• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keragaan Tanaman Jagung

Dalam dokumen PUPUK KOMPOS INPUT GANDA METODE INDORE (Halaman 59-87)

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.10 Keragaan Tanaman Jagung

Pupuk kompos perlu diuji di lapangan dengan tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kompos 5 dan 12,5 ton per hektar memberikan keragaan tanaman jagung yang baik dan tongkol jagung yang berisi penuh (Gambar 14). Dari sini dapat dikatakan bahwa pupuk kompos yang diproduksi mempunyai kualitas pupuk kompos yang baik, karena dapat meningkatkan keragaan tanaman jagung dan produksi jagung.

FOTO-FOTO PUPUK KOMPOS

a) Kipahit (Thitonia diversifolia)

b) Tusuk Konde(Widelia trilobata)

4 N

n

c) Arasungsang (Asystasia gangetica)

d) Jerami Padi (Oryza sativa)

e) Daun Kering

Gambar 8. Bahan kompos (a, b, c: kaya N. d, e : kaya C;

Foto: Riwandi, 2015)

a) Mencacah jerami padi

b) Mencacah tanaman tusuk konde

c) Mencacah daun kering

d) Mencacah tanaman kipahit

e) Mencacah tanaman arasungsang

f) Hasil pembakaran sekam padi

Gambar 9. a, b, c, d, e, f : Pencacahan bahan kompos dan hasil pembakaran sekam padi (Foto: Riwandi, 2015)

a) Pengemasan jerami padi

b) Pengemasan tanaman tusuk konde

c) Penimbangan bahan kompos

d) Penomoran bahan kompos

e) Bahan kompos yang siap inkubasi

Gambar 10. a,b,c,d,e : Pengemasan dan penimbangan bahan kompos (Foto: Riwandi, 2015)

a) Lubang pupuk kompos

b) Memasukan daun kering ke dalam lubang kompos

c) Meratakan daun kering dengan cangkul

d) Menyiram daun kering dengan air sampai basah

e) Memasukan jerami padi (bahan kompos ke 2)

f) Meratakan jerami padi

g) Memasukan sekam padi (bahan kompos ke 3)

h) Menyiram sekam padi dengan air sampai basah

i) Bahan kompos ditutup dengan daun pisang sambil disiram air

j) Tim peneliti (kiri-kanan: Renaldi, Herleny, Kas (yilbab), Riwandi, Gilang, Slamet, Halasan)

Gambar 11. a,b,c,d,e,f,g,h,I,j Pupuk kompos input ganda metode Indore (Foto: Riwandi, 2015)

a) Bahan dan alat uji kompos

b) Membuat lubang dengan batang besi untuk memasukan termometer ke kompos

c) Mengambil contoh kompos dengan bor dan dikumpulkan dalam ember

d) Uji pH dengan indikator universal

e) Uji kematangan pupuk kompos

f) Uji warna kompos

Gambar 12. a,b,c,d,e,f : Pemeriksaan pupuk kompos di lapangan (Foto:Riwandi, 2015)

a) Pengayakan pupuk kompos (1)

b) Pengayakan pupuk kompos (2)

c) Pengemasan pupuk kompos

d) Pengambilan contoh pupuk kompos

Gambar 13. a,b,c,d : Pengayakan, pengemasan, pengambilan contoh pupuk kompos (Foto:Riwandi, 2015

a) Keragaan tanaman jagung pada 5 ton/ha pupuk kompos

b) Keragaan tanaman jagung pada 12,5 ton/ha pupuk kompos

Gambar 14. a,b : Keragaan tanaman jagung pada dosis pupuk kompos 5 dan 12,5 ton/ha(Foto:Riwandi, 2015

PENUTUP

Sepuluh hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk kompos input ganda metode indore sebagai berikut:

1. Bahan kompos berasal dari daerah setempat (lokal), bahan tanaman yang nisbah C/N tinggi (daun kering, sekam padi, dan jerami padi) dan yang nisbah C/N rendah (kipahit, tusuk konde, dan arasungsang). Kotoran kambing yang masak (bukan yang baru keluar dari perut kambing) dipilih sebagai bahan kompos dari kotoran hewan.

2. Pembuatannya menggunakan metode indore, dibuat lubang tanah 7 m (panjang), 2 m (lebar), dan kedalaman lubang 1 m.

3. Lokasinya dekat sumber air, dan di bawah pohon pisang agar kelembaban tanah dapat terjaga.

4. Pembalikannya setiap 2 minggu sekali sangat dianjurkan untuk mempercepat proses pemasakan pupuk kompos.

5. Pencacahan/pemotongan 1-2 cm bahan tanaman sangat dianjurkan untuk mempercepat pengomposan terutama thitonia, tusuk konde, arasungsang, dan daun kering.

