• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUHAN FIRMANNYA BERUBAH-UBAH ATAUKAH TETAP?

demikian terang Yesus itu bukan Tuhan.

17. TUHAN FIRMANNYA BERUBAH-UBAH ATAUKAH TETAP?

dibuangkannya tujuh setan. dengan sukacita adalah 19Setelah Tuhan (Yesus) dihadapan hadiratmu dan bersabda demikian kepada kesedapan pada kananmu mereka itu, maka sampai selama-lamanya! terangkatlah Ia naik (Mazmur 16; 1, 8, 10, 11) kesurga, lalu duduk

disebelah kanan Allah. (Markus 16: 6, 9, 19)

Catatan: Persoalan siapa "Anak Sulung" dan siapa "Yang disebelah kanan Allah: Yesus ataukah Daud. sebetulnya mempunyai latar-belakang yang dalam. Yaitu bersumber kepada pertikaian antara pengikut agama Yahudi dan pengikut agama Nasrani. Pengikut agama Yahudi berpendapat bahwa Al-Masih atau Messiah itu adalah Daud, sedang Yesus itu adalah nabi-palsu dan anak-haram; pengikut agama Nasrani berpendapat bahwa Al-Masih atau Messiah itu adalah Yesus, sedang Daud nabi penzina dan perampas isteri orang. Tentu saya pertikaian itu demikian runcing tanpa kompromi.

Islam sebagai ummat wasathan (yang menjaga keseimbangan, atau "equilibrium") mengajarkan lain. Nabi Daud a. s. dan nabi Isa a. s. adalah sama-sama nabi dan sama-sama rasul, sama-sama kekasih Allah, tetapi sama bukan anak Allah. Jadi sama saja dengan nabi Ibrahim a. s., nabi Muhammad s. a. w.

dan sebagainya.

16. SIAPAKAH "ANAK SULUNG" TUHAN: YESUS ATAUKAH DAUD?

AL-KITAB AL-KITAB

RUM: ANAK SULUNG TUHAN MAZMUR: ANAK SULUNG TUHAN ADALAH YESUS. ADALAH DAUD.

1Maka oleh sebab itu 21Maka Aku telah mendapat sekarang tiadalah lagi Daud hambaku, dan Aku telah hukuman keatas orang yang menyirami dia dengan minyak didalam Kristus Yesus. yang suci. 22Maka tanganku 29Karena orang yang akan menyokong dia selalu, dikenalnya terdahulu, ia itu dan lenganku akan

juga ditetapkannya terdahulu mengkuatkan dia. 27Ia pun akan menjadi serupa dengan akan memanggil akan Daku: teladan Anaknya, supaya Ia Engkau juga Bapaku! Allahku itu menjadi anak sulung dan gunung batu selamatku! diantara beberapa banyak 28Maka akupun akan

saudara. (Rum 8: 1, 29) menjadikan dia akan anak sulung, yang mahatinggi diatas segala raja-raja dibumi. (Mazmur 89: 21-22, 27-28)

17. TUHAN FIRMANNYA BERUBAH-UBAH ATAUKAH TETAP?

AL-KITAB AL-KITAB

AYUB: TETAP BOLEHKAH ALLAH SEMUIL: SEBENARNYA DAHULU MENGABAIKAN HUKUM? AKU SUDAH BERFIRMAN, TETAPI SEKARANG ...

1Maka disahut Bildad, orang

Suhi itu, katanya: 3Bolehkah Maka sebab itu firman Tuhan, Allah mengabaikan hukum? Allah Israel, demikian: bolehkah Yang Mahakuasa Sebenarnya dahulu Aku sudah menyalahkan barang yang berfirman, bahwa orang isi benar? (Ayub 8: 1, 3) rumahmu dan orang isi rumah bapamu akan berjalan

Bahwa Allah sekali-kali dihadapan hadiratku sampai tiada membuat salah, dan selama-lamanya, tetapi Yang Mahakuasa tiada sekarang firman Tuhan: mengubahkan hak. Jauhlah ia itu dari padaku, (Ayub 38: 12) karena barangsiapa yang mempermuliakan Daku, maka Akupun mempermuliakan dia kelak, tetapi barangsiapa yang mencelakan Daku, ia itu akan dibinasakan:

(1 Semuil 2: 30) 18. ANUGERAH DATANG DARI YESUS KRISTUS

ATAUKAH DARI ALLAH BAPA?

