• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK-HAK KEPEGAWAIAN

B. Uang Tunggu

1. Yang berhak menerima uang tunggu, adalah PNS yang diberhentikan dengan hormat, dari jabatan negeri karena kelebihan pegawai yang diakibatkan oleh penyederhanaan suatu satuan organisasi dan tidak dapat disalurkan ke instansi lain serta belum memenuhi syarat-syarat pensiun; 2. Uang tunggu diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat

diperpanjang tiap-tiap kali paling lama 1 (satu) tahun, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 5 (lima) tahun.

3. Besarnya uang tunggu adalah :

a. 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun pertama; b.75% (tujuhpuluh lima persen) dari gaji pokok untuk tahun-tahun

selanjutnya.

4. Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya, dari bulan PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri.

5. Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai PNS, oleh sebab itu kepadanya diberikan kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan.

6. PNS yang menerima uang tunggu diwajibkan:

a. Melaporkan diri kepada pejabat yang berwenang setiap kali selambat-lambatnya sebulan sebelum berakhirnya pemberian uang tunggu;

b. Senantiasa bersedia diangkat kembali pada suatu jabatan Negeri; c. Meminta izin lebih dahulu kepada pimpinan instansinya, apabila

akan pindah alamat diluar wilayah pembayaran.

7. PNS yang menerima uang tunggu, dapat diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri apabila ada lowongan.

8. Pegawai Negeri yang menerima uang tunggu yang menolak untuk diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir bulan yang bersangkutan menolak untuk diangkat kembali.

35 9. PNS yang menerima uang tunggu yang diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri, dicabut pemberian uang tunggunya terhitung sejak menerima penghasilan penuh kembali sebagai PNS. Pencabutan pemberian uang tunggu dicantumkan dalam salah satu diktum surat keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan negeri.

10. PNS yang telah selesai menjalani masa menerima uang tunggu tidak dapat diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri apabila :

a. Dalam masa menerima uang tunggu atau pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu itu telah berusia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun;

b. Pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu itu PNS yang bersangkutan telah memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, tetapi belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun, maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tetapi pensiunnya baru diberikan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya ia mencapai usia 50 (lima puluh) tahun;

c. Pada saat berakhirnya masa menerima uang tunggu itu yang bersangkutan belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan belum pula memiliki masa kerja pensiun 10 (sepuluh) tahun maka ia diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun.

36

BAB V PENUTUP

Batas usia pensiun (BUP) bagi pejabat fungsional yang tidak diatur perpanjanganbatas usia pensiunnya berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 yangberlaku saat ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.Adapun BUP bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tersebut, pada tanggal 19 Maret 2014 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang mencapai Batas Usia Pensiun bagi Pejabat Fungsional.

Dalam Pertaturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa :

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

(2) Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud yaitu:

a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat fungsional Ahli Muda dan Ahli Pertama serta Pejabat fungsional Keterampilan;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku: 1) Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya;

2) Jabatan Fungsional Apoteker;

3) Jabatan Fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri;

4) Jabatan Fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri;

5) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama; 6) Jabatan Fungsional Medik Veteriner;

7) Jabatan Fungsional Penilik;

8) Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah;

9) Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya dan Muda; atau 10) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

37 c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:

1 Jabatan Fungsional Peneliti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian;

2) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya; 3) Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama;

4) Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Utama; 5) Jabatan Fungsional Perekayasa Utama; 6) Jabatan Fungsional Pustakawan Utama;

7) Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Utama; atau

8) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan sementaradari jabatan negeri karena ditahan oleh pihak yang berwajib karenamenjadi tersangka tindak pidana dan belum berusia 56 (lima puluh enam)tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya 58 (lima puluhdelapan) tahun.

Contoh:

Seorang Pegawai Negeri Sipil lahir pada tanggal 10 Mei 1958, pada saatini yang bersangkutan sedang menjalani pemberhentian sementara darijabatan negeri karena ditahan oleh pihak yang berwajib sejak 5 Juni 2013dan sampai dengan Januari 2014 yang bersangkutan masih menjalanipemberhentian sementara karena belum ada putusan pengadilan yangtelah memiliki kekuatan hukum tetap.

Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan batas usia pensiunnyaadalah 58 (lima puluh delapan) tahun.

Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dari jabatan organik karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala Desa, danbelum berusia 56 (lima puluh enam) tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya adalah 58 (lima puluh delapan) tahun.

