• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN Meningkatnya

Dalam dokumen BUPATI PASURUAN, Menimbang (Halaman 50-55)

PTT THL

TUJUAN Meningkatnya

Kemandirian Desa

SASARAN

Berkembangnya Potensi Desa

Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

INDIKAT OR Persentase Desa Man diri

Persentase K elembagaan Masyarakat Desa yan g aktif Persentase Lembag a Ekonomi Desa (BUMDes) MaJu

Persentase Pemerintahan Desa yang berkualitas

Meningkatnya Kualitas Nilai SAK.IP SAK.IP Pernagkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Penyusunan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pasuruan Tahun 2018-2023, mempertimbangkan Renstra Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pasuruan dimana penetapan indikator kinerja merupakan indikator kinerja mandiri, dengan mempertimbangkan indikator kinerja terkait pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Propinsi Jawa Timur dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta indikator kinerja Kementerian Dalam Negeri RI Direktorat Jenderal Pemerintahan Desa.

Tingkat pencapaian setiap indikator tentu tidak sama pada setiap variabel atau fokus dan lokusnya, hal ini merupakan

fakta

yang tersaji dalam indikator kinerja mulai 40

dari pusat sampai dengan daerah baik kabupaten maupun kecamatan, artinya sejumlah indikator tertentu berhasil dicapai, namun indikator lainnya belum terpenuhi. Atas dasar pemikiran ini, maka boleh jadi tidak ada suatu model tolak ukur yang standart dalam melihat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat dan desa. Semuanya tergantung pada kepentingan, manfaat dan kesepakatan. Apalagi mengukur keberhasilan program pemberdayaan masyarakat merupakan suatu hal yang tidak mudah.

Apabila dikomparasikan dengan sasaran pada renstra kementerian dalam negeri (Ditjen PMD), terdapat beberapa indikator yang sinergi walaupun tidak persis sama dalam perumusan indikatomya. Demikian pula apabila dikomparasikan dengan sasaran indikator dari renstra provinsi yang sangat beragam, pola sinergi sudah tampak, hanya perumusan indikator yang berbeda, hal ini menunjukkan sesungguhnya substansi pemberdayaan masyarakat sudah menjadi capaian kinerja. Hal yang berbeda dalam sasaran kinerja adalah adanya perbedaan nomenklatur kelembagaan OPD antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten menjadikan capaian kinerja yang berbeda dalam pemberdayaan masyarakat dan desa.

Mempertimbangkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan OPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pasuruan sebagai berikut :

a. Faktor Tantangan Organisasi

Dari pengamatan kondisi ekstemal dan data yang ada, terdapat beberapa faktor yang dianggap merupakan tantangan (Threats) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kah. Pasuruan adalah :

1) Kurangnya pemahaman terhadap hakekat pemberdayaan;

2) Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia pada kelompok - kelompok masyarakat di Pedesaan;

3) Adanya prasarana di pedesaan yang kurang memadai;

4) Belum optimalnya pengelolaan potensi desa.

b. Peluang

Dari pencermatan kondisi ekstemal dan data ancaman / tantangan (Threats) pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah :

1) Adanya program - program kegiatan dari pemerintah pusat dan pemerintah propms1;

2) Adanya tenaga pendampingan untuk program kegiatan dari tugas pembantuan dan dekonsentrasi;

41

3) Tersedianya lembaga kemasyarakatan serta kader - kader pemberdayaan masyarakat;

4) Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Desa di Pedesaan.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan Internal mencakup struktur organisasi, komunikasi antar bagian dalam organisasi dan sumber daya yang semuanya akan mendukung kelangsungan hidup suatu organisasi. Dengan melakukan analisa lingkungan internal melalui penerapan metode analisa SWOT ( Strenght, Weaknes, Opportunity dan Threats ) akan membantu organisasi untuk mengoptimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan secara internal, kekuatan dan kelemahan tersebut akan dijadikan alat untuk meraih peluang serta menghindari ancaman.

Pemahaman lingkungan internal akan memberikan pemahaman kepada organisasi dan kemampuan organisasi, dimana lingkungan internal ini sangat mempengaruhi keberhasilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam mewujudkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan.

Adapun faktor internal dan eksternal dalam penentuan faktor kunci sukses adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah situasi dan kemampuan bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan strategis dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Adapun Kekuatan yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pasuruan, sebagai berikut :

1) Undang - Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2) Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan nomor 16 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pasuruan Tahun 2016 nomor 8, tambahan lembaran daerah nomor 290);

3) Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pasuruan;

4) Tersedianya Sumber Daya Manusia;

5) Tersedianya dana pada APBD;

6) Tersedianya Sarana yang memadai;

7) Regulasi tentang Pemerintahan Desa.

42

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah situasi dan faktor - faktor luar organisasi yang bersifat negatif yang menghambat organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian tujuan dan sasaran.

Adapun kelemahan yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, sebagai berikut:

1) Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal;

2) Terbatasnya dana operasional kegiatan;

3) Keterbatasan Kualitas SDM Aparatur.

Dengan adanya bencana Covid 19, maka berdampak pada pencapaian tujuan dan sasaran Dinas, antara lain kelemahan -kelemahan yang timbul :

1) Koordinasi lintas PD tidak optimal, karena hanya bisa dilaksanakan secara daring;

2) Dana operasional kegiatan juga terbatas, karena adanya beberapa kali refocusing anggaran;

3) Dengan adanya kebjakan untuk mematuhi protokol kesehatan, maka ada pengurangan aparatur dalam bekerja setiap harinya, maka menyebabkan kurang optimalnya koordinasi lintas PD.

Analisis Lingkungan External

Analisis Lingkungan Eksternal merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan faktor - faktor penentu keberhasilan bagi suatu organisasi dengan mengetahui kondisi external organisasi akan dapat diketahui peluang dan ancaman yang mempengaruhi organisasi. Analisa Lingkungan External diperlukan untuk meningkatkan peran organisasi dalam merespon setiap perubahan yang terjadi.

Lingkungan External meliputi situasi dan kondisi di sekeliling organ1sas1 yang berpengaruh pada kehidupan organisasi. Pemahaman pada Lingkungan External akan memberikan masukan pemahaman pada organisasi mengenai kondisi dan situasi organisasi.

1. Peluang (Opportunity)

a) Adanya program - program kegiatan dari pemerintah pusat dan pemerintah propms1;

b) Adanya tenaga pendampingan untuk program kegiatan dan tugas pembantuan dan dekonsentrasi;

c) Tersedianya lembaga kemasyarakatan serta kader - kader pemberdayaan masyarakat;

d) Sumber daya alam dan sumber daya desa.

43

2. Tantangan (Threat)

a) Kurangnya Pemahaman terhadap hakekat pemberdayaan;

b) Rendahnya kualitas SOM pada kelompok - kelompok masyarakat di pedesaan;

c) Sarana prasarana desa yang kurang memadai;

d) Belum optimalnya pengelolaan potensi desa.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan tugasnya mempunyai target capaian kinerja untuk menentukan keberhasilan kinerjanya. Dan untuk menuju keberhasilan dimaksud ada beberapa tantangan yang dilalui, akan tetapi capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada Tahun 2016 sampai dengan 2020 dapat memenuhi target. Capaian Tahun 2021 juga dapat memenuhi target.

44

BAB III

Dalam dokumen BUPATI PASURUAN, Menimbang (Halaman 50-55)