AL-KITAB AL-KITAB

YEHUDA: DARI YESUS KRISTUS. YAKUB: DARI ALLAH BAPA.

21Peliharakanlah dirimu Adapun tiap-tiap anugerah didalam kasih Allah, sambil yang baik dan tiap-tiap menantikan rahmat Tuhan kita karunia yang sempurna itu Yesus Kristus membawa kepada dari atas, turun daripada hidup yang kekal. 24Maka Bapa, pohon segala penerang bagi Dia yang berkuasa dari langit, maka Ia-lah memeliharakan kamu daripada yang tiada berubah dan tiada terserandung, serta berbayang perubahannya. mendirikan kamu dengan tiada (Yakub 1: 17)

bercela dihadapan kemuliaannya, dengan

sukacita yang amat sangat. (Yehuda 1: 21, 24)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ... maka janganlah pula kita merasa malu disebabkan oleh "sifat sifat insani dari Al-Kitab! ... Malahan, menurut bentuk lahir maka tulisan-tulisan mereka tidak selalu "orisinil;" ada juga bahan-bahan yang diambil-alih dari kesusasteraan bangsa lain, seperti orang-orang Babel, Mesir, Parsi dan Yunani. Penulis-penulis Al-Kitab telah mempergunakan semuanya itu, sambil menjadikannya alat untuk pemberitaan yang dimaksudkan mereka...

Dr. G. C. van Niftrik & Ds. B. J. Boland ["Dogmatika Masa Kini" hal. 31]

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ AL-KITAB YANG ASLI SUDAH HILANG

Masih adakah surat-surat asli itu?

Kitab-kitab yang asli sendiri sekarang telah hilang. Kita hanya mempunyai salinan, maka Kitab Suci sekarang itu buah pekerjaan orang-orang yang membandingkan salinan-salinan sebanyak-banyaknya dan dengan demikian mencari bentuk Kitab suci yang asli tersebut.

Dr. R. Soedarmo (dlm buku "Ikhtisar Dogmatika" hal. 47).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penggambaran "Tuhan" melayang di atas awan, dengan membawa tombak, mengacaukan pembuatan menara Babil. Sungguh umat Katolik konsekuen dengan bunyi Al-Kitabnya, bahwa "Tuhan dapat dilihat dengan mata." (gambar reproduksi dari "Babad Sutji" hal. 19)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

DALAM AL-KITAB TERDAPAT PERBEDAAN-PERBEDAAN YANG AGAK BESAR:

Memang ada perbedaan yang agak besar, tetapi jumlahnya hanya sedikit: Akhir Injil Markus (Mark. 16: 19-20;) dan Yahya 8: 3-11 dan; 1 Yahya 5: 7, 8.

Dr. R. Soedarmo ("Ikhtisar Dogmatika" hal. 47).

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

ADA KITAB-KITAB YANG DIRAGUKAN

Dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragu-ragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus, yang disebut surat jerami.

Dr. R. Soedarmo ("Ikhtisar Dogmatika" hal. 49).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"TUAN" DAN "TUHAN"

Andaikata kata Kyrios dalam naskah Yunani Septuaginta dllnya itu diterjemahkan dengan kata "Tuan," bukan "Tuhan," maka akan berubahlah seluruh wajah AL-KITAB.

Tohari Musnamar

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ AL-KITAB BUKAN KITAB YANG ISTIMEWA

kesaksian tentang pernyataan Allah maka tak dapat dikatakan bahwa Kitab Suci itu suatu Kitab yang istimewa, sebab diluar Kitab Suci ada juga kitab-kitab yang menyaksikan pernyataan Allah.

Dr. R Soedarmo ("Ikhtisar Dogmatika" hal. 47).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

AL-KITAB MASIH BISA DIPERBAIKI DAN DIPERLUAS:

Dengan pandangan bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa didalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan. Oleh karena itu Kitab Suci dengan bentuk sekarang masih dapat diperbaiki... Kitab Suci masih dapat diperluas. Soal ini lazimnya disebut kanon yang masih terbuka.

Dr. R. Soedarmo ("Ikhtisar Dogmatika" hal. 47).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

TIDAK ADA ISTILAH "TRITUNGGAL"

Didalam AL-KITAB tidak ditemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata "Tritunggal" ataupun suatu ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut.

