• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji asumsi data penelitian

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 93-104)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

3. Uji asumsi data penelitian

a). Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan One

Sample Kolmogrov Smirnov Test. Distribusi dikatakan normal apabila probabilitas (p) > 0,05. Hasil uji normalitas pada kemandirian

emosional adalah 0, 200, sehingga p > 0,05 atau 0,200 > 0,05 dan

dengan demikian sebaran kemandirian emosional dikatakan normal.

Hasil uji normalitas pada kemandirian perilaku adalah 0,200, sehingga

p > 0,05 atau 0,200 > 0,05 dan dengan demikian sebaran kemandirian

perilaku dikatakan normal. Hasil uji normalitas pada kemandirian nilai

adalah 0,000, sehingga p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan dengan demikian

sebaran kemandirian nilai dikatakan tidak normal. Ringkasan sebaran

distribusi variabel kemandirian, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13: Ringkasan Sebaran Distribusi Variabel Kemandirian

One Sample Kolmogrov Smirnov Test. (p) Distribusi

Kemandirian Emosional 0,200 Normal

Kemandirian Perilaku 0,200 Normal

Hasil uji normalitas pada pola asuh otoriter adalah 0,000,

sehingga p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan dengan demikian sebaran pola

asuh otoriter dikatakan tidak normal. Hasil uji normalitas pada pola

asuh otoritatif adalah 0,011, sehingga p < 0,05 atau 0,011 < 0,05 dan

dengan demikian sebaran pola asuh otoritatif dikatakan tidak normal.

Hasil uji normalitas pada pola asuh permissive – indulgent adalah

0,018, sehingga p < 0,05 atau 0,018 < 0,05 dan dengan demikian

sebaran pola asuh permissive – indulgent dikatakan tidak normal. Hasil

uji normalitas pola asuh permissive – indifferent adalah 0,000, sehingga

p < 0,05 atau 0,000 < 0,05 dengan demikian sebaran pola asuh

permissive – indifferent dikatakan tidak normal. Ringkasan sebaran distribusi variabel pola asuh, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14: Ringkasan Sebaran Distribusi Variabel Pola Asuh One Sample Kolmogrov Smirnov Test. (p) Distribusi

Pola Asuh Otoriter 0,000 Tidak Normal

Pola Asuh Otoritatif 0,011 Tidak Normal

Pola Asuh Permissive – Indulgent 0,000 Tidak Normal Pola Asuh Permissive – Indifferent 0,000 Tidak Normal

b). Uji Linearitas

Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara

keempat pola asuh dengan kemandirian emosional tidak berupa garis

lurus, karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05

otoriter memiliki harga F linearitas sebesar 0,913 dengan nilai p =

0,344. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

otoriter dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti

tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian

emosional.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif

memiliki harga F linearitas sebesar 0,218 dengan nilai p = 0,643. Hal

tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoritatif dan

kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada

hubungan antara pola asuh otoritatif dan kemandirian emosional.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,516 dengan nilai p = 0,476. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indulgent dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive -

indulgent dan kemandirian emosional.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

indifferent memiliki harga F linearitas sebesar 0,451 dengan nilai p = 0,505. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indifferent dan kemandirian emosional yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive -

Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian

emosional, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 15: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Emosional

F Sig

Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Emosional

Between Groups (Combined)

0,913 0,344

F Sig

Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Emosional

Between Groups (Combined)

0,218 0,643

F Sig

Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Emosional

Between Groups (Combined)

0,516 0,476

F Sig

Skor Pola Asuh Permissive - Indifferent* Skor Kemandirian Emosional

Between Groups (Combined)

0,451 0,505

Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara

keempat pola asuh dengan kemandirian perilaku tidak berupa garis

lurus, karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05

(syarat p < 0,05). Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh

otoriter memiliki harga F linearitas sebesar 2,843 dengan nilai p =

0,101. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

otoriter dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak

ada hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian perilaku.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif

memiliki harga F linearitas sebesar 1,220 dengan nilai p = 0,277. Hal

kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada

hubungan antara pola asuh otoritatif dan kemandirian perilaku.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,049 dengan nilai p = 0,827. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indulgent dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent

dan kemandirian perilaku.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

indifferent memiliki harga F linearitas sebesar 0,102 dengan nilai p = 0,751. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indifferent dan kemandirian perilaku yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent

dan kemandirian perilaku.

Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian

perilaku, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Perilaku

F Sig

Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Perilaku

Between Groups (Combined)

2,843 0,101

F Sig

Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Perilaku

Between Groups (Combined)

1,220 0,277

F Sig

Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Perilaku

Between Groups (Combined)

0,049 0,827

F Sig

Indifferent* Skor Kemandirian Perilaku

(Combined)

Berdasarkan hasil uji linearitas, diketahui bahwa hubungan antara

keempat pola asuh dengan kemandirian nilai tidak berupa garis lurus,

karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05 (syarat p

< 0,05). Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoriter

memiliki harga F linearitas sebesar 0,174 dengan nilai p = 0,678. Hal

ini tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoriter

dan kemandirian nilai adalah tidak linier. Hal ini berarti tidak ada

hubungan antara pola asuh otoriter dan kemandirian nilai.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh otoritatif

memiliki harga F linearitas sebesar 1,173 dengan nilai p = 0,284. Hal

tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh otoritatif dan

kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan

antara pola asuh otoritatif dan kemandirian nilai.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

indulgent memiliki harga F linearitas sebesar 0,304 dengan nilai p = 0,584. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indulgent dan kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive - indulgent dan

kemandirian nilai.

