• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

K. Tunanetra

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Komputer pada Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Oleh:

WIDYA MENTARI UTAMI NIM: 60200112120

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2017

v

KATA PENGANTAR

ِىي ِح هرنٱ ٍِ َٰ ً ۡح هرنٱ ِ هللَّٱ ِىۡسِب

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah swt. atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Baginda Rasulullah saw. yang telah membimbing kita semua. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kesarjanaan di UIN Alauddin Makassar jurusan Teknik Informatika fakultas Sains dan Teknologi.

Dalam pelaksanaan penelitian sampai pembuatan skripsi ini, penulis banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan. Tetapi berkat keteguhan dan kesabaran penulis akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan juga. Hal ini karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan senang hati memberikan dorongan dan bimbingan yang tak henti-hentinya kepada penulis.

Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan baik moral maupun material. Tak akan pernah cukup kata untuk mengungkapkan rasa terima kasih Ananda buat ibunda tercinta. Beberapa dukungan lainnya juga penulis ucapkan kepada:

vi

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si.

2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag.

3. Ketua Jurusan Teknik Informatika, Faisal, S.T., M.T.danSekretaris Jurusan Teknik Informatika, Andi Muhammad Syafar, S.T., M.T.

4. Pembimbing I, Faisal Akib, S.Kom., M.Kom. dan pembimbing II, Faisal, S.T., M.T. yang telah membimbing penulis untuk mengembangkan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

5. Penguji I, Nur Afif, S.T., M.T. Penguji II, Andi Muhammad Syafar, S.T., M.T., dan Penguji III, Dr. Hamzah Hasan, M.Ag. yang telah menguji, menasehati, serta memberikan saran untuk menjadikan penyusunan skripsi ini lebih baik lagi. 6. Ibunda dan kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan moral dan materil

untuk terlaksananya skripsi ini.

7. Teman seperjuanganku di Teknik Informatika 2012 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Plastik hitam squad atas canda, tawa, suka dan duka dalam membantu penulis selama menyelesaikan penelitian untuk skripsi ini.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun telah banyak terlibat membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekeliruan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis sebagaimana manusia lainnya

vii

berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca atau siapa saja yang tertarik dengan materinya. Lebih dan kurangnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah swt. Melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Makassar, 21 Agustus 2017 Penyusun,

Widya Mentari Utami NIM : 60200112120

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSYARATAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Fokus Penilitian dan Deskripsi Fokus ... 7

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Tujuan Penelitian... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 11

A. Sistem ... 11

B. Uang ... 12

C. Pendeteksi Keaslian dan Nominal Uang ... 13

D. Mikrokontroler ... 15

E. Arduino Mega ... 17

F. Sensor ... 18

G. Sensor Warna ... 19

H. Liquid Crystal Display (LCD) ... 21

I. IC ISD1760 ... 25

J. Sensor Ultraviolet ... 26

K. Tunanetra ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Pendekatan Penelitian ... 28

C. Sumber Data... 28

D. Metode Pengumpulan Data ... 29

1. Observasi... 29 2. Wawancara ... 29 3. Studi Pustaka ... 29 E. Instrumen Penelitian ... 29 1. Perangkat Keras ... 30 2. Perangkat Lunak ... 30

ix

G. Teknik Pengujian ... 31

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 33

A. Diagram Blok Rangkaian ... 33

B. Perancangan Alat ... 35

C. Perancangan Perangkat Keras ... 36

1. Rangkaian Switching Regulator ... 36

2. Rangkaian Sensor Warna ... 36

3. Rangkaian Arduino Uno ... 38

4. Rangkaian IC ISD1760 ... 39

5. Rangkaian Keseluruhan ... 40

D. Perancangan Perangkat Lunak ... 42

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 47

A. Implementasi ... 47

1. Hasil Perancangan Perangkat Keras ... 47

2. Hasil Perancangan Perangkat Lunak ... 48

B. Pengujian Sistem ... 50

1. Pengujian Uang Kertas Asli ... 53

2. Pengujian Uang Kertas Palsu ... 59

BAB VI PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Uang Kertas Rupiah ... 13