Dr. G. C. van Niftrik & Ds. B.J. Boland, "Dogmatika Masa Kini," Badan Penerbit Kristen, Djakarta 1954, hal. 418.) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ PENULIS-PENULIS AL-KITAB ITU ORANG-ORANG YANG BERDOSA

Maka kita dapat mengakui selengkap-lengkapnya bahwa Kitab Suci adalah Firman Allah. Memang orang-orang yang digunakan oleh Roh Suci itu orang-orang yang berdosa, pun mungkin juga orang-orang yang menentangi Allah. Balaam (Balhum) adalah suatu teladan yang terang.

Dr. R. Soedarmo ("Ikhtisar Dogmatika" hal. 533).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ KAUM NASRANI ADA JUGA YANG MENG-ESAKAN TUHAN SECARA MURNI

Dengan berani mereka mengeritik theologia Gereja yang berdasarkan tradisi. Antara lain mereka menolak ajaran Gereja tentang Allah Tritunggal (ajaran trinitas). Sebab itu mereka disebut "orang Anti trinitarian" atau "Unitarian," karena mereka mengajarkan "unitas" atau keesaan Allah. Di Polandia mereka membentuk Gerejanya sendiri, yang dinamai Gereja Socinian.

Dr. H. Berkhof & Dr. I.H. Enklaar ("Sejarah Gereja" hal. 169)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ PERUMUSAN "TRITUNGGAL" HASIL USAHA MANUSIA

Pada pihak lain dapat juga dikatakan: segala ayat tersebut belumlah "membuktikan" sahnya dogma tentang Ketritunggalan sebagaimana itu dirumuskan oleh Gereja Kristen pada abad pertama! Perumusan yang demikian adalah hasil usaha manusia; ... Dogma-dogma Gereja bukanlah "kebenaran-kebenaran yang diwahyukan," melainkan hanyalah rumus-rumus bantuan saya.

Dr. G. C. van Niftrik & Ds. B.J. Boland, "Dogmatika Masa Kini," Badan Penerbit Kristen, Djakarta 1954, hal. 419. ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ "NABI ISA" DAN "TUHAN YESUS"

Jika kita bandingkan pandangan Islam tentang Nabi Isa dengan kepercayaan Kristen kepada Tuhan Yesus, maka timbullah pertanyaan: bukankah barangkali sudah waktunya, bahwa baik orang-orang beragama Islam maupun orang-orang Kristen dengan terus-terang saling mengakui, bahwa "Nabi Isa" dan "Tuhan Yesus" itu pada hakekatnya berbeda sekali satu daripada yang lain?

Dr. G. C. van Niftrik & Ds. B.J. Boland. ("Dogmatika Masa Kini" hal. 199).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penggambaran "Tuhan" mengusir Adam dan Hawa dari surga.

Dengan wajah yang sangat masygul "Tuhan" mengedangkan tangannya. Disinilah penggambaran asal-mula ajaran "dosa asal," latar belakangnya nampak Dewi Maria mendukung anaknya [Yesus], yang sudah disiapkanNya kelak menebus dosa manusia. Sungguh dari segi fantasi, Umat Islam kalah jauh dari saudaranya Umat Katolik (Gambar direproduksi dari: "Babad

Suci" hal 12).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SEBUAH LAGI PERTANYAAN

Bagaimanakah penjelasannya bahwa Yesus itu benar-benar Allah dan sekaligus benar-benar manusia? Dapatkah dua tabiat yang hakekatnya sama sekali berbeda, menjadi satu? Apakah percampuran itu tidak menjadikan Yesus "setengah Allah" atau "setengah manusia," yang berarti pula bukan Allah dan bukan manusia? (Tohari Musnamar)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

dari tiga oknum. Yaitu Allah Bapa (yang kepalanya pakai segi tiga), Allah Anak (yang kepalanya pakai salib, dan Allah Roh-kudus (burung merpati)

AL-QUR'AN melarang keras kepercayaan "tatslis" tersebut. (gambar reproduksi dari buku "Pengajaran Gereja Katolik" halaman 95).

