• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH

TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu institusi/lembaga. Dalam rangka mengantisipasi tantangan kedepan menuju suatu kondisi yang ingin dicapai, maka BPBD Provinsi Kalimantan Barat berupaya secara berkesinambungan mengembangkan berbagai peluang yang ada dan melakukan perubahan-perubahan agar tetap eksis ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut disusun melalui tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcome).

Gubernur terpilih berkomitmen mewujudkan Visi pembangunan jangka panjang Kalimantan Barat tahun 2005 - 2025 yaitu “Kalimantan Barat Bersatu dan Maju”, oleh karena itu Visi pembangunan daerah tahun 2018 - 2023 yaitu:

”TTeerrwwuujjuuddnnyyaaKeKesseejjaahhtteerraaaannMaMassyyaarraakkaattKKaalliimmaannttaannBaBarraattMMeellaalluuiiPPeerrceceppaattaann PePemmbbaanngguunnaannIInnffrraassttrruukkttuurrddaannPePerrbbaaiikkaannTaTattaaKeKellololaaPePemmeerriintntaahhaann”

Sedangkan Misi mengandung arti suatu yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya untuk mengarahkan suatu program atau kegiatan institusi/lembaga agar lebih eksis dan dapat menyesuaikan dengan dinamika masyarakat.

Misi pembangunan Provinsi Kalimantan Barat yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur, yaitu mempercepat penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, energi listrik dan air bersih, menambah ruang terbuka hijau, membangun pelabuhan samudra, dan meningkatkan kapasitas pelabuhan udara agar bisa didarati jenis pesawat berbadan besar, yang diorientasikan untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi dan untuk membantu peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.

b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu meningkatkan kualitas aparatur baik intelektual maupun moral agar lebih transparan, partisipatif, responsif, efisien, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik serta mampu mengikuti perubahan lingkungan eksternal dan internal, sekaligus mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan tersebut. Selanjutnya untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan maka akan diwujudkan melalui pemekaran daerah yaitu dalam jangka pendek terbentuknya Provinsi di bagian timur Kalimantan Barat, yaitu Provinsi Kapuas Raya beserta pemekaran Kabupaten Sambas, Sanggau, Ketapang, dan Kapuas Hulu dan dalam jangka panjang terbentuknya Provinsi di bagian selatan Kalimantan Barat, yaitu Provinsi Ketapang (Tanjungpura).

c. Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan inovatif, yaitumeningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan, dan memperkuat kehadiran nilai-nilai keagamaan dalam proses pendidikan untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

d. Mewujudkan masyarakat sejahtera, yaitu dengan mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, mempertegas keberpihakan pemerintah terhadap kelompok masyarakat dan wilayah yang kurang beruntung, menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek pelayanan sosial, dan mempercepat proses hilirisasi dengan memperkuat sinergi antara sektor pertanian dalam arti luas dan sektor pertambangan dengan sektor industri pengolahan.

e. Mewujudkan masyarakat yang tertib, yaitu dengan menciptakan kehidupan masyarakat yang harmoni antar kelompok, etnis, agama, dan wilayah.

f. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui

pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi.

Dari 6 (enam) misi pembangunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023, dengan mempertimbangkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsinya, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat terkait dengan misi ke-5 yaitu “Mewujudkan Masyarakat yang Tertib”.

Berdasarkan Misi Pembangunan Daerah yang diemban oleh BPBD Provinsi Kalimantan Barat yaitu

“Mewujudkan Masyarakat yang Tertib”, maka tujuan yang diemban oleh BPBD Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan turunan dari Tujuan RPJMD adalah “Menurunnya Risiko Bencana” sedangkan sasaran nya adalah:

 Meningkatnya upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan risiko bencana;

 Meningkatnya Penanganan kedaruratan dan pendistribusian logistik pada daerah terkena bencana;

 Meningkatnya Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana.

Adapun Tujuan dan sasaran jangka menengah RPJMD dan RENSTRA dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini:

Tabel 3.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

No Uraian RPJMD RENSTRA

1. Misi Mewujudkan Masyarakat

yang tertib

-2. Tujuan Meningkatkan Ketentraman

dan Ketertiban Masyarakat Menurunnya Risiko Bencana

3. Sasaran Menurunnya Risiko Bencana - Meningkatnya upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan risiko bencana;

- Meningkatnya Penanganan kedaruratan dan pendistribusian logistik pada daerah terkena bencana;

- Meningkatnya Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana.