Gambar II.2 Arduino Mega ... 18

Gambar II.3 Sensor Warna ... 21

Gambar II.4 Liquid Crystal Display (LCD) ... 24

Gambar II.5 IC ISD1760 ... 25

Gambar II.6 Sensor Ultraviolet ... 26

Gambar IV.1 Diagram Blok Sistem Alat ... 34

Gambar IV.2 Susunan Alat Yang Di Gunakan ... 35

Gambar IV.3 Rangkaian Switching Regulator ... 36

Gambar IV.4 Rangkaian Sensor Warna ... 38

Gambar IV.5 Rangkaian Arduino Uno ... 39

Gambar IV.6 Rangkaian IC ISD1760 ... 40

Gambar IV.7 Rangkaian Keseluruhan ... 41

Gambar IV.8 Flowchart Pendeteksi Keaslian dan Nominal Uang ... 45

Gambar IV.9 Potongan Listing Sensor Warna TCS3200 ... 46

Gambar V.1 Hasil Rancangan Perangkat Keras Dari Sistem Pendeteksi Keaslian dan Nominal Uang ... 48

Gambar V.2 Tampilan Awal Aplikasi ... 49

Gambar V.3 Tampilan Utama Aplikasi ... 50

Gambar V.4 Langkah Pengujian Sistem ... 52

Gambar V.5 Tampilan Alat Secara Keseluruhan ... 53

Gambar V.6 Tampila Awal LCD... 53

Gambar V.7 Pengujian Terhadap Uang Rp.100.000 ... 54

Gambar V.8 Hasil Deteksi Uang Rp.100.000 ... 54

Gambar V.9 Pengujian Terhadap Uang Rp.50.000 ... 55

Gambar V.10 Hasil Deteksi Uang Rp.50.000 ... 55

Gambar V.11 Pengujian Terhadap Uang Rp.20.000 ... 55

Gambar V.12 Hasil Deteksi Uang Rp.20.000 ... 56

Gambar V.13 Pengujian Terhadap Uang Rp.10.000 ... 56

Gambar V.14 Hasil Deteksi Uang Rp.10.000 ... 56

Gambar V.15 Pengujian Terhadap Uang Rp.5.000 ... 57

Gambar V.16 Hasil Deteksi Uang Rp.5.000 ... 57

Gambar V.17 Pengujian Terhadap Uang Rp.2.000 ... 57

Gambar V.18 Hasil Deteksi Uang Rp.2.000 ... 58

Gambar V.19 Pengujian Terhadap Uang Rp.1.000 ... 58

Gambar V.20 Hasil Deteksi Uang Rp.1.000 ... 58

Gambar V.21Pengujian Terhadap Uang Rp.100.000 palsu ... 59

Gambar V.22 Hasil Deteksi Uang Rp.100.000 palsu ... 60

Gambar V.23Pengujian Terhadap Uang Rp.50.000 palsu ... 60

Gambar V.24Hasil Deteksi Uang Rp.50.000 palsu ... 60

xi

Gambar V.28Hasil Deteksi Uang Rp.10.000 palsu ... 62

Gambar V.29Pengujian Terhadap Uang Rp.5.000 palsu ... 62

Gambar V.30Hasil Deteksi Uang Rp.5.000 palsu ... 62

Gambar V.31Pengujian Terhadap Uang Rp.2.000 palsu ... 63

Gambar V.32Hasil Deteksi Uang Rp.2.000 palsu ... 63

Gambar V.33Pengujian Terhadap Uang Rp.1.000 palsu ... 63

Gambar V.34Hasil Deteksi Uang Rp.1.000 palsu ... 64

xii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Hasil Pengecekan Uang Asli dan Nominal Uang ... 13

Tabel II.2. Hasil Pengecekan Uang Palsu dan Nominal Uang ... 14

Tabel II.3. Batasan Nilai Variabel RGB dan Tepi Tiap Nominal Uang ... 14

Tabel IV.1. Kombinasi Fungsi S2 dan S3 ... 37

Tabel IV.2. Pengskalaan Output ... 37

xiii Nama : Widya Mentari Utami

Nim : 60200112120

Jurusan : Teknik Informatika

Judul : Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Keaslian dan Nominal Uang Untuk Tunanetra Berbasis Mikrokontroler

Pembimbing I : Faisal Akib, S.Kom., M.Kom Pembimbing II : Faisal, S.T., M.T.

