• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kenakalan Remaja

2.2.3 Tujuan dan Sasaran Bina Keluarga Remaja

2.2.3.1Tujuan Bina Keluarga Remaja

Setiap instansi, lembaga maupun organisasi pasti memiliki tujuan organisasi. Dengan adanya tujuan tersebut maka apa yang diinginkan setiap organisasi akan tercapai, dengan tercapainya tujuan organisasi maka apa yang menjadi sasaran sasaran setiap organisasi akan tercapai pula.

BKKBN (2012:5) tujuan BKR adalah meningkatkan pengetahuan anggota keluarga terhadap kelangsungan perkembangan anak remaja, di antaranya yaitu tentang pentingnya hubungan yang setara dan harmonis pada satu keluarga dalam rangka pembinaan kepribadian anak dari remaja. Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang antara orang tua dan anak dan remajanya, atau sebaliknya dalam memecahkan berbagai masalah yang di hadapi oleh masing-masing pihak sehingga timbul rasa hormat dan saling menghargai satu sama lain. Terlaksananya diteksi dini terhadap setiap gejala yang memungkinkan timbulnya kesenjangan hubungan antara orang tua dan anak remaja di daam kehidupan rumah tangga. Serta tercipta sarana hubungan yang sesuai yang di dukung sikap dan perilaku yang rasional dalam bertanggung jawab terhadap pembinaan proses tumbuh kembang anak dan remaja. Meningkatkan kepedulian, kesadaran dan tanggung jawab orang tua terhadap kewajiban membimbing, meningkatkan pengetahuan, kesadaran anak dan remaja dalam rangka meningkatkan ketahanan fisik dan non fisik melalui interaksi, komunikasi yang sehat dan harmonis dalam suasana rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan program bina keluarga remaja yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembina dan pengelola Bina Keluarga Remaja, dalam menumbuhkembangkan program Bina Keluarga Remaja (dasar, berkembang, paripurna), Meningkatkan kualitas pelayanan kelompok BKR, Mewujudkan kelompok Bina Keluarga Remaja, Meningkatkan jumlah keluarga yang memiliki remaja yang aktif dalam kegiatan kelompok BKR, Memperluas jejaring kerja didalam pengelolaan Bina Keluarga Remaja.

Dengan adanya tujuan dari program bina keluarga remaja di atas diharapkan setiap masyarakat khususnya di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dapat memahami arti penting dari kegiatan dalam Bina Keluarga Remaja dan apa yang diinginkan serta menjadi target dari BKKBN dalam mewujudkan pembangunan bangsa dan keluarga yang berkualitas yang dilakukan melalui pembinaan kepada keluarga yang mempunyai remaja sehingga remaja dapat tumbuh sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab, berakhlak, dan berperilaku sehat.

2.2.3.2Sasaran Bina Keluarga Remaja

Sasaran program Bina Keluarga Remaja adalah setiap keluarga yang memiliki anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah atau setara dalam keluarga dan remaja yang sudah berusia 10-24 tahun. Sedangkan sasaran tidak langsung yaitu guru, pemuka agama, pemuka adat, pimpinan organisasi profesi/organisasi sosial kemasyarakatan, pemuda/wanita, para ahli dan lembaga bidang ilmu yang terkait, serta institusi/lembaga pemerintah dan non pemerintah. Oleh karena itu, setiap program memiliki tujuan dan sasaran begitu pula dalam

program BKR yang telah dikembangkan oleh lembaga BKKBN juga memliki sasaran seperti yang tertera di atas, dengan adanya sasaran tersebut maka apa yang menjadi visi dan misi lembaga BKKBN dapat tercapai dengan baik.

2.2.3.3Strategi dan Kebijakan

Setelah adanya tujuan dan sasaran dari organisasi ataupun lembaga di atas selanjutnya setiap organisasi ataupun lembaga tersebut harus membuat kebijakan dan strategi dalam menjalankan kebijakan tersebut. Di bawah ini merupakan kebijakan dan strategi yang dimiliki oleh BKKBN dalam menjalankan program Bina Keluarga Remaja (BKR) yaitu:

2.2.3.3.1 Kebijakan

Kebijakannya meliputi: Pembentukan dan pengembangan BKR, Peningkatan kualitas pengelola BKR, Peningkatan komitmen dengan stakeholder dan mitra kerja dalam pengelolaan BKR, Peningkatan pelayanan BKR yang berintegrasi dengan kegiatan PIK R/M, Penyediaan dan peningkatan kompetensi SDM pengelola BKR.