6. Susunan bahan yang dikomposkan mulai dari lantai dasar bak kompos sampai dengan permukaannya adalah bahan yang nibah C/N tinggi (daun kering, jerami padi, sekam padi), bahan yang nisbah C/N rendah (kipahit, tusuk konde, arasungsang), kotoron kambing, tanah atasan (topsoil), abu sekam padi yang kaya kalium, dan ditutup dengan daun pisang/terpal.

7. Ditancapkan pralon 3 inci yang panjangnya 1-2 m ke dalam bahan kompos, dan pralon telah dilubangi

5 N

n

secara berselang-seling dengan jarak 10 cm untuk tempat lintas udara/gas dari dalam kompos ke udara. Pralon ini dipasang sebanyak 5 buah secara acak.

8. Penyiraman dengan larutan EM4 yang diikuti oleh penyiraman dengan air bersih dilakukan pada setiap lapisan bahan kompos mulai dari lantai bak kompos sampai dengan lapisan permukaan bahan kompos hingga basah (terlihat air drainase keluar dari bawah bak kompos).

9. Jumlah pupuk kompos dianjurkan lebih kurang 2100 kg.

10. Waktu pengomposan adalah lebih kurang 1,5 bulan.

Selamat mencoba!

BAHAN PUSTAKA

Doran, J.W. and Safley, M. 1997. Defining and assessing soilth and sustainable produkcitivity. In: Pankhurst, C. et al. (eds). Biological indicators of soil health.

Wallingford, UK: CAB International. p. 1–28.

Fernando, 2012. Compost for coconut plantations. Coconut Research Institute, Srilanka.

Havlin, J.L, J.D. Beaton, S.L. Tisdale, and W. L. Nelson.2005.

Soil fertility and fertilizers. An introduction to unsur harat management 7th ed. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. 515 pages.

HDRA, 1998. Composting in the tropics I. Ryton Organic Gardens Coventry CV8 3LG United Kingdom.

Email:[email protected]. website:

www.hdra.org.uk. 19 pages.

HDRA, 1998. Green manure/Cover crops. Coventry CV8

3LG United Kingdom.

email:[email protected]. website: www.hdra.org.uk.

HDRA, 2001. Composting in the tropics II. Ryton Organic Gardens Coventry CV8 3LG United Kingdom.

Email:[email protected]. website:

www.hdra.org.uk. 23 pages.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_tepat_guna

IFOAM, 2012. Composting. Training Manual on Organic

Agriculture in the Tropics.

http://betuco.be/compost/Composting.pdf

Inckel, M., P. de Semet, T. Tersmette, T. Veldkamp. 2005.

Preparation and use of compost. Agrodok 8.

Agromisa Foundation, Wageningen. 65 pages.

Isroi. 2008. Kompos. BPBPI Bogor.

http://www.pip2bdiy.org/nspm /data/SNI%2019-7030-2004.pdf diunduh tanggal 28 September 2015.

d N

n

Pankhurst, C., Doube, B.M., Gupta, V.V.S.R. (Eds.), 1997.

Biological Indicators of Soil Health. CAB International, Wallingford.

Riwandi , Handajaningsih, M., Hasanudin, 2012. Rekayasa kualitas kesuburan tanah dengan pupuk kompos dan aplikasinya terhadap produksi jagung organik.

Laporan Hasil Penelitian Strategis Nasional Tahun 2012 (Tahun I). Lembaga Penelitian Unib – Dikti. 129 halaman.

Riwandi , Handajaningsih, M., Hasanudin, 2013. Rekayasa kualitas kesuburan tanah dengan pupuk kompos dan aplikasinya terhadap produksi jagung organik.

Laporan Hasil Penelitian Strategis Nasional Tahun 2013 (Tahun II). Lembaga Penelitian Unib – Dikti. 69 halaman.

Riwandi, Prasetyo, Hasanudin, 2014. Uji kualitas pupuk kompos di laboratorium dan lapangan dengan tanaman jagung organik. Laporan Hasil Penelitian Kompetensi Tahun 2014 (Tahun I). LPPM Unib – Kemenristekdikti. 111 halaman.

Scholl, L. & Rienke, N. 2007. Soil fertility management fifth edition. Agromisa Foundation, Wageningen. 83 pages.

