• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN UU KIP

3.1 Tugas dan Tanggungjawab PPID

3.2 Pengklasifikasian informasi dan jangka waktu pengecualian terhadap informasi yang dikecualikan dapat ditetapkan sesuai standar.

3.3 Ketentuan tata cara pembayaran ganti rugi oleh badan publik negara dan pembebanan pidana denda dapat dijelaskan.

4. Memahami ketentuan-ketentuan standar layanan informasi publik.

4.1 Ruang lingkup dan kewajiban badan publik dapat dijelaskan.

4.2 Ketentuan standar layanan infomasi publik dapat dijelaskan.

4.3 Ketentuan tata cara pengelolaan keberatan dapat diuraikan.

4.4 Laporan dan evaluasi kegiatan layanan informasi dapat dibuat sesuai ketentuan.

4.5 Standar prosedur operasional layanan informasi publik dapat disusun sesuai ketentuan.

5. Memahami ketentuan-ketentuan prosedur penyelesaian sengketa informasi publik.

5.1 Kewenangan Komisi Informasi dalam penyelesaian sengketa informasi publik dapat dijelaskan.

5.2 Pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik dapat dijelaskan.

5.3 Proses penyelesaian sengketa informasi publik dapat dijelaskan.

4. Batasan Variabel

1. Unit ini berlaku pada bidang Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi untuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan Pejabat Fungsional Pengelola Informasi dan Dokumentasi.

2. Bahasan pada materi yang disampaikan terbatas pada:

Informasi Publik.

2.2 Ketentuan yang terdapat pada PP no 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

2.3 Ketentuan yang terdapat pada Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2010 tentang standar layanan informasi publik dan Nomor 2 tentang Prosedur Penyelesain Sengketa Informasi Publik.

2.4 Sosialisasi mengenai pentingnya upaya pengelolaan data informasi dan dokumentasi agar dapat menjalankan prinsip dan praktek keterbukaan informasi publik sesuai amanah UU.

5. Panduan Penilaian

1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang:

Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti pengetahuan dan pemahaman mengenai:

1.1 Pengertian badan publik, tugas pokok dan fungsinya.

1.2 Pengertian data dan informasi.

2. Konteks Penilaian:

Dalam penilaian unit ini harus mencakup uji pemahaman baik secara langsung ataupun melalui soal latihan yang tersedia di dalam modul. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan penunjang dalam memahami ketentuan perundangan mengenai keterbukaan informasi publik serta turunannya.

3. Aspek Penting Penilaian:

3.1 Kemampuan memahami latar belakang, maksud dan tujuan penerapan keterbukaan informasi publik.

3.2 Kemampuan memahami ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU KIP.

3.3 Kemampuan memahami ketentuan yang terdapat pada peraturan turunan UU KIP.

4.1 Prasyarat untuk menguasai kompetensi ini:

o Tidak ada.

4.2 Unit Kompetensi ini akan mendukung penguasaan unit Kompetensi:

o Menjalankan kegiatan pengumpulan data dan informasi publik sesuai prosedur.

o Menjalankan kegiatan pengolahan dan pengklasifikasian data dan informasi publik sesuai prosedur.

o Menjalankan kegiatan penyediaan dan penyajian informasi publik sesuai prosedur.

o Menjalankan kegiatan dokumentasi data dan informasi publik sesuai prosedur.

o Menjalankan kegiatan pelayanan informasi publik sesuai prosedur.

6. Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis

informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematik 1

6 Memecahkan masalah 2

7 Menggunakan teknologi 2

Untuk jam pelajaran, dipergunakan standar Jam Pelajaran dengan aturan setiap satu jam pelajaran (1 JP) sama artinya dengan 45 menit. Jumlah jam belajar untuk Unit Kompetensi ini memerlukan waktu belajar selama 5 JP.

No Elemen

Kompetensi Materi Sub Materi Tujuan Instruksional Khusus Metode

Penyampaian Durasi Media/

oLatar belakang UU KIP

oAsas dan tujuan UU KIP

 Latar belakang pentingnya menjalankan praktek keterbukaan informasi publik dapat diterangkan

 Asas dan tujuan KIP dapat diterangkan

 Mendorong tata pemerintahan yang baik

oHak dan kewajiban pemohon, pengguna

 Ketentuan mengenai hak dan kewajiban pemohon, dan pengguna informasi serta hak dan kewajiban badan publik dapat diidentifikasi