Uang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transaksi jual beli dan sudah digunakan oleh seluruh manusia di setiap penjuru dunia. Hal ini sudah pasti menjadikan uang menjadi barang pokok untuk setiap orang, bahkan bagi para penyandang disabilitas seperti halnya tunanetra. Keterbatasan tunanetra dalam hal melihatmerupakan masalah dalam hal komunikasi sehingga mereka hanya mengandalkan indra peraba dan pendengar. Kelemahan tunanetra dalam melihat dan mengidentifikasi uang dapat menyebabkan uang tertukar, salah ambil, atau bahkan tertipu pada saat jual beli. Mengacu dari hal tersebut maka perlu adanya alat bantu yang dapat memudahkan tunanetra untuk mengidentifikasi keaslian dan nilai nominal uang.Tujuan penelitian ini adalah merancang alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keaslian dan nilai nominal uang kertas. Alat ini menggunakan sensor warna TCS3200-DB untuk mendeteksi warna uang kertas, dan sensor ultraviolet untuk mendeteksi keaslian uang. Lalu oleh mikrokontroller diubah menjadi data RGB dan dikeluarkan dalam bentuk suara.Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode eksperimental, dan menggunakan teknik pengujian Black Box.

Hasil dari penelitian ini adalah sistem dapat mengenali keaslian dan nominal uang. Sehingga mempermudah bagi pengguna, terkhususnya tunanetra dalam melakukan transaksi jual beli agar tidak salah menukar uang.

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Uang kertas Rupiah adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas) yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, dan sah digunakan sebagai alat tukar pembayaran di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keaslian uang Rupiah dapat dikenali melalui ciri-ciri yang terdapat baik pada bahan yang digunakan untuk membuat uang (kertas, plastik, atau logam), desain dan warna masing-masing pecahan uang maupun pada teknik pencetakannya. Sebagian ciri-ciri yang terdapat pada uang Rupiah tersebut, selain berfungsi sebagai ciri untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, dapat berfungsi sebagai pengaman dari ancaman tindak pidana pemalsuan uang.

Alat pengaman tersebut terdiri dari alat pengaman kasat mata, kasat raba, dan pengamanan yang baru terlihat dengan menggunakan alat bantu berupa sinar ultra violet, sinar infra merah, kaca pembesar, dan alat plastik tertentu untuk melihat scramble images.Secara kasat mata, kita bisa membedakan uang kertas asli dengan uang kertas palsu dengan cara dilihat, diraba dan diterawang. Uang kertas asli memiliki benang pengaman, tanda air, hasil cetak mengkilap, dan cetakan timbul terasa kasar saat diraba (Jalil, 2014).

Namun tidak demikian halnya dengan penderita tuna netra yang memiliki keterbatasan fisik dalam membedakan uang kertas asli dan palsu. Sejauh ini, para

tuna netra menggunakan cara konvensional seperti menyusun nominal uang kertas atau membuat lipatan pada uang untuk membedakan nominal uang tersebut. Namun, masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu dari segi daya ingat tuna netra, kondisi fisik uang dan tidak adanya faktor penentu kejujuran bahwa pada saat bertransaksi jual-beli barang dan jasa, orang yang diajak bertransaksi memberikan uang sesuai dengan besar nilai nominal seharusnya dan mengarahkan tuna netra untuk menyusun uangnya secara benar. Menurut survey Indra Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993 – 1996 menunjukkan angka kebutaan di Indonesia 1,5% paling tinggi di Asia, dibandingkan dengan Bangladesh 1%, India 0,7%, dan Thailand 0,3%. Artinya jika ada 12 penduduk dunia buta dalam setiap 1 jam, empat di antaranya berasal dari Asia Tenggara dan dipastikan 1 orangnya dari Indonesia. (Porbadi, 2014).

