• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dan Sasaran

Dalam dokumen BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN (Halaman 44-57)

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan IV dalam RTRW Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan III adalah mengembangkan SPK Kawasan III sebagai pusat konservasi SDA, pelayanan permukiman, dan perdagangan/Jasa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan potensi yang ada, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1) meningkatnya ketersediaan perumahan yang layak huni dan berkurangnya permukiman kumuh; 2) Meningkatnya kualitas pengelolaan persampahan; 3) Meningkatnya kualitas sarana prasarana perhubungan yang berkualitas; 4) Meningkatnya kuantitas dan kualitas Ruang Publik; 5) Tersedianya kesiapsiagaan sistem antisipasi risiko kebencanaan; 6) Tersedianya sarana dan prasarana ekonomi yang berdaya saing. 4) Strategi dan Arah Kebijakan

Berdasarkan potensi dan arahan fungsi dalam RTRW, serta mendukung tujuan dan sasaran, ditetapkan strategi dan arah kebijakan pengembangan SPK Kawasan III. Setiap sasaran memiliki strategi sebagai ide dasar untuk tercapainya sasaran, dan setiap strategi memiliki arah kebijakan pelaksanaannya. Berikut merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan dari dua sasaran yang telah dirumuskan.

Untuk mewujudkan kawasan permukiman layak huni, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan permukiman berbasis masyarakat. Potensi sebagai area penyedia area permukiman, dan adanya kawasan kumuh di dalam kawasan karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, menjadi dasar pertimbangan perumusan strategi tersebut. Guna mendukung pelaksanaan strategi tersebut, ditetapkan arahan kebijakan memberdayakan masyarakat dalam peningkatan kualitas permukiman; memperluas lapangan usaha untuk menjamin keberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungannya, pendampingan peningkatan kualitas lingkungan oleh pemerintah.

Untuk mewujudkan terciptanya pusat perdagangan/jasa di Surakarta bagian utara, maka strategi yang ditetapkan adalah Pengembangan CBD di sekitar ring road. Ring road memiliki peran penting dalam perkembangan wilayah ini. Akan tetapi pengembangan CBD ini harus didukung oleh kawasan sekitarnya, tidak hanya di area sepanjang ring road saja. Dengan arahan kebijakan Menyediakan layanan pendukung kawasan CBD.

Tabel 6.13

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arahan Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mengembangkan SPK Kawasan III sebagai pusat konservasi SDA, pelayanan permukiman, dan perdagangan/Jasa Meningkatnya ketersediaan perumahan yang layak huni dan berkurangnya permukiman kumuh

Peningkatan kuantitas dan kualitas penangan RTLH beserta lingkungannya.

Meningkatnya kuantitas dan

kualitas penanganan RTLH beserta lingkugannya

Pengembangan permukiman berbasis masyarakat

Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam peningkatan kualitas permukiman

Meningkatnya kualitas pengelolaan persampahan

Peningkatan cakupan pelayanan akses aman air minum serta sanitasi

Meningktakan kualitas dan kapasitan prasarana serta sistem penyediaan akses aman air minum dan sanitasi (SPAM dan TPA

regional) Pengembangan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat

Mengembangkan skema pengelolaan sampah melalui pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat Meningkatnya kualitas sarana

prasarana perhubungan yang berkualitas

Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan serta kapasitas kelembagaan

Meningkatkan pengelolaan sistem transportasi dengan memperbesar aksesibilitas

Meningkatnya kuantitas dan kualitas Ruang Publik

Peningkatan pemanfaatan bantaran sungai

Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian ruang bantaran sungai Peningkatan ruang terbuka hijau Meningkatkan pengelolaan dan

sebagaran RTH

Peningkatan kualitas ruang publik Meningkatkan kualitas ruang publik melalui pembangunan taman

Tersedianya kesiapsiagaan sistem antisipasi risiko kebencanaan

Pengurangan risiko genangan Meningkatkan kualitas lingkungan pada titik-titik potensi genangan terutama pada wilayah Kelurahan Kadipiro, Banyuanyar dan Sumber.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan manajemen

penanggulangan bencana meliputi adaptasi, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi dan rekonstruksi