Dalam mewujudkan pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan maka diperlukan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan. Strategi merupakan rencana aksi terpadu yang mencakup penetapan kebijakan dan program operasional. Strategi BPBD Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan pemikiran secara konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi dimaksudkan untuk mencapai hasil yang konsisten dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Kebijakan adalah ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang ditetapkan oleh pihak berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan petunjuk bagi setiap kegiatan, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi. Kebijakan dapat berupa regulatif seperti aturan, sistem dan prosedur maupun alokatif seperti sumber daya, dana dan waktu. Kebijakan tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai:

a. Memberikan petunjuk prinsip-prinsip, rambu-rambu dan signal penting dalam menyusun program dan kegiatan.

b. Memberikan informasi mengenai bagaimana strategi akan dilaksanakan.

c. Memberikan keyakinan bagi pelaksana (aparatur pemerintah maupun masyarakat).

d. Untuk kelancaran dan keterpaduan upaya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi.

Adapun Strategi dan Arah Kebijakan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada table 2.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Strategi dan Arah Kebijakan

No Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatnya peduli banjir dan karhutla dengan sumber dana APBD Provinsi (BPBD Provinsi), APBD Kab/Kota (BPBD kab/kota) bahkan dengan sumber dana APBD provinsi (BPBD Provinsi), APBD Kab/Kota (BPBD Kab/Kota) bahkan APBN(BNPB)

- Pelaksanaan evakuasi, penyelamatan dan pemberian bantuan darurat kemanusiaan terhadap korban bencana berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD Kab/Kota, TNI, POLRI, BMKG, Dinas Sosial, Dinas Kehuatanan, Manggala Agni dan SAR

- Melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin

- Melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin di daerah gambut yang lebih rentan dan sulit dipadamkan

3. Meningkatnya

- Mengajukan usulan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui pendanaan BNPB (APBN)

Untuk melaksanakan sasaran Meningkatnya upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka pengurangan risiko bencana, strategi yang dilakukan adalah:

a. Membentuk Destana/Pokmas peduli bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan.

b. Pelaksanaan geladi/simulasi penanggulangan bencana asap, pelaksanaan rapat koordinasi pencegahan dan kesiapsiagaan dan penyuluhan kebencanaan.

Sedangkan kebijakan yang dilakukan adalah:

a. Mendorong pembentukan Pokmas/Destana peduli banjir dan karhutla dengan sumber dana APBD Provinsi (BPBD Provinsi), APBD Kab/Kota (BPBD kab/kota) bahkan APBN(BNPB).

b. Mendorong pelaksanaan geladi/simulasi penanggulangan bencana asap, pelaksanaan rapat koordinasi pencegahan dan kesiapsiagaan dan penyuluhan kebencanaan dengan sumber dana APBD provinsi (BPBD Provinsi), APBD Kab/Kota (BPBD Kab/Kota) bahkan APBN(BNPB).

Untuk melaksanakan sasaran Meningkatnya Penanganan kedaruratan dan pendistribusian logistik pada daerah terkena bencana, strategi yang dilakukan adalah:

a. Melakukan evakuasi dan penyelematan serta pemberian bantuan darurat kemanusiaan terhadap korban bencana.

b. Melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin.

Sedangkan kebijakan yang dilakukan adalah:

a. Pelaksanaan evakuasi, penyelamatan dan pemberian bantuan darurat kemanusiaan terhadap korban bencana berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD Kab/Kota, TNI, POLRI, BMKG, Dinas Sosial, Dinas Kehuatanan, Manggala Agni dan SAR.

b. Pelaksanaan evakuasi, penyelamatan dan pemberian bantuan darurat kemanusiaan terhadap korban bencana berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD Kab/Kota, TNI, POLRI, BMKG, Dinas Sosial, Dinas Kehuatanan, Manggala Agni dan SAR.

Untuk melaksanakan sasaran Meningkatnya Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana, strategi yang dilakukan adalah:

a. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah pasca bencana.

Sedangkan kebijakan yang dilakukan adalah:

a. Mengajukan usulan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui pendanaan BNPB (APBN).

Dokumen terkait