BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian
3. Uji asumsi data penelitian
a). Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan One
Sample Kolmogrov Smirnov Test. Distribusi dikatakan normal apabila probabilitas (p) > 0,05. Hasil uji normalitas pada kemandirian
emosional adalah 0, 200, sehingga p > 0,05 atau 0,200 > 0,05 dan
dengan demikian sebaran kemandirian emosional dikatakan normal.
Hasil uji normalitas pada kemandirian perilaku adalah 0,200, sehingga
p > 0,05 atau 0,200 > 0,05 dan dengan demikian sebaran kemandirian
perilaku dikatakan normal. Hasil uji normalitas pada kemandirian nilai
adalah 0,000, sehingga p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan dengan demikian
sebaran kemandirian nilai dikatakan tidak normal. Ringkasan sebaran
distribusi variabel kemandirian, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13: Ringkasan Sebaran Distribusi Variabel Kemandirian
One Sample Kolmogrov Smirnov Test. (p) Distribusi
Kemandirian Emosional 0,200 Normal
Kemandirian Perilaku 0,200 Normal
Hasil uji normalitas pada pola asuh otoriter adalah 0,000,
sehingga p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan dengan demikian sebaran pola
asuh otoriter dikatakan tidak normal. Hasil uji normalitas pada pola
asuh otoritatif adalah 0,011, sehingga p < 0,05 atau 0,011 < 0,05 dan
dengan demikian sebaran pola asuh otoritatif dikatakan tidak normal.
Hasil uji normalitas pada pola asuh permissive – indulgent adalah
0,018, sehingga p < 0,05 atau 0,018 < 0,05 dan dengan demikian
sebaran pola asuh permissive – indulgent dikatakan tidak normal. Hasil
uji normalitas pola asuh permissive – indifferent adalah 0,000, sehingga
p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dengan demikian sebaran pola asuh
permissive – indifferent dikatakan tidak normal. Ringkasan sebaran distribusi variabel pola asuh, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14: Ringkasan Sebaran Distribusi Variabel Pola Asuh One Sample Kolmogrov Smirnov Test. (p) Distribusi
Pola Asuh Otoriter 0,000 Tidak Normal
Pola Asuh Otoritatif 0,011 Tidak Normal
Pola Asuh Permissive – Indulgent 0,000 Tidak Normal Pola Asuh Permissive – Indifferent 0,000 Tidak Normal
b). Uji Linearitas
Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara
keempat pola asuh dengan kemandirian emosional tidak berupa garis
lurus, karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05
otoriter memiliki harga F linearitas sebesar 0,913 dengan nilai p =
0,344. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
otoriter dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti
tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian
emosional.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif
memiliki harga F linearitas sebesar 0,218 dengan nilai p = 0,643. Hal
tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoritatif dan
kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada
hubungan antara pola asuh otoritatif dan kemandirian emosional.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,516 dengan nilai p = 0,476. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indulgent dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive -
indulgent dan kemandirian emosional.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
indifferent memiliki harga F linearitas sebesar 0,451 dengan nilai p = 0,505. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indifferent dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive -
Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian
emosional, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 15: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Emosional
F Sig
Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Emosional
Between Groups (Combined)
0,913 0,344
F Sig
Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Emosional
Between Groups (Combined)
0,218 0,643
F Sig
Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Emosional
Between Groups (Combined)
0,516 0,476
F Sig
Skor Pola Asuh Permissive - Indifferent* Skor Kemandirian Emosional
Between Groups (Combined)
0,451 0,505
Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara
keempat pola asuh dengan kemandirian perilaku tidak berupa garis
lurus, karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05
(syarat p < 0,05). Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh
otoriter memiliki harga F linearitas sebesar 2,843 dengan nilai p =
0,101. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
otoriter dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak
ada hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian perilaku.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif
memiliki harga F linearitas sebesar 1,220 dengan nilai p = 0,277. Hal
kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada
hubungan antara pola asuh otoritatif dan kemandirian perilaku.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,049 dengan nilai p = 0,827. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indulgent dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent
dan kemandirian perilaku.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
indifferent memiliki harga F linearitas sebesar 0,102 dengan nilai p = 0,751. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indifferent dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent
dan kemandirian perilaku.
Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian
perilaku, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Perilaku
F Sig
Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Perilaku
Between Groups (Combined)
2,843 0,101
F Sig
Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Perilaku
Between Groups (Combined)
1,220 0,277
F Sig
Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Perilaku
Between Groups (Combined)
0,049 0,827
F Sig
Indifferent* Skor Kemandirian Perilaku
(Combined)
Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara
keempat pola asuh dengan kemandirian nilai tidak berupa garis lurus,
karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05 (syarat p
< 0,05). Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoriter
memiliki harga F linearitas sebesar 0,174 dengan nilai p = 0,678. Hal
ini tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoriter
dan kemandirian nilai adalah tidak linier. Hal ini berarti tidak ada
hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian nilai.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif
memiliki harga F linearitas sebesar 1,173 dengan nilai p = 0,284. Hal
tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoritatif dan
kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan
antara pola asuh otoritatif dan kemandirian nilai.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,304 dengan nilai p = 0,584. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indulgent dan kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive - indulgent dan
kemandirian nilai.
Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -
0,035. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh
permissive - indifferent dan kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dan
kemandirian nilai.
Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian nilai,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Nilai
F Sig
Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Nilai
Between Groups (Combined)
0,174 0,678
F Sig
Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Nilai
Between Groups (Combined)
1,173 0,284
F Sig
Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Nilai
Between Groups (Combined)
0,304 0,584
F Sig
Skor Pola Asuh Permissive - Indifferent* Skor Kemandirian Nilai
Between Groups (Combined)
4,710 0,035
c). Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji normalitas dan uji
linearitas. Penghitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan
uji statistik spearman karena penelitian yang peneliti lakukan
merupakan penelitian asosiatif/hubungan (korelasi) yang berbentuk data
ordinal (Sugiyono, 2011). Data ordinal merupakan data kuantitatif yang
berbentuk peringkat atau ranking (Sugiyono, 2011). Uji spearman
merupakan uji statistika non-parametrik (Sugiyono, 2011). Uji statistika
(Sugiyono, 2011). Uji statistika non-parametrik tidak menuntut
terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak
harus berdistribusi normal atau linier (Sugiyono, 2011).
Peneliti menggunakan besaran koefisien korelasi untuk melihat
tingkat hubungan antara kedua variabel termasuk hubungan yang sangat
rendah, rendah, sedang, kuat, sangat kuat. Sugiyono (dalam Priyatno,
2012) mengungkap kriteria koefisien korelasi spearman sebagai
berikut:
Koefisien korelasi Kriteria
0 sampai dengan 0,199 0,20 sampai dengan 0,399 0,40 sampai dengan 0,599 0,60 sampai dengan 0,799 0,80 sampai dengan 1,000 sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat
Untuk tanda “-“ (negatif) diartikan sebagai keterkaitan yang tidak langsung, dengan kriteria yang sama dengan kondisi di atas (Supangat,
2007). Spiegel & Stephens (2007) mengatakan apabila koefisien
korelasi lemah/tidak kuat, maka sampel tidak dapat mewakili populasi.
Sebaliknya, apabila koefisien korelasi kuat, maka sampel dapat
mewakili populasi.
Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan
indifferent dengan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubber. Selain itu, tidak ada hubungan positif antara pola asuh
otoritatif dengan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai pada
remaja clubber.
Dari tabel skor rata-rata remaja clubber dapat dilihat bahwa
analisis dari variabel pola asuh otoriter dan kemandirian emosional
menunjukkan skor korelasi r = -.124 dengan probabilitas 0,344 (p >
0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pola asuh otoriter dengan kemandirian emosional. Skor koefisien
korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.228
dengan probabilitas 0,079 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan
kemandirian perilaku. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan yang rendah.
Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = -.060 dengan
probabilitas 0,647 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan kemandirian nilai. Skor
koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat
rendah.
Hasil lainnya dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada
hubungan positif antara pola asuh otoritatif dengan kemandirian
rata-rata remaja clubber, dapat dilihat bahwa analisis dari variabel pola
asuh otoritatif dan kemandirian emosional menunjukkan skor korelasi r
= 0,082 dengan probabilitas 0,268 (p > 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara pola asuh
otoritatif dengan kemandirian emosional. Skor koefisien korelasi
menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = 0,135
dengan probabilitas 0,152 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan positif antara pola asuh otoritatif dengan
kemandirian perilaku. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian nilai menunjukkan korelasi r = 0,139 dengan
probabilitas 0,144 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan positif antara pola asuh otoritatif memiliki dengan
kemandirian nilai. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan yang sangat rendah.
Hasil lain dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara pola asuh permissive – indulgent dengan kemandirian
emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubbers. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa analisis dari variabel pola asuh permissive –
indulgent dan kemandirian emosional menunjukkan skor korelasi r = 0,064 dengan probabilitas 0,628 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
dengan kemandirian emosional. Skor koefisien korelasi menunjukkan
kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.053
dengan probabilitas 0,690 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent
dengan kemandirian perilaku pada remaja clubber. Skor koefisien
korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = 0,043 dengan
probabilitas 0,745 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent dengan
kemandirian nilai. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan yang sangat rendah.
Hasil lain dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dengan kemandirian
emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubber. Dari tabel skor
rata-rata remaja clubber dapat dilihat bahwa analisis dari variabel pola
asuh permissive – indifferent dan kemandirian emosional menunjukkan
skor korelasi r = -.092 dengan probabilitas 0,484 (p > 0,05). Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh
permissive – indifferent dengan kemandirian emosional pada remaja clubber. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.077
dengan probabilitas 0,559 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent
dengan kemandirian perilaku pada remaja clubber. Skor koefisien
korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.
Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = -.245 dengan
probabilitas 0,059 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dengan
kemandirian nilai pada remaja clubber. Skor koefisien korelasi
menunjukkan kekuatan hubungan yang rendah.