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

KOMENTAR GAMBAR:

"Yesus mewahyukan diriNya pula sebagai Al-Masih yang dijanjikan Tuhan" demikian antara lain komentar dalam buku "Pengajaran Gereja Katolik" halaman 57. Lebih jelasnya: Yesus sebagai Tuhan (yang berdiri) mewahyukan kepada Yesus sebagai manusia (yang duduk dikursi) agar turun kedunia menebus dosa manusia. Bagaimanakah logikanya, Yesus mewahyukan kepada Yesus? Terus terang saja penulis sendiri tidak mengerti. Nampaknya dengan adanya konsep "trinitas," ajaran ke-Maha Esa-an Tuhan menjadi sangat kabur dalam AL-KITAB.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

SEBUAH LAGI PERTANYAAN:

Jika Yesus itu Tuhan, mengapakah dia sujud memohon kepada Tuhan ketika di Getsemani? Apakah Tuhan memohon kepada Tuhan? Apakah Tuhan yang satu kalah kekuasaannya dari Tuhan lainnya? Tohari Musnamar.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

--- KATA PENUTUP ---

Ajaran keTUHANAN merupakan ajaran yang pokok dari setiap agama. Apabila ajaran keTuhanannya salah, maka gugurlah semua amal kebaktian kita, hilang sia-sialah semua pengabdian kita, karena salah sasaran dalam berbakti kepada Tuhan yang sebenar-benar TUHAN.

Justru, pada Hari Akhir nanti kita akan dikutuk dan dituntut Tuhan, pencipta dan yang menjadikan kita, andaikata kita salah dalam memilih ALLAH kepada siapa kita serahkan jiwa-raga kita.

Dari hasil studi penulis, ternyata banyak sekali ajaran-ajaran keTuhanan yang bersamaan antara AL-KITAB dan AL-QUR'AN. Tetapi kemudian, banyak pula ajaran-ajaran yang jauh berbeda. Penulis merasa tidak pada tempatnya untuk menyatakan mana yang benar dan mana yang salah. Kami silahkan pembaca untuk menelaah kembali, merenungkan, dan

mengambil kesimpulan sendiri dengan bebas merdeka.

Masalah keTuhanan ini merupakan masalah yang penting sekali bagi hidup anda, bagi hidup kita. Andaikata ajaran KETUHANAN anda kebetulan difihak yang salah, marilah, waktunya belum terlambat untuk anda memperbaiki diri.

Yogyakarta, 17 Agustus 1968

--- DAFTAR PUSTAKA ---

Abu Ferik Ibn Muttalib, "Sedjarah singkat tentang Bybel dan Al-Qur'an dan Hubungan antar agama," Penerbit: Jajasan Lembaga Penyelidikan Islam, Djakarta, 1962.

Ahmad bin Chasan Thobari, "Fatchurrahman," Penerbit: Bairut, H. 1323.

Ali Muchajat, M.S., "Bybel dan Dakwah Al-Qur'an," Penerbit: A.B. Sitti Sjamsijah, Sala, 1967.

Depertemen Agama R.I., "Al-Qur'an dan Terdjemahnja,"

Penerbit: Lembaga Penjelenggara Penterdjemah Kitab Sutji Al-Qur'an, Djakarta, 1965.

Huxley, Julian, "Religion Without Revelation," Penerbit: The New American Library, New York, 1958.

J. Jomier, "Al-Kitab dan Al-Qur'an" disadur oleh Lembaga Biblika SS. D. Tjitjurug, Penerbit: Penerbitan Jajasan Kanisius, Jogjakarta, 1967.

"Kanisius" Jogjakarta, "Babad Sutji," djilid I Perdjandjian Lama, Penerbit: Penerbitan Kanisius, Jogjakarta, 1957. Kantor Kalam Hidup, "Pedoman Pokok-pokok Isi Al-Kitab," Penerbit: Kantor Kalam Hidup, Bandung, 1967.

Lembaga Al-Kitab Indonesia, "Al-Kitab," Penerbit: Lembaga Al-Kitab Indonesia, Djakarta, 1965.

Mahmud Junus, "Tafsir Qur'an Karim," Penerbit: Pustaka Mahmudiah Djakarta, Djakarta, 1954.

Niftrik, Dr. G.C. van cs., "Dogmatika Masakini," Penerbit: Badan Penerbit Kristen, Djakarta, 1967.

Orchad, Dom Bernard cs., "A Catholic Comentary on Holy

Sripture," Penerbit: Thomas Nelson and Sons Ltd., Edinburgh, 1957.

P. Wahjo O.F.M., "Pengadjaran Geredja Katolik," Penerbit: Obor, Djakarta, 1965.

Soedarmo, Dr. R., "Ichtisar Dogmatika," Penerbit: Badan

Penerbit Kristen, Djakarta, 1965.

Dokumen terkait