• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deksripsi Data

2. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam metode

Ordinary Least Aquare (OLA). Sedikitnya terdapat empat uji asumsi yang harus

dilakukan terhadap suatu model regresi linier sederhana, yaitu: a. Uji Normalitas

Dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak hanya dengan melihat pada histogram residual apakah memiliki bentuk seperti lonceng atau tidak b. Uji Multikolinearitas

Digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat diantara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam pembentukan model. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance

Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel independen,

yaitu jika variabel independen mempunyai nilai VIF tidak melebihi 4 atau 5 berarti tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier kesalahan pengganggu (e) mempunyai varian yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini digunakan

untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

heteroskedastisitas varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

3. Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda adalah suatu metode analisis regresi untuk lebih dari dua variabel, karena itu termasuk dalam analisis multivariate. Namun karena dalam uji regresi berganda juga dianalisis hubungan antar satu variabel bebas X dengan variabel terikat Y manakala variabel bebas X lainnya dianggap konstan, maka dalam analisisnya juga masih bisa digunakan metode kuadrat terkecil. 42

Y2=α + B1X1 + B2X2 + B3X3 + e Keterangan:

Y : Keputusan nasabah

α : Konstanta

B1, B2, B3 : Koefisien dari variabel bebas (X) X1 : Variabel tingkat pendidikan X2 : Variabel motivasi

X3 : Variabel promosi E : Standar error

4. Uji Hipotesis

a. Uji t

Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2 dan X3, (Tingkat Pendidikan, Motivasi dan Promosi) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian) secara terpisah atau parsial. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rumus mencari t= r √ − 2 1 − Sedangkan

Rumus mencari ttabel := (α/2;n-k)

Keterangan: t = nilai thitung

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

42

k = jumlah variabel

α =tingkat kepercayaan = 0,05

Bentuk pengujian adalah :

a) Ho : μ = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

b) Ho : μ ≠ 0., artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a) Ho diterima jika : -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5%, df = n-2. b) Ho ditolak jika : thitung> ttabel atau –thitung< -ttabel.

b. Uji F

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rumus mencari Fhitung : = /[ ] / Sedangkan

Rumus mencari = (k ; n-k-l)

Keterangan:

= nilai

= koefisien korelasi ganda

K = Jumlah variabelbebas

n = Jumlah sampel

Bentuk pengujiannya adalah :

a) Ho : µ = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan dengan variabel terikat (Y).

b) Ho : µ ≠ 0, artinya terdapat hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan dengan variabel terikat (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a) Terima Ho apabila :

b) Tolak Ho apabila : > atau <

c. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien.43

D = R2 X 100 Keterangan : D = Determinasi R = Nilai Korelasi 100 % = Persentase Kontribusi 43

Algifari, Statistika Deskriptif Plus, (Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,2010) hal:198

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah PT.Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah.Prinsip Syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat mampu menjawab kebutuhan mayarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Sampai dengan September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak, dan 16 Payment Point. PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan merupakan cabang yang ke- 11 dan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 yang diresmikan oleh Agoest Soebhakti, Direktur Ritel Bank Negara Indonesia. PT Bank BNI Syariah adalah satu dari beberapa cara Bank BNI untuk melayani masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan Bank BNI sebagai Universal Banking. PT Bank BNI Syariah merupakan unit tersendiri yang secara struktural tidak

terpisahkan dengan unit – unit lain di Bank BNI dan bergerak khusus di perbankan syariah. Namun demikian dalam operasional pembukaannya sama sekali terpisah dengan Bank BNI yang melakukan kegiatan umum, tanpa mengurangi fasilitas pelayanan yang ada di Bank BNI.

Alasan pembukaan Cabang Syariah yaitu :

a. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan BNI sebagai Universal Banking.

b. Berdasarkan data Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebanyak 30% masyarakat Indonesia menolak sistem bunga.

c. Landasan operasional Perbankan Syariah sudah kuat.

d. Berdasarkan hasil survei, respon dan kepercayaan masyarakat yang besar atas kehadiran Bank Syariah.