PENULIS

Prof. Dr. Ir. Riwandi, MS. dilahirkan di desa Sumanik, Batusangkar, Sumatera Barat pada tanggal 19 Agustus 1956.

Sejak kecil penulis merantau ke Palembang, Sumatera Selatan dan menamatkan pendidikan di SD Muhammadiyah Balayudha Palembang tahun 1970, kemudian meneruskan ke SMP Negeri X Palembang, lulus pada tahun 1973.

Pendidikan menengah atas ditamatkan tahun 1976 di SMA Negeri III Palembang.

Pada tahun 1977, penulis meneruskan kuliah di Fakultas Pertanian UGM dan lulus dengan gelar insinyur bidang Ilmu Tanah tahun 1983. Setelah selesai pendidikan S1, penulis menimba pengalaman survei tanah P4S (Proyek Pengembangan Persawahan Pasang Surut) di Kalimantan Tengah bergabung dengan tim survei tanah Fakultas Pertanian UGM. Kemudian penulis mulai mengabdikan diri sebagai dosen di Fakultas Pertanian UNIB sejak bulan Maret 1984. Pada tahun yang sama, penulis mengikuti kursus pengembangan metode analisis tanah, air, dan tanaman di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM (6 bulan) dengan biaya dari UNIB.

Setelah selesai kursus, penulis kembali ke Fakultas Pertanian UNIB untuk mengabdikan diri sebagai dosen dan diangkat sebagai CPNS pada bulan Maret 1985. Selama 3 tahun berturut-turut sejak 1986-1988, penulis menimba pengalaman managemen laboratorium di Universitas

d N

n

Andalas dengan penyandang dana dari WUAE kerjasama dengan negara Inggris. Penulis melanjutkan studi S2 bidang IlmuTanah di Program Pascasarjana UGM pada bulan Agustus 1988 dengan beasiswa TMPD Dikti dan lulus Desember 1991 dengan gelar MS.

Pada tahun 1996 berkesempatan melanjutkan studi S3 di Institut Pertanian Bogor bidang Ilmu Tanah dengan beasiswa Bank Pembangunan Asia (ADB) kerjasama dengan Dikti dan lulus pada tahun 2001 dengan gelar Doktor bidang Ilmu Tanah. Setelah selesai studi S3, penulis kembali ke UNIB untuk mengabdi sebagai dosen di Fakultas Pertanian UNIB.

Penulis memperoleh hibah penelitian yang didanai Kemenristekdikti (dulu: Kemdikbud), Hibah Bersaing 2 tahun (2004-2005), Hibah Fundamental 1 tahun (2007), Hibah Strategis Nasional 3 tahun (2009, 2012, 2013), dan Hibah Kompetensi 2 tahun (2014-2015).

Beberapa hasil karya ilmiah yang telah dihasilkan penulis antara lain: 1. Menulis artikel ilmiah di koran, majalah, dan jurnal nasional, 2. Membuat buku Teknologi Tepat Guna dengan judul: Pupuk Kompos dan Cara Pembuatannya, 3.

Buku Teknik Budidaya Jagung Dengan Sistem Organik di Lahan Marjinal, 4. Membuat buku ajar dengan judul:

Kualitas Tanah, 5. Buku Analisis Tanah, Air, dan Tanaman.

Kerjasama penelitian juga dilakukan penulis dengan pemda kabupaten/kota dan perusahaan perkebunan besar dan kecil terutama PT Agromuko (PMA).

Dr. Ir. Prasetyo, MS. Dilahirkan di Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah pada tanggal 26 Juli 1958.

Pendidikan yang ditempuh sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas ditempuh di Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Sekolah Dasar di SD Negeri I Ungaran yang ditamatkan pada tahun 1970, kemudian melanjutkan di SMP Negeri I Ungaran yang tamat pada tahun 1973.

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri I Ungaran jurusan Paspal yang ditamatkan pada tahun 1976. Pada tahun 1977 melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Perkebunan (STIPER) Yogyakarta Jurusan teknik Perkebunan dan ditamatkan pada tahun 1982. Penulis melanjutkan studi Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1988 dan selesai pada tahun 1990 di program studi Ilmu tanaman. Melanjutkan pendidikan S-3 di Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1998 dan diselesaikan pada tahun 2005. Penulis pernah menulis buku dengan judul “Teknik Budidaya Karet di Unib Press”

dan “Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-obatan (Bahan Simplisia)” pada Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Unib.

Dalam dokumen PUPUK KOMPOS INPUT GANDA METODE INDORE (Halaman 59-87)

Dokumen terkait