V. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Kegiatan
5.1.5. Uji Coba Siandasi Tahap Pendahuluan Secara Batch
Tabel 5.1
Hasil analisis kadar emas dan perak dari bijih emas asal Ciemas
No Kode
vein
Au(g/t) Ag (g/t) keterangan
1 OP U1 5,25 20,01 Vein open pit jalur.1 2 OP U2 10,16 14,10 Vein 0pen pit jalur.2 3 OP U3 9,04 16,00 Vein open pit jalur.3 komposit 8,15 16,70
5.1.5. Uji Coba Siandasi Tahap Pendahuluan Secara Batch
Uji coba sianidasi dilakukan pada variabel tetap yang terdiri dari cyanide strength, ukuran butiran bjih, % padatan, pH ,temperatur dan pada variabel berubah waktu kontak. Kondisi-kondisi tersebut adalah :
- waktu kontak = 15, 20,25 dan 30 jam (variasi); - ukuran butiran umpan = -200 mesh (92 %);
- persen padatan = 25 %;
- pH =10,5;
- temperatur = temperatur kamar; - volume tangki =1,8 m3 x 0,8 = 1,44 m3;
- jumlah umpan = 1,44 x 0,25 x 1,5=0,54 ton; = 540 kg.
Pelaksanaan uji coba sianidasi hanya sampai didapat loaded carbon dan langsung di analisis untuk dihitung persen ekstraksinya. Kondisi pelaksanaan uji coba di Pilot Plant Cipatat masing - masing dapat dilihat pada Foto.5.18, 5.19 dan 5.20. Hasil uji sianidasi dengan kondisi tersebut di atas masing-masing dapat dilihat pada Tabel 5.2 dan grafik Gambar 5.1
Tabel 5.2
Hasil uji coba sianidasi contoh bijih emas asal dengan 0,10 % NaCN
Waktu (jam) Konsumsi NaCN(kg/t) EKSTRAKSI ( %) Au Ag 15 2,92 58,10 21,30 20 2,92 64,83 31,82 25 2,92 70,48 43,89 30 2,92 82,17 45,28 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 15 20 25 30 %Au % Ag
Waktu Kontak (jam)
Gambar 5.1. Grafik % ekstraksi emas dan perak waktu kontak
Foto 5.18 : Feeding pemecahan dan pengayakan
Foto. 5.19. Kondisi proses sianidasi dan pengayakan loaded carbon 5.1.6. Pemasangan Peralatan Tambahan
Pemasangan peralatan tambahan dari pengadaan Tahun Anggaran 2010 yang sudah selesai dipasang yaitu belt conveyor dan tangki reagen sianida. Alat electrowinning belum bisa dilakukan pemasangannya masih menunggu teknisi dari agen dan proses pengujian. Pemasangan cyanide destruction dan pompa karbon aktif juga masih memerlukan bahan-bahan konstruksi besi siku dan plat besi yang cukup banyak yang akan dianggarkan pada tahun anggaran 2011.
Peralatan densitometer dan pH meter tidak perlu dipasang dengan konstruksi karena kedua alat tersebut sifatnya portable.
Hasil pemasangan peralatan masing-masing dapat dilihat pada Foto 5.20 dan 5.21.
Foto.5.20. Pemasangan belt conveyor, panjang 3,5 meter
Foto. 5.22. Penempatan posisi alat cyanide destruction
5.2. Pembahasan
Pembuatan dan pemasangan peralatan penunjang berupa, corong feeder dan corong pengeluaran produk jaw crusher, launder produk vibrating screen, screen dan sump ball mill, dudukan hidrocyclone, pipa aliran material, dan dudukan panel cone crusher dan ball mill sudah selesai dilaksanakan, akan tetapi distribusi aliran kabel listrik ada perubahan yang disesuaikan dengan penambahan dua buah panel penggerak cone crusher dan ball mill. Perubahan instalasi listrik dapat dilihat pada Gambar 5.2
Pelaksanaan uji coba sianidasi tahap pendahuluan cara batch dilakukan dalam 4 percobaan dengan variabel waktu berubah sudah bisa dilaksanakan sampai didapat looded carbon. Persen ekstraksi tertinggi yaitu Au (emas) : 82,17% dan Ag (perak) : 45,28%. Seperti terlihat pada Table 5.2 dan gambar Grafik 5.1 ternyata persen ekstraski tersebut didapat pada variable waktu 30 jam. Hal tersebut menunjukan bahwa waktu optimal untuk pelarutan berpengaruh langsung pada persen ekstraksi logam emas dan perak. Persen ekstraksi masih dapat ditingkatkan apabila seluruh peralatan sudah siap. Apabila sudah ada alat elution columb, logam emas akan bisa dilepaskan untuk dialirkan pada alat eletrowinning sampai didapat cake. Cake selanjutnya dilebur pada alat crucible furnace sampai didapat produk bullion (emas+perak). Proses akhir dari keseluruhan aliran prosesnya adalah parting yaitu memisahkan antara logam emas dan perak.