Adapun berdirinya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan berdasarkan ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan Perbankan Syariah adalah sebagai berikut:

a. Undang – undang No. 10 Tahun 1998

b. Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GB/2010 dan No.32/23/KEP/DIR Tanggal 12 Mei1999 Tentang Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah, perubahan kegiatan usaha, dan pembukaan Kantor Cabang Syariah.

c. Peraturan Bank Indonesia No. 2/7/PBI/2000 Tanggal 27 Februari 2000 Tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta asing bagi Bank Umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah.

d. Peraturan Bank Indonesia No. 2/14/PBI/2000 Tanggal 9 Juni 2000 Tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 1/3/PBI/2000 Tentang penyelenggaraan kliring lokal dan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antara bank atas kliring lokal.

e. Peraturan Bank Indonesia No. 2/8/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000 Tentang pasar uang antar Bank berdasarkan prinsip Syariah.

f. Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000 Tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).

2. Keunggulan Dual System Bank

Dengan mekanisme dual banking system, maka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati layanan Perbankan Syariah dengan jaringan yang luas sehingga dapat mempercepat perkembangan industri Perbankan Syariah di Indonesia.

Adapun keunggulan dan merupakan akselerasi perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Dual System Bank, yaitu:

a. Efensiensi infrastruktur karena dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada pada bank industri (teknologi informasi,jaringan distribusi, dan sebagainya). b. Dapat melakukan aliansi dengan Bussines Units dalam satu bank induk

(share database, cross selling, dan sebagainya).

c. Sistem manajemen dan operasional Bank Syariah lebih mudah atau cepat dibuat dengan mengadopsi sistem yang telah ada pada Bank Konvensional induknya.

d. Syariah Compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional Bank Syariah (batasan maksimum pembiayaan, analisa pembiayaaan, nisbah, dan sebagainya) yang tersendiri melalui kebijakan otonomi khusus.

3. BNI Syariah Channeling Outlet (SCO)

Layanan Syariah pada Cabang BNI Konvensional dengan ketentuan (PBI/8/3/2006):

a. Dalam satu wilayah kerja Kantor BNI dengan Kantor Cabang Syariah Induknya.

b. Menggunakan pola kerja sama antara Kantor Cabang Syariah Induknya dengan Kantor Cabang Pembantu.

c. Mempergunakan SDM sendiri, Bank yang telah memiliki pengetahuan mengenai produk dan operasional Bank Syariah.

d. Wajib memiliki pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu.

e. Menggunakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi Bank Syariah.

f. Laporan Keuangan Layanan Syariah wajib digabungkan dengan laporan keuangan Kantor Cabang Syariah Induknya pada hari yang sama.

4. Visi , Misi dan Tujuan Perusahaan

a. Visi perusahaan

“Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”

b. Misi perusahaan

1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.

2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.

3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

c. Tujuan Perusahaan

Sedangkan tujuan dari Bank BNI Syariah Cabang Medan adalah untuk menampung keinginan masyarakat yang ingin mengguankan Bank Syariah serta

untuk mempercepat pengembangan kegiatan usaha Syariah dengan

memanfaatkan jaringan Bank BNI Syariah Cabang Medan.Serta dalam rangka menjadi Universal Banking maka perlu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui Perbankan Syariah serta sebagai alternatif dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul di kemudian hari, mengingat usaha berdasarkan prinsip Syariah tidak terkena negatif spread seperti yang dialami Bank- bank Konvensional.

B. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, penulis menjadikan pengolahan data dalam bentuk kuesioner atau angket yang terdiri dari 6 pertanyaan untuk variabel X1 (Tingkat Pendidikan), 6 pertanyaan untuk variabel X2 (Motivasi), 6 pertanyaan untuk variabel X3 (Promosi), dan 8 pertanyaan untuk variabel Y (Keputusan Pembelian). Kuesioner atau angket yang disebarkan dan diberikan kepada 50 orang karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sebagai sampel penelitian dan dengan menggunakan metode Likert Summated Rating (LSR).

Tabel 4.1 Skala Likert PERNYATAAN BOBOT Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Dan ketentuan diatas berlaku baik di dalam menghitung variabel X1, X2 dan X3 bebas (Tingkat Pendidikan, Motivasi dan Promosi) maupun variabel Y terikat (Keputusan Pembelian).

