• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan

5.1 Hasil Penelitian

5.1.7 Uji Asumsi Klasik

Pengujian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam persamaan regresi linear berganda. Hal ini dilakukan sebelum pengujian hipotesis meliputi :

a. Uji Normalitas Hipotesis 1

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati sebaran plot-plot pada grafik P-P Plot seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Sumber : Lampiran 9

Gambar 5.3 Hasil Uji Normalitas Hipotesis 1

Gambar di atas menunjukkan bahwa pola plot-plot berada di sekitar garis diagonal grafik P-P Plot, pola ini menunjukkan bahwa data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini tersebar secara normal, atau terbebas dari asumsi normalitas data.

Tabel 5.15 Hasil Uji Kolmogorof Smirnov Hipotesis 1

Unstandardized Predicted Value

N 34

Normal Parametersa Mean 23.7352941

Std. Deviation 1.13689506 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .106 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .618

Asymp. Sig. (2-tailed) .839

Sumber : Lampiran 9

Nilai Komolgorof-Smirnov sebesar 0,618 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena p=0,839). Sehingga dari nilai Komolgorof-Smirnov dapat dikatakan bahwa residual pada persamaan regresi terdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas Hipotesis 1

Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati sebaran plot-plot pada grafik Scater plot seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Sumber : Lampiran 9

Gambar 5.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis 1

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran plot-plot pada grafik memiliki pola bergelombang, melebar dan plot menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas Persamaan I Hipotesis 2

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui :

Sumber : Lampiran 9

Gambar 5.5 Hasil Uji Normalitas Persamaan I Hipotesis 2

Berdasarkan pada Gambar 5.5 tersebut Ghozali (2005) menyatakan jika distribusi data adalah normal, karena terdapat titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Hasil grafik tersebut menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonalnya, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Tabel 5.16 Hasil Uji Kolmogorof Smirnov Persamaan I Hipotesis 2

Unstandardized Predicted Value

N 34

Normal Parametersa Mean 18.7352941

Std. Deviation .73440396 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .106 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .618

Asymp. Sig. (2-tailed) .839

Nilai Komolgorof-Smirnov sebesar 0,618 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena p=0,839). Sehingga dari nilai Komolgorof-Smirnov dapat dikatakan bahwa residual pada persamaan regresi terdistribusi normal.

d. Uji Heterokedastisitas Persamaan I Hipotesis 2

Dari grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada Gambar 5.5 di bawah, terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar 5.5 berikut :

Sumber : Lampiran 9

Gambar 5.6 Hasil Uji Heterokedastisitas Persamaan I hipotesis 2

e. Uji Normalitas Persamaan II Hipotesis 2

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati sebaran plot-plot pada grafik P-P Plot seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Sumber : Lampiran 9

Gambar di atas menunjukkan bahwa pola plot-plot berada disekitar garis diagonal Grafik PP Plot, pola ini menunjukkan bahwa data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini tersebar secara normal, atau terbebas dari asumsi normalitas data.

Tabel 5.17 Hasil Uji Kolmogorof Smirnov Persamaan II Hipotesis 2

Unstandardized Predicted Value

N 34

Normal Parametersa Mean 23.735291

Std. Deviation 1.17333548 Most Extreme Differences Absolute .094 Positive .106 Negative .094 Kolmogorov-Smirnov Z -.056

Asymp. Sig. (2-tailed) .926

Sumber : Lampiran 9

Dari tabel di atas seluruh nilai Komolgorof-Smirnov sebesar -0,056 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena p=0,926). Sehingga dari nilai Komolgorof- Smirnov dapat dikatakan bahwa residual pada persamaan regresi terdistribusi normal.

f. Uji Heterokedastisitas Persamaan II Hipotesis 2

Dari grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada Gambar di bawah, terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar 5.7 berikut :

Sumber : Lampiran 9

Gambar 5.8 Uji Heterokedastisitas Persamaan II Hipotesis 2

5.1.8 Pengujian hipotesis

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja, dan pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja melalui sikap aparat pemerintah daerah.

a. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian hipotesis pertama yaitu menguji pengaruh karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) terhadap kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias. Langkah awal pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian goodness of fit. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu persamaan regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.18

Tabel 5.18 Pengujian Hipotesis 1

Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,473 hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan kinerja aparat pemerintah daerah.

Sedangkan nilai R Square pada Tabel di atas sebesar 0,224. Hal ini menunjukkan bahwa 22,40% variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah atau 22,40% variabel kinerja aparat pemerintah daerah mampu dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) sedangkan sisanya 77,60% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini.

Untuk menguji apakah parameter koefisien R2 variabel independen secara keseluruhan signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji Simultan) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang

Variabel Unstandardized Coefficients

(B) t hitung Sig. Ket. Constant 23,735 Karakteristik Tujuan Anggaran (X) 1,137 3,037 0.005 Sig R R Square F hitung F tabel Sigi. F α = 0.473 = 0,224 = 9,225 = 2.46 = 0.005 = 0.05

digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel maka H0 dapat diterima. Serta apabila tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan apabila tingkat signifikan > 0,05 maka H0

Tabel 5.18 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,005 berada di bawah 0,05 dan nilai F

diterima.

hitung adalah 9,225 dengan tingkat signifikansi 0,005. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,46. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung > Ftabel

Berdasarkan Tabel 5.18 di atas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk :

(9,225 > 2,46). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) terhadap kinerja dapat diterima secara keseluruhan.

