• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

I. Uji Coba Instrumen

Sebelum angket dikirimkan kepada responden maka diadakan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen penelitian yang valid (sahih) dan reliabel karena validitas reliabilitas merupakan ketentuan pokok untuk menilai alat ukur. Siswa Program Keahlian Jasa Boga SMK Muhammadiyah Wonosari dipilih peneliti sebagai uji coba instrumen, karena memiliki kompetensi yang sama di mata pelajaran kewirausahaan dan dibidang boga. Instrumen dalam penelitian ini akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehubungan dengan uji coba instrumen Sugiyono (2009:357) mengatakan bahwa hasil uji coba insrumen dapat dilakukan dengan meminta pendapat kepada para ahli. Jika terjadi butir yang tidak memenuhi syarat atau gugur, butir tersebut tidak digunakan untuk mengambil data penelitian. Uji coba instrumen penelitian meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan atau kesahihan atau digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item dalam instrumen yang telah dibuat. Validitas ini dilakukan pada instrumen

Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Self-Efficacy (X2) serta motivasi

beriwarausaha (Y).

Validitas berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengetahui secara tepat (Nurul, 2006:185). Tahapan pengujian validitas instrumen ini berupa pengukuran butir-butir kuesioner Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Self-

Efficacy (X2) serta motivasi berwirausaha (Y) butir-butir instrumen disusun

dan diukur validitasnya apakah butir-butir tersebut valid (reliabel) atau tidak valid (tidak reliabel ).

Pengukuran validitas yang dipakai adalah validitas konstruksi, untuk menguji validitas konstruksi maka dapat digunakan pendapat para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Para ahli akan memberi pendapat, perbaikan dan perubahan. Jumlah tenaga ahli yang digunakan adalah dua orang. Instrumen yang telah disetujui oleh para ahli tersebut kemudian di uji cobakan pada siswa yang bukan merupakan anggota sampel.

Uji coba instrumen penelitian ini adalah siswa di SMK Muhammadiyah Wonosari Program Keahlian Jasa Boga berjumlah 30 orang, yang tidak termasuk anggota sampel. Setelah data didapat dan ditabulasi maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan bantuan sistem komputer program SPSS.

Validitas ini dicari dengan menggunakan product moment yaitu dengan mengkorelasikan antara nilai tiap butir pertanyaan dengan skor total. Apabila

terdapat butir kuesioner yang tidak valid, maka butir kuesioner itu gugur dan tidak digunakan. Setelah butir-butir yang valid atau sahih, penulis menyusun kembali kisi-kisi dari variabel (X1), (X2) dan (Y) selanjutnya butir-butir

tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan product moment dengan rumus sebagai berikut :

xy

Keterangan :

: Jumlah responden

: Jumlah skor item (skor butir x) : Jumlah skor total (skor butir y) : Jumlah hasil ali dari skor x dan skor y : Jumlah penguadratan skor-skor x : Jumlah penguadratan skor-skor y : Jumlah penguadratan seluruh skor x : Jumlah penguadratan seluruh skor y

(Sugiyono, 2009:228) Nilai ini masih perlu dikorelasikan dengan korelasi bagian total yaitu korelasi yang harus selalu dilakukan pada setiap korelasi antara suatu skor dengan skor totalnya. Alasannya adalah dalam skor total terdapat muatan variansi skor butir sebagai skor bagian yang mengakibatkan korelasi yang diperoleh dari product moment menjadi tinggi.

Adanya korelasi bagian total ini korelasinya akan menjadi lebih kecil uji signifikansi untuk menentukan valid tidaknya sebuah butir instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (korelasi bagian total) dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5 %. Uji coba instrumen menggunakan 30 orang responden. Dan nilai rt (harga total) dengan taraf signifikansi 5 % dengan N = 30 adalah 0,361.

Apabila nilai (hitung) lebih kecil dari 0,361, maka butir insrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan. Sebaliknya nilai

(hitung) sama atau lebih besar dari 0,361 maka butir tersebut valid.

Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan kewirausahaan. Hasil uji validitas pada variabel ini, disajikan pada tabel 6, sebagai berikut :

Tabel 6. Uji Validitas Pengetahuan Kewirausahaan

No. Soal

1. 0,513 0,361 Valid 2. -0,145 0,361 Gugur 3. 0,573 0,361 Valid 4. 0,483 0,361 Valid 5. 0,430 0,361 Valid 6. 0,717 0,361 Valid 7. -0,56 0,361 Gugur 8. 0,480 0,361 Valid 9. 0,514 0,361 Valid 10. 0,562 0,361 Valid 11. -0,71 0,361 Gugur 12. 0,420 0,361 Valid 13. 0,605 0,361 Valid 14. 0,367 0,361 Valid 15. 0,400 0,361 Valid 16. 0,502 0,361 Valid 17. 0,416 0,361 Valid 18. 0,511 0,361 Valid 19. 0,459 0,361 Valid 20. 0,700 0,361 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel pengetahuan kewirausahaan diketahui bahwa ada 3 no soal yang gugur dalam

pertanyaan tes multiple choice karena nilai r hitung < r tabel. Data selengkapnya dapat dilihat dilampiran.

Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah variabel self efficacy. Hasil uji validitas pada variabel ini, disajikan pada tabel 7, sebagai berikut:

Tabel 7. Uji Validitas Self Efficacy

No. Soal

r Hitung r Tabel Keterangan

1. 0,509 0,361 Valid 2. 0,718 0,361 Valid 3. 0,566 0,361 Valid 4. 0,512 0,361 Valid 5. 0,701 0,361 Valid 6. 0,582 0,361 Valid 7. 0,546 0,361 Valid 8. 0,674 0,361 Valid 9. 0,718 0,361 Valid 10. 0,589 0,361 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel self efficacy diketahui bahwa semua pernyataan kuesioner atau angket dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel. Data selengkapnya dapat dilihat dilampiran.

Hasil uji validitas pada variabel motivasi berwirausaha disajikan pada tabel 8. sebagai berikut :

Tabel 8. Uji Validitas Motivasi Berwirausaha

No. Soal

r Hitung r Tabel Keterangan

1. 0,592 0,361 Valid 2. 0,621 0,361 Valid 3. 0,601 0,361 Valid 4. 0,631 0,361 Valid 5. 0,672 0,361 Valid 6. 0,515 0,361 Valid 7. 0,524 0,361 Valid 8. 0,542 0,361 Valid 9. 0,544 0,361 Valid 10. 0,555 0,361 Valid 11. 0,515 0,361 Valid 12. 0,630 0,361 Valid

13. 0,639 0,361 Valid

14. 0,591 0,361 Valid

15. 0,510 0,361 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel motivasi berwirausaha diketahui bahwa semua pernyataan kuesioner atau angket dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel. Data selengkapnya dapat dilihat dilampiran.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja. Mengukur tingkat reliabiltas menggunakan rumus alfa Cronbach untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, dan dapat digunakan dan dikatakan reliabel jika lebih dari 0,6. Untuk mengukur tingkat reliabilitas digunakan rumus alfa Cronbach sebagai berikut :

Keterangan :

Rii : Reliabilitas instrumen : Jumlah varians butir soal k : Banyaknya butir soal

Maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 9. berikut ini :

Tabel 9. Pedoman memberikan interpretasi terhadap koefieien korelasi

Interval koefisien (r) Tingkat Hubungan

0,80 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi

0,60 sampai dengan 0,799 Tinggi

0,40 sampai dengan 0,599 Sedang

0,20 sampai dengan 0,399 Rendah

0,00 sampai dengan 0,199 Sangat tinggi

Pada variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), self efficacy (X2), dan

motivasi berwirausaha akan disajikan tabel 10. hasil dari uji reliabilitas, sebagai berikut :

Tabel 10. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Pengetahuan kewirausahaan 0,822 Reliabel

Self Efficacy 0,877 Reliabel

Motivasi berwirausaha 0,897 Reliabel

Berdasarkan tabel 10. diatas diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai cronbarch alpha > 0,6 , sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Dokumen terkait