1. Karakteristik Responden

Responden penelitian ini adalah Nasabah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sebanyak 50 orang, yang terdiri dari beberapa karakteristik, baik Jenis kelamin, usia, status perkawinan dan pekerjaan yang dimiliki nasabah. Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh data nasabah sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Dari jumlah 50 responden yang diteliti, banyaknya responden diteliti sebanyak 22 nasabah laki-laki dan 28 nasabah perempuan terlihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid

Percent Comulative Percent Valid Laki-laki 22 44 44 44 Perempuan 28 56 56 56 Total 50 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin, mayoritas responden berjenis laki-laki 22 orang (44%) dan mayoritas jenis kelamin perempuan 28 orang (56%).

b. Usia

Tabel 4.3 Usia Responden

Frequency Percent Valid Percent Comulative Percent Valid <25 Tahun 17 34 34 34 26-30 Tahun 26 52 52 52 31-35 Tahun 7 14 14 14 Total 50 100 100 100

Sumber Data Penelitian SPSS, (16.0)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya responden pada kelompok usia <25 tahun adalah 17 orang atau (34%), usia 26-30 tahun adalah 26 orang atau (52%), usia 31-35 tahun adalah 7 orang atau (14%).

c. Status Perkawinan

Tabel 4.4

Status Perkawinan Responden

Frequency Percent Valid

Percent Comulative Percent Valid Menikah 27 54 54 54 Belum Menikah 23 46 46 46 Total 50 100 100 100

Sumber Data Penelitian SPSS, (16.0)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya responden pada kelompok status perkawinan yang sudah menikah adalah 27 orang atau (54%), dan yang belum menikah adalah 23 orang atau (46%).

d. Pekerjaan Tabel 4.5 Pekerjaan Responden Frequency Perpect Valid Percent Comulative Percent

Valid Karyawan Swasta 15 30 30 30

Pegawai Negeri Sipil 11 22 22 22

Wirausaha 8 16 16 16

Buruh 0 0 0 0

Lainnya 16 32 32 32

Total 50 100 100 100

Sumber Data Penelitian SPSS, (16.0)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya responden pada jenis pekerjaan.Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 15 orang (30%), kemudian responden dengan jenis pekerjaan pegawai negeri sipil sebanyak 11 orang (22%), responden dengan jenis pekerjaan wirausaha sebanyak 8 orang (16%), dan responden dengan jenis pekerjaan lainnya sebanyak 16 orang (32%).

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk lebih membantu berikut penulis sajikan tabel hasil skor jawaban responden dari angket atau kuesioner yang penulis sebarkan yaitu:

Tabel 4.6

Skor Angket Untuk Variabel X1 (Tingkat Pendidikan)

No Pernyataan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak setuju Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 39 78 11 22 0 0 0 0 0 0 50 100

2 9 18 32 64 9 18 0 0 0 0 50 100

3 24 48 16 32 9 18 1 2 0 0 50 100

4 7 14 29 58 13 26 1 2 0 0 50 100

5 36 72 9 18 5 10 0 0 0 0 50 100

6 33 66 4 8 12 24 1 2 0 0 50 100

Sumber diolah data SPSS 16.0

Dari tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pernyataan “pendidikan yang berkelanjutan dapat meningkatkan keahlian dan pengetahuan” menunjukkan 39 orang responden (78%) menyatakan sangat setuju dan 11 orang responden (22%) menyatakan setuju.

b. Pernyataan “saya merasakan bahwa pendidikan formal akan

mempengaruhi nasabah dalam membeli produk” menunjukkan 9 orang responden (18%) menyatakan sangat setuju, 32 orang responden (64%) menyatakan setuju dan 9orang responden (18%) menyatakan kurang setuju.

c. Pernyataan “pendidikan diluar sekolah dapat meningkatkan potensi diri” menunjukkan 24 orang responden (48%) menyatakan sangat setuju, 16 orang responden (32%) menyatakan setuju dan 9 orang responden (18%) menyatakan kurang setuju.

d. Pernyataan “pendidikan non formal ditujukan untuk mengembangkan diri dan usaha mandiri” menunjukkan 7 orang responden (14%) menyatakan sangat setuju, 29 orang responden (58%) menyatakan setuju dan 13 orang responden (26%) menyatakan kurang setuju.

e. Pernyataan “pengaruh lingkungan keluarga akan mempengaruhi karakter atas kepribadian seseorang” menunjukkan 36 orang responden (72%) menyatakan sangat setuju, 9 orang responden (18%) menyatakan setuju dan 5 orang responden (10%) menyatakan kurang setuju.

f. Pernyataan “karakter seseorang akan mempengaruhi dalam membeli suatu produk” menunjukkan 33 orang responden (66%) menyatakan sangat setuju, 4 orang responden (8%) menyatakan setuju dan 12 orang responden (24%) menyatakan kurang setuju.