2.2.3.3.2 Strategi

Strategi yang dilakukan meliputi: Melakukan advokasi tentang penumbuhan dan pengembangan BKR, Melakukan promosi dan sosialisasi tentang BKR, Menyediakan dukungan anggaran bagi kegatan BKR,

Melaksanakan pelatihan dan orientasi bagi SDM Pengelola BKR,

Mengembangkan materi substansi BKR sesuai dengan kebutuhan keluarga remaja.

2.2.3.4Substansi Program Bina Keluarga Remaja (BKR)

Substansi Program Bina Keluarga Remaja (BKR) merupakan pokok-pokok materi yang dijadikan acuan untuk memberikan informasi dalam penyuluhan dan konseling kepada Orang tua/keluarga. Substansi Program tersebut diantaranya ialah sebagai berikut: Penanaman nilai-nilai moral melalui 8 Fungsi Keluarga, Kesehatan reproduksi, Triad KRR (Seksualitas, Napza, dan HIV/AIDS), Keterampilan hidup, Komunikasi efektif orang tua terhadap remaja, Peran orang tua dalam pembinaan tumbuh kembang remaja, Kebersihan dan kesehatan diri remaja, Pemenuhan gizi remaja.

2.2.3.5Kegiatan-kegiatan dalam Pengelolaan Bina Keluarga Remaja

Pengelolaan kegiatan Bina Keluarga Remaja yang dilaksanakan mengacu pada Pedoman Operasional Program Ketahanan keluarga. Pengembangan kegiatan, materi, dan media dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan muatan lokal di setiap wilayah. Pokok-pokok kegiatan dalam Pengelolaan Kegiatan Bina Keluarga Remaja meliputi hal-hal sebagai berikut:

2.2.3.5.1Penyelenggaraan Kegiatan Bina Keluarga Remaja

Kegiatan Bina Keluarga Remaja bertjuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua dalam melakukan pembinaan termaja. Di samping itu, kegiatan ini diarahkan pula untuk dapat meningkatkan kesertaan, pembinaan dan kemandirian ber-KB bagi pasangan usia subur (PUS) anggota BKR. Agar penyelenggaraan kegiatan tersebut berlangsung secara efektif, maka perlu diperhatikan pokok-pokok kegiatan dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok

BKR yang meliputi pembentukan kelompok, peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana serta pelayanan kegiatan BKR seperti berikut ini:

a. Pembentukan kelompok Bina Keluarga Remaja

Pelaksanaan kegiatan pembentukan kelompok BKR dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Identifikasi potensi dan masalah, Penggalangan kesepakatan, Pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), Menyiapkan sumber daya.

b. Peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana

Untuk meningkatkan kapasitas pengelola dan pelaksana perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut: Training of trainer (TOT), Workshop/Orientasi, Pelayanan kegiatan kelompok BKR.

c. Rangkaian pelayanan kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja

Rangkaian pelayanan kegiatan bina keluarga remaja adalah seperti berikut ini: Pertemuan penyuluhan, Tata cara penyuluhan, Kunjungan rumah dan Rujukan.

2.2.3.5.2 Pengembangan Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)

Pengembangan kegiatan kelompok BKR dilakukan berdasarkan strafisikasi kelompok sebagai berikut: Stratifikasi Dasar, Stratifikasi Berkembang, Strafikasi Paripurna

2.2.3.5.3 Pendekatan dalam Pengembangan Kegiatan Bina Keluarga Remaja

Pengembangan kegiatan kelompok BKR dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

Pemahaman tentang pentingnya kegiatan BKR perlu dimiliki oleh setiap pengelola dan pelaksana program KB, lintas sektor terkait, kader serta seluruh keluarga yang memiliki anak remaja. Mengingat pentingnya penyebarluasan pemahaman tentang kegiatan BKR, maka perlu dilakukan kegiatan promosi. b. Pengembangan model keterpaduan kegiatan Bina Keluarga Remaja

Penyelenggaraan kegiatan bina keluarga remaja yang telah berjalan selama ini dapat dikembangkan dengan berbagai model penyelenggaraan.Bentuk pengembangan yang dilakukan antara lain dapat berupa penambahan atau pengembangan materi, pelayanan terpadu dengan institusi yang menangani remaja, baik program maupun kegiatan serta integrasi dengan kegiatan yang ada pada berbagai organisasi.