Adapun pandangan Islam dalam hal memberi kemudahan terhadap sesama manusia terkhusus bagi penyandang tunanetra terdapat dalam potongan ayat Al-Quran yaitu pada Q.S Al-Baqarah/2:286 yang berbunyi:

Terjemahnya :

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Kementrian Agama 2012).

Ini merupakan kelembutan, kasih sayang, dan kebaikan-Nya terhadap makhluk-Nya. Dan ayat inilah yang menasakh apa yang dirasakan berat oleh para sahabat

Nabi, yaitu ayat yang artinya: “Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam

hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan denganmu tentang perbuatanmu itu.” Maksudnya, meskipun Dia menghisab dan

3

meminta pertanggung-jawaban, namun Dia (Allah) tidak mengadzab melainkan disebabkan dosa yang seseorang memiliki kemampuan untuk menolaknya. Adapun sesuatu yang seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya seperti godaan dan bisikan jiwa (hati), maka hal itu tidak dibebankan kepada manusia. Dan kebencian terhadap godaan bisikan yang jelek/jahat merupakan bagian dari iman. (Katsir 2004)

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesama manusia harus saling memudahkan dan tidak membebankan seseorang melebihi kemampuannya. Dalam hal ini tunanetra yang mempunyai usaha namun tidak mampu membedakan nominal uang. Sebagai orang yang memiliki penglihatan normal, kiranya tidak mempersulit atau membebani tunanetra melebihi kemampuannya, dalam hal ini transaksi jual beli (menipu).

Adapun pandangan Islam tentang aturan dalam bertransaksi jual beli terdapat dalam ayat Al-Quran yaitu pada Q.S Al-Baqarah/2:188 yang berbunyi:

ْىُتَْ أ و ِىْثِ ْلْاِب ِساهُنا ِلا ىْي أ ٍِْي اًقي ِر ف اىُهُكْأ تِن ِواهكُحْنا ى نِإ ا هِب اىُنْدُت و ِمِطا بْناِب ْىُك ُْي ب ْىُك نا ىْي أ اىُهُكْأ ت لَ و ٌىًُ هْ ت Terjemahnya :

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamumengetahui (Kementrian Agama 2012).

Diharamkan atas kalian memakan harta orang lain secara tidak benar. Harta orang lain itu tidaklah halal bagi kalian kecuali jika diperoleh melalui cara-cara yang

ditentukan Allah seperti pewarisan, hibah dan transaksi yang sah dan dibolehkan. Terkadang ada orang yang menggugat harta saudaranya secara tidak benar. Untuk mendapatkan harta saudaranya itu, ia menggugat di hadapan hakim dengan memberi saksi dan bukti yang tidak benar, atau dengan memberi sogokan yang keji. Perlakuan seperti ini merupakan perlakuan yang sangat buruk yang akan dibalas dengan balasan yang buruk pula. Ayat ini mengisyaratkan bahwa praktek sogok atau suap merupakan salah satu tindak kriminal yang paling berbahaya bagi suatu bangsa. Pada ayat tersebut dijelaskan pihak-pihak yang melakukan tindakan penyuapan. Yang pertama, pihak penyuap, dan yang kedua, pihak yang menerima suap, yaitu penguasa yang menyalahgunakan wewenangnya dengan memberikan kepada pihak penyuap sesuatu yang bukan haknya (Shihab, 2004).

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesama manusia tidak boleh saling memperdaya atau mengambil keuntungan dari kelemahan saudara sendiri. Dalam Islam hal itu juga tidak di benarkan karena dapat merugikan orang lain demi kepentingan pribadi dan juga terrmasuk kebohongan. Sekiranya sebagai sesama ummat Islam tidak saling memperdaya atau melakukan tipu daya yang sebenarnya merugikan diri sendiri di akhirat kelak.

Mengacu pada permasalahan di atas, maka diperlukan alat bantu bagi penyandang tuna netra yang dapat mengidentifikasi keaslian dan nilai nominal uang kertas dengan cara mendeteksi warna uang kertas tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat mempermudah para penyandang tuna netra dalam aktifitas transaksi jual-beli barang dan jasa.