Tabel 4.7

Skor angket untuk Variabel X2 (Motivasi)

No Pernyatan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 10 20 12 24 15 30 5 10 1 2 50 100 2 12 24 23 46 12 24 2 4 1 2 50 100 3 8 16 33 66 8 16 1 2 0 0 50 100 4 16 32 27 54 7 14 0 0 0 0 50 100 5 9 18 29 58 12 24 0 0 0 0 50 100 6 9 18 27 54 14 28 0 0 0 0 50 100

Sumber data diolah SPSS 16.0

Dari tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pernyataan “produk-produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah benar-benar secara syariah” menunjukkan 10 orang responden (20%) menyatakan sangat setuju, 12 orang responden (24%) menyatakan setuju, 15 orang responden (30%) menyatakan kurang setuju dan 5 orang responden (10%) menyatakan tidak setuju.

b. Pernyataan “BNI Syariah senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan jasa yang ada” menunjukkan 12 orang responden (24%) menyatakan sangat setuju, 23 orang responden (46%) menyatakan setuju dan 12 orang responden (24%) menyatakan kurang setuju.

c. Pernyataan “penyaluran jasa yang ada didalam BNI Syariah sudah

menjalankan fungsinya dengan kesepakatan yang ditentukan”

menunjukkan 8 orang responden (16%) menyatakan setuju dan 33 orang responden (66%) menyatakan kurang setuju.

d. Pernyataan “jasa yang diberikan BNI Syariah tidak memberatkan nasabah” menunjukkan 16 orang responden (32%) menyatakan sangat setuju dan 27 orang responden (54%) menyatakan setuju.

e. Pernyataan “jasa yang ditawarkan BNI Syariah bervariasi” menunjukkan 9 orang responden (18%) menyatakan sangat setuju, 29 orang responden (58%) menyatakan setuju dan 12 orang responden (24%) menyatakan kurang setuju.

f. Pernyataan “jasa yang disalurkan BNI Syariah berasal dari bank itu sendiri” menunjukkan 9 orang responden (18%) menyatakan sangat setuju, 27 orang responden (54%) menyatakan setuju dan 14 orang responden (28%) menyatakan kurang setuju.

Tabel 4.8

Skor Angket untuk variabel X3 (Promosi)

No Pernyataan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 11 22 23 46 16 32 0 4 0 0 50 100 2 13 26 32 64 4 8 1 2 0 0 50 100 3 15 30 25 50 8 16 2 4 0 0 50 100 4 11 22 23 46 16 32 0 0 0 0 50 100 5 15 30 29 58 4 8 1 2 1 2 50 100 6 8 16 28 56 13 26 1 2 0 0 50 100

Sumber data diolah SPSS 16.0

a. Pernyataan “BNI Syariah dalam mempromosikan produknya

menggunakan karyawan yang datang langsung mengunjungi calon nasabah dan menjelaskan produk-produk yang ditawarkan” menunjukkan 11 orang responden (22%) menyatakan sangat setuju, 23 orang responden (46%) menyatakan setuju dan 16 orang responden (32%) menyatakan kurang setuju.

b. Pernyataan “BNI Syariah dalam mempromosikan produknya membuat brosur-brosur yang disebarkan oleh karyawan bank” menunjukkan 13 orang responden (26%) menyatakan sangat setuju, 32 orang responden

(64%) menyatakan setuju dan 4 orang responden (8%) menyatakan kurang setuju.

c. Pernyataan “iklan produk-produk yang ditawarkan BNI syariah melalui brosur dapat menarik perhatian saya” menunjukkan 15 orang responden (30%) menyatakan setuju dan 25 orang responden (50%) menyatakan kurang setuju.