2.2.3.5.4 Pemantapan Kegiatan Bina Keluarga Remaja

Kegiatan kelompok BKR yang belum dilaksanakan secara merata di berbagai tingkatan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pencapaian kualitas pembinaan anak remaja yang belum optimal dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:

a.Pemantapan jejaring kerja

b.Pembinaan kelompok Bina Keluarga Remaja

c.Peningkatan kualitas kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja 2.2.3.5.5 Langkah-langkah Pelaksanaan

Untuk melaksanakan kegiatan - kegiatan pokok pelaksanaan kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja, maka diperlukan langkah-langkah kegiatan pada setiap tingkatan, yaitu :

a. Tingkat Pusat

1) Penggalangan Kesepakatan 2) Pembentukan Forum 3) Penyusun Perencanaan 4) Penyusunan Pedoman BKR

5) Penyusunan Materi dan Media BKR 6) Pelatihan dan Orientasi

7) Pengembangan dan Pelaksanaan Sosialisasi 8) Pemantauan dan Evaluasi

b. Tingkat Propinsi

1) Penggalangan kesepakatan dan operasional di tingkat propinsi.

2) Tingkat propinsi dan kabupaten/kota dapat menindaklanjuti sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah.

3) Penyusunan Perencanaan 4) Orientasi/pelatihan

5) Menyusun petunjuk teknis pengembangan dan pembinaan kelompok Bina Keluarga Remaja baik bagi petugas/pengelola, Fasilitator, kader maupun untuk orangtua.

6) Penyusunan Materi dan Media Bina Keluarga Remaja 7) Pengembangan dan Pelaksanaan KIE BKR

8) Pemantauan dan Evaluasi c. Tingkat Kabupaten dan Kota

2) Pembentukan forum tingkat kabupaten 3) Penyusunan Perencanaan

4) Orientasi/pelatihan

5) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan BKR. 6) Menyusun dan memproduksi materi dan media BKR. 7) Pengembangan dan pelaksanaan KIE BKR

8) Pemantauan dan Evaluasi d. Tingkat kecamatan

1) Penggalangan kesepakatan 2) Pembentukan tim operasional 3) Orientasi petugas dan kader

4) Pendataan calon anggota kelompok BKR 5) Penyusunan rencana kegiatan

6) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi 7) Pembinaan dan pengembangan e. Tingkat Desa/Kelurahan 1) Penggalangan kesepakatan

2) Pembentukan tim pelaksana tingkat desa/kelurahan 3) Orientasi tim pelaksana dan kader

4) Pendataan calon anggota BKR 5) Pembuatan jadwal kegiatan 6) Pembentukan kelompok BKR 7) Pelaksanaan kegiatan

8) Pencatatan dan Pelaporan 9) Pembinaan f. Pengelolaan Kelompok 1) Kader BKR 2) Tugas Kader BKR 3) Anggota kelompok BKR 4) Pengelola kelompok BKR 5) Pembentukan kelompok BKR 6) Kegiatan kelompok BKR

g. Pengorganisasian Kelompok Bina Keluarga Remaja 1) Tingkat Pusat

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan BKR, perlu dibentuk Forum Bina Keluarga Remaja tingkat Pusat.

a) Susunan kepengurusan diserahkan kepada kesepakatan anggota yang terdiri dari unsur sebagai berikut:

• Ketua : Deputi KSPK

• Wakil ketua : Ketua Umum Tim Penggerak PKK

• Sekretaris : Direktur Bina Ketahanan Remaja • Anggota :

- Kemenkokesra - Kemendikbud - Kemenag - Kemenkes

- Kemensos - Kemenpora

- Kemen PP dan PA

- Kemen Perencanaan Nasional/Bappenas - dan lain-lain

b) Tugas dan fungsi Forum Bina Keluarga Remaja Tingkat Pusat disarankan sebagai berikut:

• Menyusun dan merumuskan kebijakan dan strategi yang ditetapkan kedalam

langkah-langkah kegiatan operasional.

