• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

B. Profesonalitas Guru

3 Tunjangan Profesi Guru

Pasal 40 ayat (1) UU Sisdiknas, menyebutkan bahwa pendidik berhak memperoleh: (1) penghasilan dan jaminan kesejateraan sosial yang pantas dan memadai; (2) penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja (3) pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas; (4) perlindungan hukum

86 Ibid., hlm. 25

dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; (5) kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.88

Mempertegas hak profesi bagi guru, UU Guru dan Dosen menyatakan, bahwa dalam melaksakan tugas keprofesionalannya, guru berhak: (1) memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejateraan sosial; (2) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (3) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; (4) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; (5) memperoleh dan memanfaatkan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; (6) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan; kode etik guru dan peraturan perungang-undangan; (7) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; (8) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; (9) memiliki kesempatan untuk berperan dalam menentukan kebijakan pendidikan; (10) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau (11) memperoleh pelatihan dan mengembangkan profesi dalam bidangnya.89

Sesuai dengan pasal 16 UUGD, bahwa pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan yang diangkat oleh

penyelenggra pendidikan dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Pasal 15 ayat (1) UU Guru dan Dosen menentukan , bahwa guru akan mendapatkan kesejahteraan profesi yang berasal dari beberapa sumber finansial, antara lain:90

1) Gaji

Pada dasarnya setiap guru beserta keluarganya harus dapat hidup layak dari imbalan profesinya, dengan demikian ia dapat memusatkan perhatian dan kegiatanya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Untuk meningkatkan profesionalitasnya dan kesejahteraan tersebut, maka guru berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja dan tanggungjawabnya.91

2) Gaji Pokok

Gaji Pokok adalah suatu penghasilan yang ditetapkan berdasarkan pangkat, golongan, ruang penggajian dan masa kerja guru yang bersangkutan. Gaji pokok tersebut tertuang dalam daftar skala gaji yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Besarnya gaji pokok yang diangkat oleh satuan yang diselenggarakan oleh pemerintah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2005 Tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil.92

3) Tunjangan yang Melekat Pada Gaji

Disamping gaji pokok selaku pegawai, untuk menunjang kehidupan guru beserta keluarganya, diberikan tunjangan keluarga,

90 Ibid. hlm.135 91 Ibid., hlm.136-137 92 Ibid., hlm. 140 dan 142

yaitu tunjangan yang melekat pada gaji. Selain dari pada itu, kepada guru dapat diberikan tunjangan pangan dan tunjangan-tunjangan lain. Tambahan pengahasilan sebagai komponen kesejahteraan yang ditentukan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga. 93

4) Tunjangan Fungsional

Guru dan dosen pada dasarnya merupakan jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan serta bersifat mandiri.

Pemangku jabatan fungsional diberi tunjangan jabatan fungsional. Tunjangan jabatan diberikan karena guru atau dosen dalam jabatan memikul tanggungjawab yang luas dan berat. Macam-macam jabatan serta besarnya tunjangan jabatan diatur dengan keputusan Presiden. Adapun besar subsidi tunjangan fungsional tersebut sebesar 25% dari gaji guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.94

5) Tunjangan Profesi

Tunjangan profesi yaitu tunjangan yang diberikan kepada guru atau dosen yang memiliki sertifikasi pendidik sebagai penghargaan atas keprofesionalitasnya. Dengan kata lain bahwa tunjangan profesi hanya dapat diterima dan dinikmati guru yang telah memiliki sertifikasi

pendidik sedangkan guru yang tidak atau belum memiliki sertifikasi pendidik tidak dapat menerima tunjangan profesi. Tetapi mereka tetap mendapatkan tunjangan fungsional dan tunjangan lain.

Tunjangan profesi guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama ditentukan besarnya setara dengan satu kali gaji pokok.95

6) Tunjangan Khusus

Pengahasilan lain yang diperoleh guru atau dosen dalam menjalankan tugas dan kewajibannya berupa tunjangan khusus. Tunjangan khusus diberikan bagi guru dan dosen yang bertugas di daerah khusus. Tunjangan khusus diberikan kepada guru dan dosen sebagai kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi bagi yang melaksanakan tugas di daerah khusus.

Besarnya tunjangan khusus bagi yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama ditentukan setara dengan satu kali gaji pokok.96

7) Tunjangan Kemaslahatan dan Tambahan

Maslahat tambahan, yaitu tambahan, kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk ansuransi, pelayanan kesehatan, dan bentuk kesejahteraan

95 Ibid., hlm.146-147 96 Ibid., hlm.147

lain: dan atau penghasilan lain terkait dengan tugasnya sebagai guru, yang ditetapkan dengan penghargaan dan prestasi.97

8) Tunjangan Kehormatan

Tunjangan kehormatan ini hanya diberikan kepada dosen yang memangku jabatan profesor (guru besar). Tunjangan kehormatan diberikan kerena mengingat sumbangsihnya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan dan akademik. Tunjangan kehormatan profesor yang diangkat oleh penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi setara dengan dua kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh pemerintah pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama.

Selain itu profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya momumental lain yang sangat istemewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat dan berhak menjadi profesor paripurna(emiritus).98

97 Ibid.,

BAB III