Tersedianya sarana dan prasarana ekonomi yang berdaya saing

Pengembangan CBD pada kawasan ring road

Meningkatkan sarana prasarana CBD di sepanjang ring road Meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian ruang bagi

perdagangan dan jasa di sepanjang ring road

Peningkatan sarana prasarana sentra industri kecil yang tersebar di dalam kawasan serta kapasitas SDM

Meningkatkan infrastruktur pendukung sentra industri kecil yang terpadu

Meningkatkan kapasitas SDM industri kecil yang memiliki daya saing unggul

Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan di kluster industri kreatif

Peningkatan pengelolaan IPAL bagi sentra industri tempe

b.Prioritas 2 (SPK Kawasan IV) 1) Capaian Kinerja Saat Ini

SPK Kawasan IV terdiri dari Kelurahan Mojosongo dan Nusukan. Terdapat satu kawasan kumuh di SPK IV, yaitu kawasan kumuh Mojosongo dengan luas total kawasan kumuh sebesar 11,886 Hektar. Di dalam kawasan kumuh tersebut, terdapat permasalahan persampahan, air limbah, drainase, air minum, infrastruktur jalan dan jembatan serta adanya RTLH. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hanya kawasan kumuh saja yang mengalami permasalahan tersebut, namun kawasan yang tidak tergolong kumuh pun juga mengalami permasalahan-permasalahan di atas.

Permasalahan persampahan yang terjadi adalah masih terdapatnya kawasan yang tidak dilengkapi sarana prasarana persampahan sesuai prasyarat teknis seluas 10,33 Ha, adanya rumah tangga yang tidak terlayani pengamngkutan sampah ke TPA dan TPS sebanyak 29 unit rumah tangga, serta masih terdapat kawasan yang sarana dan prasarana persampahannya tidak terawat seluas 8,85 Ha.

Permasalahan air limbah yang terjadi adalah adanya kawasan yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah rumah tangga sesuai persyaratan teknis seluas 8,3 Ha.

Permasalahan drainase yang terjadi adalah kondisi saluran drainase yang tidak baik dan adanya banjir atau genangan. Di SPK IV, tidak terdapat area genangan atau banjir. Namun masih ditemukan 2,95 Ha kawasan tidak terlayani saluran drainase, 3.804 meter saluran drainase tidak terhubung sistem perkotaan, 4.755,0 meter saluran drainase tidak terpelihara dan 242 meter konstruksi saluran drainase tidak memadai.

Cakupan pelayanan air minum aman dan layak dapat menjangkau 465 unit rumah tangga. Akan tetapi, masih terdapat rumah tangga yang tidak mengakses air (minum, mandi, cuci) yang aman dan layak sebanyak 42 unit rumah tangga.

Permasalahan jalan yang terjadi adalah masih terdapatnya jalan yang tidak sesuai persyaratan teknis dan mengalami kerusakan. Dari total panjang jalan dalam kawasan kumuh di SPK IV yaitu sepanjang 373 meter, sepanjang 130 meter tidak sesuai persyaratan (tidak dilengkapi saluran samping jalan) dan 100 meter tidak diperkeras dan mengalami kerusakan.

Kawasan kumuh Mojosongo perlu untuk ditangani agar tercipta lingkungan permukiman yang sehat di SPK IV.

Berikut merupakan kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Mojosongo yang merupakan bagian dari SPK IV.

Gambar 6.14

Peta Kawasan Permukiman Kumuh SPK IV

Tabel 6.14

Kondisi Permukiman di SPK IV Kawasan

Kumuh Kecamatan Kelurahan RW RT

Luas Kumuh

(Ha)

Persampahan Air Limbah Drainase Air Minum Jalan

Jumlah RTLH (unit rumah) A (Ha) B (unit ruma h) C (Ha) D (Ha) E (unit rum ah) F (Ha) G (Ha) H (Ha) I (m) J (m) K (m) L (unit ruma h) M (unit ruma h) N (unit ruma h) O (m) P (m) Q (m) Kawasan

