• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Coba Instrumen Penelitian a.Uji Validitas a.Uji Validitas

METODE PENELITIAN

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

3.7. Instrumen Penelitian

3.7.2. Uji Coba Instrumen Penelitian a.Uji Validitas a.Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997:160) bahwa :

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Cara mendapatkan alat ukur pengumpulan data memiliki derajat kesahihan tinggi, maka dilakukan uji validitas. Pengertian validitas dikemukakan oleh Sugiono (2011:267): “Validitas (kesahihan) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti ”. Untuk menguji validitas tiap butir tes, maka skor-skor pada butir (X), dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson yaitu :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2010:70) Dimana :

rxy = Koefisien korelasi

X = Skor tiap item dari setiap responden

Y = Skor total seluruh item dari setiap responden

∑X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba ∑Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden uji coba

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi korelasi untuk menguji signifikansi hubungan dengan menggunakan rumus distribusi thitung, yaitu :

√ √

(Sugiyono, 2012: 230) Dimana :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden yang diujicoba

Uji validitas dikenakan pada setiap item tes, sehingga perhitungannya merupakan setiap item yang disebut analisis item. Validitas item akan terbukti jika thitung > ttabel, dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung < ttabel, maka item soal tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Agar penelitian dimaksudkan dapat mengungkapkan data diperlakukan dan dapat dipercaya, maka instrumen penelitian digunakan harus diuji reliabilitasnya. Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1997:201) adalah “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan tes.

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukur, artinya alat ukur tersebut digunakan untuk memberikan hasil ukur sama. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen penelitian menggunakan rumus K - R20 dari Kuder Richardson ditulis dalam rumus :

[ ] [ ]

Dimana ;

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subyek menjawab item dengan benar q = 1 – p

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q k = Jumlah item instrumen

= Varian Total

Harga standar deviasi ( ) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

∑ ∑

(Arikunto, 1997:71) Dimana :

Vt = Varians Total

∑ = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item ∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item N = Banyaknya responden

Kemudian hasil r dikonsultasikan dengan rumus thitung, sebagai berikut :

√ √

(Arikunto, 1997:80) Kemudian, thitung dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = n-2. Adapun penafsiran dari harga thitung dan ttabel, Jika thitung > ttabel maka instrumen tersebut reliabel, sedangkan jika thitung < ttabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

(Arikunto, 1997: 208) Dimana :

P = Indeks kesukaran

B = Total responden yang menjawab soal dengan benar Js = Jumlah seluruh responden

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:213) indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat

Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70  P  1,00 Mudah 2. 0,30  P < 0,70 Sedang 3. 0,00  P < 0,30 Sukar

(Arikunto, 1997:213) d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997:215) “Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

(Arikunto, 1997:213) Dimana :

D = Indeks daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA= Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PA = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada Tabel 3.5. dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.

Tabel. 3.5. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang)

2. 0,00  D < 0,20 Jelek

3. 0,20  D < 0,40 Cukup

4. 0,40  D < 0,70 Baik

5 0,70  D  1,00 Baik sekali

(Arikunto, 1997:218) 3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan, antara lain :

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain : keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronoka dan kelistrikan.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Observasi, Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan dalam Sugiyono (2011: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan dalam aspek afektif dan psikomotor siswa selama dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan electronic book (e-book) sebagai media pembelajaran.

4. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010:53). Penelitian menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa setelah digunakannya electronic book (e-book) sebagai media pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini :

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis data

Sumber Data 1. Studi Pendahuluan - Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran 2. Studi Literatur - Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest

dan posttest

Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah digunakannya

electronic book (e-book) sebagai media

pembelajaran (Data Primer) Siswa 4. Observasi Lembar observasi ranah afektif dan psikomotor

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

electronic book (e-book) (Data Sekunder)

Siswa

Dokumen terkait