 Informasi publik dapat diklasifikasikan sesuai jenisnya

 Mekanisme memperoleh informasi dapat dilakukan sesuai ketentuan

 Ketentuan mengenai Komisi Informasi dapat dijelaskan

 Sengketa informasi dapat diselesaikan sesuai ketentuan

 Ketentuan pidana dapat dijelaskan

3 Memahami Pelaksanaa oTugas dan Tugas dan tanggungjawab oPenjelasan 0.5 JP o Ruang Kelas 1

Kompetensi Penyampaian Alat Bantu Belajar pelaksanaan UU KIP oKlasifikasi informasi

dan jangka waktu

 Ketentuan tata cara pembayaran ganti rugi oleh badan publik negara dan pembebanan pidana denda

oRuang lingkup dan kewajiban badan publik

oStandar layanan informasi publik oTata cara pengelolaan

keberatan

 Ruang lingkup dan kewajiban badan publik dapat dijelaskan

 Ketentuan standar layanan infomasi publik dapat dijelaskan

 Ketentuan tata cara pengelolaan keberatan dapat diuraikan

 Laporan dan evaluasi kegiatan layanan informasi dapat dibuat sesuai ketentuan

 Standar prosedur operasional layanan informasi publik dapat disusun sesuai ketentuan

oPenjelasan instruktur oDiskusi dan

tanya jawab

0.5 JP o Ruang Kelas o Notebook

instruktur o LCD proyektor o Whiteboard

1

Kompetensi Penyampaian Alat Bantu Belajar

 Kewenangan Komisi Informasi dalam penyelesaian sengketa

 Proses penyelesaian sengketa informasi publik dapat

0.5 JP o Ruang Kelas o Notebook

instruktur o LCD proyektor o Whiteboard

1

Jenis Kompetensi

TINGKAT

Dasar Menengah Lanjutan Mahir

U1    

U2    

U3    

U4    

T.1   

T.2   

T.3   

T.4    

M.1   

M.2  

M.3  

M.4  

S.1

S.2

S.3

S.4

S.5

10.Sumber Belajar

1. Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

3. Peraturan Komisi Infomasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik.

4. Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

5. Modul 1 Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (UU Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Turunannya)

DAFTAR ISI

PERENCANAAN PELATIHAN...i

DAFTAR ISI...xi

BAB I PENGANTAR UU KIP...1

1.1 Latar Belakang UU KIP ... 1

1.2 Asas dan Tujuan UU KIP... 2

BAB II KETENTUAN DALAM UU KIP...4

2.1 Hak dan Kewajiban Pemohon, Pengguna Informasi dan Badan Publik... 5

2.2 Klasifikasi Informasi ... 7

2.3 Mekanisme Memperoleh Informasi... 13

2.4 Mengenal Komisi Informasi... 15

2.5 Sengketa Informasi dan Cara Penyelesaian... 18

2.6 Ketentuan Pidana ... 20

BAB III PELAKSANAAN UU KIP... 22

3.1 Tugas dan Tanggungjawab PPID ... 23

3.2 Klasifikasi Informasi dan Jangka Waktu Pengecualian terhadap Informasi yang Dikecualikan ... 25

3.3 Tata Cara Pembayaran Ganti Rugi dan Pidana Denda ... 28

BAB IV LAYANAN INFORMASI PUBLIK... 30

4.1 Ruang Lingkup dan Kewajiban Badan Publik ... 31

4.2 Standar Layanan Informasi Publik ... 32

4.2.1 Standar Layanan Informasi Publik melalui Pengumuman ... 32

4.2.2 Standar Layanan Informasi Publik melalui Permohonan... 33

4.3 Tata Cara Pengelolaan Keberatan ... 37

4.3.1 Pengajuan Keberatan... 37

4.3.2 Registrasi Keberatan... 38

4.3.3 Tanggapan Atas Keberatan... 39

4.4 Pembuatan Laporan dan Evaluasi ... 39

4.5 Penyusunan Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik... 41

BAB V PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK... 42

5.1 Kewenangan KI dalam Penyelesaian Sengketa ... 42

BAB VI PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI... 48

6.1 Akses Informasi dan Dokumentasi... 48

6.2 Hak dan Kewajiban Kemendagri dan Pemerintah Daerah (Pemda) ... 49

6.3 Tugas dan Wewenang PPID ... 49

6.4 Pemohon Informasi dan Dokumentasi ... 52

6.5 Pendanaan Pelayanan Informasi... 52

DAFTAR PUSTAKA... 53

PENGANTAR UU KIP

1.1 Latar Belakang UU KIP

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Untuk memberikan jaminan terhadap semua orang dalam memperoleh Informasi, perlu dibentuk undang-undang yang mengatur tentang keterbukaan Informasi Publik. Fungsi maksimal ini diperlukan, mengingat hak untuk memperoleh Informasi merupakan hak asasi manusia sebagai salah satu wujud dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.

Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hak atas Informasi menjadi sangat penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat dipertanggungjawabkan. Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi juga relevan

BAB

Elemen Kompetensi yang akan dicapai

Memahami Latar Belakang, Asas, Maksud dan Tujuan UU KIP.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari bab ini , diharapkan peserta:

1. Dapat menerangkan kembali latar belakang pentingnya menjalankan praktek keterbukaan informasi publik.

2. Dapat menerangkan kembali asas, maksud dan tujuan KIP.

keputusan publik. Partisipasi atau keterlibatan masyarakat tidak banyak berarti tanpa jaminan keterbukaan Informasi Publik.

Keberadaan Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik sangat penting sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan (1) hak setiap orang untuk memperoleh Informasi;

(2) kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani permintaan Informasi secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional, dan cara sederhana; (3) pengecualian bersifat ketat dan terbatas; (4) kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem dokumentasi dan pelayanan Informasi.

Lahirnya undang-undang keterbukaan informasi publik di Indonesia berawal dari inisiatif DPR RI berupa rancangan undang-undang kebebasan memperoleh informasi publik. Pada tahun 2005, RUU Kebebasan Memperoleh Informasi Publik (KMIP) diajukan kepada pemerintah untuk dimintakan tanggapan dan penyusunan daftar inventarisasi masalah (DIM). Dengan amanan Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Hukum dan HAM membahas RUU tersebut bersama DPR RI. Pada akhirnya RUU KMIP disahkan pada sidang paripurna DPR RI pada tanggal 30 April 2008 menjadi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mulai berlaku efektif pada 30 April 2010.

1.2 Asas dan Tujuan UU KIP

Asas atau prinsip dasar yang dijadikan landasan UU KIP adalah sebagai berikut:

 Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

 Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

 Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

 Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

Secara lebih lengkap, tujuan disahkannya UU KIP adalah untuk:

 Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;

 Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;

 Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;

 Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;

 Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;

 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;

dan/atau

 Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

Dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, diharapkan dapat merubah budaya ketertutupan (culture of secrecy) menjadi budaya yang terbuka. Dengan keterbukaan juga dapat menghilangkan berbagai “penyelewengan” yang terjadi karena berada di wilayah yang “tertutup”.

Hak masyarakat untuk tahu juga

ditempatkan di tempat yang “terhormat” sebagai bagian dari control publik. Selain itu, diberlakukannya UU KIP akan menempatkan pentingnya sistem informasi, dan orang-orang profesional di bidang data dan dokumentasi.

KETENTUAN DALAM UU KIP

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur hal yang berkaitan dengan informasi dan informasi publik, hak dan kewajiban pemohon dan pengguna informasi publik serta hak dan kewajiban badan publik, klasifikasi informasi, mekanisme memperoleh informasi, komisi informasi, keberatan penyelesaian sengketa melalui komisi informasi, hukum acara komisi, gugatan pengadilan dan kasasi dan ketentuan pidana serta ketentuan lain-lain.

Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.

Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik

BAB

Elemen Kompetensi yang akan dicapai

Memahami Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU KIP.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan peserta:

1. Dapat mengidentifikasi ketentuan mengenai Hak dan Kewajiban Pemohon, dan Pengguna Informasi serta hak dan kewajiban badan publik.

2. Dapat mengklasifikasikan informasi sesuai jenisnya.

3. Dapat melakukan mekanisme memperoleh informasi seusai ketentuan.

4. Dapat menjelaskan ketentuan mengenai Komisi Informasi.

5. Dapat menyelesaikan sengketa informasi sesuai ketentuan.

6. Dapat menjelaskan ketentuan pidana sengketa informasi.

lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

2.1 Hak dan Kewajiban Pemohon, Pengguna Informasi dan Badan Publik

Diseminasi infromasi publik melibatkan pemohon, pengguna informasi dan badan publik.

Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 ini. Pemohon Informasi adalah adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Sedangkan badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Baik pemohon, pengguna informasi dan badan memiliki hak dan kewajiban masing-masing dalam keterlibatannya memperoleh informasi publik. Hal tersebut dibahas dalam UU Keterbukaan Informai Publik pada pasal 4 – 8.

Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik, setiap orang berhak:

 Memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

 Melihat dan mengetahui Informasi Publik;

 Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik;

 Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan Undang-Undang ini;

 Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

 Mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan;

 Mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Pengguna informasi publik mempunyai kewajiban untuk:

 Menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

 Mencantumkan sumber dari mana kita memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Hak badan publik adalah:

 Menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

 Menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

 Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, adalah:

o Informasi yang dapat membahayakan negara;

o Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

o Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;

o Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau

o Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Kewajiban badan publik adalah:

 Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan;

 Menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. Untuk itu Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah;

 Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. Pertimbangan sebagaimana dimaksud di sini antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara.