5

Sesuai dengan perkembangannya, akhir-akhir ini Bank Indonesia mencetak uang dengan teknik cetak tertentu yang lebih sulit untuk ditiru. Karena dalam cetakannya, BI menanamkan fitur-fitur tambahan sebagai cirri-ciri keaslian uang. Agar masyarakat dapat mengenali uang tersebut asli atau palsu mengunakan alat yang bernama lampu ultra violet, Sehingga dapat meminimalisir tindak kriminal pengedaran uang palsu.

Untuk dapat mengetahui nominal uang, dapat digunakan sensor warna. Sensor warna adalah alat yang mendeteksi objek secara langsung maupun tidak lalu memprosesnya dalam bentuk sinyal analog/digital (Shoppu, 2016).

Tugas akhir ini akan menggunakan salah satu implementasi sensor untuk mendeteksi nilai nominal uang kertas rupiah. Pengimplementasian ini menggunakan sensor warna, data yang didapatkan dari pengenalan warna uang kertas oleh sensor warna tersebut kemudian masuk ke dalam microcontroller. Data yang ada pada microcontroller tersebut masih berupa data analog. Untuk itu diperlukan komponen konverter dalam merubah data analog menjadi data digital. Setelah pengolahan data tersebut, pada akhirnya didapatkan output suara yang memberitahukan nilai nominal uang kertas yang hendak diketahui.

Solusi yang diharapkan mampu meminimalisir tindak kecurangan dan penipuan terhadap penyandang disabilitas adalah tidak lain dari pemanfaatan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi inilah yang menjadi latar belakang masalah dari penelitian ini, yaitu diharapkannya penerapan teknologi ini

mampu membantu para penyandang disabilitas dalam hal ini tuna netra tetap aman dalam menjalani usahanya dalam bidang jual beli.

Adapun pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi dan informasi terdapat dalam ayat Al-Quran yaitu pada Q.S Yunus/10:101 yang berbunyi:

ٌىُُِي ۡ ُي هلَ مٖو ۡى ٍ ُ ُ نُُّنٱ و ُ َٰ ي ۡٱٱ ُِۡ ُت ا ي و ِ ۡ ۡٱٱ و ِ َٰ ى َٰ ًهسنٱ ِف ا اا ي ْاوُرُنَِ ُ Terjemahnya:

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah swt. dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman." (Kementrian Agama, 2012). Allah swt. memberi pengarahan kepada hamba-hamba-Nya untuk berfikir tentang nikmat-nikmat-Nya dan dalam apa yang Allah ciptakan di langit dan di bumi dari ayat-ayat yang agung untuk orang-orang yang mempunyai akal.Dan firman-Nya, “Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah swt. dan para Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.”Maksudnya, ayat mana lagi yang dibutuhkan oleh kaum yang tidak beriman selain ayat-ayat Allah yang ada di langit, di bumi, sedangkan para Rasul juga lengkap dengan mukjizat-mukjizatnya, hujjahnya, bukti-buktinya yang menunjukan akan kebenarannya(Katsir, 2004).

Ayat di atas menjelaskan perintah Allah swt kepada kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di langit dan di bumi. Dengan kekuasaan Allah swt bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya. Semua ciptaan Allah swt tersebut, apabila dipelajari dan diteliti akan menghasilkan pengetahuan bagi manusia.

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah “Bagaimana merancang dan membuat sistem pendeteksi keaslian dan nominal uang untuk tuna netra berbasis mikrokontroler?”

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Dalam penyusunan tugas akhir ini perlu adanya pengertian pada pembahasan yang terfokus sehingga permasalahan tidak melebar. Adapun fokus penelitiannya sebagai berikut:

1. Sistem ini adalah sistem pendeteksi keaslian dan nominal uang kertas khususnya mata uang rupiah Indonesia emisi 2016.

2. Sistem ini digunakan khusus untuk uang kertas.

3.Uang kertas yang dapat diteliti adalah uang kertas yang fisiknya masih bagus, tidak kusut, sobek dan lain-lain.