Mojosongo Jebres Mojosongo

VII 3. 1

11,886 10,33 29 8,85 8,3 0 0 0 2,95 3.804 4.755

,00 242 465 42 0 373 130 100 61 VIII 3. 4. 5

Selain terdapat kawasan kumuh, SPK IV juga memiliki infrastruktur jalan yang terdiri dari jalan, jembatan sebanyak 19 unit dan adanya pintu air sebanyak 1 unit. Adanya ring road menjadi hal penting dalam pengembangan SPK IV karena perannya yang penting dalam peningkatan aksesibilitas dalam SPK IV. Ring road memiliki fungsi jalan arteri primer sehingga terdapat 1.458,97 meter jalan arteri primer. Fungsi jalan yang terdapat di SPK IV yang lainnya adalah jalan kolektor primer sepanjang 460,54 meter, jalan lokal sepanjang 350,42 meter, jalan setapak sepanjang 27.057,82 meter serta jalan kereta api sepanjang 2.861,82 meter.

Gambar 6.15

Peta Infrastruktur SPK IV

Tabel 6.15

Infrastruktur Jalan SPK IV

No. Jenis Jalan Panjang Jalan (m)

1 Arteri Primer 1.458,97

2 Kolektor Primer 460,54

3 Lokal 350,42

4 Setapak 27.057,82

5 Jalan KA 2.861,82

Sumber: RTRW Kota Surakarta

Tabel 6.16

Kondisi Permukiman di SPK IV

NO NAMA JEMBATAN NAMA RUAS JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 JEMB. MIPIDAN I / S.ANYAR JL. MIPIDAN IV Jebres Mojosongo 2 JEMB. MIPIDAN II / S.ANYAR JL. MIPIDAN IV Jebres Mojosongo 3 JEMB.NGEMPLAK 1/ S.GONDANG JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo 4 JEMB.SABRANG LOR/S.SABRANG LOR JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo 5 JEMB.DEBEGAN/S.DEBEGAN JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo 6 JEMB.KANDANG SAPI/KALIANYAR I JL. BRIG,KATAMSO IV Jebres Mojosongo 7 JEMB.KANDANG SAPI/KALIANYAR JL. BRIG,KATAMSO IV Jebres Mojosongo 8 JEMB.KEDUNG TUNGKUL/S.KEDUNG TUNGKUL JL. SABRONG LOR IV Jebres Mojosongo 9 JEMB.NGEMPLAK GONDANG II/ S. JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo 10 JEMB.S. GONDANG JL. SUTAN NGEMPLAK IV Jebres Mojosongo 11 JEMB.SUMBING/ S.GONDANG JL. SUMBING IV IV Jebres Mojosongo 12 JEMB.DEBEGAN/S.KEDUNG JUMBLENG JL.MR. SARTONO IV Jebres Mojosongo 13 JEMB.SARTONO I/ S.KRAKATAU JL.MR.SARTONO IV Jebres Mojosongo 14 JEMB.SARTONO II/S. TEMPURAN JL.MR.SARTONO IV Jebres Mojosongo 15 JEMB.KEDUNG JUMBLENG JL. PEMUDA SUMPAH IV Jebres Mojosongo 16 JEMB.WONOWOSO JL. PEMUDA SUMPAH IV Jebres Mojosongo 17 JEMB. DUKUHAN NAYU II JL. PEMUDA SUMPAH IV Jebres Mojosongo 18 JEMB. DUKUHAN NAYU I JL. PEMUDA SUMPAH IV Jebres Mojosongo 19 JEMB. /S.SABRANG KULON SABRANG KULON JL. SABRANG LOR IV Jebres Mojosongo

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

Tabel 6.17

Sebaran Pintu Air SPK IV NO NAMA PINTU AIR NAMA RUAS

JALAN SPK Kecamatan Kelurahan

1 NGEMPLAK TIMUR

PASAR NGEMPLAK NGEMPLAK IV Jebres Mojosongo

Gambar 6.16 Peta RTK SPK IV

RTH yang terdapat di SPK IV meliputi RTH umum dan privat. Dari peta di atas, terlihat bahwa di SPK IV terdapat lahan tidur yang cukup luas. Lahan tidur tersebut merupakan RTH privat. Jenis RTH lainnya adalah RTH sabuk hijau karena SPK III dilewati oleh sungai. Selain itu terdapat pula RTH Lapangan Olahraga dan masih banyak RTH privat karena masih luasnya tanah pekarangan di RTH IV yang belum terbangun.