2.2 Klasifikasi Informasi

UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur jenis dan klasifikasi informasi publik. Berdasarkan klasifikasinya, informasi publik dibagi menjadi sebagai berikut:

 Informasi yang wajib diumumkan secara berkala/reguler (pasal 9);

 Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta (Pasal 10);

 Informasi yang wajib tersedia setiap saat (Pasal 11);

 Informasi yang dikecualikan (Pasal 17).

Klasifikasi informasi

Sedangkan jenis-jenis informasi dari klasifikasi informasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala yaitu:

o informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;

o informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait;

o informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau

o informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta. Informasi yang masuk dalam kategori ini adalah informasi yang berkaitan dengan kebutuhan mendesak bagi hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Misalnya informasi tentang kemungkinan akan datangnya bencana alam dan penyebaran suatu penyakit ber-bahaya seperti flu burung, SARS, demam berdarah, dan sebagainya.

Informasi yang wajib tersedia setiap saat. Termasuk dalam kategori informasi ini adalah:

o Daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaannya;

o Hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;

o Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;

o Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik;

o Perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;

o Informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;

o Prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau

o Laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Setiap tahun Badan Publik wajib mengumumkan layanan informasi berikut ini sesuai dengan Pasal 12 UU KIP, diantaranya:

o Jumlah permintaan informasi yang diterima;

o Waktu yang diperlukan Badan Publik dalam memenuhi setiap permintaan informasi;

o Jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/atau

o Alasan penolakan permintaan informasi.

Pada pasal 14 UU KIP juga disebutkan bahwa setiap Badan Publik wajib menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang dibantu oleh pejabat fungsional dan membuat serta mengambangkan system penyedian layanan informai secara cepat, mudah, wajar, dan sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan informasi publik yang berlaku secara nasional untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sederhana.

Informasi yang wajib tersedia setiap saat diantaranya adalah informasi BUMN/BUMD dan badan usaha lain yang dimiliki oleh Negara, informasi tentang partai politik serta

informasi tentng organisasi pemerintah sebagaimana diatur pada UU Nomor 14 tahun 2008 pada 14, 15 dan 16.

o Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan/atau badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negara diantaranya:

- Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar;

- Nama lengkap pemegang saham, anggota direksi, dan anggota dwan komisaris perseroan;

- Laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diaudit;

- Hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya;

- Sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/dewan pengawas dan direksi;

- Mekanisme penetapan direksi dan komisaris/dewan pengawas;

- Kasus hukum yang berdasarkan Undang-Undang terbuka sebagai Informasi Publik;

- Pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran;

- Pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang;

- Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;

- Perubahan tahun fiskal perusahaan;

- Kegiatan penugasan pemerintah dan/atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi;

- Mekanisme pengadaan barang dan jasa; dan/atau informasi lain yang ditentukan oleh Undang-Undang yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

o Informasi Publik yang wajib disediakan oleh partai politik diantaranya:

- Asas dan tujuan;

- Nama alamat dan susunan kepengurusan dan perubahannya;

- Pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;

- Mekanisme pengambilan keputusan partai;

- Keputusan partai: hasil muktamar/kongres/munas/ dan keputusan lainnya yang menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai terbuka untuk umum; dan/atau

- Informasi lain yang ditetapkan oleh undang-undang yang berkaitan dengan partai politik.

o Informasi Publik yang wajib disediakan oleh organisasi nonpemerintah diantaranya:

- Asas dan tujuan;

- Program dan kegiatan organisasi;

- Nama, alamat, susunan kepengurusan, dan perubahannya;

- Pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, sum-bangan masyarakat, dan/atau sumber luar negeri;

- Mekanisme pengambilan keputusan organisasi;

- Keputusan-keputusan organisasi; dan/atau informasi lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

Informasi yang dikecualikan. Termasuk kategori informasi ini adalah:

o Informasi publik yang dapat menghambat proses penegakan hukum, yaitu informasi yang dapat:

- Menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana;

- Mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana;

- Mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bentuk kejahatan transnasional;

- Membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum dan/atau keluarganya; dan/atau

- Membahayakan keamanan peralatan, sarana, dan/ atau prasarana penegak hukum.

Tidak termasuk informasi yang dikecualikan dalam kategori ini adalah:

 Putusan badan peradilan;

 Ketetapan, keputusan, peraturan, surat edaran, ataupun bentuk kebijakan lain, baik yang tidak berlaku mengikat maupun mengikat ke dalam ataupun ke luar serta pertimbangan lembaga penegak hukum;

 Surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan;

 Rencana pengeluaran tahunan lembaga penegak hukum;

 Laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum;

 Laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi; dan/atau informasi lain yang telah sah dinyatakan terbuka pengadilan maupun komisi informasi.

 Laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi; dan/atau informasi lain yang telah sah dinyatakan terbuka pengadilan maupun komisi informasi.

Dokumen terkait