• Mengembangkan materi dan media BKR • Mengembangkan KIE BKR.

• Mengembangkan kegiatan-kegiatan pendukung dalam rangka pemantapan kelembagaan BKR.

• Melakukan monitoring dan supervisi kegiatan BKR. • Melakukan evaluasi pelaksanaan BKR secara berkala.

2) Tingkat Provinsi

a) Keanggotaan forum BKR Provinsi disarankan terdiri dari anggota sebagai berikut:

• Pembina : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi • Ketua : SKPD KB Provinsi

• Wakil ketua : Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi

• Anggota :

- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan - Dinas Kesehatan

- Dinas Sosial - Badan PP & PA - Kanwil Kemenag - Bappeda

b) Tugas dan fungsi forum BKR tingkat Provinsi disarankan sebagai berikut:

• Menjabarkan kebijakan operasional pelaksanaan kegiatan BKR tingkat Provinsi.

• Menyusun pelaksanaan kegiatan BKR tingkat Provinsi.

• Melakukan monitoring dan supervisi kegiatan BKR.

• Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan BKR secara berkala.

• Melaporkan perkembangan kegiatan BKR secara berkala.

• Melaporkan perkembangan kegiatan BKR tiap 3 bulan sekali kepada forum Bina Keluarga Remaja tingkat pusat.

3) Tingkat Kabupaten dan Kota

a) Keanggotaan forum BKR tingkat Kabupaten dan Kota disarankan sebagai berikut:

• Pembina : Kepala SKPD KB Kabupaten dan Kota

• Ketua : Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kabupaten dan Kota

• Wakil Ketua : Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Kota

• Anggota :

- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan - Dinas Kesehatan

- Dinas Sosial - Badan PP & PA

- Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota - Bappeda

b) Tugas dan fungsi forum BKR tingkat Kabupaten/Kota disarankan sebagai berikut:

• Menyusun rencana operasional kegiatan BKR Kabupaten/Kota.

• Melakukan monitoring dan supervisi kegiatan BKR.

• Melakukan evaluasi pelaksanaan BKR secara berkala.

• Melaporkan perkembangan kegiatan tiap 4 bulan sekali kepada Pokja BKR tingkat Provinsi.

4) Tingkat Kecamatan

a) Tim Operasional BKR dengan susunan kepengurusan diserahkan kepada kesepakatan anggota, disarankan sebagai berikut :

• Ketua : Pengawas/Koordinator/KUPTD KB

• Sekretaris : Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan

• Anggota :

- Pendidikan dan Kebudayaan - Puskesmas

- Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama

b) Tugas dan fungsi Tim Operasional BKR disarankan sebagai berikut:

• Menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan BKR tingkat Kecamatan.

• Memberikan petunjuk teknis kepada pelaksana di tingkat Desa.

• Membimbing dan memonitor pelaksanaan kegiatan BKR.

• Melaporkan perkembangan pelaksanaan BKR kepada forum BKR tingkat Kabupaten/Kota setiap 2 bulan sekali.

5) Tingkat Desa

a) Susunan kepengurusan Tim pelaksana BKR tingkat desa/kelurahan disarankan sebagai berikut:

• Ketua : PLKB

• Sekretaris : Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan dan Desa

• Anggota : - Tokoh agama - Tokoh Masyarakat - Ketua RW - Ketua RT - Kader

- Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat

b) Tugas dan fungsi Tim pelaksana Bina Keluarga Remaja di desa/kelurahan disarankan sebagai berikut:

• Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Bina Keluarga Remaja.

• Melaporkan perkembangan pelaksanaan Bina Keluarga Remaja kepada TOP Bina Keluarga Remaja Kecamatan dan Kabupaten/Kota.