Pemasangan peralatan tambahan yang sudah dilaksanakan yaitu, belt conveyor, tangki reagen sianida serta penempatan dan setting alat cyanide destruction yang masih memerlukan bahan besi siku dan besi flat untuk perakitannya berikut pompa-pompa reagent sianida dan pompa karbon aktif, alat electrowinning belum terpasang masih menunggu teknisi dari agen dan proses pengujian
1. Setting individu peralatan dan uji coba tiap individu peralatan menunjukkan peralatan terpasang sudah dapat dipakai untuk operasional uji proses sianidasi.
2. Peralatan yang diset sesuai aliran material sudah dicoba dioperasikan dan berjalan sesuai dengan kondisi yang direncanakan sehingga sudah siap untuk operasional uji proses sianidasi dan CIL adsorption secara kontinu. 3. Uji coba pendahuluan secara bacth diperoleh % ekstraksi tertinggi yaitu
untuk Au (emas) : 82,17% dan Ag (Perak) : 45,28%. Persen ekstraksi tersebut didapat pada kondisi : cyanide strength = 0,10 %, waktu kontak = 15, 20, 25 dan 30 jam (variasi), ukuran butiran umpan = -200mesh (92%), persen padatan = 25 %, pH =10,5, temperatur = suhu kamar.
4. Degradasi sianida selama uji coba tahap pendahuluan cara batch dilakukan dengan cara dozing hidrogen peroksida bersamaan dengan larutan CuSO4 dan CaO pada akhir proses. Ke dalam aliran slurry di bawah screen waktu dilakukan penyaringan loaded carbon serta di lokasi parit pengeluaran sebelum masuk ke dalam tailing pond. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar sianida di dalam tailing pond sampai 0,02 ppm. Selama proses berjalan terus menerus dilakukan pemantauan kadar sianida di dalam tailing pond.
5. Pemasangan peralatan belt conveyor, tangki reagen sianida penempatan dan setting alat cyanide destruction sudah selesai dilaksanakan, akan tetapi karena proses pengadaan dan pengujian peralatannya baru selesai pada awal bulan Desember 2010 masih diperlukan waktu dan bahan untuk perakitan peralatan cyanide destruction, pompa karbon aktif dan pompa reagen sianida.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dahay & King; ”Development in Carbon In Pulp Technology for Gold Recovery”, C.I.M Bulletin, September 1983.
2. Habashi,F., A Textbook of hydrometallurgy,metallurgie extractive, Quebec, Enrc Canada 1993.
3. Dorr, John, V.N., dan Bosqui, F.L., “Cyianidation and Concetration of Gold and Silver
Ores”, second edition, Mc Graw Hill Book Company Inc., New York, 1950.
4. Griffin,A.F.,” Carbon Desorption Process Development at Micron Research(Western
Australia)”, The Australian I.M.M Pert and Kargoorlie Branches and Murdoc
University, Carbon In Pulp Seminar, 1982.
5. Habashi, F., “Principles of Extractive Metalllurgy”, Vol. 1, Gordon and breach Science Publisher, Inc., New York, 1969.
6. Habashi F., “Principles of Extractive Metalllurgy”, Vol. 2, Gordon and breach Science Publisher, Inc., New York, 1969.
7. Muir,D.M, et.al.,”Solvent effect on the activity and Free energies of Transfer of CN-, Ag(CN)2-, Au(CN)2- in ethanol-water and Acetonitrile-water Mixture”, Australian J.Chem., 1985,p.1079-1990.
8. Muir,D.M, et.al., “Elution of Gold from Carbon by The Micron Solvent Destilation
Procedure” ,Hidrometallurgy ,Vol.14 (1985,Elsevier Sci.Pub.,Amsterdam ,p.151-169.
9. Taggart,A., “Handbook of Mineral Dressing”, John Wiley and Sons, Inc., New York, 1959.
10. Smisek, M. ; “ Activated carbon,Manufacture Properties & application”, Elsevier Publ.Comp.,New York, 1970.