Contoh :

Seorang Pegawai Negeri Sipil lahir pada tanggal 5 Januari 1958, pada saatini yang bersangkutan sebagai pejabat negara.Dalam hal demikian, maka yang

38 bersangkutan batas usia pensiunnya adalah 58 (lima puluh delapan) tahun.Batas usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan lainyang ditentukan Undang-Undang (antara lain Guru, Dosen, Jaksa, danPanitera), dinyatakan tetap berlaku.

Dengan dimikian maka pada dasarnya PNS yang telah mencapai batas usiapensiun, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia pensiun, yaitu :

1. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi; 2. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

3. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2011 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS ini disebutkan bahwa sesuai dengan dinamika perkembangan jabatan di lingkungan Kementerian Negara perlu mengatur perpanjangan batas usia pensiun. Sehingga ketentuan pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 yang menyatakan batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dapat diperpanjang bagi PNS yang memangku jabatan tertentu diubah sebagai berikut :

Perpanjangan batas usia pensiun (BUP) sampai dengan :

1. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian, atau jabatan lain yang dtentukan oleh Presiden;

2. 62 (enam puluh dua) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Wakil Menteri;

3. 60 (enam puluh) tahun bagi PNS yang memangku jabatan struktural Eslon I, Eselon II, jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri, jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah

39 Menengah Pertama, Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat, atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden;

4. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi PNS yang memangku jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran atau jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden. 5. Perpanjangan BUP sampai dengan 62 (enam puluh dua) tahun bagi PNS yang

memangku jabatan struktural Eselon I tertentu dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi; b. memiliki kinerja yang baik;

c. memiliki moral dan integritas yang baik; dan

d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan oleh keterangan Dokter.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS disebutkan bahwa :

1. Batas usia pensiun sampai 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku : Jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian; Jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran; Jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden

2. Perpanjangan batas usia pensiun sampai dengan 60 (enam puluh tahun) bagi PNS yang memangku:Jabatan struktural eselon I, Jabatan struktural eselon II, Jabatan dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri, jabatan pengawas Sekolah Menegah Atas, jabatan pengawas Sekolah Menengah Pertama, jabatan pengawas Sekolah Dasar, jabatan pengawas Taman Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat; atau Jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden. PNS yang semula menduduki jabatan struktural eselon I atau eselon II yang diangkat sebagai wakil menteri batas usia pensiunnya 60 (enam puluh) tahun; PNS yang semula menduduki jabatan fungsional tertentu yang diangkat sebagai wakil menteri batas usia pensiunnya sesuai dengan batas usia pensiun pada jabatan fungsional terakhir sebelum diangkat sebagai wakil menteri.

40 Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Yang dimaksud dengan Pemberhentian PNS adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai PNS; 2. Prinsip pemberhentian PNS adalah dilakukan oleh Presiden namun dapat

memberikan wewenang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Daerah;

3. Batas usia pensiun PNS adalah :

a. 58 (lima puluh delapan ) tahun bagi Pejabat Administrasi; b.60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.

4. Jenis-jenis pemberhentian pensiun ada 3 yaitu : Pemberhentian dengan hormat; Pemberhentian tidak dengan hormat, dan pemberhentian sementara.

5. Sebab-sebab PNS diberhentikan karena : a. Atas permintaan sendiri;

b.Mencapai Batas Usia Pensiun; c. Adanya Penyederhanaan Organisasi; d.Tidak cakap jasmani atau rohani; e. Cacat Karena Dinas;

f. Meninggal dunia atau hilang; g.Tewas

h.Hukuman Disiplin

i. Menjadi Anggota atau Pengurus Partai Politik j. Hal-hal lain.

41

Kunci Jawaban :

Soal 1.Dalam hal demikian karena sampai dengan adanya penyederhanaan organisasi pada bulan agustus 2000 ybs baru berusia 45 tahun, dengan masa kerja 20 tahun sehingga belum memenuhi persyaratan pensiun, maka ybs diberhentikan dari jabatannya dengan mendapat uang tunggu (sebanyak-banyaknya 5 tahun) dan ybs diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun pada saat usia ybs. 50 (limapuluh) tahun.

Soal 2.Kondisi kepegawaian pada akhir bulan Juli 2003 Saudara Bagio, SH, M.Si berusia 36 tahun 4 bulan dan mempunyai masa kerja 11 tahun 5 bulan, berdasarkan data tsb. Permohonan berhenti ybs dapat dikabulkan dan diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atas permintaan sendiri tanpa hak pensiun.

Adapun hak kepegawaian yang dapat diberikan kepada Sdr Bagio, SH, M.Si adalah Tunjangan Hari Tua dan Taperum sejumlah masa iuran yang telah dipotong sejak diangkat sebagai CPNS sampai dengan bulan Juli 2003.