4. Sensor yang digunakan adalah sensor warna. 5. User target dari sistem ini adalah tuna netra.

Untuk mempermudah pemahaman dan memberikan gambaran serta menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca, maka dikemukakan penjelasan yang sesuai dengan variable dalam penelitian ini:

1. Sistem pendeteksi keaslian dan nominal uang ini sangat berpengaruh pada jenis kualitas uang. Karena pada uang baru dan uang lama memiliki

perbedaan warna, hal ini dapat mempengaruhi pembacaan sensor yang memungkin terjadinya kesalahan.

2. Sistem ini dibuat menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO (Atmega328). Sistem ini diprogramkan menggunakan software Arduino. 3. Sistem ini menggunakan sensor warna. Sensor ini berfungsi sebagai

pendeteksi warna pada uang kertas. Mikrokontroler Arduino UNO (Atmega328) merupakan sistem pengolah data. Disini keluaran sinyal kotak dari sensor warna diproses untuk kemudian dilanjutkan ke perekam suara. D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini digunakan sebagai pembanding antara penelitian yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan. Telaah penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut:

Jalil (2014) Pada Penelitian yang berjudul “Sistem Kontrol Deteksi Nominal Uang Kertas Menggunakan cetak image Raspberry PI”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memudahkan penyandang tuna netra untuk mengetahui nilai nominal uang.

Teknologi yang digunakan dari penelitian sebelumnya memiliki kesamaan dengan teknologi yang akan dibuat yaitu pendeteksi nominal uang. Namun yang menjadi perbedaannya adalah proses pendeteksiannya, pada penelitian sebelumnya menggunakan cetak imagesedangkan pada penelitian yang akan dirancang menggunakan Mikrokontroler.

9

Porbadi (2014) Pada Penelitian yang berjudul “Alat Pendeteksi Nominal Uang Kertas Untuk Penyandang Tuna Netra”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memudahkan penyandang tuna netra untuk mengetahui nilai nominal uang.

Teknologi yang digunakan dari penelitian sebelumnya memiliki kesamaan dengan teknologi yang akan dibuat yaitu pendeteksian nominal uang menggunakan Mikrokontroler. Namun yang menjadi perbedaannya adalah penelitian ini hanyalah mendeteksi nominal uang sedangkan pada penelitian yang akan dirancang adalah sistem yang akan mendeteksi keaslian sekaligus nominal uang kertas.

Yohanes (2013) pada penelitian yang berjudul “Identifikasi Uang Kertas Berdasarkan Warna Dengan Metode Template Matching”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu aplikasi yang mampu mengenali nominal uang dengan metode RGB.

Teknologi yang dibuat dari penelitian sebelumnya memiliki kesamaan yaitu mendeteksi nominal uang dengan metode RGB. Namun yang menjadi perbedaannya adalah penelitian sebelumnya merupakan sebuah aplikasi sedangkan pada penelitian yang akan dirancang adalah sistem atau alat Mikrokontroler yang dapat mendeteksi nominal dan keaslian uang kertas.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem pendeteksi keaslian dan nominal uang menggunakan mikrokontroler sehingga menghasilkan suatu alat yang memudahkan penyandang disabilitas dalam hal ini tuna netra untuk terhindar dari penipuan dalam transaksi jual-beli.

F. Kegunaan Penelitian

Dari kegunaan penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat, yang mencakup dua hal pokok berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat dijadikan sebagai suatu referensi yang berguna bagi dunia akademik khususnya dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh para peneliti yang akan datang dalam hal perkembangan dan implementasi teknologi.

2. Manfaat Praktis

Sebagai referensi perancangan dan pembangunan sistem pendeteksi nominal dan keaslian uang yang secara tidak langsung membantu meminimalisir tingkat kriminal dalam hal penipuan dan pemalsuan uang.

11 BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.(Jogiyanto, 2004)

Dari pengertian dan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah mengandung arti kumpulan, unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang saling ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 2004)

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yang

Dokumen terkait