d. Pernyataan “iklan untuk produk-produk yang ditawarkan BNI Syariah yang menggunakan spanduk, brosur dan poster lebih menarik jika dibandingkan dengan iklan kompetitor (pesaing)” menunjukkan 11 orang responden (22%) menyatakan sangat setuju, 23 orang responden (46%) setuju dan 16 orang respondeen (32%) menyatakan kurang setuju.

e. Pernyataan “BNI Syariah sering memberikan bantuan kemanusiaan pada orang-orang yang membutuhkan” menunjukkan 15 orang responden (30%) menyatakan sangat setuju dan 29 orang responden (58%) menyatakan setuju.

f. Pernyataan “Demi meningkatkan hubungan dengan masyarakat, BNI sering membuat acara yang melibatkan masyarakat contoh pada saat ulang tahun BNI Syariah” menunjukkan 28 orang responden (56%) menyatakan setuju dan 13 orang responden (26%) menyatakan setuju.

Tabel 4.9

Skor Angket untuk Variabel Y (Keputusan Pembelian)

No Pernyataan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah F % F % F % F % F % F % 1 6 12 33 66 11 22 0 0 0 0 50 100 2 11 22 37 74 2 4 0 0 0 0 50 100 3 5 10 27 54 18 36 0 0 0 0 50 100 4 6 12 28 56 16 32 0 0 0 0 50 100

5 5 10 2 4 43 86 0 0 0 0 50 100

6 13 26 29 58 2 4 6 12 0 0 50 100

7 7 14 27 54 15 30 0 0 1 2 50 100

8 15 30 28 56 5 10 1 2 1 2 50 100

Sumber data diolah SPSS 16.0

a. Pernyataan “jasa BNI Syariah sangat memuaskan nasabah” menunjukkan 6 orang responden (12%) menyatakan sangat setuju, 33 orang responden (66%) menyatakan setuju dan 11 orang responden (22%) menyatakan kurang setuju.

b. Pernyataan “kualitas produk yang ada didalam BNI Syariah dapat membangun kepercayaan nasabah dalam memutuskan penggunaan produk” menunjukkan 11 orang responden (22%) menyatakan sangat setuju dan 37 orang responden (74%) menyatakan setuju.

c. Pernyataan “ketertarikan jasa yang diberikan BNI Syariah membuat nasabah menggunakan produk yang sama secara berulang” menunjukkan 5 orang responden (10%) menyatakan sangat setuju dan 27 orang responden (54%) menyatakan setuju dan 18 orang responden (36%) menyatakan kurang setuju.

d. Pernyataan “produk jasa yang mudah didapatkan membuat nasabah terus menggunakan produk yang ditawarkan BNI Syariah” menunjukkan 28 orang responden (56%) menyatakan setuju dan 16 orang responden (32%) menyatakan kurang setuju.

e. Pernyataan “kepuasan yang didapat atas pelayanan di BNI Syariah membuat nasabah tertarik memberikan informasi kepada orang lain” menunjukkan 5 orang responden (10%) menyatakan sangat setuju, 2 orang responden (4%) menyatakan setuju dan 43 orang responden (86%) menyatakan kurang setuju.

f. Pernyataan “bagi hasil yang memadai membuat nasabah tertarik mengajak orang lain untuk menggunakan produk yang ada di BNI Syariah” menunjukkan 13 orang responden (26%) menyatakan sangat setuju, 29 orang responden (58%) menyatakan setuju, dan 6 orang responden (12%) menyatakan tidak setuju.

g. Pernyataan “nasabah BNI Syariah selalu melakukan pembelian ulang terhadap produk yang sama” menunjukkan 7 orang responden (14%) menyatakan sangat setuju, 27 orang responden (54%) menyatakan setuju dan 15 orang responden (30%) menyatakan sangat kurang setuju.

h. Pernyataan “kepuasan terhadap produk membuat nasabah menggunakan jasa tersebut kembali” menunjukkan 15 orang responden ( 30%) menyatakan sangat setuju, dan 28 orang responden (56%) menyatakan setuju.

