• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

4) Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangann ini diambil dari siswa kelas IV MI Darussalam angkatan 2013-2014 yang berjumlah 19 siswa.

c. Jenis Data

Jenis data yang diuraikan dalam tahap hasil uji coba ini diantaranya adalah:

1) Kesesuaian, validitas isi materi yang diperoleh dari ahli materi mata pelajaran Aqidah Akhlak.

2) Kesesuaian, validitas desain dan media pembelajaran yang diperoleh dari ahli desain dan media pembelajaran.

3) Kesesuaian, penggunaan bahan ajar Aqidah Akhlak dalam bentuk buku saku 99 Asmaul Husna.

4) Keefektifan dan kemenarikan penggunaan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran diperoleh dari sasaran uji coba.

Berdasarkan jenis data yang diuraikan di atas, untuk lebih memudahkan analisis maka jenis data akan dikelompokkan menurut sifatnya menjadi dua, yaitu berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dihimpun dari hasil penilaian, masukan, tanggapan, kritik, dan saran perbaikan melalui angket pertanyaan terbuka. Sedangkan data kuantitatif dihimpun dengan menggunakan angket pertanyaan tertutup yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban tentang penilaian produk baik dari segi isi maupun desain

dan tes pencapaian hasil belajar setelah penggunaan produk bahan ajar tersebut.5

Data kuantitatif yang dikumpulkan melalui angket dan tes diantaranya adalah:

1) Penilaian ahli/isi materi dan desain dan media pembelajaran tentang ketepatan komponen bahan ajar. Ketepatan komponen bahan ajar meliputi kecermatan isi, ketepatan cakupan materi, penggunaan bahasa, penggunaan huruf, pengemasan gambar, dan kelengkapan komponen-komponen yang lain yang dapat menjadikan sebuah bahan ajar menjadi efektif.

2) Penilaian guru mata pelajaran dan siswa uji coba terhadap kemenarikan bahan ajar Aqidah Akhlak dalam bentuk buku saku 99 Asmaul Husna hasil pengembangan (hasil post test).

Sedangkan data kualitatif yang dikumpulkan dari angket ahli yang berupa sebagai berikut:

1) Informasi mengenai pembelajaran Aqidah Akhlak yang diperoleh melalui wawancara dengan guru Aqidah Akhlak di MI Darussalam Pejangkungan Prambon Sidoarjo.

2) Masukan, tanggapan dan saran perbaikan berdasarkan hasil penilaian ahli yang diperoleh melalui ahli isi materi, ahli desain dan media pembelajaran di MI Darussalam Pejangkungan Prambon Sidoarjo.

5

Suharsimi arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 2003), hlm 23

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada pengembangan ini berupa angket. Angket ini ditunjukkan untuk subyek uji coba. Tujuan penggunaan angket ini adalah untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif untuk kesempurnaan dan kelayakan produk hasil pengembangan.

Angket yang untuk menghasilkan data kuantitatif yakni menggunakan angket skala Likert dengan 5 alternatif jawaban, sebagai berikut:6

1) Skor 1, jika sangat tidak tepat, sangar tidak sesuai, sangat tidak jelas, sangat tidak menarik, dan sangat tidak mudah.

2) Skor 2, jika kurang tepat, kurang sesuai, kurang jelas, kurang menarik, kurang mudah.

3) Skor 3, jika cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, dan cukup mudah.

4) Skor 4, jika tepat, sesuai, jelas, menarik, dan mudah.

5) Skor 5, jika sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, dan sangat mudah.

Sedangkan bagian kedua merupakan instrumen pengumpulan data kualitatif berupa lembaran pengisian saran dan komentar dari validator.

6

Ammalia Fitriani, Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Cahaya

Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas IV MI Miftakhul Huda Kedung Bunder,

Skripsi Tidak Diterbitkan (Malang: Program sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2013) hlm 55

e. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam pengembangan ini adalah mendeskripsikan semua pendapat, saran, dan tanggapan evaluator yang didapat dari lembar komentar. Data dari angket merupakan data kualitatif yang dikuantitatifkan menggunakan skala Likert yang berkriteria empat tingkat kemudian dianalisis melalui perhitungan persentase rata-rata skor item pada setiap jawaban dari setiap pertanyaan dalam angket.

TABEL 3.1

Kriteria Penskoran Yang Digunakan Pengembang Dalam Memberi Penilaian Pada Bahan Ajar

Sedangkan untuk menentukan tingkat kevalidan bahan ajar hasil pengembangan, digunakan teknik analisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P : persentase kelayakan Skor 1 2 3 4 5 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju

∑ᵪ : jumlah total skor jawaban evaluator (nilai nyata) ∑ᵪί : jumlah total skor jawaban tertinggi (nilai harapan)

Sedangkan dasar dan pedoman untuk menentukan tingkat kevaliditasan serta dasar pengambilan keputusan untuk merevisi bahan ajar menggunakan kriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut:7

TABEL 3.2

Kualifikasi Tingkatan Kelayakan Berdasarkan Persentase Presentase (%) Tingkat Kevalidan Keterangan

84 – 100 Sangat Valid Tidak Revisi

68 – 84 Valid Tidak Revisi

52 – 68 Cukup Valid Sebagian Revisi

36 – 52 Kurang Valid Revisi

20 – 36 Sangat Kurang Valid Revisi

Berdasarkan kriteria di atas, bahan ajar dinyatakan valid jika memenuhi kriteria skor 80 dari seluruh unsur yang terdapat dalam angket penilaian validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, guru bidang studi aqidah akhlak MI dan siswa kelas IV MI. Dalam pengembangan ini, bahan ajar yang

7

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 2003) hlm 313

dibuat harus memenuhi kriteria valid. Oleh karena itu, dilakukan revisi apabila masih belum memenuhi kriteria valid.

Analisis data hasil tes digunakan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai system baru (before-after) sebagai berikut:8

Keterangan:

O1 : Nilai sebelum perlakuan O2 : Nilai sesudah perlakuan X : Perlakuan

Pada uji coba lapangan, data dihimpun menggunakan angket dan test prestasi atau achievment tes (tes pencapaian hasil belajar). Data uji coba lapangan dikumpulkan dengan menggunakan test awal (pre-test) dan test akhir (post-test) dalam rangka untuk perbandingan hasil belajar kelompok uji coba lapangan yakni siswa kelas IV sebelum menggunakan produk pengembangan bahan ajar. Untuk menghitung tingkat perbandingan tersebut menggunakan rumus t-test. Adapun rumus yang digunakan dengan tingkat kemaknaan 0,05% adalah:9

8

Sugiyono, op. cit., hlm 303

9

Subana dkk, Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia 2005), hlm. 131

O

1 x

O

2

𝑡 = 𝑚𝑑 ∑𝑑2−(∑𝑑) 2 𝑛 𝑛 (𝑛 − 1)

Keterangan:

Md = Rata-rata dari gain antara tes akhir dan tes awal

d = Gain (Selisih) skor tes akhir terhadap tes awal setiap subjek n = Jumlah subjek.

Dokumen terkait