2) Potensi dan Keunggulan Wilayah

SPK Kawasan IV terletak di Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Nusukan. Pusat lingkungan di kawasan IV terletak di Kelurahan Mojosongo (tiga Pusat lingkungan) dan Kelurahan Nusukan. Saat ini, Kota Surakarta sedang melakukan pemerarataan pembangunan agar tidak terjadi kesenjangan yang sangat kentara antara Surakarta bagian selatan dengan bagian utara. Karena bagian selatan saat ini kondisinya sudah sangat terbagun, maka Pemerintah Kota Surakarta memberikan intervensi lebih di kawasan utara untuk dikembangkan. Upaya tersebut nampak pada intensnya pembangunan jalur transportasi di Solo Utara.

Kelurahan Mojosongo dilewati oleh jalan lingkar dan merupakan daerah yang direncanakan pembangunan jalan akses tol. Guna mendukung adanya jalan lingkar tersebut, di Mojosongo terdapat terminal angkutan barang untuk memfasilitasi truk-truk yang melintas ring road. Melalui peningkatan aksesibilitas tersebut, diharapkan pengembangan ke arah utara Kota Surakarta akan terjadi sehingga masalah kesenjangan pembangunan antara selatan dengan utara dapat teratasi.

Untuk menjamin ketersediaan air bersih, di Mojosongo terdapat instalasi pengolahan air bersih untuk mensupply kebutuhan air bersih Surakarta bagian utara. Mojosongo merupakan area tujuan relokasi Kota Surakarta karena masih banyak lahan kosong. Melalui peningkatan aksesibilitas, permukiman mulai tumbuh di kawasan utara Surakarta ini.

Selain terkait dengan potensi pengembangan aksesibilitas, Mojosongo juga memiliki potensi berupa adanya klaster industri yang meliputi industri tahu dan sangkar burung. Karena keberadaan industri tahu, maka perlu diperhatikan pengelolaan limbah hasil industri tersebut, saat ini, limbah yang berwujud cair dari industri tahu tersebut dibuang pada saluran limbah rumah tangga. Industri sangkar burung dengan jumlah unit usaha sebanyak 55 menjadi potensi yang kuat dalam pengembangan perekonomian di SPK IV berbasis masyarakat.. Selain itu, potensi ekonomi lain yang bisa dimunculkan adalah usaha pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan adanya TPA Putri Cempo. Pengolahan sampah tersebut dapat berupa pembuatan kompos ataupun pembuatan barang dari hasil daur ulang sampah plastik, ataupun mengolah sampah menjadi sumber energi alternatif.

Gambar 6.17

Peta Sentra Industri SPK IV

Tabel 6.18

Potensi Sentra Industri SPK IV No. Nama Sentra

Jumlah Unit Usaha Kelurahan Kecamatan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Nilai Investasi (Rp)

1. Sentra Tahu Sumber Rejeki 31 Mojosongo Jebres 76 100.000.0 00 2. Sentra Sangkar Burung Manunggal 55 Mojosongo Jebres 170 121.450.0 00

Sumber: Bappeda Kota Surakarta

3) Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada arahan fungsi SPK Kawasan IV dalam RTRW Kota Surakarta, tujuan dari pengembangan SPK Kawasan IV adalah mengembangkan SPK Kawasan IV sebagai pusat pelayanan permukiman, perdagangan dan jasa, industri kecil dan industri ringan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dan mempertimbangkan potensi yang ada, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1) Meningkatkan ketersediaan perumahan layak huni dan berkurangnya permukiman kumuh; 2) Meningkatnya kualitas pengelolaan persampahan; 3) Meningkatnya kualitas sarana prasarana perhubungan yang berkualitas; 4) Meningkatnya kuantitas dan kualitas Ruang Publik; 5) Tersedianya sarana dan prasarana ekonomi yang berdaya saing.

Dalam dokumen BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN (Halaman 44-57)

Dokumen terkait