Soal 3.Penyelesaian masalah kepegawaian terhadap Sdr.Purwono adalah sebagai berikut :

Diangkat sebagai PNS terhitung mulai tanggal 1 Mei 2003.

Diberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian menjadi Pengatur Muda, golongan ruangII b terhitung mulai tanggal : 8 Mei 2003

Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS terhitungmulai tanggal 31 Mei 2003 dan Diberikan hak Pensiun terhitung mulai tanggal 1 Juni 2003

Soal 4.Penetapan Pensiun :

a. Sdr. Suripto diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir bulan Nopember 2007.

42

Perhitungan Masa Kerja Gol (MKG) :

a. MKG pada TMT 1-4-2005 adalah : 22 tahun, 04 bulan

b. Penambahan sejak 1-4-2005 s/d 1-10-2007 : 2 tahun, 06 bulan c. Jumlah MKG TMT 1-10-2007 adalah 24 tahun 10 bulan

(Pedoman untuk menentukan besarnya gaji terakhir ybs.)

Perhitungan Masa Kerja Pensiun (MKP) :

a. MK pada saat pengangkatan sebagai CPNS : 5 tahun, 3 bulan

b. MK sejak CPNS (1-3-1981) s/d TMT Pensiun (1-12-2007) adalah 26 tahun 9 bulan.

c. Jumlah MKP : 32 tahun 0 bulan

(pedoman untuk menentukan besarnya pokok pensiun ybs)

Pemberian KP Pengabdian :

a. Dalam PP Nomor 12 Tahun 2002 Pasal 27 ayat (1) huruf b menyatakan : memiliki masa kerja sebagai PNS selama sekurang-kurangnya 20 tahun secara terus-menerus dan sekurang-sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam pangkat terakhir.

b. Penetapan TMT KP Pengabdian adalah tanggal 1 bulan ybs diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

Pertimbangan thd Sdr. SURIPTO :

a. Mempunyai masa kerja sebagai PNS yang terus-menerus selama 26 tahun 08bulan (sejak 1-3-1981 s/d 1-11-2007)

b. Mempunyai masa pangkat selama 2tahun 07 bulan (sejak 1-4-2005 s/d 1-11-2007)

c. Dengan demikian Sdr. SURIPTO dapat diberikan KP Pengabdian setingkat lebih tinggi menjadi Penata Tingkat I Golongan Ruang III/d, TMT 1-11-2007.

43 Soal 5.Penetapan Pensiun Janda :

a. Sdr. OJOSULOYO, MM diberhentikan dengan hormat sebagai PNS pada akhir bulan ybs Meninggal Dunia, yaitu pada akhir bulan Pebruari 2007.

b. Kepada Sdr. NURLEA janda almarhum OJOSULOYO,MM diberikan pensiun janda TMT. 01-03-2007.

Perhitungan Masa Kerja Golongan ( MKG) :

a. MKG TMT 01-04-2006 adalah 19 tahun 01 bulan.

b. Tambahan Masa Kerja dari 01-04-2006 s/d 01-03-2007 adalah 00 tahun 11 bulan

c. Jumlah MKG TMT 01-03-2007 adalah 20 tahun 00 bulan (Pedoman untuk menentukan besarnya gaji terakhir ybs.)

Perhitungan Masa Kerja Pensiun (MKP) :

a. Masa kerja pada saat pengangkatan sebagai CPNS sebanyak 03 tahun 00 bulan sebagai masa kerja fiktif tidak dapat dihitung sebagai masa kerja pensiun.

b. Masa kerja pensiun yang dihitung adalah sejak ybs. diangkat sebagai CPNS sampai dengan ybs Meninggal dunia, yaitu sejak 01-03-1985 s/d 28-02-2007.

c. Jumlah Masa kerja yang didapat adalah 22 tahun 00 bulan (Pedoman untuk menentukan besarnya pokok pensiun ybs.)

Pemberian KP Pengabdian :

Penetapan TMT KP Pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia adalah tanggal ybs.meninggal dunia.

a. Pertimbangan terhadap Sdr.OJOSULOYO,MM ybs mempunyai masa kerja sebagai PNS yang terus-menerus selama 22 tahun 00 bulan

(sejak 01-03-1985 s/d 28-02-2007).

b. Mempunyai masa pangkat selama 00 tahun 11 bulan (sejak 01-04-2006 s/d 28-02-2007).

c. Dengan demikian Sdr. OJOSULOYO,MM tidak dapat diberikan KP Pengabdian, karena belum 1 tahun dalam masa pangkatnya.

44

Dokumen terkait