BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
F. Uji Beda Rata-Rata (Independent Sample T-Test)
Independent Sample T-Test atau uji sampel bebas digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang independen.
a. Perbedaan efek country of origin untuk komik Jepang dan Korea TABEL 5.15
Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
Berdasarkan Efek Country Of Origin pada Komik Jepang dan Korea Komik Rata-rata Efek
Country of Origin Perbedaan Nilai Rata-rata thitung Sig. (2- tailed) Jepang 4,228 0,248** 2,530 0,013 Korea 3,980
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Langkah-langkah pengujian hipotesis a. Perumusan Hipotesis
- H0 : tidak ada perbedaan efek country of origin pada komik Jepang
- Ha : ada perbedaan efek country of origin pada komik Jepang dan
Korea
b. Memilih Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05 c. Menentukan thitung dan ttabel
- thitung adalah 2,530
- ttabel (df) n-k atau 100-1 = 99
Dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hasil ttabel sebesar 1,660.
d. Pengambilan Keputusan
Jika thitung≤ ttabel atau – thitung≥ - ttabel maka H0 diterima.
Jika thitung > ttabel atau – thitung < - ttabel maka H0 ditolak.
e. Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak (lihat pada lampiran V, halaman
110). Berdasarkan dari efek country of origin pada komik Jepang dan Korea rata-rata berada pada angka 4,228 dan 3,980. Hal ini dikarenakan Jepang terlebih dahulu memperkenalkan budayanya melalui komik dan atribut-atribut lainnya ke masyarakat daripada negara Korea.
b. Perbedaan sikap konsumen untuk komik Jepang dan Korea TABEL 5.16
Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
Berdasarkan Sikap Konsumen pada Komik Jepang dan Korea Komik Rata-rata Sikap
Konsumen Perbedaan Nilai Rata-rata thitung Sig. (2- tailed) Jepang 4,1800 0,65** 4,733 0,000 Korea 3,5300
Langkah-langkah pengujian hipotesis a. Perumusan Hipotesis
-H0: tidak ada perbedaan sikap konsumen pada komik Jepang dan
Korea
-Ha: ada perbedaan sikap konsumen pada komik Jepang dan Korea
b. Memilih Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05 c. Menentukan thitung dan ttabel
-thitung adalah 4,733
-ttabel (df) n-k atau 100-1 = 99
Dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hasil ttabel sebesar 1,660.
d. Pengambilan Keputusan
Jika thitung≤ ttabel atau – thitung≥ - ttabel maka H0 diterima.
Jika thitung > ttabel atau – thitung < - ttabel maka H0 ditolak.
e. Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak (lihat lampiran V, halaman 111),
jadi sikap konsumen terhadap komik Jepang lebih tinggi. Berdasarkan dari sikap konsumen pada komik Jepang dan Korea rata-rata berada pada angka 4,18 dan 3,53. Hal ini dikarenakan sikap konsumen yang tertarik dan tidak tertarik terhadap komik Jepang dan Korea dilihat dari tampilan fisik komik Jepang dan Korea, isi cerita, dan cara membaca komik tersebut.
c. Perbedaan minat membaca untuk komik Jepang dan Korea TABEL 5.17
Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
Berdasarkan Minat Membaca pada Komik Jepang dan Korea Komik Rata-rata Minat
Membaca Perbedaan Nilai Rata-rata thitung Sig. (2- tailed) Jepang 3,9800 0,5466** 3,964 0,000 Korea 3,4334
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Langkah-langkah pengujian hipotesis a. Perumusan Hipotesis
-H0 : Tidak ada perbedaan minat membaca pada komik Jepang dan
Korea
-Ha : Ada perbedaan minat membaca pada komik Jepang dan Korea
b. Memilih Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05 c. Menentukan thitung dan ttabel
-thitung adalah 3,964
-ttabel (df) n-k atau 100-1 = 99
Dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hasil ttabel sebesar 1,660.
d. Pengambilan Keputusan
Jika thitung≤ ttabel atau – thitung≥ - ttabel maka H0 diterima.
Jika thitung > ttabel atau – thitung < - ttabel maka H0 ditolak.
e. Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak (lihat lampiran V, halaman 112),
Korea. Berdasarkan dari minat membaca pada komik Jepang dan Korea rata-rata berada pada angka 3,9800 dan 3,4334. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan minat membaca dilihat berdasarkan genre pembacanya. Genre yang dimiliki komik Jepang kebanyakan meliputi fantasi, sport, action, detective, petualangan, supernatural, komedi, drama dan serial cantik, sedangkan komik Korea meliputi shounen, fantasi, action, komedi, supernatural, martial arts, dan serial cantik.
G. Uji Hipotesis
a. Pengaruh Efek Country of Origin pada Sikap Konsumen Terhadap Komik Jepang
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Efek country of origin tidak berpengaruh positif pada sikap
konsumen terhadap komik Jepang
Ha = Efek country of origin berpengaruh positif pada sikap konsumen
terhadap komik Jepang
2) Menerima atau Menolak Hipotesis
Berdasarkan tabel lampiran regresi sederhana (lihat lamp.IV, halaman 106) diperoleh hasil sig. (probability value) 0,005 ˂ α (0,05), maka H0
ditolak. Dengan demikian, efek country of origin berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap komik Jepang.
b. Pengaruh Efek Country of Origin pada Sikap Konsumen Terhadap Komik Korea
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Efek country of origin tidak berpengaruh positif pada sikap
konsumen terhadap komik Korea
Ha = Efek country of origin berpengaruh positif pada sikap
konsumen terhadap komik Korea
2) Menerima atau Menolak Hipotesis
Berdasarkan tabel lampiran regresi sederhana (lihat lamp.IV, halaman 107) diperoleh hasil sig. (probability value) 0,011 ˂ α (0,05), maka H0 ditolak. Dengan demikian, efek country of origin berpengaruh
positif pada sikap konsumen terhadap komik Korea.
c. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Komik Jepang pada Minat Membaca
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Sikap konsumen terhadap komik Jepang tidak berpengaruh
positif pada minat membaca
Ha = Sikap konsumen terhadap komik Jepang berpengaruh positif
pada minat membaca
2) Menerima atau Menolak Hipotesis
Berdasarkan tabel lampiran regresi sederhana (lihat lamp.IV, halaman 107) diperoleh hasil sig. (probability value) 0,000 ˂ α (0,05), maka
H0 ditolak. Dengan demikian, sikap konsumen terhadap komik
Jepang berpengaruh positif pada minat membaca komik Jepang.
d. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Komik Korea pada Minat Membaca
1) Perumusan Hipotesis
H0 = Sikap konsumen terhadap komik Korea tidak berpengaruh
positif pada minat membaca
Ha = Sikap konsumen terhadap komik Korea berpengaruh positif
pada minat membaca
2) Menerima atau Menolak Hipotesis
Berdasarkan tabel lampiran regresi sederhana (lihat lamp.IV, halaman 108) diperoleh hasil sig. (probability value) 0,000 ˂ α (0,05), maka H0 ditolak. Dengan demikian, sikap konsumen terhadap komik Korea
berpengaruh positif pada minat membaca komik Korea.