Uji linearitas yang dilakukan menunjukkan pola asuh permissive -

0,035. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh

permissive - indifferent dan kemandirian nilai yang tidak linier. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dan

kemandirian nilai.

Ringkasan uji linearitas pada pola asuh dengan kemandirian nilai,

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17: Ringkasan Uji Linearitas Pola Asuh dengan Kemandirian Nilai

F Sig

Skor Pola Asuh Otoriter * Skor Kemandirian Nilai

Between Groups (Combined)

0,174 0,678

F Sig

Skor Pola Asuh Otoritatif * Skor Kemandirian Nilai

Between Groups (Combined)

1,173 0,284

F Sig

Skor Pola Asuh Permissive - Indulgent * Skor Kemandirian Nilai

Between Groups (Combined)

0,304 0,584

F Sig

Skor Pola Asuh Permissive - Indifferent* Skor Kemandirian Nilai

Between Groups (Combined)

4,710 0,035

c). Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji normalitas dan uji

linearitas. Penghitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan

uji statistik spearman karena penelitian yang peneliti lakukan

merupakan penelitian asosiatif/hubungan (korelasi) yang berbentuk data

ordinal (Sugiyono, 2011). Data ordinal merupakan data kuantitatif yang

berbentuk peringkat atau ranking (Sugiyono, 2011). Uji spearman

merupakan uji statistika non-parametrik (Sugiyono, 2011). Uji statistika

(Sugiyono, 2011). Uji statistika non-parametrik tidak menuntut

terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak

harus berdistribusi normal atau linier (Sugiyono, 2011).

Peneliti menggunakan besaran koefisien korelasi untuk melihat

tingkat hubungan antara kedua variabel termasuk hubungan yang sangat

rendah, rendah, sedang, kuat, sangat kuat. Sugiyono (dalam Priyatno,

2012) mengungkap kriteria koefisien korelasi spearman sebagai

berikut:

Koefisien korelasi Kriteria

0 sampai dengan 0,199 0,20 sampai dengan 0,399 0,40 sampai dengan 0,599 0,60 sampai dengan 0,799 0,80 sampai dengan 1,000 sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat

Untuk tanda “-“ (negatif) diartikan sebagai keterkaitan yang tidak langsung, dengan kriteria yang sama dengan kondisi di atas (Supangat,

2007). Spiegel & Stephens (2007) mengatakan apabila koefisien

korelasi lemah/tidak kuat, maka sampel tidak dapat mewakili populasi.

Sebaliknya, apabila koefisien korelasi kuat, maka sampel dapat

mewakili populasi.

Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan

indifferent dengan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubber. Selain itu, tidak ada hubungan positif antara pola asuh

otoritatif dengan kemandirian emosional, perilaku, dan nilai pada

remaja clubber.

Dari tabel skor rata-rata remaja clubber dapat dilihat bahwa

analisis dari variabel pola asuh otoriter dan kemandirian emosional

menunjukkan skor korelasi r = -.124 dengan probabilitas 0,344 (p >

0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

pola asuh otoriter dengan kemandirian emosional. Skor koefisien

korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.228

dengan probabilitas 0,079 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan

kemandirian perilaku. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan

hubungan yang rendah.

Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = -.060 dengan

probabilitas 0,647 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan kemandirian nilai. Skor

koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat

rendah.

Hasil lainnya dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada

hubungan positif antara pola asuh otoritatif dengan kemandirian

rata-rata remaja clubber, dapat dilihat bahwa analisis dari variabel pola

asuh otoritatif dan kemandirian emosional menunjukkan skor korelasi r

= 0,082 dengan probabilitas 0,268 (p > 0,05). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara pola asuh

otoritatif dengan kemandirian emosional. Skor koefisien korelasi

menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = 0,135

dengan probabilitas 0,152 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan positif antara pola asuh otoritatif dengan

kemandirian perilaku. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan

hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian nilai menunjukkan korelasi r = 0,139 dengan

probabilitas 0,144 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan positif antara pola asuh otoritatif memiliki dengan

kemandirian nilai. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan

hubungan yang sangat rendah.

Hasil lain dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara pola asuh permissive – indulgent dengan kemandirian

emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubbers. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa analisis dari variabel pola asuh permissive –

indulgent dan kemandirian emosional menunjukkan skor korelasi r = 0,064 dengan probabilitas 0,628 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

dengan kemandirian emosional. Skor koefisien korelasi menunjukkan

kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.053

dengan probabilitas 0,690 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent

dengan kemandirian perilaku pada remaja clubber. Skor koefisien

korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = 0,043 dengan

probabilitas 0,745 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pola asuh permissive – indulgent dengan

kemandirian nilai. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan

hubungan yang sangat rendah.

Hasil lain dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dengan kemandirian

emosional, perilaku, dan nilai pada remaja clubber. Dari tabel skor

rata-rata remaja clubber dapat dilihat bahwa analisis dari variabel pola

asuh permissive – indifferent dan kemandirian emosional menunjukkan

skor korelasi r = -.092 dengan probabilitas 0,484 (p > 0,05). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh

permissive – indifferent dengan kemandirian emosional pada remaja clubber. Skor koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian perilaku menunjukkan skor korelasi r = -.077

dengan probabilitas 0,559 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent

dengan kemandirian perilaku pada remaja clubber. Skor koefisien

korelasi menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat rendah.

Kemandirian nilai menunjukkan skor korelasi r = -.245 dengan

probabilitas 0,059 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pola asuh permissive – indifferent dengan

kemandirian nilai pada remaja clubber. Skor koefisien korelasi

menunjukkan kekuatan hubungan yang rendah.

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 93-104)

Dokumen terkait