C. Analisa Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Program yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen dalam program computer Statistic Program For Social Science (SPSS) versi 16,0yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Dari 50 daftar pertanyaan (Kuesioner) yang dijawab dan dikembalikan responden, penulis menginput nilai-nilainya untuk bahan pengujian.Uji validitas menggunakan pendekatan “single trial administration” yakni pendekatan sekali jalan atas data instrumen yang disebar dan tidak menggunakan pendekatan ulang.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas butir.Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid dan tidak adalah melihat nilai probabilitas koefisien korelasinya. Menurut imam ghozali (2004:45), uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel .Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Dengan cara lain yaitu dari nilai sig (2tailed) dan membandingkannya dengan taraf signifikan (α) yang ditentukan peneliti.Bila nilai sig (2 tailet) ≤ 0,05, maka instrumen valid, jika nilai sig (2tailed) ≥ 0,05, maka butir instrumen tidak valid.

Hipotesisnya adalah:

- Ho : Korelasi skor item dengan total skor adalah tidak signifikan (tidak valid)

- Ha : Korelasi skor item dengan total skor adalah signifikan (valid) Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

- Tolak Ho jika probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 (sig. 2 tailed ≤ α0,05)

- Terima Ha jika probabilitas yang dihitung ≥ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 (sig. 2 tailed ≥ α0,05). Kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Rhitung Rtabel Probabilitas Keterangan

Pendidikan (X1) item 1 0.474 0.279 0.000< 0.05 Valid item 2 0.366 0.279 0.004< 0.05 Valid item 3 0.688 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 4 0.775 0.279 0.000< 0.05 Valid item 5 0.476 0.279 0.000< 0.05 Valid item 6 0.762 0.279 0.000< 0.05 Valid Motivasi (X2) item 1 0.782 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 2 0.726 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 3 0.548 0.279 0.000< 0.05 Valid item 4 0.473 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 5 0.624 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 6 0.671 0.279 0.000 < 0.05 Valid Promosi (X3) item 1 0.855 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 2 0.680 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 3 0.450 0.279 0.001 < 0.05 Valid item 4 0.855 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 5 0.614 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 6 0.538 0.279 0.000< 0.05 Valid Keputusan Pembelian (Y) item 1 0.533 0.279 0.000< 0.05 Valid item 2 0.493 0.279 0.000< 0.05 Valid item 3 0.689 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 4 0.637 0.279 0.000 < 0.05 Valid item 5 0.340 0.279 0.008 < 0.05 Valid

item 6 0.716 0.279 0.000 < 0.05 Valid

item 7 0.717 0.279 0.000 < 0.05 Valid

item 8 0.706 0.279 0.000 < 0.05 Valid

Sumber: Data Penelitian Diolah SPSS 16.0

Dari semua butir pertanyaan untuk masing-masing variabel (tingkat pendidikan, motivasi, promosi dan keputusan pembelian)ternyata semua pertanyaan mempunyai status valid atau absah artinya setiap butir pertanyaan sah untuk dijadikan instrumen penelitian. Selanjutnya butir instrumen yang valid diatas diuji reliabilitasnya untuk mengetahui apakah seluruh butir pertanyaan dari tiap variabel yang diteliti, pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach’s Alpha. Menurut nunnaly dalam imam Ghozali (2005:42) dikatakan reliabel bila hasil alpha > 0.60, hasilnya seperti ditunjukkan dalam table berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Reliabilitas Status

Tingkat Pendidikan (X1) 0.737 Reliabel

Motivasi (X2) 0.757 Reliabel

Promosi (X3) 0.764 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0.751 Reliabel

Sumber: Data Penelitian Diolah SPSS 16.0

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki crombach alpha > 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan, motivasi, promosi dan keputusan pembelian dapat dikatakan variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi normalitas.

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Gambar di atas dengan hasil uji normalitas P-P Plot Regression pada garis lurus melintang dari pojok kiri kekanan atas sehinngga membentuk arah diagonal dapat disebut garis acuan normalitas sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan terjadinya korelasi yang sempurna antara satu variabel dependen dengan variabel independen yang lain. Apabila terjadi multikolinearitas, maka akan mengakibatkan terjadinya kesalahan standar penafsir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar.

Untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF (Variance Inflation Factor) yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi tidak berkurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari

Dokumen terkait