Y = 23,735 + 1,137X(X1.1, X1.2 , X1.4, X1.5

Nilai konstanta sebesar 23,735 sedangkan nilai koefisien regresi karakteristik tujuan anggaran bernilai 1,137 yang bermakna bahwa karakteristik tujuan anggaran mempunyai hubungan positif terhadap kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias atau berdasarkan persamaan itu dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias akan meningkat apabila terjadi peningkatan karakteristik tujuan anggaran.

) + ε

b. Pengujian hipotesis 2 b1.

Pengujian persamaan I hipotesis 2 yaitu menguji pengaruh karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) terhadap sikap aparat pemerintah daerah

kabupaten Nias. Langkah awal pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian goodness of fit. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu persamaan regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.19 berikut ini :

Tabel 5.19 Pengujian Persamaan I Hipotesis 2

Sumber : Lampiran 10

Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,381, hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) mempunyai hubungan yang lemah dengan kinerja aparat pemerintah daerah.

Sedangkan nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Variabel Unstandardized

Coefficients (B)

Standardized Coefficients

t hitung Sig. Ket.

Constant 18,735 Karakteristik Tujuan Anggaran (X1) 0,734 0,381 2,331 0,026 Sig R R Square F hitung F tabel Sigi. F α = 0.381 = 0,145 = 5,434 = 2.46 = 0.026 = 0.05

Nilai R Square pada Tabel 5.19 di atas sebesar 0,145. Hal ini menunjukkan bahwa 14,50% variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) berpengaruh terhadap sikap aparat pemerintah daerah atau 14,50% variabel sikap aparat pemerintah daerah mampu dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) sedangkan sisanya 85,50% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini.

Tabel 5.19 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,026 berada di bawah 0,05 dan nilai Fhitung adalah 5,434 dengan tingkat signifikansi 0,026. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,46. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung > Ftabel

Berdasarkan Tabel 5.19 di atas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk :

(5,434 > 2,46). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) terhadap sikap dapat diterima secara keseluruhan.

Z = 18,735 + 0,734X(X1.1, X1.2, X1.4, X1.5

Nilai konstanta sebesar 18,735 sedangkan nilai koefisien regresi karakteristik tujuan anggaran bernilai 0,734 yang bermakna bahwa karakteristik tujuan anggaran mempunyai hubungan positif terhadap sikap aparat pemerintah daerah kabupaten nias atau berdasarkan persamaan itu dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa sikap kerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias akan meningkat apabila terjadi peningkatan karakteristik tujuan anggaran.

b2

Pengujian persamaan II hipotesis 2 yaitu menguji pengaruh karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) dan sikap terhadap kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten Nias. Langkah awal pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian goodness of fit. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu persamaan regresi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square.

. Pengujian Persamaan II Hipotesis 2

Tabel 5.20 Pengujian Persamaan II Hipotesis 2

Sumber : Lampiran 10

Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,488. Hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) dan sikap mempunyai hubungan yang lemah dengan kinerja aparat pemerintah daerah.

Sedangkan nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

Variabel Unstandardize d Coefficients (B) Standardize d Coefficients

t hitung Sig. Ket.

Constant 20,685 Karakteristik Tujuan Anggaran (X1) 1,017 0,423 2,497 0,018 Sig Sikap (Z) 0,163 0,131 0,770 0.447 Tdk Sig R R Square F hitung F tabel Sigi. F α = 0.488 = 0,238 = 4,850 = 2.46 = 0.015 = 0.05

dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2

Nilai R Square pada Tabel 5.20 di atas sebesar 0,238. Hal ini menunjukkan bahwa 23,80% variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) dan sikap berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah atau 23,80% variabel kinerja aparat pemerintah daerah mampu dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) dan sikap sedangkan sisanya 76,20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini.

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 5.20 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,015 berada di bawah 0,05 dan nilai Fhitung adalah 4,850 dengan tingkat signifikansi 0,015. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,64. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung > Ftabel

Berdasarkan Tabel 5.20 di atas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk :

(4,850 > 2,46). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen karakteristik tujuan anggaran (partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran) terhadap kinerja dengan sikap aparat pemerintah daerah dapat diterima secara keseluruhan.

Nilai konstanta sebesar 20,685 sedangkan nilai koefisien regresi karaktristik tujuan anggaran bernilai 1,017 dan koefisien sikap sebesar 0,163 yang bermakna bahwa kinerja mempunyai hubungan positif terhadap karakteristik tujuan anggaran dan sikap aparat pemerintah daerah kabupaten nias atau berdasarkan persamaan itu dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias akan meningkat apabila terjadi peningkatan karakteristik tujuan anggaran dan sikap aparat pemerintah daerah.

5.1.9 Besarnya pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja

Dokumen terkait