• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu melakukan hal-hal berikut. 1. Menjelaskan pengertian puasa.

2. Menunaikan kewajiban puasa Ramadān. 3. Menjelaskan syarat wajib puasa.

4. Menjelaskan syarat sah puasa. 5. Menjelaskan rukun puasa.

6. Menjelaskan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Mengetahui tata cara pelaksanaan puasa.

7. Menunaikan salat tarawih dan tadarus al-Qur’an di bulan Ramadān sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.

8. Mengaplikasikan akhlak mulia melalui sedekah.. .

D. Materi Pembelajaran

 Pertemuan Pertama

1. Pengertian Puasa

Puasa dalam bahasa arab, disebut shiyam dan Shaum, yang berarti menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan sehari penuh mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam QS. Al-Baqarah/2:183              

Terjemahnya:

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Puasa hukumnya wajib bagi orang-orang yang beriman. Wajib artinya jika dikerjakan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan berdosa.

 Pertemuan ke-2

1. Cara Pelaksanaan Puasa a. Syarat Wajib Puasa

Dalam melakukan puasa kita perlu mengetahui syarat wajib puasa dan apabila syarat wajib puasa ini terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:

1) Berakal sehat misalnya orang gila atau hilang akal tidak wajib berpuasa

2) Balig atau dewasa misalnya anak-anak yang belum baligh tidak wajib berpuasa akan tetapi ia perlu dibiasakan berpusa agar terbiasa.

3) Mampu berpuasa misalnya apabila ia berpuasa malah akan membuatnya semakin menderita contohnya kakek nenek yang sudah lanjut usia, orang sakit yang tidak dapat diharapkan kesembuhannya. Namun ia wajib membayar

fidyah. Demikian juga orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib

mengganti puada dihari lain setelah sembuh.

Fidyah adalah denda sebagai ganti bagi orang yang tidak mampu melakukan

puasa. Caranya adalah memberi makan setiap hari (sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud adalah ukuran berat 626 gram. Fidyahbisa berupa beras atau makanan pokok yang mengenyangkan.

b. Syarat Sah Puasa

Dalam melakukan puasa kita perlu mengetahui syarat sah puasa dan apabila syarat sah puasa ini terdapat pada diri seseorang, maka puasa orang tersebut sah, yaitu:

1) Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.

2) Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak sah berpuasa.

3) Mumayyiz/Tamy³z, yaitu cerdas dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk.

4) Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas adalah kondisi setelah seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.

5) Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa (bulan Rama«ān). Kita dilarang berpuasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyr³q, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Haji.

c. Rukun Puasa

Rukun puasa ada dua, yaitu

1) Pertama, berniat, yaitu menyengaja puasa Rama«ān. Waktunya setelah matahari terbenam sampai sebelum terbit fajar shadiq.

2) Kedua, menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari.

d. Hal-hal yang membatalkan puasa

1) Makan atau minum dengan sengaja. 2) Muntah dengan sengaja

3) Datang bulan/haid atau melahirkan 4) Hilang akal/gila walaupun sebentar 5) Murtad(keluar dari agama Islam).  Pertemuan Ke-3

1. Hikmah Puasa

Puasa merupakan sarana untuk melatih mental dan kedisiplinan serta memupuk kepedulian dan kepekaan sosial. Apa yang dialami orang-orang yang selama ini hidup serba kekurangan, misalnya dapat dirasakan oleh orang yang berpuasa. Latihan mengosongkan perut dan akibat yang dirasakannya, akan menuntun manusia untuk bersikap peduli kepada saudara-saudaranya yang memerlukan bantuan. Adanya batasan waktu untuk menahan diri dari segala yang membatalkan merupakan salah satu nilai kedisiplinan yang tercermin dalam berpuasa. Disiplin berarti taat aturan dan orang yang taat aturan akan memperoleh kemudahan dalam hidup.

a. Manfaat Puasa Ramadhan

Manfaat orang yang berpuasa terutama puasa Ramadhan sangat banyak, di antaranya sebagai berikut:

1) Ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt.

Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.

2) Melatih kejujuran.

Di saat berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, mampu untuk tidak makan dan minum meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah Swt. Maha Melihat

3) Menanamkan rasa kasih sayang.

Dengan berpuasa, kita dapat merasakan penderitaan orang lain. Banyak di antara mereka kelaparan dan kehausan. Sesama manusia, kita harus mengasihi dan menyayangi dengan memberikan bantuan agar mereka juga merasakan kebahagiaan.

4) Sehat jasmani dan rohani.

Orang yang berpuasa akan merasakan sehat jasmani dan rohaninya. Rasulullah pernah mengatakan: “Puasalah kamu, supaya sehat”.

5) Melatih kesabaran (pengendalian diri)

Ibadah puasa dapat juga membentuk sikap sabar. Sedangkan sabar adalah sikap utama untuk sukses. Contohnya, orang yang ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar dalam belajar. Ingin sukses bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk surga sekalipun harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Jadi bagi yang ingin sukses di dunia dan akhirat harus menggunakan sikap sabar.

Pertemmuan Ke-4

1. Amalan di bulan Ramadhan

Bulan Ramdhan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam karena ini kesempatan untuk memperbanyak amalan karena sesuatu yang dilakukan di bulan Ramadhan pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah swt. banyak amalan yang harus dilakukan dalam bulan puasa diantara adalah: a. Salat Tarawih berjamaah di malam hari setelah salat Isya.

Setiap malam pada bulan Ramadhan orang-orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, berbondong-bondong pergi ke masjid, musalla. Mereka melaksanakan salat tarawih dan witir.

Tadarus Al-Qur’an artinya membaca al-Qur’an secara tartil dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang fasih. Tadarus dapat dilaksanakan sendiri-sendiri atau dengan cara bergantian, yaitu salah seorang peserta membaca Al-Qur’ān sedangkan yang lainnya menyimak atau memperhatikan bacaan tersebut. Ketika dijumpai kesalahan membaca, maka peserta yang lainnya segera membenarkannya sesuai dengan.bacaan semestinya.

c. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah maksudnya memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dengan niat ikhlas karena mengharap ridha Allah Swt.

Dokumen terkait