) Alumni sekolah/madrasah

5) Masyarakat di lingkungan sekolah/madrasah 6) Komite sekolah

7) Berbagai organisasi yang bekerjasama dengan sekolah baik dalam hal pendidikan dan keilmuan, maupun kebudayaan, kesenian, olahraga, pengembangan masyarakat dan lain-lain.

b. Koleksi

Koleksi adalah sumber daya perpustakaan madrasah untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya misalnya kebutuhan para siswa memperoleh literatur yang dicarinya sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kebutuhan seperti ini harus dapat dipenuhi oleh perpustakaan madrasah/sekolah.

Pada umumnya koleksi perpustakaan sekolah/madrasah dapat dibagi atas beberapa jenis:

1) Koleksi Referensi 2) Koleksi buku non-fiksi 3) Koleksi buku fiksi

5) Koleksi non buku, berupa rekaman suara, rekaman gambar, rekaman video/film, rekaman file komputer, atlas, peta globe, panflet, brosur, dan lain-lain

6) Koleksi deposit dan buku random. Koleksi deposit adalah koleksi dari karya-karya yang lahir dilingkungan sekolah yang dapat berupa perorangan maupun organisasi.

c. Sumber Daya Manusia

Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolahan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerjasama dengan semua anggota komunitas sekolah dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lain-lainnya.10 Pada fase awal cukup diperlukan pustakawan yang memiliki keterampilan dasar perpustakaan, seperti berikut:

1) Administrasi bahan pustaka (mulai dari stampling sampai pada shelfing) 2) Klasifikasi 3) Katalogisasi 4) Sirkulasi 5) Administrasi anggota 10

IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Diakses 09 juli 2011 dari

6) Statistik sirkulasi11 d. Sarana

Saranan perpustakaan meliputi gedung atau ruangan serta perlengkapan perpustakaan yang memiliki spesifikasi khusus untuk pemanfaatan di perpustakaan.12

B. Program Perpustakaan Sekolah

Menurut Rizal Saiful-Haq bahwa program perpustakaan madrasah dapat dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu: pembinaan minat baca dan keterampilan informasi literasi. Penggabungan dari kebiasaan membaca yang tumbuh pada siswa sekolah/madrasah dan tingkat keterampilan informasi literasi yang tinggi merupakan kunci untuk menjadikan siswa sebagai masyarakat yang berpengetahuan.13

1. Pembinaan minat baca

Membaca memang merupakan proses yang kompleks. Artinya kegiatan tersebut membutuhkan waktu agar tertanam denagn baik pada diri siswa. Selain itu perlu ada pengawasan yang baik dari orang-orang terdekat siswa.

Perpustakaan sebagai suatu sarana yang mestinya mendukung terlaksananya proses belajar yang efektif juga mempunyai andil yang sangat besar dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada diri siswa.

11

LIPI, Membangun perpustakaan sekolah model, Diakses 09 juli 2011. Dari

http//:www.bit.lipi.go.id/ membangun +perpustakaan+sekolah+model 12

Rizal Saiful Haq dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 40-44.

13

Program-program pengembangan minat baca ini dimaksudkan untuk mempromosikan buku dan kegiatan membaca bagi seluruh siswa.

Dibawah ini adalah strategi dan program yang dapat diterapkan oleh pustakawan dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa sekolah/madrasah.

a. Melakukan tour perpustakaan

b. Menyediakan sumber bacaan yang bervariasi

c. Memberi kesempatan untuk meminjam buku pada saat libur d. Membuat sologan tentang manfaat membaca

e. Membaca dengan suara keras f. Lingkar sastra

g. Mendongeng

h. Mengundang penulis cerita

i. Mengadakan kuis forum buku atau book talk j. Memutar film dan membaca

k. Pameran perpustakaan l. Mendisplay karya siswa

2. Keterampilan literasi informasi

Keterampilan information literacy dianggap efektif untuk menjawab permasalahan ini. Misalnya, ketika siswa membutuhkan pelayanan berupa petunjuk bagaimana mendapatkan dan memilih informasi, mereka juga perlu mendapat keterampilan yang dapat

membangun strategi menggunakan dan menginterpretasi informasi sebagai keterampilan dasar sehingga memungkinkan mereka mendapatkannya secara efektif.

Siswa perlu dapat mengontrol informasi, perlu dapat memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Bukan saja informasi yang perlu mereka ketahui, namun mereka pula menjadi seorang melek akan informasi atau information literate.

American Library Association (ALA) mendefinisikan orang yang dianggap information literate atau melek informasi adalah orang yang dapat mengetahui kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.14

Disamping itu, pustakawan perlu pula memiliki kemampuan untuk dapat mengajarkan keterampilan literasi informasi secara efektif, dan harus memilih cara yang paling baik bagi siswa untuk membangun kemampuan berfikir kritis mereka. Mereka harus menjadi siswa yang dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis

Dokumen terkait